Anda di halaman 1dari 20

Ijma’ qiyash dan Ijtihad Sebagai

Pengembangan Hukum Islam


 Ijma’ merupakan hujjah syar’iyyah yang wajib
diaplikasikan.

1. Ijma’ Menurut Pandangan Al-Qur`ân.

ً ‫صمُوا ِب َحب ِْلهَّللا ِ َج ِم‬


‫يع ا َواَل َت َفرَّ قُوا‬ ِ ‫َو ْاع َت‬

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali


(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-
berai…. [Ali ‘Imrân/3:103]
 2. QS. Annisa :59

“ Hai orang-orang yang beriman taatilah dan


taatilah rosul dan ulil amri diantara kalian”
 3. Ijma’ Menurut Pandangan Sunnah

Dari ‘Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu berkata


bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 ‫ْن َأ ْب َع ُد‬
ِ ‫ان َم َع ْال َوا ِح ِد َوه َُو ِم َن االِ ْث َني‬ َ ‫اع ِة َوِإيَّا ُك ْم َو ْالفُرْ َق َة َفِإنَّ ال َّش ْي َط‬
َ ‫َعلَ ْي ُك ْم ِب ْال َج َم‬
 ‫ َو َمنْ َأ َرادَ ِب َحب َْح ِة ْال َج َّن ِة َف َعلَ ْي ِه ِب ْال َجما َع ِة‬Tetaplah bersama jamaah dan
waspadalah terhadap perpecahan. Sesungguhnya setan
bersama satu orang, namun dengan dua orang lebih
jauh. Dan barang siapa yang menginginkan surga paling
tengah maka hendaklah bersama jamaah.
1. Mengangkat Pemimpin setelah nabi wafat.
2. Menjadikan Al-qura’an dalam bentuk
mushaf
a. Pokok (Ashl)
Sesuatu yang telah ditetapkan hukumnya oleh
nash, ini disebut dengan ashal atau maqis
alaih atau musyabbah bih yang artinya
“diserupai/disamai/tempat menyerupakan”
b. Cabang (Furu’)
Sesuatu yang belum ditemukan hukumnya
secara jelas dalam nash, ini disebut dengan
furu’ atau maqis atau musyabbah, yang
artinya “yang disamakan/yang diserupkan).
c.  Hukum Pokok (Hukum Ashl)
Hukum yang telah disebutkan dalam nash pada
ashal, disebut dengan hukum ashal, dan
dikehendaki hukumnya berlaku untuk cabang.
d.  ‘Illat
‘Illat, adalah alasan hukum yang terdapat pada
ashal dan terlihat pula pada furu’.

