PENGAMBILAN
RESIKO
RESIKO
Adanya konsekuensi, sebagai
dampak adanya ketidak pastian
yang memunculkan dampak yang
merugikan pelaku usaha.
MOTIVASI MENGAMBIL
RESIKO
1. Didasari oleh keinginan untuk
mendapatkan keuntungan yang
sepadan dengan pengorbanan yang
telah dikeluarkan.
2. Dikarenakan kondisi yang mendesak
(kepepet).
RESIKO
• Resiko bagi para wirausaha merupakan suatu tantangan, karena
wirausahawan lebih menyukai hal-hal yang menantang untuk lebih
mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan resiko menurut
perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak
terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah
• Pengambilan resiko berkaitan erat dengan kepercayaan diri. Semakin
besar keyakinan pada kemampuan diri sendiri, semakin besar pula
keyakinan dalam mempengaruhi hasil dan keputusan, serta semakin
siap pula mencoba apa yang menurut orang lain penuh dengan
resiko.
• Yang membedakan seorang wirausaha dengan yang lainnya adalah
kesiapan dalam pengambilan resiko. Kebanyakan orang lebih suka
berada dalam titik yang aman dan nyaman dengan tidak mengambil
hal yang beresiko atau lebih memilih resiko yang lebih rendah.
Berbeda dengan wirausaha, resiko dijadikan sebagai tantangan untuk
mencapai kesuksesan, bukan suatu hambatan yang menjadikan kita
gagal.
JENIS-JENIS
RESIKO DALAM
RISIKO MURNI
BISNIS RISIKO
SPEKULATIF
Terjadi tanpa disengaja, namun pasti akan Sengaja ditimbulkan oleh ybs agar
menimbulkan kerugian memberikan keuntungan bagi pihak tertentu
Kebakaran, pencurian, dsb Utang-piutang, perdagangan berjangka
RISIKO
RISIKO KHUSUS
FUNDAMENTAL
Penyebabnya tdk dpt dilimpahkan Risiko khusus bersumber dari kegiatan
kpd seseorang & dpt menimbulkan individu, sehingga dampaknya masih
kerugian yg besar bisa diperkirakan atau diantisipasi di
Banjir, longsor, bencana alam, dsb. awal karena bersifat lokal.
- Ledakan turbin, kecelakaan kapal,
atau mungkin tabrakan
JENIS-JENIS RESIKO DALAM BISNIS
1. Resiko Murni
Risiko murni ini bersifat pasti, artinya saat risiko terjadi maka kamu akan
mengalami kerugian. Begitu juga sebaliknya, jika risiko murni tidak terjadi,
maka kamu akan memperoleh keuntungan.
Resiko ini muncul sebagai akibat dari sebuah situasi atau keputusan yang
konsekuensinya adalah kerugian.
Beberapa resiko murni yang sering muncul diantaranya adalah:
a. Resiko hilang atau rusaknya aset yang dimiliki diakibatkan oleh
kebakaran, pencurian, penggelapan, dsb.
b. Kecelakaan kerja pada proses produksi.
c. Resiko akibat tuntutan hukum pihak lain.
d. Resiko operasional lainnya.
e. Bencana alam.
2. Resiko Spekulatif
Ada tiga kemungkinan yang akan terjadi, jika mengalami risiko s
pekulatif, yakni keuntungan, kerugian, atau mungkin break even.
Adapun yang dimaksud dengan break even adalah titik impas.
Resiko ini muncul akibat situasi atau keputusan yang
konsekuensinya bisa berupa keuntungan atau kerugian.
Contoh paling nyata dari risiko
spekulatif ialah undian berhadiah,
bursa efek, risiko kurs, Resiko
perubahan harga. Resiko kredit.dan
lain-lain.
3. Risiko Fundamental
Risiko fundamental berasal dari lingkungan
sekitar atau alam yang bisa menimbulkan
dampak cukup besar, karena manusia tidak
mampu mengendalikannya.
FREKUENSI X DAMPAK
Ciri-ciri risiko dari
RISIKO DAN penyebab kegagalan usaha ketidakpastian
KETIDAKPASTIAN
1. Ketidakpastian (Unexpected risk) · Perencanaan yang kurang · Tidak bisa di duga
Yaitu keadaan yang memiliki beberapa matang sebelumnya.
