• Survey tahun 2017 yang dilakukan oleh Deloitte adalah survey terbesar
dan paling extensif, yang melibatkan 10.400 responden terdiri atas
pimpinan bisnis dan pimpinan HR dari 140 negara.
•Mengapa disain organisasi menjadi isu terpenting selama dua tahun ini pada Global
Human Capital Trends?Jawabnya simpel, karena cara organisasi berkinerja tinggi yg
beroperasi saat ini sangat jauh berbeda ( radically different) dengan bagaimana
mereka beroperasi sepuluh tahun yang lalu. Saat ini banyak perusahaan yg
beroperasi berdasarkan model zaman industri 100 tahun yang lalu atau lebih.
•Disain organisasi dan perubahan saat ini makin kompleks. Beberapa redisain
organisasi gagal karena penganggaran, yang lain karena kepemimpinan, dan hampir
70 % kegagalan terutama disebabkan oleh ketidakpatuhan yg kreatif dari para
karyawan.
DISAIN DAN ATURAN ERA BARU
• Di masa lalu, kebanyakan organisasi didisain untuk efisiensi dan
efektifitas saja. Bisnis modelnya berdasarkan pola komersial yg
terprediksi, itu tidak cocok untuk Era takterprediksi dan Penuh
Gangguan.
• Era Baru telah melahirkan aturan-aturan baru yang perlu kita kenali dan
praktekkan.
ORGANISASI MASA LALU ORGANISASI MASA DEPAN 24
Organized for efficiency and effectiveness Organized for learning, innovation, and customer impact
Company viewed as a hierarchy, with
Company viewed as an agile network, empowered by team
hierarchical decision rights, structure, and
leaders and fueled by collaboration and knowledge-sharing
leadership progression
Structure based on business function with Structure based on work and projects. With teams focused on
functional leaders and global functional groups products, customers, and services
Advancement through promotion upward with Advancement through many assignments, diverse experiences,
many levels to progress through and multifunctional leadership assignments
People “become leaders” through promotion People “create followers” to grow in influence and authority
• Untuk perusahaan yang tetap bisa lincah, team harus bisa dibentuk dan
dibubarkan dengan cepat. Begitu satu team telah menyelesaikan
pekerjaannya maka segera dibubarkan dan anggotanya ikut dalam team
baru. Kemampuan untuk pindah diantara team tanpa beresiko adalah ciri-
ciri dari sebuah perusahaan yg berkinerja tinggi.
A NETWORK OF TEAMS
Dua faktor utama yang mendorong perubahan.
● Pertama, dorongan untuk menyalurkan produk-produk ke pasar dengan cepat,
dikombinasikan dengan kebutuhan akan pemberdayaan yg tinggi pada
umumnya diantara tenaga kerja, membuat tim-tim kecil bekerja lebih alami dan
produktif. Tim-tim kecil dapat mendistribusikan hasil lebih cepat, melibatkan
orang-orang dengan lebih baik, dan tetap dekat dengan misi mereka.
● Kedua, revolusi digital membantu seluruh tim tetap selaras. Di masa sekarang,
seluruh tim dapat dengan mudah menggunakan web atau aplikasi seluler untuk
berbagi pencapaian/tujuan, untuk mengikuti perkembangan atas interaksi
pelanggan, untuk mengkomunikasikan masalah-masalah terkait kualitas produk
atau merek, dan untuk membangun budaya bersama. Daripada harus
mengirim pesan/informasi dengan jalur ke atas dan ke bawah dari piramida
perusahaan, para pegawai dapat mengakses informasi dengan segera,
tentunya apabila perusahaan menerapkan teknik seperti "liaison
officers/petugas penghubung" untuk memastikan tim mengetahui apa yang
TWO TYPES OF MANAGERS IN A NETWORK OF TEAMS
Model Organisasi Baru terbentuk atas beberapa prinsip dasar:
1. Memindahkan pegawai ke dalam tim yang berfokus pada pelanggan, produk, atau
pasar dan misi, yang dipimpin oleh para tim leader yang ahli di bidangnya (bukan
"manajer profesional").
2. Memberdayakan tim untuk menetapkan tujuan mereka sendiri dan membuat
keputusan mereka sendiri dalam konteks strategi menyeluruh atau rencana bisnis,
membalikkan struktur traditional dari tujuan dan manajemen kinerja.
3. Mengganti silo dengan menciptakan pusat informasi dan operasional sebagai
sarana berbagi informasi yang terintegrasi dan mengidentifikasi hubungan antara
kegiatan tim dengan hasil yang ingin diraih.
4. Mengelola tim, dalam hal ini meliputi pengelolaan misi, produk, pasar, atau
kebutuhan pelanggan yang terintegrasi daripada fungsi bisnis. Misalnya, sebuah
perusahaan perawatan kesehatan mungkin memiliki "Institut Ortopedi dan
Reumatologi" untuk menyatukan para ahli bedah ortopedi, ahli reumatologi, dan
konselor dalam satu tempat daripada menempatkan mereka secara terpisah dalam
kelompok-kelompok fungsional.
5. Mengajarkan dan mendorong para pegawai untuk bekerja lintas tim, menggunakan
teknik-teknik seperti "liaison officer/perwira atau petugas penghubung" (istilah dalam
militer AS), "hackathons" (Hacking Marathons; marathon 24-48 jam dalam membangun,
menciptakan, memproduksi, dan mengirimkan produk dalam waktu singkat, biasa diikuti
oleh para programmer, software developer, dan designer dalam pengerjaan sebuah
aplikasi), ruang kantor terbuka yang memperkenalkan kolaborasi (diterapkan oleh
Perusahaan Apple Inc. dan Cleveland Clinic), dan rotasi pekerjaan untuk memberikan
pemahaman yang sama antar pegawai dalam keseluruhan tim.
6. Memungkinkan para pegawai untuk berpindah dari satu tim ke tim lainnya sesuai
kebutuhan, - prinsip ini serupa seperti gambaran dimana para talent/aktor terbaik
perfilman berkumpul di sebuah set film Hollywood atau serupa dengan yang terjadi di
perusahaan-perusahaan konsultan global - yakni dimana perusahaan memastikan setiap
pegawainya memiliki posisi awal yang telah ditetapkan, dan akan kembali pada posisi
tersebut setelah proyek berbasis tim selesai dikerjakan. Prinsip ini mengubah konsep
"deskripsi pekerjaan" menjadi personal dengan "spesialis misi" atau "spesialis teknis."
7. Menggeser pemimpin senior ke dalam peran yang berfokus pada perencanaan, strategi,
visi, budaya, dan komunikasi lintas tim.
MEMBANGUN HIGH PERFORMING
ORGANIZATION
49
Individual Job
Competencies Requirements
Individual Job
Competencies Requireme
nts
Organizational
Performance
Managerial
Manageria Organizational
Organizatio
Style
l Style Climate
nal Climate
ORGANIZATION CLIMATE (IKLIM
ORGANISASI)
• Iklim Organisasi adalah Persepsi para karyawan atas berbagai
aspek dilingkungannya yang berpengaruh kepada
kemampuannya untuk mengerjakan pekerjaan dengan baik.
1. Clarity
2. Responsibility
3. Standard
4. Reward
5. Flexibility
6. Team Commitment
1. Clarity ( Kejelasan )
Perasaaan bahwa setiap orang mengetahui apa yang diharapkan darinya dan mereka
memahami bagaimana harapan tersebut terkait dengan tujuan dan sasaran yang lebih
besar di organisasi.
Upaya untuk meningkatkan dimensi clarity adalah dengan cara:
Memperjelas ekspektasi jabatan
Ini bisa dilakukan dengan memperjelas uraian pekerjaan, baik dari sisi tujuan
jabatan, tanggung jawab utama, standar kompetensi jabatannya, dll.
Menghubungkan ekspektasi jabatan dengan tujuan perusahaan
Ini bisa dilakukan dengan mendesaian KPI (Key Performance Indicator) yang
dikaitkan dengan sasaran dan misi perusahaan.
Membuat kebijakan dan prosedur yang jelas
Ini terutama dilakukan untuk kegiatan-kegiatan utama yang memerlukan
kerjasama antar departemen.
2. Responsibility (Tanggung Jawab)
Perasaan bahwa para karyawan memiliki banyak kewenangan yang
didelegasikan kepadanya, sampai taraf dapat menjalankan pekerjaan tanpa
harus dicek oleh atasan dan merasa bertanggung jawab penuh atas hasilnya.
Upaya untuk memperbaikinya :
Mendorong mengambil risiko yang diperhitungkan.
Memberi kewenangan jabatan
Bagaimana agar struktur organisasi bisa berkembang waktu demi
waktu sehingga bisa memberi warna yang berbeda sesuai zaman.
Sebab, tanggung jawab juga dapat didesain dari struktur organisasi.
Mendelegasikan tugas dan kewenangan tambahan
• Membuat karyawan bertanggungjawab atas hasil kerjanya
3.Standar
Penekanan bahwa karyawan merasa manajemen menempatkannya
untuk memperbaiki kinerja dan melakukan yang terbaik, termasuk
bahwa karyawan merasa sasaran yg menantang dan memungkinkan
pencapaiannya tersebut disetting utk organisasi dan karyawan.
Bagaimana memperbaikinya :
Mendorong tujuan yang menantang
Memberikan feedback, informasi dan bantuan untuk memperbaiki
kinerjanya
Meyakinkan bahwa pengukuran kinerjanya memadai dan jelas.
4.Reward (Penghargaan)
Suatu kondisi dimana karyawan merasa diapresiasi dan diberi penghargaan atas
pekerjaannya yg baik. Apresiasi dan penghargaan tsb dapat dirasakan
perbedaannya secara proporsional sesuai kualitas kinerjanya..
Bagaimana memperbaikinya :
• Meningkatkan upaya dalam memberikan pengakuan
• Mengurangi ancaman da kritikan kepada karyawan tdk berdasar
• Memberikan penghargaan secara proporsional sesuai kualitas kinerjanya.
• Memberikan kesempatan untuk pengembangan profesionalismenya.
5.Fleksibilitas.
1. Coercive
2. Authoritative
3. Affiliative
4. Democratic
5. Pacesetting
6. Coaching
1.Coercive (Otoriter - Authority)
Gaya kepemimpinan coercive cenderung diartikan juga dengan gaya kepemimpinan
otoriter. Gaya kepemimpinan ini sangat tepat untuk menghadapi kondisi yang
membutuhkan penanganan segera. Misalnya situasi kritis. Apabila tidak ada pemimpin
yang tegas pada situasi seperti ini, malah akan berakibat berbahaya bagi semuanya.
Situasi yang sesuai untuk gaya kepemimpinan ini adalah:
Memberikan banyak perintah dan arahan secara langsung & tegas;
Menuntut respon yang segera dari anak buah, yaitu berupa kepatuhan;
Melakukan kontrol dengan ketat;
Percaya adanya sesuatu yang keliru dan memberikan koreksi yang segera;
Memotivasi anak buah dengan menyampaikan konsekuensi negatif yang
mungkin mereka terima apabila tidak mengikuti arahan sang pemimpin.
2. Authoritative
Gaya kepemimpinan yang tujuan utamanya memberikan arahan dan visi jangka
panjang .
Situasi yang sesuai dengan gaya kepemimpinan authoritative ini adalah:
Mengembangkan dan mengartikulasikan visi yang jelas;
Mengharapkan adanya perspektif karyawan terhadap visi;
Melihat bahwa menjual visi sebagai kunci persuasi dengan menjelaskan mengapa
dalam konteks interes jangka panjang karyawan dan organisasi;
Mengeset standar dan memonitor kinerja dalam kaitannya dengan visi yang lebih
besar;
Menggunakan keseimbangan antara positive dan negative feedback untuk
memotivasi.
3. Affiliative
Gaya kepemimpinan affiliative bertujuan untuk menciptakan keharmonisan dalam tim
yang dipimpin.
Situasi yang sesuai untuk menggunakan gaya kepemimpinan ini adalah:
Ketika sangat concern untuk mempromosikan interaksi yang bersahabat.
Penempatan lebih menekankan pada perlunya mengakomodasi kebutuhan
pribadi karyawan ketimbang berdasar tujuan dan standar perusahaan.
Memberi perhatian dan peduli kepada semua orang, menekankan kepada
kebahagiaan semua orang.
Mencegah konfrontasi yang terkait kinerja
Menghargai karakteristik pribadi lebih dari kinerja jabatannya.
4.Democratic
Tujuan utama gaya kepemimpinan democratic adalah membangun komitmen
dan memunculkan ide baru. Adapun situasi yang sesuai untuk gaya
kepemimpinan ini adalah:
Percaya bahwa para karyawan dapat mengembangkan arah yang tepat bagi
diri mereka sendiri dan bagi organisasi.
Mengundang para karyawan untuk berpartisipasi dalam pengembangan
keputusan.
Menyelenggarakan banyak pertemuan dan mendengarkan apa yang
diperhatikan para karyawan.
Menghargai kinerja yang memadai, jarang memberikan feedback negatif
5.Pacesetting
Tujuan utama dari gaya kepemimpinan pacesetting adalah menyelesaikan tugas dengan
standar eksellensi yang tinggi.
Dan, situasi yang sesuai adalah:
Memimpin dengan memberi contoh
Memiliki standar tinggi dan mengharapkan yang orang lain tahu tentang rasionalisasi
dibalik apa yang di modelkan.
Adanya kekhawatiran dengan pendelegasian
Mengambil alih tanggung jawab jika kinerja tinggi tidak akan tercapai.
Memiliki sedikit simpati bagi kinerja yang jelek.
Menyelamatkan situasi atau memberikan instruksi tugas yang detil ketika karyawan
mengalami kesulitan.
Melihat koordinasi dengan pihak lain hanya terjadi kalau mempengaruhi tugas yang
mendesak.
6.Coaching
Tujuan utama gaya kepemimpinan coaching adalah untuk
mengembangkan profesionalitas anak buah dalam jangka waktu yang
panjang.
74
Siapa yang Membutuhkan Job Desc
PELATIH
PEREKRUT PENILAI KINERJA
75
Mempersiapkan JOB DESC
• Merupakan proses 3 arah
Atasan
Analis
Jabatan
Pemangku
Jabatan
76
Format JOB DESC
• Kolom Identifikasi
• Tujuan Jabatan
• Dimensi
• Tanggung Jawab Utama
• Wewenang Dalam Pembuatan Keputusan
• Hubungan Kerja
• Spesifikasi Jabatan
• Kedudukan Dalam Organisasi
77
78
UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI
SAAT YANG
SAAT INI AKAN DATANG
ATTITUDE
TIDAK
MELAKUKAN MELAKUKAN
SKILL
TIDAK BISA BISA
KNOWLEDGE
TIDAK TAHU TAHU
FORMAL
LEARNING Formal Learning
Training Session ( online, web-based,
instructor-led, self study, reading, industry
DEVELOPING 10 % 20 % 70 % related seminar or conference)