Anda di halaman 1dari 4

No Nama Suku Aspek Budaya

1. Suku Atoni Sirkumsisi Tradisi Sifon.mrp tradisi khitanan untuk lelaki dewasa, yang sudah
Meto berusia 17 tahun lebih dan pernah melakukan hubungan seksual, atau
lelaki yg sudah beristri dan mempunyai anak.
Tujuan :
• Tradisi sifon dilakukan setiap awal musim penghujan dan
kemarau.
Manfaat tradisi sifon adalah sebagai berikut :
1. Membersihkan diri dari berbagai macam penyakit
2. Membersihkan diri dari noda dosa dan pengaruh bala setan.
3. Menambah kejantanan dan keperkasaan seorang lelaki dewasa
• Sanksi psikologis berupa hinaan dan sindiran masyarakat, dan
sanksi magis berupa keyakinan akan datangnya penyakit, bala’,
impotensi, bahkn kematian bagi lelaki wajib Sifon yg tdk melakukan
ritual Sifon.
• Alasan melakukan :
1. Kesehatan keluarga (suami, istri dan anak),
2. Kepuasan hubungan seksual dan tuntutan pasangan,
3. Menghindari sanksi masyarakat adat (menghindari rasa malu
karena sindiran masyarakat adat)
 Perspektif Hukum :
Praktek ritual Sifon terdapat beberapa tindak pidana yang dilanggar,
yakni tindak pidana:
1. Kesusilaan berupa perbuatan asusila di tempat terbuka (pasal
281 KUHP), zina (pasal 284 KUHP);
2. Perlakuan tidak adil pada perempuan (pasal 17 UU No. 39
tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia);
3. Perdagangan perempuan (pasal 20 ayat 2 UU No. 39 tahun
1999);
4. Perlakuan deskriminatif terhadap perempuan media Sifon (pasal
33 ayat 1 UU No. 39 tahun 1999).
 Bentuk penyelesaian konflik yg disebabkan oleh Tradisi Sifon adl
penyelesaian konflik berdasrkn Perspektif Hukum Responsif, yaitu :
a) Pendampingan non litigasi (diluar jalur hukum) terhadap
Kelompok Perempuan yang mengalami penindasan structural.
b) Pendampingan litigasi terhadap Kelompok Perempuan yang
mengalami penindasan struktural.
c) Sikap responsif Penegak Hukum.
d) Musyawarah antar Tokoh.
e) Pembaharuan teknik ritual Sifon
2. Suku Aceh Sirkumsisi Tradisi Kanduri
1. Acara duduk Niniak Mamak
2. Pasang tempat
3. Malam duduk Rami
4. Malam Ba’inai
5. Acara tepung tawar
6. Hewan sembelih
7. Kanduri undangan dating
8. Orang datang
9. Mandi pucuk
10. Anak digendong oleh salah satu niniek mamak
11. Menyerahkan ke mudhim (tukang khitan)
12. Makan bersama mudhim dan pemerintah gampong.
13. Sunat Khitan
14. Malam berjaga
15. Minta izin
3. Suku Bugis Sirkumsisi Tradisi
Wanita • Khitan untuk anak perempuan di area Makassar disebut dengan
Makkate’. Yang mrp sebagian dari ritual upacara keagamaan pada
masyarakat Makassar.
• Dilakukan pada anak perempuan berusia 4-7 tahun
• Syaratnya anak perempuan tersebut sudah bisa mengucapkan
dua kalimat syahadat
• Proses pelaksanaannya dilakukan oleh seorang sanro anaq atau
dukun anak
• Persyaratan yang perlu disiapkan oleh keluarga antara lain :
 Beras
 Buah kelapa yg masih utuh namun sdh dikupas dari
serabutnya
 Gula merah
 Lilin yang menyala
 Ayam kampung (digunakn pd prosesi stlh pemotongan
klitoris)
Prosesi Khitanan
1. Mandi bersih
2. Wudhu
3. Dikalawing/Digendong
4. Proses rippabbajui (proses pemakaian baju bodo sebanyak 7
lembar berwarna-warni kepada anak untuk pertama kalinya
5. Pemasangan sarung sutra
6. Mabarazanji (sholawat kepada nabi yang dilantunkan pada saat
khitan berlangsung). Keluarga menyediakan hidangan dg tujuan
memberikan berkahnya berupa makanan.
Hidangannya berupa :
 ketan (songkko’lo)
 lauk pauk (kaddo’kang)
 kue-kue (kandrejawa)
7. Pemotongan klitoris yang dilakukan oleh sanro menggunakan
pisau kecil
8. Cerak
merupakan prosesi untuk memberikan persembahan kepada roh
nenek moyang brp darah ayam yg dipercaya dpt menyampaikan
salam kepada roh nenek moyang supaya sang anak
mendapatkan perlindungan, serta semangat lahir dan batin dg
membacakan tuturan (nicera) yang dipercaya mengandung
magis. Kemudian darah diletakkan dijidat, pelipis kanan, pelipis
kiri,& bagian leher
9. Prosesi melempar ayam
10. Prosesi terakhir adalah Nai’ ma’baruga
Anak yang telah disunat dibawa menuju pelaminan oleh kedua
orang tuanya tanpa harus menginjakkan kaki ke tanah, maka
sang anak digendong menuju baruga yang telah disediakan.

Menurut masyarakat suku Banjar, pelaksanaan sunat pada


perempuan memiliki dasar, yaitu :
• Keyakinan/kepercayaan untuk memenuhi ajaran agama (Islam)
• Tradisi (warisan budaya leluhur)
• Untuk menyucikan anak perempuan
• Mitos bahwa perempuan yg tdk disunat akan dianggap kotor
dan tidak disayang suami
• Mitos bg perempuan yg masih gadis akan sulit mendapatkan
jodoh.

Makna sirkumsisi wanita bagi masyarakat Banjar


• Makna dari sunat perempuan bagi masyarakat Banjar adalah
untuk menyucikan diri dan keturunannya
• Anggapan bahwa sunat perempuan akan melancarkan proses
persalinan kelak
• Munculnya rasa takut apabila tidak disunat maka tidak akan
mendapatkan keturunan.
Obesitas 1. Asupan Makanan
Secara umum budaya bugis menyajikan makanan yang bersifat
manis, suku Bugis sering mengkonsumsi ikan yang masih segar,
Dalam mengkonsumsi sayur dan buah, mereka cenderung masih
rendah. Hal tersebut dapat menjadikan factor terjadinya obesitas
pada masyarakat di suku bugis.
2. Budaya siri' membuat perempuan bugis cenderung menghabiskan
waktu lebih lama di dlm rumah utk mencegah hal yg tdk
diinginkan. Keterbatasan aktivitas ini akan memicu terjadinya
obesitas.
3. Orang Bugis yg tinggal didataran tinggi lebih berpotensi terkena
obesitas karena perbedaan energi yang digunakan untuk
beraktivitas

4. Suku Sunda Sirkumsisi Tahapan Prosesi gusaran (sunat wanita) di Desa Salebu :
Wanita 1. Tahap persiapan,
persiapan yang dilakukan oleh dukun gusaran (sunat wanita) dan
orang tua dari anak yang akan digusar.
2. Tahap urutan acara,
Tata urutan tradisi gusaran (sunat wanita) adalah membacakan
syahadat, mengikir gigi anak perempuan, kemudian membersihkan
alat vital.
3. Tahap acara inti,
yaitu membacakan syahadat, mengikir gigi anak perempuan,
kemudian membersihkan alat vital.
4. Tahap simbol-simbol,
simbol-simbol dalam tradisi gusaran (sunat wanita) berupa sesaji
yang berfungsi sebagai simbol rasa syukur dan mengaharapkan
kelancaram kepada Tuhan.
Obeistas Kebiassan yg mempengaruhi obesitas
a. Masyarakat suku sunda sering mengonsumsi lalapan yang
merupakan kebiasaan baik untuk kesehatan.
b. Suku sunda juga menyukai makanan segar seperti buah dan sayur.
kebiasaan tersebut sudah ditanamkan sejak dini oleh orang tua anak.
c. Meningkatnya minat terhadap fast food.

