Kasus Hukum Adat Persetubuhan Terhadap Anak Kandung Di Bali
Kasus Hukum Adat Persetubuhan Terhadap Anak Kandung Di Bali
Dalam kehidupan bermasyarakat hukum adat Bali terdapat beberapa tingkah laku yang
dianggap sebagai delik adat diantaranya:
5
c. Delik terhadap kehormatan seseorang :
1). Memfitnah
2.) Mengolok-olok seseorang dengan kata – kata kotor
2022 6
Timeline kejadian tindak pidana persetubuhan terhadap anak kandung di Desa Wulikup
Gianyar, Bali
PELAKU SEHARUSNYA MEMILIKI
KESADARAN ATAS PERBUATAN YANG
AKAN DILAKUKANNYA KARENA HAL
TERSEBUT TIDAK HANYA MELANGGAR
TINDAK PIDANA NAMUN JUGA AKAN
BERMULA KARENA PELAKU MELANGGAR AJARAN AGAMA
SUDAH LAMA TIDAK MELAKUKAN
HUBUNGAN BADAN DENGAN
ISTRINYA SEHINGGA KEBUTUHAN KEADAAN RUMAH YANG SERING SEPI HANYA
SEKSUAL TIDAK TERPENUHI ADA PELAKU DAN KORBAN DAN JUGA
LOKASI RUMAH KOREBAN YANG JARANG
DIAKSES OLEH AKTIVITAS WARGA SEKITAR
KARENA LETAK RUMAH DI POJOK-POJOK
SAWAH,SELAIN ITU KEJADIAN TERSEBUT
JUGA DIDASARI OELH KURANGNYA KAMAR
TIDUR DIRUMAH TSB, SEHINGGA ANAK-ANAK KASUS PERSETUBUHAN TERHADAP
YANG SUDAH CUKUP DEWASA MASIH TIDUR ANAK KANDUNG INI TERJADI DI DESA
SANG AYAH SEBAGAI PELAKU YANG SETIAP
HARINYA MENJEMPUT KORBAN DAN PADA BERSAMA ORANGTUANYA. TULIKUP TERSEBUT JUGA DENGAN
WAKTU ISTIRAHAT PELAKU DELIK ADAT GAMIA GAMANA, HAL INI
BEKERJA,KESEMPATAN ITULAH YANG SERING MERUPAKAN PERBUATAN YANG
DIMANFAATKAN OELH PELAKU KARENA
KEADAAN LINGKUNGAN YANG MASH SEPI. PADA
SANGAT SANGASKARA DANDA
AWALNYA KORBAN TIDAK BERANI MELAPOR (HUKUMAN DALAM BENTUK
KEJADIAN TERSEBUT KEPADA SIAPPAUN KARENA MELAKUKAN UPACARA AGAMA)
MERASA TAKUR PADA AYAHNYA, MADA DARI ITU TIDAK PANTAS DAN SANGAT
PELAKU MENGULANGI PERBUATAN TERSEBUT
PADA KORBAN
MENJATUHKAN NAMA BAIK DESA
TERSEBUT
SANKSI ADAT YANG DIBERIKAN KEPADA
PELAKU PERSETUBUHAN TERHADAP ANAK KANDUNG
DI DESA TULIKUP GIANYAR
Dari kejadian tersebut, pelaku yang merupakan seorang ayah kandung dan
Selanjutnya untuk menghilangkan cuntaka akibat gamia gamana diatur
korban melanggar delik adat Gammia Gamana, Pelaku dan korban harus pada Pawos 43 ayat 2 huruf "ta" yang berbunyi "Cuntaka Gamnsia
menjalankan sanski berupa Sangaskara Danda (hukuman dalam bentuk Gamana,Cuntakanta ngantos sesampune kapalasang/kesapihang tur
melakukan upacara agama) sampun kawentenang pamrayascita raga miwah pamerascita desa
Awig-Awig Desa tulikup kelod telah mengatur tentang jenis cuntaka adat/kahyangab pura desa bale Agung upakaranya manut pararem"
atau bisa disebut "Keadaan tidak suci" dan sengker cuntaka (batas yang dapat diartikan sebagai "keadaan tidak suci akibat hubungan darah
seseorang disebut dalam keadaan suci) Jika hubungan badan antara keadaan tidak sucinya sampai sesusah dipisahkan dan juga sudah
orang yang masih punya hubungan darah, hal tersebut terdapat pada diadakan upacara pembersihan diri dan upacara pembersihan di desa
awig-awig desa adat tulikup kolod palet 3 indik pitra yadnya pawos 43 adat atau kahyangan pura desa bale agung dengan sarana dan prasarana
ayat 1 pada huruf "ta" yang berbunyi "cuntaka antuk gamia gamana" yang telah ditentukan.
dapat diartikan sebagai keadaan tidak suci akibat hubungan badan .
antara orang yang masih mempunyai hubungan sedarah.