Oleh :
ENI YULIAWATI
1515301196
PRODI D IV KEBIDANAN
STIKES FORT DE KOCK BUKITTINGGI
TAHUN 2016
LATAR BELAKANG
Keterangan:
Pretest : pengukuran tingkat nyeri disminore primer sebelum
intervensi
Perlakuan : pemberian kunyit asam untuk menurunkan disminore
primer
Postes : pengukuran tingkat nyeri dismenorea primer sesudah
intervensi
DEFENISI OPERASIONAL
N Variabel Definisi Cara Alat ukur Hasil ukur Skala
O operasional ukur ukur
1. Dismenorea Merupakan observa Visual nyeri ringan (VAS 0 Interva
primer bentuk nyeri haid si analogue ≤4)) l
yang di jumpai scale nyeri sedang (VAS 4-
tampa ada <7)
kelainan alat nyeri berat (VAS 7-
genetalia yang 10)
nyata (Iqbal, dkk, 2005))
(Anurogo dan
wulandari, 2011,
44).
2 Minuman Minuman yang observa Lembar 0 : kelompok nomina
kunyit asam dibuat dari ekstrak si observasi eksperiment l
kunyit 30 gram 1 : kelompok kontrol
dan tambahan
asam jawa dan
gula aren
secukupnya,
seduh dengan 1
gelas air panas
(200 cc
METODE PENELITIAN
Hasil analisis didapatkan rata-rata intensitas nyeri dismenorea pada kelompok kontrol sebelum
diberikan intervensi kunyit asam adalah6,580 (95% Cl :5,897-7,263) dengan standar deviasi 0,9543 Nilai minimum
adalah 5,0 dan maksimum adalah 7, 7.Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata
intensitas nyeri dismenorea sesudah diberikan intervensi adalah 5,897 sampai dengan 7,263.
Sedangkan pada kelompok kontrol sesudah intervensi kunyit asam adalah 4,590 (95% Cl: 3,644- 5,536) dengan
standar deviasi 1,3228 Nilai minimum adalah 2,5 dan maksimum 6,2. Dari hasil estimasi intervaldapat disimpulkan
bahwa 95% diyakini rata-rata intensitas nyeri
2. Distribusi Rata-Rata Intensitas Nyeri Dismenorea Sebelum Dan Sesudah Diberikan Intervensi Pada
Kelompok kontrol Pada Mahasiswi Tingkat I Dan II Di Akademi Kebidanan Amanah Muara Bungo
Jambi Tahun 2016.
Distribusi rata-rata Intensitas nyeri dismenorea sebelum dan sesudah
diberikan intervensi pada kelompok kontrol pada
mahasiswi Tingkat I Dan II Di Akademi
kebidanan Amanah Muara Bungo
Jambi Tahun 2016
Hasil analisis didapatkan rata-rata intensitas nyeri dismenorea pada kelompok kontrol sebelum
diberikan intervensi kunyit asam adalah6,580 (95% Cl :5,897-7,263) dengan standar deviasi 0,9543
Nilai minimum adalah 5,0 dan maksimum adalah 7, 7.Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan
bahwa 95% diyakini rata-rata intensitas nyeri dismenorea sesudah diberikan intervensi adalah 5,897
sampai dengan 7,263.
Sedangkan pada kelompok kontrol sesudah intervensi kunyit asam adalah 4,590 (95% Cl: 3,644-
5,536) dengan standar deviasi 1,3228 Nilai minimum adalah 2,5 dan maksimum 6,2. Dari hasil
estimasi intervaldapat disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata intensitas nyeri dismenorea
sesudah diberikan intervensi adalah 3,644 sampai dengan 5,536.
ANALISIS BIVARIAT
Diketahuinya efektivitas pemberian kunyit asam terhadap dismenore setelah dan sebelum diberikan terapi
kunyit asam pada kelompok eksperimen dan kontrol Tingkat I dan Tingkat II mahasiswi kebidanan
Amanah Muara Bungo Jambi tahun 2016.
Table 5.3
efektivitas pemberian kunyit asam terhadap dismenore setelah dan sebelum diberikan terapi kunyit asam
pada kelompok eksperimen dan kontrol Tingkat I dan Tingkat
II mahasiswi kebidanan Amanah Muara
Bungo Jambi tahun 2016
Pada tabel 5.3, dapat dilihat hasil penghitungan statistik didapatkan mean rank
responden setelah intervensi adalah 10,50 sedangkan sebelum minum kunyit asam
mean rank adalah 0,00. Hasil uji statistic Uji t dependen (paired t test) dan wilcoxon
didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) menunjukkan adanya efektivitas sebelum dan
sesudah minum kunyit asam pada mahasiswi tingkat I dan II di Akademi Kebidanan
Amanah Muara Bungo
PEMBAHASAN
A. Analisis univariat
1. Distribusi rata-rata Intensitas nyeri dismenorea kelompok eksperimen
Dalam penelitian ini efektivitas pemberian kunyitasam terhadap penurunan
tingkat nyeri dismenorea primer pada mahasiswi tingkat I dan II di Akademi
Kebidanan Amanah Muara Bungo Jambi tahun 2016, didapatkan distribusi rata-rata
Intensitas nyeri dismenorea kelompok eksperimen sebelum dan sesudah terdapat
penurunan tingkat nyeri sebesar sebelum eksperimen 7,610 sampai dengan 0,520
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Atik S,Rahmawari, Leti Tahun
2011 dengan judul Pengaruhkunyit Asam Terhadap penanganan Nyeri Haid
Padasiswi kelas XI Smantrgerii Sugihwara dari30 respondenyangmengkonsumsi
kunyit asam lebih dari sebagian responden mengalami nyeri haid ringan sebanyak l9
responden(63,3%). hal ini dibuktikan dengan menggunakan skala penilaian perilaku
nyeri (PABS). lebih dari sebagian responden mendapatskor 1-3.
