Anda di halaman 1dari 14

Disusun oleh :

Ivana Agustina (1806026092)


Saleha mashita .R (1806026094)
Laila Arifah (1806026118)
• Manusia yang selalu merasa kekurangan dalam kehidupannya
akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.
Misalnya fitrah ingin cepat kaya, dengan cara ia melakukan
pencurian, korupsi, penipuan, perampokan dan lain-lainnya.
• Al Quran menyebutkan tentang hak-hak perekonomian
dengan memerintahkan kepada kaum muslimin dalam Q.S.
Adz-Dzariyaat ayat19 yang berbunyi, “Dan pada harta
mereka ada hak tertentu bagi orang miskin yang meminta
dan orang membutuhkan yang tidak meminta.”
• Pencurian menurut bahasa Arab adalah (Sariqah)
• secara etimologis berarti mengambil harta milik seseorang secara
sembunyi-sembunyi dan dengan tipu daya.
• Sementara itu, secara terminologis pencurian (Sariqah) adalah mengambil
harta orang lain dengan sembunyi-sembunyi dari tempat
penyimpanannya.
• Jadi dapat disimpulkan bahwa sariqah ialah mengambil barang atau harta
orang lain secara sembunyi-sembunyi dari suatu tempat yang semestinya
digunakan untuk menyimpan. sariqah secara terminologi berarti
mengambil harta orang lain dengan cara aniaya tanpa ada keraguan
(syubhat)
1. Mengambil harta yang bukan menjadi miliknya.
2. Mengambil harta dengan cara diam-diam atau sembunyi-sembunyi
3. Mengambil harta yang disimpan di tempat khusus (fi hirzi mitslihi).

Mekanisme pencurian
Mekanisme pencurian terjadi melalui pengambilan harta dan tindakannya baru disebut
pencurian setelah memenuhi tiga syarat, yaitu:
1. Pencuri mengeluarkan barang yang dicuri dari tempat penyimpanannya.
2. Barang yang dicuri dipindahkan dari kekuasaan pemilik
3. Barang yang dicuri dimasukkan dalam kekuasaan pencuri
• Pencurian yang hukumannya had adalah pencurian yang ancaman
hukuman yang telah ditegaskan macam dan kadarnya dalam Al-
Qur’an dan Sunnah. Pencurian yang hukumannya had terbagi kepada
dua bagian yaitu pencurian ringan (kecil) dan pencurian berat
(besar).
• Pencurian yang hukumnnya ta’zir. artinya memberi pelajaran. Ta’zir
juga diartikan dengan Ar-Raddu wal Man’u, yang artinya menolak dan
mencegah.
• Perampokan atau hirâbah arti lain dari kata yuhâribûna
apabila dirunut ke asal bentukan awalnya dari tsulâtsi
mujarrad maka ia bermakna seseorang yang merampas harta
dan meninggalkannya tanpa bekas apa pun.
• Kata hirabah secara etimologi memiliki banyak arti. Kalau
ada ungkapan, haraba fulanan, ini berarti, “Dia mengambil
paksa semua hartanya.”
• Secara terminologis, hirabah artinya membegal orang-orang
yang melewati jalan, baik pelakunya muslim atau kafir
Lanjutan….
Ayat al Qur’an tentang Perampokan

surat ini menyebutkan secara khusus tentang hirabah. Ayat ini berarti pengambilan harta orang
lain dengan terang-terangan yang bisa disertai dengan kekerasan, atau dengan cara melakukan
pengrusakan di muka bumi.
‫ز ِزي حْز َك َِ ْ حم‬
َ ُ‫ّٰلل‬
‫ّٰللِ َوو ه‬ َ ََ ‫طعُ ْْٓوا ا َ ْي ِديَ ُه َما َجزَ ۤاء ِِ َما‬
‫سََا ََ ََاً ِ نِّ ََ ه‬ َ ‫ارقَةُ فَا ْق‬
ِ ‫س‬َّ ‫ار ُق َوال‬
ِ ‫س‬َّ ‫َوال‬
Artinya : ‘Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah, dan Allah
maha perkasa lagi maha bijaksana”. (Q.S Al-Ma‟idah/5:38)

Sanksi yang dijatuhkan untuk pelaku pencurian adalah potong tangan. Tangan yang dipotong
adalah tangan yang digunakan untuk mencuri. Tangan yang digunakan untuk mencuri berarti
telah berkhianat. Diandaikan dengan anggota tubuh yang sakit, tangan itu perlu diamputasi untuk
menyelamatkan anggota tubuh yang lain. Pengorbanan sebagian anggota tubuh untuk menjaga
anggota tubuh lainnya yang lebih vital merupakan sesuatu yang ditoleransi akal dan agama.
َّ َ‫صلََُّ ْْٓوا اَ ْو تُق‬
‫ط َع اَ ْي ِد ْي ِه ْم‬ ُ ‫ي‬ ‫و‬َ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫و‬
ْٓ ُ ‫ل‬َّ ‫ت‬َ ‫ق‬ُّ ‫ي‬ ْ
‫ن‬ َ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫اد‬ ‫س‬ َ ‫ف‬ ‫ض‬ ‫ر‬ َ ْ
ً‫ا‬ ‫ى‬ ‫ف‬ َ‫ن‬ ‫و‬ ‫ع‬ ‫س‬
ْ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ه‬ َ ‫ل‬‫و‬‫س‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ّٰلل‬ َ‫ن‬‫و‬ ُ ِ ‫ار‬ ‫ح‬ُ ‫ي‬ ََْ ‫ي‬ ‫ذ‬
ِ َّ ‫ال‬ ‫ؤُا‬‫ز‬ۤ ‫اََِّما ج‬
َ ْ ْ َ ِ ْ ِ َْ َ َ ْ َ َ َ ُ ‫ه‬ ْ ِ َ َ َ
‫ز ِظ ْ حم‬ َ ‫اب‬ ‫زذَ ح‬ َ ‫ي فِى الدُّ َْ َا َولَ ُه ْم فِى ْاً ِخ َر ِة‬ ‫ض ذ ِل َك لَ ُه ْم ِخ ْز ح‬‫َوا َ ْر ُجلُ ُه ْم ِ نِّ َْ ِخ ََلف ا َ ْو يُ ْنفَ ْوا ََِِّ ْاًَ ْر ِ و‬
Artinya: Sesungguhnya balasan bagi orang yang memerangi Allah dan rasul-Nya
dan berbuat kerusakan di muka bumi, hanyalah dibunuh atau disalib, atau
dipotong tangan dan kaki mereka dengan selang seling, atau dibuang dari negeri
(tempat kediamannya). Yang demikian ini sebagai suatu penghinaan untuk mereka
di dunia, dan di Akhirat mereka akan mendapatkan siksaan yang besar.(Q.S Al-
Maidah/5:33).
Lanjutan….
• perampok yang menakut-nakuti pengguna jalan hingga mereka
terganggu dan teralangi untuk menggunakan jalan itu, tetapi tanpa
melakukan perbuatan kejahatan lainnya. Sanksi yang diberikan kepada
mereka adalah diasingkan.
• perampok yang merampas harta tanpa membunuh korban. Sanksi
bagi mereka adalah potong tangan kanan dan kiri. Karena aksi
perampokan semacam itu lebih dari sekadar mencuri biasa, yaitu
dengan menghadang pemakai jalan.
• perampok membunuh korban tanpa merampas harta benda. Hakim
dapat menjatuhkan sanksi bunuh kepada semua pelaku perampokan,
walaupun yang terbunuh hanya satu orang.
• pelaku perampokan membunuh dan merampas harta benda milik
korban. Dalam hal ini sanksi yang dijatuhkan berupa eksekusi bunuh
dan disalib
Abu Bakar Adanan Siregar.
2017. KORUPSI (Melacak Term-
term Korupsi dalam Al-Qur’an).
SUMATRA :UIN Sumut Medan.
Hamzah. 2015. Jurnal al daulah,
Vol 4, No 1. Kategori tindak
pidana hudud dalam Islam.
Makassar : UIN alauddin
Makasar.
Lubis, dipo syahputra.2013.
jurnal perbandingan tindak
pidana pencurian menurut
hukum pidana nasional dan
hukum pidana islam. Medan :
USU
Thohari, fuad. 2016. HADIS
AHKAM Kajian Hadis-hadis
Hukum Pidana Islam (Hudud,
Qishash , dan Ta’zir ) .
Yogyakarta : DEEPUBLISH
dilarang bertanya

Anda mungkin juga menyukai