PENYAJIAN KOMPARATIF
PENGUNGKAPAN
FEB UNISNU JEPARA
MATA UANG PENCATATAN DAN PELAPORAN
Terpenuhi
Tidak Terpenuhi
Jika faktor-faktor tersebut di atas tidak dapat secara jelas dikaitkan
dengan salah satu mata uang sebagai mata uang fungsional, maka
dibutuhkan pertimbangan profesional dengan mempertimbangkan
operasi dan kegiatan entitas secara rinci, dan harus dilakukan
dengan tingkat relevansi dan keandalan yang paling tinggi.
6. Prosedur (4) dan (5) di atas akan menghasilkan selisih pengukuran kembali
yang diperhitungkan pada saldo laba atau akumulasi kerugian pada periode
tersebut;
7. Selisih pengukuran kembali merupakan hasil dari perhitungan berikut: saldo
laba (akumulasi kerugian) akhir tahun (hasil dari prosedur (3)) ditambah
dengan dividen (hasil dari prosedur (5) dan dikurangi dengan hasil
perhitungan laba (rugi) bersih selama periode yang diperbandingkan (hasil
dari prosedur (4)
• Transaksi mata uang asing adalah transaksi yang didenominasi atau harus
diselesaikan dalam mata uang asing
Pos moneter dalam mata uang asing dilaporkan dengan menggunakan kurs
penutup (kurs pada tanggal pelaporan
Pos nonmoneter yang diukur dengan biaya perolehan historis dalam mata
uang asing dilaporkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Pos nonmoneter yang diukur dengan nilai wajar dalam mata uang asing
dilaporkan dengan menggunakan nilai tukar pada saat nilai wajar ditentukan.
Entitas harus mengakui keuntungan atau kerugian selisih kurs pada laporan laba rugi. Pada
saat keuntungan atau kerugian transaksi nonmoneter diakui secara langsung dalam ekuitas,
maka entitas harus mengakui komponen keuntungan atau kerugian dari pertukaran secara
langsung dalam ekuitas dan egitu juga sebaliknya
FEB UNISNU JEPARA
PENGUNGKAPAN