Anda di halaman 1dari 13

Upaya Pencegahan pada Diabetes

Melitus
KELOMPOK 2

Moch Fahrur Rozikin Laeli Rahmawati


1 2102013344 3 2102013323

Kharisma Yuni Erviana


2 2102013340
Topik yang dibahas

Tanda gejala
1 Pengertian Diabetes 2 Diabetes Mellitus

Upaya Pencegahan Diabetes


3 1. Pencegahan primordial
2. Pencegahan primer
3. Pencegahan Sekunder
Pengertian Diabetes

Penyakit Diabetes adalah keadaan dimana terjadinya peningkatan kadar


gula darah di atas normal atau yang biasa disebut sebagai hiperglikemia,
dan merupakan salah satu tanda khas pada penyakit diabetes melitus. Kata
diabetes digunakan untuk menggambarkan tingginya kadar gula darah
dalam urine yang terjadi karena kelainan kerja insulin.

Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada


seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula
(glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif
(Arjatmo, 2002).M
Tanda Gejala Diabetes Mellitus

1. Sering buang air kecil


2. Gampang haus
3. Cepat lapar
4. Berat badan turun drastis
5. Kulit kering
6. Luka yang susah sembuh
7. Gangguan penglihatan
8. Kesemutan
9. Lemas dan sakit kepala
Cara Pecegahan Diabetes Millitus
Usaha pencegahan pada penyakit DM terdiri dari 3 yaitu :

1. Pencegahan primordial yaitu pencegahan kepada orang-orang yang masih sehat


agar tidak memilki faktor resiko untuk terjadinya DM

2. Pencegahan primer yaitu pencegahan kepada mereka yang belum terkena DM


namun memiliki faktor resiko yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya DM agar
tidak timbul penyakit DM

3. Pencegahan sekunder yaitu mencegah agar tidak terjadi komplikasi walaupun


sudah terjadi penyakit
Pencegahan Primordial
Pencegahan primordial dilakukan dalam
mencegah munculnya faktor
predisposisi/resiko terhadap penyakit DM,
yaitu dengan

1. penyuluhan mengenai pengaturan gaya


hidup
2. pentingnya kegiatan jasmani teratur
3. pola makan sehat
4. menjaga badan agar tidak terlalu gemuk
dan menghindari obat yang bersifat
diabetagenik
Pola Makan Sehat untuk Pencegahan diabetes

Berikut adalah beberapa alternatif makanan yang lebih


sehat dan bergizi untuk menu harian

1. Makanan : nasi merah, kentang, jagung


2. Protein : ikan,ayam tanpa lemak, daging tanpa lemak
3. Protein nabati : kacang-kacangan, tahu, tempe
4. Sayuran : brokoli, wortel, bayam, kangkung, buncis,
dan lainnya
5. Buah-buahan : apel, pisang, stroberi, blueberry, melon,
madu
Pencegahan primer

Pencegahan Primer
Sasaran dari pencegahan primer adalah orang-
orang yang termasuk kelompok risiko tinggi,
yakni mereka yang belum terkena DM

yaitu dengan melakukan:


1. Latihan jasmani
2. Perencanaan pola makan
3. Program penurunan berat badan
4. Hentikan kebiasaan merokok
1. Latihan Jasmani
Latihan jasmani yang teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30
menit) memegang peran penting dalam pencegahan primer terutama pada DM Tipe
2. Orang yang tidak berolah raga memerlukan insulin 2 kali lebih banyak untuk
menurunkan kadar glukosa dalam darahnya dibandingkan orang yang berolah raga.
Manfaat latihan jasmani yang teratur pada penderita DM antara lain :
Memperbaiki metabolisme yaitu menormalkan kadarglukosa darah dan lipid darah,
meningkatkan kerja insulin dan membantu menurunkan berat badan, meningkatkan
kesegaran jasmani dan mengurangi resiko penyakit kardiovaskular
Latihan jasmani yang dimaksud dapat berupa jalan, bersepeda santai, jogging,
dan berenang. Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status ke-
segaran jasmani.
 2. Perencanaan Pola Makan

 Perencanaan makan merupakan salah satu pilar pengelolaan DM,


meski sampai saat ini tidak ada satupun perencanaan makan yang
sesuai untuk semua pasien, namun ada standar yang dianjurkan yaitu
makanan dengan komposisi yang seimbang dalam karbohidrat, protein,
dan lemak sesuai dengan kecukupan gizi. Jumlah asupan kolesterol
perhari disarankan < 300 mg/hari dan diusahakan lemak berasal dari
sumber asam lemak tidak jenuh dan membatasi PUFA ( Poly
Unsaturated Fatty Acid ) dan asam lemak jenuh.
Pencegahan Sekunder
Pencegahan Sekunder bisa dilakukan dengan diagnosis dini diabetes mellitus

Dalam menetapkan diagnosis DM bagi pasien biasanya dilakukan dengan pemeriksaan kadar glukosa
darahnya. Pemeriksaan kadar glukosa dalam darah pasien yang umum dilakukan adalah :
1. Pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu.
Jika kadar glukosa darah berkisar antara 110-199 mg/dl,maka harus dilakukan test lanjut. Pasien
didiagnosis DM bila kadar glukosa darah pada pemeriksaan darah arteri ataupun vena lebih dari 200 mg/dl.

2. Selain pemeriksaan kadar gula darah, dapat juga dilakukan pemeriksaan HbA1C atau glycosylated
haemoglobin.
Glycosylated haemoglobin adalah protein yang terbentuk dari perpaduan antara gula dan haemoglobin
dalam sel darah merah.Nilai yang dianjurkan oleh PERKENI untuk HbA1Cnormal (terkontrol) 4 % - 5,9 %.
Semakin tinggi kadar HbA1C maka semakin tinggi pula resiko timbulnya komplikasi. Oleh karena itu pada
penderita DM kadar HbA1C ditargetkan kurang dari 7%.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai