Anda di halaman 1dari 9

Tugas

Mata Kuliah
PPKN Kelompok 4
Kelas AB-1B
Anggota Kelompok
ANINDITA
AURELIA
Z.P.R
DHEVINA
AMANDA L.

INDRI
YULIYANTI

SALSABILA
ERASANTI

SYIFA
Nilai Pancasila : idealitas,
realitas, dan fleksibilitas. Apa
maksudnya?
• Fleksibilitas
• Idealitas • Realitas ideologi tersebut memiliki
Ideologi tersebut Bahwa nilai-nilai dasar yang keluwesan yang memungkinkan dan
mengandung idealisme yang terkandung dalam ideologi merangsang pengembangan
memberi harapan tentang tersebut secara riil hidup di pemikiran-pemikiraan baru yang
masa depan yang lebih baik dalam serta bersumber dari relevan dengan ideologi
melalui pengalaman dalam budaya dan pengalamaan bersangkutan tanpa mengjilangkan
praktik kehidupan bersama sejarah masyarakat atau atau mengingkaari jati diri yang
sehari-hari. bangsanya. terkandung dalam nilai-nilai
dasarnya.
Makna
Pancasila
LIVING Pancasila telah menjadi living reality
REALITY (kehidupan nyata) jauh sebelum
berdirinya negara Republik Indonesia.
Pancasila merupakan salah satu ciri
khas yang dimiliki oleh bangsa. Oleh
karena itu, setiap orang harus bisa
memahami nilai-nilai yang
terkandung dalam setiap butir
Pancasila agar dapat menuntun diri ke
arah kehidupan yang lebih baik.
Mengapa
Melibatkan
peranakan
bangsa lain Golongan peranakan yang terdiri dari
dalam keturunan Tionghoa, seorang
peranakan belanda, dan peranakan
perumusan Arab. Mereka menjadi minoritas
dalam perumusan pancasila karena
pancasila mereka mempunyai kehendak yang
sungguh sungguh untuk turut bersatu
dengan bangsa Indonesia asli.
MENGAPA TERJADI
PERUBAHAN UUDS 50
MENJADI
Pada waktu UUDS 1950 berlaku UUD 45?
penyelenggaraan pemerintahan
menganut sistem pemerintahan parlementer. Berlakunya UUDS
negara

mengakibatkan bentuk negara Indonesia berubah dari negara


serikat/federasi menjadi negara kesatuan.Alat-alat kelengkapan negara
berdasarkan UUDS 1950 terdiri atas presiden dan wakil presiden, menteri,
DPR. Mahkamah Agung, dan Dewan Pengawas Keuangan. Sistem
pemerintahan parlementer pada masa berlakunya UUDS belum berjalan
sebagaimana mestinya karena belum terbentuk DPR/badan konstituante.
Konstituante terbentuk berdasarkan hasil pemilu tahun 1955. Tugas
Konstituante adalah menyusun UUD Negara Republik Indonesia untuk
menggantikan UUDS 1950. Pada masa berlakunya UUDS 1950
pemerintahan Indonesia menjadi tidak stabil. Gejolak politik yang tidak
stabil mengakibatkan sering terjadi perubahan kabinet.
MENGAPA TERJADI
PERUBAHAN UUDS 50
MENJADI
Pada periode ini kabinet silih UUD
berganti 45?
sehingga pembangunan tidak
berjalan lancar. Pada periode 1950–1959 tercatat ada tujuh kali pergantian
kabinet, yaitu Kabinet Natsir (1950–1951), Kabinet Sukiman Suwiryo (1951–
1952), Kabinet Wilopo (1952–1953), Kabinet Ali Sastroamidjojo I (1953–
1955), Kabinet Burhanuddin Harahap (1955–1956), KabinetAli
Sastroamidjojo II (1956–1957), dan Kabinet Djuanda (1957–1959). Sistem
multipartai yang diterapkan berjalan tidak sehat. Banyak tarik ulur
kepentingan partai politik. Pada akhirnya, Konstituante gagal menyusun
UUD. Oleh karena itu, Ir. Soekarno mengeluarkan Dekret Presiden 5 Juli
1959 yang menyatakan membubarkan Konstituante dan memberlakukan
kembali UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara menggantikan
UUDS 1950.
Dampak
langsung dari
konstitusi
• Pertama, substansi perubahan dimaksudkan untuk pembatasan
masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden, hanya dua periode
masa jabatan saja. Perubahn
 Kedua, substansi perubahan dimaksudkan untuk
mempertegaskan hal-hal tentang Hak-hak Asasi Manusia dan
memperkokoh
• eksistensi DPR sebagai lembaga legislatif. Perubahan Ketiga,
substansi perubahan dimaksudkan untuk mengembalikan
kedaulatan rakyat dari MPR kepada rakyat, sehingga
berimplikasi pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
secara langsung oleh rakyat.
Terima
Kasih
Sudah menyimak tugas
kelompok kami

Anda mungkin juga menyukai