Menurut asumsi peneliti terjadinya perubahan yang signifikan intensitas nyeri
dismenorea primer karena pemberian kunyit asam terjadi penurunan tingkat nyeri
haid setelah diberikan minuman kunyit asam dikarenakan minuman kunyit asam
mengandung senyawa aktif curcumine dan anthocyanin yang berfungsi sebagai
pereda nyeri haid.dimana kedua bahan tersebut memiliki senyawa aktif yang dapat
mengurangi intensitas nyeri dismenorea dan menenangkan pikiran serta menurunkan
tekanan psikis.
2. Distribusi rata-rata Intensitas nyeri dismenorea kelompok kontrol
Dalam penelitian ini efektivitas pemberian kunyit asam terhadap penurunan tingkat
nyeri dismenorea primer pada mahasiswi tingkat I dan II di akademi kebidanan amanah
Muara Bungo Jambi tahun 2016, didapatkan distribusi rata-rata Intensitas nyeri
dismenorea kelompok kontrol sebelum dan sesudah adalahsebelum kontrol 6,580 dan
sesudah 4,590. Terjadi penurunan tingkat nyeri namun penurunan tingkat nyeri pada
kelompok kontrol tidak terlalu signifikan dibandingkan kelompok eksperiment yang
diberikan intervensi kunyit asam.
Dalam penelitian Anindita, 2010 dengan judul pengaruh kebiasaan mengkonsumsi
minuman kunyit asam terdapat keluhan dismenorea primer pada remaja putri di
kotamadya Surakarta.Dengan hasil remaja putri yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi
minuman kunyit asam mempunyai
kemungkinan dismenorea primer 33 kali lebih kecil dari pada remaja putri yang tidak
memiliki kebiasaan mengkonsumsi kunyit asam.
Menurut asumsi peneliti terjadinya perubahan yang tidak signifikan tingkat nyeri
dismenorea primer karena tidak mengkonsumsi kunyit asam karena didalam kunyit asam
terkandung Curcumine dan anthocyanin yang akan bekerja dalam menghambat reaksi
cyclooxygenase (COX) sehingga menghambat atau mengurangi terjadinya inflamasi hal
tersebut akan mengurangi atau bahkan menghambat kontraksi uterus dan dapat
menenangkan pikiran serta menurunkan tekanan psikis. Dengan pemberian kunyit asam
sebagai penurun rasa nyeri secara tidak lansung membuat seorang remaja putri tersugesti
dalam saraf otonomnya bahwa dengan kunyit asam dismenorea primer dapat sembuh
maka intensitas nyeri akan berkurang.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Terdapat rata-rata intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi pada kelompok eksperiment
adalah 7,630 dan pada kelompok kontrol adalah 0,520
Terdapat rata-rata intensitas nyeri sesudah dilakukan intervensi pada kelompok eksperiment
adalah 6,580 dan pada kelompok kontrol adalah 4,590
Terdapat Efektivitas rata-rata intensitas nyeri sesudah dilakukan latihan fisik pada kelompok
eksperimen dan kontrol adalah adalah 4.0700 dengan nilai P=0,000.
Saran
Bagi mahasiswa (Responden)
Dengan hasil penelitian ini bagi mahasiswa atau responden dapat menjadi solusi alami dalam
mengatasi permasalahan dismenorea primer.
Bagi tempat penelitian.
Dengan penelitian ini tempat penelitian Akbid Amanah Muara Bungo dapat memberikan fasilitas
pengurangan nyeri dismenorea sehingga dapat menggunakan dan mengembangkan pengobatan
herbal yang dikelola mahasiswi.
Bagi institusi pendidikan
Diharapkan kepada institusi pendidikan baik itu STIKes Fort De Kock Bukittinggi maupun
Akbid Amanah Muara Bungo sebagai tempat penelitian dapat mengembangkan pengobatan
alami berbasis lingkungan di institusi masing-masing sebagai wadah penyelesaian masalah
dismenorea sekunder mahasiswanya.
TERIMAKASIH