Anda di halaman 1dari 11

BIOGRAF

Kelompok 11
I Albert Bandura (Social Learning )
BAB 1

Judul
BAB 2
Disusun oleh :
BAB 4 1. Artika 202101500935
2. Febby Yola Ayu N 202101500473
3. Mohammad Miftah Rafly 202101500270
BAB 5
ALBERT BANDURA
BIOGRAF
I
• LAHIR : 4 Desember 1925 Mundare, Alberta, Kanada
BAB 1 • WAFAT : 26 Juli 2021 (umur 95) Stanford, California, Amerika Serikat
• Kedua orang tuanya adalah imigran asal eropa timur yang hanya memiliki sedikit pendidikan formal, tetapi
sangat menjunjung tinggi pendidikan formal bagi putera mereka.
BAB 2 • Masa kecil dan remajanya dihabiskan di desa kecil hingga Bandura menempuh pendidikan di sana,
Keterbatasan pendidikan di kota terpencil seperti ini menyebabkan Bandura menjadi mandiri dan memiliki
motivasi dalam hal belajar.
BAB 3 • Bandura mengambil gelar diplomanya dari Universitas British Columbia dan gelar kesarjanaan psikologinya
dari Universitas Iowa. Di Iowa dia belajar bersama Robert Sears, salah satu perintis teori belajar sosial.

BAB 4 •  Pada 1953, Bandura bergabung dengan Fakultas Psikologi Universitas Stanford dan berkarya di sana sampai
dia pensiun. Di bidang psikologi, Bandura sudah membangun reputasi yang demikian tinggi sehingga pada
tahun 1974 dia dipercaya menjabat presiden Asosiasi Psikologi Amerika (APA). 
DEFINISI SOCIAL LEARNING THEORY
Manusia mempelajari sesuatu dengan cara meniru perilaku orang lain
BIOGRAF
I 1. Bandura, sebagai seorang behavioristik percaya bahwa perkembangan
kognitif saja tidak cukup menjelaskan perilaku pada anak. Ia yakin, proses
BAB 1 meniru juga berpengaruh terhadap perkembangannya.
2. Bandura memandang kemampuan kognitif juga mempengaruhi proses
belajar.
3. Eksperimen boneka Bobo; di mana anak memperlihatkan perilaku berbeda
BAB 2 setelah diperlihatkan sebuah tayangan.

Social learning theory atau teori belajar sosial, adalah pengembangan dari
BAB 4 karya Cornell Montgomery (1843-1904) Montgomery mengajukan pemikiran
bahwa belajar sosial terjadi melalui empat tahap:
4. Kontak dekat,
BAB 5 5. Imitasi terhadap pihak yang superior,
6. Memahami konsep yang perilaku yang hendak ditiru
7. Perilaku model peran
KONSEP-KONSEP DASAR SOCIAL
LEARNING THEORY BANDURA
BIOGRAF
I 1. HARAPAN, ATAU EKSPEKTASI yaitu Pengetahuan harus mampu
mewujudkan apa yang ia inginkan dari lingkungan, dan
BAB 1 kepercayaannya terhadap sesuatu harus sesuai dengan kepercayaan
lingkungan

BAB 3 2. DETERMINISME RESIPROKAL adalah orang saling meniru perilaku saat


mereka berinteraksi.
3. KAPASITAS BEHAVIORAL merujuk pada fakta bahwa pengetahuan
BAB 4
seseorang diperlukan untuk mempengaruhi perilakunya;
4. EFIKASI DIRI ADALAH keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri.
BAB 5
Jika seseorang yakin terhadap pengetahuannya, ia akan bertindak
berdasarkan pengetahuannya.
BAB 1

BAB 2

BAB 3

BAB 4

BAB 5
1.Attention atau Perhatian. Syarat utama untuk meniru suatu perilaku adalah:
perilaku itu harus menarik perhatian:seorang guru, kalau lagi ngajar di depan kelas.
Kalau kamu nggak memperhatikan, apakah kamu bisa ngerti?
2.Retention atau Pengingat Seberapa baik perilaku ini diingat. Kita mungkin tau
sebuah perilaku, tapi kita nggak bisa serta merta menirunya; Proses peniruan
nggak bisa berhasil kalau kita nggak inget perilakunya
3.Reproduction atau Pengulangan; Sudah merhatiin, sudah inget, maka waktunya
praktek! Kita mencoba melakukan apa yang sudah kita lihat dan simpen dalam otak
4.Motivation atau Motivasi.; Kamu sudah memperhatikan perilaku. Kamu mengingat
langkah-langkahnya.
Kamu merasa kamu bisa menirukan perilaku itu. Lalu, apakah proses learning ini
pasti terjadi? Sebuah perilaku tidak bisa ditiru, bila kita nggak ingin melakukannya.
Dalam hal ini, motivasi mengambil peran.
Ciri –Ciri Teori Permodelan Bandura

BAB 1
 Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan peniruan
 Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain
BAB 2
– lain
 Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan
BAB 3
guru sebagai model
 Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan
BAB 4
penguatan yang positif
 Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan, dengan
BAB 5 tingkah laku atau timbal balik yang sesuai, diakhiri dengan penguatan yang
positif
Eksperimen Pemodelan Bandura
• Kelompok A = Disuruh memperhatikan sekumpulan orang dewasa memukul, menumbuk,
menendang, dan menjerit kearah patung besar Bobo.
• Hasil = Meniru apa yang dilakukan orng dewasa malahan lebih agresif
• Kelompok B = Disuruh memperhatikan sekumpulan orang dewasa bermesra dengan patung besar
Bobo
• Hasil = Tidak menunjukkan tingkah laku yang agresif seperti kelompok A
• Rumusan :
• Tingkah laku anak – anak dipelajari melalui peniruan / permodelan adalah hasil dari penguatan.
• Hasil Keseluruhan Eksperimen :
• Kelompok A menunjukkan tingkah laku yang lebih agresif dari orang dewasa. Kelompok B tidak
menunjukkan tingkah laku yang agresif
Motivasi banyak ditentukan oleh kesesuaian antara karakteristik pribadi
pengamat dengan karakteristik modelnya. Ciri – cirri model seperti usia,
status social, seks, keramahan, dan kemampuan, penting dalam
menentukan tingkat imitasi. Anak – anak lebih senang meniru model
seusianya daripada model dewasa. Anak – anak juga cenderung meniru
model yang sama prestasinya dalam jangkauannya. Anak – anak yang
sangat dependen cenderung imitasi model yang dependennya lebih
ringan. Imitasi juga dipengaruhi oleh interaksi antara ciri model dengan
observernya
KESIMPULAN DAN DISKUSI

Anda mungkin juga menyukai