Anda di halaman 1dari 14

Topik 9

Mata Uang Pelaporan dan


Transaksi Mata Uang Asing
Nama Kelompok :
1) Afrillia 211120002526
2) Shalsadila Safanti 211120002476
3) Lina Zaimatur Rohma 211120002501
4) Anika Putri 211120002521

FEB UNISNU JEPARA


PEMBAHASAN
TRANSAKSI DALAM MATA UANG
MATA UANG PELAPORAN
ASING

MATA UANG PENCATATAN DAN


PENGAKUAN AWAL
PELAPORAN

PELAPORAN PADA AKHIR PERIODE


MATA UANG FUNGSIONAL PELAPORAN SELANJUTNYA

PENENTUAN SALDO AWAL PENGUNGKAPAN

PENYAJIAN KOMPARATIF

PERUBAHAN MATA UANG


PENCATATAN DAN PELAPORAN

PENGUNGKAPAN
FEB UNISNU JEPARA
MATA UANG PENCATATAN DAN PELAPORAN

Mata uang pelaporan yang digunakan oleh entitas di


Indonesia adalah mata uang rupiah.

Pada umumnya laporan keuangan dilaporkan dalam


mata uang lokal. Namun demikian, jika entitas
menggunakan mata uang selain mata uang lokal
(misalnya dolar Amerika) sebagai mata uang
pelaporan, maka mata uang pelaporan tersebut harus
merupakan mata uang fungsional

Laporan keuangan dimaksudkan untuk memberikan


informasi finansial tentang kinerja, posisi keuangan, dan
arus kas entitas
FEB UNISNU JEPARA
MATA UANG FUNGSIONAL

Suatu mata uang merupakan mata uang fungsional jika


memenuhi indikator berikut ini :
1) indikator arus kas:
2) indikator harga jual
3) indikator biaya

Terpenuhi
Tidak Terpenuhi
Jika faktor-faktor tersebut di atas tidak dapat secara jelas dikaitkan
dengan salah satu mata uang sebagai mata uang fungsional, maka
dibutuhkan pertimbangan profesional dengan mempertimbangkan
operasi dan kegiatan entitas secara rinci, dan harus dilakukan
dengan tingkat relevansi dan keandalan yang paling tinggi.

FEB UNISNU JEPARA


PENENTUAN SALDO AWAL

• Prosedur pengukuran kembali adalah sebagai berikut:


1. aset dan kewajiban moneter diukur kembali dengan menggunakan kurs tanggal neraca
2. aset dan kewajiban nonmoneter serta modal saham diukur kembali dengan
menggunakan kurs historis atau kurs tanggal terjadinya transaksi perolehan aset tetap,
terjadinya kewajiban atau penyetoran modal saham;
3. selisih antara aset, kewajiban, dan modal saham dalam mata uang pelaporan baru, yang
merupakan hasil perhitungan prosedur (a) dan (b) di atas, diperhitungkan pada saldo
laba atau akumulasi kerugian pada periode tersebut
4. pendapatan dan beban diukur kembali dengan menggunakan kurs rata-rata tertimbang
selama periode yang diperbandingkan, kecuali untuk beban penyusutan aset tetap atau
amortisasi aset nonmoneter yang diukur kembali dengan menggunakan kurs historis
aset yang bersangkutan
5. dividen diukur dengan menggunakan kurs tanggal pencatatan dividen tersebut

FEB UNISNU JEPARA


PENYAJIAN KOMPARATIF

6. Prosedur (4) dan (5) di atas akan menghasilkan selisih pengukuran kembali
yang diperhitungkan pada saldo laba atau akumulasi kerugian pada periode
tersebut;
7. Selisih pengukuran kembali merupakan hasil dari perhitungan berikut: saldo
laba (akumulasi kerugian) akhir tahun (hasil dari prosedur (3)) ditambah
dengan dividen (hasil dari prosedur (5) dan dikurangi dengan hasil
perhitungan laba (rugi) bersih selama periode yang diperbandingkan (hasil
dari prosedur (4)

• Laporan keuangan periode yang diperbandingkan yang tidak menggunakan


mata uang fungsional, harus diukur dan disajikan kembali sesuai dengan cara
yang dijelaskan pada paragraf 25.15 dan 25.16

FEB UNISNU JEPARA


PERUBAHAN MATA UANG PENCATATAN DAN PELAPORAN

Entitas diharuskan untuk mengubah mata uang


pencatatan dan pelaporan ke rupiah, jika mata uang
fungsional berubah dari bukan rupiah ke rupiah.
Perubahan mata uang pencatatan dan pelaporan harus
dilakukan pada awal periode, tidak di tengah periode

Keputusan entitas untuk mengubah mata uang


pelaporan hanya dapat dilakukan jika telah terjadi
perubahan substansi ekonomi dari mata uang
fungsional

FEB UNISNU JEPARA


PENGUNGKAPAN ENTITAS

• Entitas mengungkapkan hal-hal berikut ini


a. Alasan penentuan mata uang pelaporan
berdasarkan indikator pada paragraf 25.9;
b. Perubahan mata uang pelaporan dan alasan
perubahannya:
• Alasan perubahan berdasarkan indikator pada
paragraf 25.9;
• Kurs (historis, sekarang, atau rata-rata
tertimbang) yang digunakan dalam pengukuran
kembali atau penjabaran;
• Ikhtisar neraca dan laporan laba rugi yang
disajikan sebagai perbandingan dalam mata uang
pelaporan sebelumnya.

FEB UNISNU JEPARA


PENGAKUAN AWAL

• Transaksi mata uang asing adalah transaksi yang didenominasi atau harus
diselesaikan dalam mata uang asing

Membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya


didenominasi dalam mata uang asing

Meminjam atau meminjamkan dana atas sejumlah utang


atau piutang yang didenominasi dalam mata uang asing

Memperoleh atau melepas aset, atau terjadinya atau


menyelesaikan kewajiban, yang didenominasi dalam
mata uang asing.

FEB UNISNU JEPARA


PENGAKUAN AWAL

• Entitas harus mencatat transaksi mata uang asing,


pada pengakuan awal dalam mata uang
fungsional, dengan menggunakan kurs tunai
(spot rate) pada tanggal transaksi antara mata
uang fungsional dan mata uang asing tersebut.

• Tanggal transaksi adalah tanggal dimana


transaksi pertama kali memenuhi syarat
pengakuan sesuai dengan SAK ETAP

FEB UNISNU JEPARA


PELAPORAN PADA AKHIR PERIODE PELAPORAN
SELANJUTNYA

Pada akhir setiap periode pelaporan, entitas harus

Pos moneter dalam mata uang asing dilaporkan dengan menggunakan kurs
penutup (kurs pada tanggal pelaporan

Pos nonmoneter yang diukur dengan biaya perolehan historis dalam mata
uang asing dilaporkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.

Pos nonmoneter yang diukur dengan nilai wajar dalam mata uang asing
dilaporkan dengan menggunakan nilai tukar pada saat nilai wajar ditentukan.

Entitas harus mengakui keuntungan atau kerugian selisih kurs pada laporan laba rugi. Pada
saat keuntungan atau kerugian transaksi nonmoneter diakui secara langsung dalam ekuitas,
maka entitas harus mengakui komponen keuntungan atau kerugian dari pertukaran secara
langsung dalam ekuitas dan egitu juga sebaliknya
FEB UNISNU JEPARA
PENGUNGKAPAN

Entitas harus mengungkapkan :

Mata uang Jumlah selisih


yang disajikan kurs yang
dalam laporan diakui dalam
keuangan laporan laba
rugi.

FEB UNISNU JEPARA


PENGUNGKAPAN
• Jika entitas menyajikan laporan keuangan atau informasi keuangan lainnya
dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional atau mata uang
pelaporan (misalnya, convenience translation atas semua nilai dengan
menggunakan kurs penutupan), maka entitas harus:

Secara jelas mengidentifikasi informasi sebagai tambahan informasi


PENGUNGKAPAN

untuk membedakan hal tersebut dengan informasi yang sesuai dengan


SAK ETAP

Mengungkapkan mata uang yang digunakan dalam informasi tambahan yang


diberikan

Mengungkapkan mata uang fungsional dan metode penjabaran yang digunakan


untuk menentukan informasi tambahan

FEB UNISNU JEPARA


TERIMAKASIH

FEB UNISNU JEPARA

Anda mungkin juga menyukai