Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit Jantung Bawaan
AHD :
a. virus
b. group A beta hemolytic streptococcal
PENYAKIT JANTUNG
BAWAAN ( PJB )
DETEKSI DINI
PJB SIANOTIK
Tetralogy Fallot (TF) 10,5% 17,4%
Transposisi arteri besar 3,5% 10,4%
*) Sastroasmoro, 1994
**) Moller, 1990
TAHAPAN DIAGNOSIS PJB
Tahap I : Evaluasi Klinis
Riwayat penyakit/anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Tahap II : Investigasi dengan pemeriksaan
sederhana
Darah tepi
M-mode, Doppler
Kardioangiografi
PJB NON-SIANOTIK
Defek Septum Ventrikel (VSD)
20% dari seluruh PJB
Klasifikasi : anatomik & fisiologi
Perubahan hemodinamik
Gambaran klinis
Tatalaksana
Klasifikasi VSD
VSD Perimembran outlet, inlet, trabekular
VSD muskular posterior (inlet), trabekular
dan infundibular (outlet)
VSD subarterial (doubly committed)
( Oriental VSD)
Soto dkk.1980
Defek Septum Ventrikel (VSD)
Defek Septum Ventrikel (VSD)
Ventricular Septal Defect
Defek Septum Ventrikel (VSD)
Berdasarkan fisiologi:
VSD kecil, resistensi paru normal
VSD sedang, resistensi bervariasi
VSD besar, resistensi vaskular paru
meningkat bervariasi
VSD besar, resistensi tinggi
Defek Septum Ventrikel (VSD)
Defek Septum Ventrikel (VSD)
Hemodinamik
Konsekwensi Pirau dari kiri ke kanan
( L to R )
Volume overload ventrikel kanan
Pulmonary overcirculation
Perubahan Curah jantung kanan
Defek Septum Ventrikel (VSD)
Manifestasi klinis
Spektrum cukup luas : besarnya defek
& resistensi vaskular paru
Mulai tanpa gejala (asimtomatik)
sampai gagal jantung kongestif & FTT
Defek > 5mm : faktor prediktor
terjadinya gejala
Defek Septum Ventrikel (VSD)
Manifestasi klinis
Bunyi jantung I-II normal
Bising pansistolik ( holosistolik ) derajad
3-4/VI pungtum maksimum sela iga 3-4
garis parasternal kiri (bag.bawah :muskular)
VSD kecil : tidak ada HP, pertumbuhan
normal.
Defek Septum Ventrikel (VSD)
Manifestasi klinis
VSD sedang : bising mulai terdengar umur
2 minggu – 6 minggu, takipnoe, BB sulit
meningkat.
VSD besar : dapat ditemukan tanda-tanda gagal jantung :
takipnoe, takikardi, hepatomegali, gagal tumbuh
Defek Septum Ventrikel (VSD)
Elektrokardiogram (EKG)
VSD kecil : EKG normal
VSD sedang/besar : hipertrofi (LVH)
Bila HP ditemukan Biventrikular Hypertrofi
(kombinasi)
Dapat disertai RAD
VSD inlet : deviasi aksis ke kiri (LAD)
Defek Septum Ventrikel (VSD)
Ekokardiogram
Non-invasif
Sensitivitas & sepesifisitas tinggi
Kombinasi 2-D & CFM
Ukuran dan lokasi semua tipe VSD
RV & tekanan PA
Pressure Gradient LV & RV
Dimensi LA & LV
Defek Septum Ventrikel (VSD)
Ekokardiogram
Ukuran defek dibandingkan dengan Aortic Root
Defek besar (large): sama dengan aorta
Defek sedang (moderate): 1/3 – 2/3 aorta
Defek kecil (small) : < 1/3 aorta
“Tiny” VSD (Pinhole lesion) : hanya terdeteksi
dengan CFM : < 2 mm Moss & Adam’s 1998
Defek Septum Ventrikel (VSD)
Kateterisasi / Angiografi
Sebagian kasus tidak dilakukan lagi
Tujuan :
Menentukan besarnya pirau
Lokasi & jumlah defek
Tahanan vaskular paru
Menentukan apakah ada kelainan lain
TATALAKSANA VSD
DECISION OF MANAGEMENT
Hanya follow-up, tidak perlu tindakan atau
pengobatan (defek kecil, asimtomatik)
Terapi medik ( defek besar & GJK)
sebelum dilakukan intervensi
Intervensi : 1. Bedah
2. Transcatheter Closure
TATALAKSANA VSD
Terapi Medik :
Furosemide /Spironolactone
Captopril
Digitalis
TATALAKSANA VSD
Faktor-faktor yang dievaluasi:
INDIKASI:
1. Qp/Qs >1.8 :1
2. Hipertensi Pulmonal
3. Aortic valve prolaps (walau Qp/Qs < 1.5:1
Meskipun VSD kecil, harus dioperasi
Hijazi ZM,2004
Ventricular Septal Defect Repair
PROGNOSIS VSD
VSD kecil (small)
Dapat menutup spontan (kecuali subarterial)
Observasi terjadi Aortic valve prolaps
75-80% menutup spontan sebelum 10 tahun. Umumnya < 2
thn
VSD sedang (moderate size)
Gagal jantung bisa terjadi umur 1-6 bln
Dapat terjadi PS infundibular, perlu operasi
PROGNOSIS VSD
VSD besar ( large )
Tindakan operasi diperlukan pada tahun
Secundum Atrial
Septal Defect
LA
RA
TATALAKSANA ASD
2. Operasi (Surgical)
Timing :
Biasanya pada umur 4 – 5 tahun
Penutupan lebih awal bila terdapat gagal jantung yang berat
dan hipertensi pulmonal
Penundaan penutupan ASD tidak ada manfaatnya buat anak.
Occlusion of Intracardiac and Vascular Shunts
Amplatzer occlusion of atrial septal defect
PATENT DUKTUS ARTERIOSUS
( PDA )
Duktus arteriosus berfungsi intra-
uterin
Peran Prostaglandin (E2)
Duktus menutup fungsional 12 jam
post natal
Menutup sempurna 2-3 minggu
PATENT DUKTUS ARTERIOSUS
( PDA )
Insidens : 7% dari semua PJB
Bila tidak menutup 2 minggu,
DA akan tetap > PDA
BBLR < 2000 g : 36% PDA
> 2000 g : 12% PDA
Patent Duktus Arteriosus (PDA)
PATENT DUKTUS ARTERIOSUS
( PDA )
Ekokardiogram 50 neonatus normal:
42% menutup usia 24 jam
78% menutup usia 40 jam
90% menutup usia 48 jam
Tidak terdeteksi usia 96 jam
J Pediatr 1981;98:443-8
Normal Post-
Natal
Circulation
PATENT DUKTUS ARTERIOSUS
( PDA )
“Magnitude of Shunting” :
Diameter dan panjangnya duktus
Perbedaan tekanan antara aorta & PA
Tekanan sistemik dan resistensi
vaskular paru
Patent Duktus Arteriosus (PDA)
Gejala klinis
PDA kecil :
Asimtomatik, CXR dan EKG normal
Bising kontinyu infraklavikular kiri
PDA sedang
Timbul gejala setelah umur 2-5 bl
Gangguan pertumbuhan dan agak sesak
Patent Duktus Arteriosus (PDA)
Gejala klinis
PDA besar :
Gejala klinis lebih berat, gagal tumbuh, sesak napas
Bising kontinyu dan middiastolik flow murmur di apeks karena
aliran darah di mitral >>
CXR : kardiomegali dengan vaskular paru meningkat
EKO : LA/Ao > 1.3 Dilatasi nyata LA
Patent Ductus Arteriosus in an Infant
Ductus
Arteriosus
TATALAKSANA PDA
Penutupan PDA sebaiknya dilakukan
segera setelah ditegakkan Diagnosis
Bayi prematur bisa dicoba indometasin
(anti-prostaglandin)
Penutupan PDA :
1. Transcatheter Closure
2. Ligasi (Surgery)
Occlusion of Intracardiac and Vascular Shunts
Coil embolization of PDA
Gambaran klinis
Spektrum klinis TF : distress, sianotik
( presentasi klinis sangat tergantung berat
ringannya PS).
Sianosis dapat timbul sejak lahir
(kadang-kadang seperti VSD besar)
TETRALOGI FALLOT (TF)
CYANOTIC SPELLS
Disebabkan penurunan PBF akibat
spasme infundibulum ( murmur
melemah saat terjadi spells )
Selain pada TF, juga ditemukan pada
PJB lain yang sianotik
TETRALOGI FALLOT
Fisiologi
VSD biasanya besar non-restriktif, tek.di
RV dan LV hampir sama (equal)
PS ringan : L-R, pulmonary > sistemik
Severe obstruction: R-L shunt
TETRALOGI FALLOT (TF)
EKG :
RVH, RAD
CXR : Apex jantung terangkat,
arkus aorta di kanan (20-25%)
Ekokardiogram : Visualisasi defek anatomi
(tapi sulit untuk cabang-cabang PA)
Boot Appearance
Bottle Appearance
TETRALOGI FALLOT
2. Intervensi Bedah
Indikasi repair
Penurunan exercise tolerance
Cyanotic Spells berulang
Hb dan Ht >>
Tetralogy of Fallot
Tetralogy of Fallot and Right Aortic Arch in an Infant
12
4
3
1) Right ventricular
outflow tract obstruction RV
2) Overriding aorta
3) Right ventricular
hypertrophy AO
4) Large ventricular LV
septal defect
5) Right aortic arch LA
TRANSPOSITION OF THE GREAT
ARTERIES (TGA)
TRANSPOSITION OF THE GREAT
ARTERIES (TGA)