5. Suku Jawa Sirkumsisi Tradisi


Wanita 1. Upacara tetesan
Ada prosesi pemotongan kunyit pada klistoris. Kunyit sbg simbol
dari dewa atau malaikat berwujud kuning (Sang Hyang Manikmaya)
yang bertugas untuk menghalau sukerta (kotoran, gangguan, hal-hal
negatif).
2. Pelaksanaan sunat bersamaan dengan ritual selapenan
Mayoritas masyarakat melaksanakan khitan pada anak perempuan
bersamaan dengan hari ke 35 pasca kelahiran bayi (selapenan) atau
ritual pelepasan tali pusar pada perut bayi.
Dampak:
Dampak jangka pendek khitan pada perempuan:
1. Perdarahan yang mengakibatkan shock atau kematian
2. Infeksi pada seluruh organ panggul yang mengarah pada sepsis
3. Tetanus yang menyebabkan kematian
4. Gangrene yang dapat menyebabkan kematian
5. Sakit kepala yang luar biasa mengakibatkan shock
6. Retensi urine karena pembengkakan dan sumbatan pada uretra.

Dampak jangka panjang khitan pada perempuan:


1. Rasa sakit berkepanjangan pada saat berhubungan seks
2. Penis tdk dpt masuk dlm vagina shg memerlukan tindakan operasi
3. Disfungsi seksual (tidak dapat mencapai orgasme pada saat
berhubungan seks)
4. Disfungsi haid yang mengakibatkan hematocolpos (akumulasi darah
haid dalam vagina), hematometra (akumulasi darh haid dalam rahim),
dan hematosalpinx (akumulasi darah haid dalam saluran tuba)
5. Infeksi saluran kemih kronis
Obesitas Kebiassan yg mempengaruhi obesitas
a. Masyarakat jawa, khususnya jawa tengah gemar mengkonsumsi
makanan manis. pada orang tua juga memberi makan anaknya sama
dengan makanan yang mereka makan.
b. Sedangkan di daerah jawa timur, masyarakatnya gemar
mengonsumsi masakan pedas dan asin.

6. Suku Gayo Obesitas Kebiassan yg mempengaruhi obesitas


a. Masyarakat Suku Gayo gemar meminum minuman manis seperti
kopi ataupun teh manis sekitar 2-3 kali dalam sehari.
b. Makanan berlemak dan manis juga seringkali dikonsumsi serta
c. Mereka jarang membuat menu makan yang bervariasi.
d. Masyarakat Gayo dpt mengkonsumsi nasi dalam sehari sampai 3
porsi dan bisa menambah 2-3 kali
7. Kab Deli Kelalaian dan 1. Memberikan ASI kepada anaknya karena akan menghemat
Serdang penyiksaan biaya hng bayi brumur 6 bulan dibandingkn hrs membeli susu
pada anak formula.
2. Ibu menyusui tdk memberikan ASI karena rumit bila bepergian,
menyebabkn rasa sakit dipayudara, & mengakibatkn puting
lecet.
3. Pola pengasuhan yang cenderung otoriter juga ditemukan di
Kecamatan Beringin. Terdapat dua dari tiga orangtua yang
menerapkan pola asuh otoriter maupun kurang perhatian kepada
anaknya.
8. Nusa Kelalaian dan Faktor yang mempengaruhi:
Tenggara penyiksaan 1. Pernikahan dini
Barat pada anak 2. Perceraian
3. Derajat laki-laki lebih tinggi dr perempuan
4. Kurangnya komunikasi antar keluarga
9. Suku Bali Kelalaian dan Faktor yang mempengaruhi:
penyiksaan 1. Pelaku memiliki penyakit kejiwaan
pada anak 2. Rendahnya sanksi yg diberikan kepada pelaku
3. Adanya balas dendam
10. Suku Banjar Sectio Perempuan hamil untuk berbaring beralas kepala dengan guling
Caesarea dikhawatirkan bayi dalam kandungan akan melintang. Jika bayi dalam
posisi melintang, bayi akan sulit dilahirkan secara normal. Itu sangat
menakutkan bagi perempuan hamil karena zaman dahulu belum ada
proses melahirkan secara operasi sesar
11. Suku Minang Sectio Bagi masyarakat suku Minang, mereka lebih bisa mengekspresikan rasa
Caesarea nyeri yang dirasakan. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat
suku Minang tidak dapat menahan nyeri yang dirasakannya. Sehingga
masyarakat suku Minang lebih memilih persalinan dengan normal
daripada persalinan sectio caesarea.

Anda mungkin juga menyukai