· Kurangnya modal · Sulit di rencanakan.
kemungkinan dan disebut resiko tak
· Bakat yang tidak cocok · Bersifat tiba-tiba.
terduga · Biasa digolongkan
· Kurang pengalaman
“forcemajeure” (bencana
· Lemahnya pemasaran alam).
· Tidak mempunyai semangat
2. Risiko ( expected risk)
berwirausaha
yaitu pekerjaan yang terjadi karena
· Tidak mempunyai etos kerja
keputusan yang di ambil
yang tinggi
PENGELOLAAN RESIKO
Pareto : membuat urutan resiko-resiko yang potensial terjadi
berdasarkan prediksi kerugian yang dihasilkan, dari yang
paling tinggi sampai yang paling rendah.
3. Metode Acuan
Acuan yang digunakan adalah acuan yang bersifat
trategis, yaitu pemimpin pasar atau produk unggulan.
Tips & Trik
– Bagaimana menghadapi risiko – Perlu difahami
bahwa risiko tidak untuk menjadi penghambat untuk
maju.
– Risiko harus diambil sebagai konsekuensi
menginginkan sesuatu yang lebih baik (keberhasilan)
– Identifikasi risiko apa yang berpotensi muncul dalam
bisnis – Identifikasi seberapa sering risiko tersebut
muncul
– Identifikasi seberapa besar dampak dari risiko yang
muncul tersebut
– Siapkan langkah-langkah mitigasi risiko hanya pada
risiko yang dominan/prioritas
1. Gunakan pengetahuan Anda untuk mengetahui dampak UPAYA UNTUK
atau risiko yang akan terjadi.
2. Manfaatkan pengalaman yang Anda miliki.
MENGATASI RESIKO
3. Berpikir kreatif dan inovatif dan yakinlah bahwa segala USAHA
sesuatu pasti ada penyelesaiannya.
4. Asurasikan apa yang perlu diasurasikan.
5. Bekerja dan berpikir prestatif, yang merupakan faktor
pendorong untuk mendapatkan pengetahuan baru
melalui”problem and experiential based learning”(Belajar
dari masalah dan pengalaman).
6. Keahlian menganalisa, menelaah, menilai, dan
menguraikan sebab akibat serta keyakinan diri untuk
mengambil risiko.
7. Mengubah keadaan yang bisa menimbulkan risiko menjadi
keadaan yang lebih baik dan berisiko kecik.
8. Proaktif dan antisipatif, adalah kunci penting dalam
mengelolahrisiko
UPAYA UNTUK MENGATASI RESIKO USAHA
• Ketrampilan teknis, terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang
dihasilkan. Misalkan yang semula dengan teknologi tradisional diganti
1. Manajer atau dengan teknologi tepat guna/modern
wirausaha menambah • Ketrampilan mengorganisasi yaitu kemampuan meramu yang tepat dari
pengetahuan tentang: faktor produksi dalam usaha mencakup SDM, SDA, modal . Ibarat membuat
kue, bagaimana agar rasanya enak, murah dan disenangi pembeli.
• Ketrampilan memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha
dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada
organisasi. Untuk itu setiap pimpinan dituntut membuat konsep kerja.
• Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi
strategi produksi, strategi keuangan, strategi SDM, strategi operasional,
strategi pemasaran, strategi penelitian dan pengembangan.
• Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi
setiap saat harus membayar premi yang merupakan pengeluaran tetap.
Resiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak
laku di pasaran.
Faktor penyebab
• Kesalahan Faktor penyebab dalam mengidentifikasi pasar
• Kesalahan dalam mengetahui kebutuhan pelangan dalam pasar yang
dipilih
2. Resiko Pasar • Kegagalan dalam memprediksi perubahan pasar
• Kesalahan dalam memperhitungkan secara makro
• Kegagalan dalam memprediksi siklus pasar
Upaya yang ditempuh
• Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk
yang disenangi calon pembeli. Misal budidaya lele dumbo
• Mengadakan penelitian pasar dan memperoleh informasi pasar secara
berkesinambungan.
Resiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak membayar
pinjaman sesuai waktu yang telah disepakati.
Faktor penyebab
• Sering terjadi produsen menaruh produknya terlebih dahulu dan
dibayar kemudian
3. Resiko Kredit • Deditor meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal
akibatnya timbul kredit macet,