Alyasa Abu Bakar menjelaskan bahwa ‘illat itu


merupakan sesuatu yang harus jelas, relatif
dapat diukur, mengandung relevansi sehingga
kuat dan dialah yang menjadi alasan penetapan
suatu ketentuan hukum.
1. Qiyas Aulaa
‫اال ُح ْك ِم ِف ْي ِه ِم َن اَأْلصْ ِل‬
ْ ‫ان ْال َفرْ ُع َأ ْو َلى ِب‬
َ ‫ت ْال ِعلَّ ُة ِف ْي ِه م ُْو ِج َب ًة لِ ْل ُح ْك ِم َو َك‬
ْ ‫َما َكا َن‬ 
“yaitu apa-apa yang ‘illat padanya mewajibkan adanya
hukum dan keadaan far’un lebih utama
mendapatkan hukum (tersebut) daripada ashl.”[24]
Contoh mengqiyaskan memukul orang tua dengan
mengatakan “cis”, kedua perbuatan tersebut haram
hukumnya karena mempunya ‘illat “menyakiti”.
Allah SWT berfirman :
....‫ َفال َتقُ ْل َل ُه َما ُأفٍّ َوال َت ْن َهرْ ُه َما‬.... 
Artinya : “....Maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan ‘cis’ dan
janganlah kamu membentak mereka....” (QS. Al-
Isra’: 23).
2.   Qiyas Musawi
‫اال ُح ْك ِم ِف ْي ِه لِأْل صْ ِل‬
ْ ‫اويًا ِب‬ َ ‫ج َب ًة ل ِْل ُح ْك ِم َو َك‬
ِ ‫ان ْال َفرْ ُع ُم َس‬ ِ ‫ت ْال ِعلَّ ُة ِف ْي ِه م ُْو‬
ْ ‫ َما َكا َن‬
“yaitu apa-apa yang ‘illat padanya mewajibkan adanya
hukum dan keadaan far’un sama dengan ashl untuk
mendapatkan hukum”.
Contoh mengqiyaskan seseorang yang membakar harta
anak yatim dengan memakan harta anak yatim, yang
hukumnya adalah haram, dengan ‘illat harta tersebut akan
lenyap, habis, dan tidak bisa dimanfaatkan.
Allah SWT berfirman :
ُ ‫ون فِي ب‬
‫ُطو ِن ِه ْم َنارً ا َو َس َيصْ َل ْو َن َس ِعيرً ا‬ َ ُ‫ظ ْلمًا ِإ َّن َما َيْأ ُكل‬ ُ ‫ون َأ ْم َوا َل ْال َي َتا َمى‬ َ ُ‫ين َيْأ ُكل‬
َ ‫ ِإنَّ الَّ ِذ‬
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang memakan
harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu
menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke
dalam api yang menyala-nyala (neraka).”
Qiyas Aulaa dan Musawi bisa disebut sebagai Qiyas ‘Illat
karena qiyas ini mempunyai kesamaan furu’ dengan ashl
karena adanya persamaan ‘illat.
3. Qiyas Dilalah
‫ت ْال ِعلَّ ُة ِف ْي ِه َدا َل ًة َع َلى ْالح ُْك ِم َول ِكنْ الَ َت ُك ْونُ م ُْو ِج َب ًة َل ُه‬
ْ ‫ َما َكا َن‬
“yaitu apa-apa yang ‘illat padanya, menunjukkan
kepada hukum, tetapi tidak mewajibkannya.”
Menurut Ibn Qoyyim Al-Jauziyah, yang dimaksud
dengan qiyas dilalah adalah mengumpulkan
antara sumber (pangkal) dengan cabangnya
berdasarkan petunjuk ‘illat dan kemestiannya.
Contoh mengqiyaskan wajibnya zakat pada harta
anak kecil dengan orang dewasa, dengan ‘illat
keduanya merupakan harta yang dapat
berkembang dan bertambah.
4. Qiyas Syabah
ْ ‫ْن َفي ُْل َح ُق ِب‬
‫أك َث ِر ِه َما ِش ْبهًا‬ ِ ‫ان ْال َفرْ ُع فِ ْي ِه ُم َت َر ِّد ًدا َبي َْن أصْ َلي‬
َ ‫اس َك‬
ٌ ‫قِ َي‬ 
yaitu qiyas yang keadaan furu’ padanya bolak-balik antara kedua
ashl lalu ia dihubungkan dengan ashl yang lebih banyak
persamaan dengannya.”
Contoh seorang hamba sahaya yang cacat karena kejahatan
orang lain, apakah dalam masalah ganti rugi (dhaman), ia
diqiyaskan kepada orang yang merdeka karena sama-sama anak
Adam, atau diqyaskan kepada benda karena ia harta milik.
Persamaanya dengan harta lebih banyak daripada persamaanya
dengan orang merdeka, karena dapat dijual, dihibahkan, dan
diwaqafkan.
Allah SWT berfirman :
‫ َقالُوا نْ َيسْ ر ْق َف َق ْد َس َر َق َأ ٌخ َل ُه ِمنْ َق ْب ُل َفَأ َسرَّ َها يُوسُفُ ِفي َن ْف ِس ِه َولَ ْم‬
ِ ‫ِإ‬
‫َأ‬ ‫هَّللا‬ ‫َأ‬
ِ ‫ُي ْب ِد َها َل ُه ْم َقا َل ْن ُت ْم َشرٌّ َم َكا ًنا َو ُ عْ َل ُم ِب َما َت‬
َ ُ ‫صف‬
‫ون‬
Artinya : ” Mereka berkata: "Jika ia mencuri, maka sesungguhnya,
telah pernah mencuri pula saudaranya sebelum itu". Maka Yusuf
menyembunyikan kejengkelan itu pada dirinya dan tidak
menampakkannya kepada mereka. Dia berkata : "Kamu lebih
buruk kedudukanmu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
terangkan itu". (QS. Yusuf : 77).
5. Qiyas Adwan
‫ان ْال َفرْ ُع ْأد َو َن ِبا ْالحُ ْك ِم ِف ْي ِه ِم َن ْالألصْ ِل‬
َ ‫اس َك‬
ٌ ‫ ِق َي‬
yaitu qiyas yang furu’nya lebih rendah
kedudukannya daripada ashl untuk
mendapatkan hukum yang sama”.
Contoh menqiyaskan perhiasan perak bagi
laki-laki dengan perhiasan emas, yang
hukumnya adalah haram, dengan ‘illat
berbangga-bangga, sombong, riya, dll.

Anda mungkin juga menyukai