Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

PEMETAAN KEBAKARAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA


DENGAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINES

FREDRINGKO MALO
1806060041

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2023
1.1 LATAR BELAKANG

Kebakaran hutan dan lahan merupakan suatu fenomena yang terus terjadi di Indonesia dan di latar
belakangi adanya kebutuhan penggunaan lahan yang terus meningkat untuk pertanian dan pemukiman.
Kebakaran merupakan suatu bencana regional dan global. Dampak kebakaran hutan dan lahan telah menyebar
ke Negara lain dengan gas-gas yang dilepaskan ke atmosfer menjadi salah satu penyebab potensial pemanasan
global (Mapilata, dkk,. 2013).
Kabupaten Sumba Barat Daya berada diujung paling barat pulau Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur
yang mengalami kebakaran hutan. Hal ini disebabkan kondisi wilayah Sumba Barat Daya memiliki iklim panas
yang menyebabkan kekeringan.
Penginderaan jauh telah digunakan untuk memetakan daerah kebakaran hutan. Penelitian Jawa A.M., dkk
(2020) yaitu Analisis perbandingan area kebakaran padang rumput berbasis citra landsat 8 di sumba tengah
menggunakan metode unsupervised classification. Penelitian Zubaidah et al., (2017) telah mendeteksi lahan
kebakaran hutan dan lahan berdasarkan verifikasi burned area atau daerah terbakar dengan data landsat 8.
Dalam upaya untuk manajemen dampak kebakaran hutan dan lahan yang terjadi maka diperlukan suatu sarana
pengumpul data dan informasi untuk menentukan luas area terbakar.
Belum adanya pemetaan kebakaran di Kabupaten Sumba Barat Daya dengan penginderaan jauh. Maka
penulis mengangkat judul tentang “PEMETAAN KEBAKARAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA
DENGAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINES”. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan
perubahan tutupan lahan tahun 2018 dan tahun 2019 akibat kebakaran hutan yang terjadi di Kabupaten Sumba
Barat Daya.
MANFAAT
RUMUSAN MASALAH BATASAN MASALAH TUJUAN
PENELITIAN
1. Bagaimana sebaran dan luas 1. Penelitian ini 1. Untuk membandingkan Memberikan
area kebakaran hutan di menggunakan data penyebaran dan luas area informasi kepada
Kabupaten Sumba Barat landsat 8 tahun 2018 hutan yang terbakar pemerintah dan
Daya tahun 2018 dan tahun dan tahun 2019 tahun 2018 dan tahun masyarakat terkait
2019? 2. Pengolahan data 2019? perubahan tutupan
2. Bagaimana perbandingan menggunakan 2. Untuk membandingkan lahan dari kebakaran
Indeks Vegetasi (NDVI) unsupervised nilai indeks vegetasi hutan dan dampak
Kabupaten Sumba Barat clasification, NDVI dan (NDVI) daerah bekas yang ditimbulkan.
Daya tahun 2018 dan tahun SVM terbakar tahun 2018 dan
2019? 3. Penelitian ini hanya tahun 2019?
3. Bagaimana perubahan dilakukan di kabupaten 3. Untuk membandingkan
tutupan lahan Kabupaten Sumba Barata Daya. tutupan lahan di
Sumba Barat Daya tahun Kabupaten Sumba Barat
2018 dan tahun 2019? Daya tahun 2018 dan
tahun 2019?
TINJAUAN PUSTAKA

.
Deskripsi Lokasi Penelitian

Kabupaten Sumba Barat Daya merupakan salah satu kabupaten yang di pulau
Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan secara geografis kabupaten sumba barat
daya terletak pada bagian ujung barat pulau sumba. Dengan kordinat 9º,18’-10º, 20’ LS
(lintang selatan) dan 118º,55’-120’,23’’ BT (bujur timur). Secara geografis tepat berada
pada 9º,18’01” LS dan 180º55’-120º23’ BT.

Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu dan seni untuk memperoleh informasi
tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisa suatu data yang diperoleh
dengan menggunakan alat yang tidak berhubungan langsung dengan objek, daerah
atau fenomena yang dikajinya (Lillesand and Kiefer, 1979)
Citra Landsat 8

Data Landsat merupakan data citra satelit yang dihasilkan oleh satelit landsat, yaitu
salah satu satelit sumber daya alam yang dikembangkan oleh NASA dan Departemen
Dalam Negri Amerika Serikat. Landsat 8 yang diluncurkan 11 Februari 2013,
merupakan kelanjutan dari misi landsat 1 yang untuk pertama kali menjadi satelit
pengamat bumi sejak tahun 1972.

Klasifikasi Citra Landsat 8

Klasifikasi citra landsat merupakan suatu proses pengelompokan seluruh pixel pada
suatu citra kedalam sejumlah clas (kelas). Sehingga setiap kelas merepresentasikan
suatu entitas dengan properti yang spesifik (Budianto, 2017). Terdapat dua pendekatan
dasar dalam melakukan klasifikasi citra yaitu supervised classification (klasifikasi
terbimbing) dan unsupervised clasification (klasifikasi tidak terbimbing).
Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan dan lahan merupakan suatu fenomena yang sering terjadi di
wilayah berhutan indonesia. Kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan oleh alam
maupun perbuatan manusia yang ditandai dengan penjalaran api serta dapat
mengakibatkan kerusakan pada hutan dan dapat menimbulkan kerugian ekonomi.

Pemetaan Kebakaran Hutan

Pemetaan kebakaran hutan pada umumnya dilakukan dengan memanfaatkan


teknologi pengideraan jauh terutama pada resolusi spasial dan temporalnya yang
mempermudah dalam mengidentifikasi kebakaran hutan.
METODE PENELITIAN

LOKASI DAN WAKTU PENILITIAN

Penelitian ini dilakukan di kecamatan


Wewewa Barat dan kecamatan Wewewa
Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya,
Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Penelitian dilakukan selama 3 bulan,


mulai dari bulan Januari 2023 sampai bulan
Maret 2023
ALAT DAN BAHAN

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Data citra landsat 8 OLI Level 1 perekaman tahun 2018 dan


2019 yang diproleh dari USGS
2. Data SHP wilayah administrasi Sumba Barat Daya yang di
peroleh dari Ina Geoportal

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Perangkat lunak (software) SAGA dan QGIS


2. GPS
3. Kamera Digital

4. Alat tulis
PROSEDUR PENELITIAN

Mulai

Data citra landsat 8 2018 dan 2019

Pemotongan citra

Pengolahan data

Unsupervised Clasification NDVI Supervised Clasification Dengan SVM

Peta Tutupan Lahan Peta NDVI Peta kebakaran

KESIMPULAN

SELESAI
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai