Anda di halaman 1dari 30

Perencanaan MKM

Dr. SRY ROSITA, SE, MM.


Perencanaan Manajemen Kinerja SDM:

• kegiatan yang dilakukan oleh pihak manajemen


dengan melibatkan ilmu dan seni dengan cara
merencanakan dan mengatur orang-orang yang
ada didalam organisasi dengan tujuan agar
tercapainya suatu tujuan dari kualitas kinerja yang
diharapkan.
Defenisi Perencanaan
Adalah Pemilihan tujuan jangka pendek dan
jangka panjang serta merencanakan taktik dan
strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Defenisi Perencanaan Manajemen Kinerja
SDM:
Adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak
manajemen perusahaan dengan melibatkan
ilmu dan seni dengan cara merencanakan dan
mengatur orang-orang yang ada didalam
organisasi dengan tujuan agar tercapainya suatu
tujuan dari kualitas kinerja yang diharapkan.
Dasar Perencanaan Manajemen Kinerja
SDM
1. Berkaitan langsung dengan Strategi Perusahaan
2. Variabel diukur dengan menggunakan ukuran
non – finansial
3. Fleksibel dan bervariasi
4. Dinamis dan up to date
5. Sederhana dan mudah dioperasikan
6. Adanya umpan balik
7. Ditujukan untuk proses perbaikan
5 (Lima) kaidah dalam Perancangan MKM,
yaitu:
• Mudah dimengerti (KISS= Keep It Stupid
Simple)
• Berorientasi Jangka Panjang
• Berdasarkan atas basis waktu
• Feed back sesegera mungkin
• Menggunakan Pendekatan kuantitatif
Dasar Perencanaan Manajemen Kinerja
SDM
1. Berkaitan langsung dengan Strategi Perusahaan
2. Variabel diukur dengan menggunakan ukuran
non – finansial
3. Fleksibel dan bervariasi
4. Dinamis dan up to date
5. Sederhana dan mudah dioperasikan
6. Adanya umpan balik
7. Ditujukan untuk proses perbaikan
3. Tahap Perancangan Manajemen Kinerja
SDM
1. Tahap 0: Fondasi
2. Tahap 1: Informasi dasar
3. Tahap 2: Perancangan
4. Tahap 3: Penerapan
5. Tahap 4: Penyegaran
Tahap 0: Fondasi

yaitu pemahaman atas pedoman prinsip yang


harus dijadikan fondasi bagi rancangan sistem
manajemen kinerja sumber daya manusia
4 (Empat) Pondasi sebagai pedoman prinsip
yaitu:
1. Kemitraan (Partnership)
2. Pemberdayaan (empowerment)
3. Perbaikan kinerja yang terintegrasi
(integrated performance improvement)
4. Tim yang Mandiri (independent)
5 (Lima) kaidah dalam Perancangan MKM,
yaitu:
1. Mudah dimengerti (KISS= Keep It Stupid
Simple)
2. Berorientasi Jangka Panjang
3. Berdasarkan atas basis waktu
4. Feed back sesegera mungkin
5. Menggunakan Pendekatan kuantitatif
Tahap 1: Informasi dasar

yaitu informasi dasar yang diperlukan sebagai


masukan bagi perancangan Sistem Manajemen
Kinerja SDM yang pada dasarnya menyangkut
lingkungan usaha yang saat ini sedang digeluti
yang terdiri dari Informasi tentang :
- Industri, pemerintah dan masyarakat
- Pasar dan Pesaing
- Produk dan Jasa yang dihasilkan perusahaan
Tahap 2: Perancangan
Merupakan langkah perancangan Sistem
Manajemen Kinerja yang terdiri dari penentuan:
- Visi, Misi, Strategi
- Kerangka Kerja yang digunakan sebagai dasar
penentuan variabel kinerja, keterkaitan antar
variabel dan kaji banding (benchmark) yang akan
diambil
VISI :

Merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan


cita-cita atau impian yang ingin dicapai dimasa
depan (want to be), dengan mencanangkan
masa depan perusahaan untuk 3 sampai 10
tahun kedepan
Kriteria Visi:

• Menyatakan cita-cita atau keinginan dimasa depan (3-10


tahun kedepan)
• Singkat, jelas, fokus dan merupakan standard of excellence
• Realistis dan sesuai dengan kompetensi oreganisasi
• Atraktif dan mampu menginspirasikan komitmen serta
antusiasme
• cita-cita atau keinginan
• Mudah diingat dan dimengerti oleh seluruh karyawan serta
mengesankan bagi pihak yang berkepentingan
• Singkat, jelas, fokus
• Dapat ditelusuri tingkat pencapaiannya
Kata-kata yang menggambarkan cita-cita:

1. Kelas Dunia
2. Pemimpin
3. Terdepan
4. Terbesar
5. Nomor 1
6. Terbaik didunia
7. dll
Daftar panduan penetapan visi:
No Kriteria
Ya Tidak
1 Merupakan sebuah kalimat tunggal
2 Memberikan inspirasi – membuat karyawan merasa nyaman
bekerja di organisasi
3 Ditulis dalam bahasa yang baik dan benar tanpa kata-kata
kosong
4 Mudah dimengerti oleh seluruh karyawan
5 Fokus pada satu atau dua aspek dari kinerja saja.
6 Dapat diuji tingkat pencapaiannya
7 Dikembangkan oleh CEO atau pimpinan
8 Setahun sekali, validitasnya dikaji ulang
9 Realistis
10 Dapat diubah dan tidak dipahat dalam prasasti
11 Dapat diingat karyawan
Contoh VISI

1. TELKOM:
Menjadi pelaku Informasi dan Telekomunikasi
terkemuka dikawasan regional

2. PT. PLN
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang
bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya
dengan bertumpu pada potensi insani
MISI:

• Misi merupakan ragkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau


alasan eksistensi. Misi merupakan kompas yang membantu
menemukan arah dan menunjukkan jalan yang tepat.
• Tujuan dari pernyataan MISI adalah mengkomunikasikan kepada
stake holder didalam maupun diluar organisasi tentang alasan
pendirian perusahaan dan kearah mana perusahaan akan
menuju.
• Mengkomunikasikan kepada stake holder didalam maupun
diluar organisasi
• Bahasa dalam MISI yaitu berkonsentrasi pada kalimat-kalimat
pendek dan jelas menyangkut tujuan strategis serta khas dalam
pernyataannya.
Tahapan-tahapan penyusunan MISI:
1. Melakukan proses brainstorming dengan
mensejajarkan beberapa kata yang menggambarkan
organisasi
2. Penyusunan prioritas dan pemfokusan pada kata-kata
yang paling penting
3. Mengombinasikan kata-kata yang telah dipilih menjadi
kalimat atau paragraph yang menggambarkan misi
perusahaan
4. Mengedit kata-kata sampai terdengar benar atau
sampai setiap orang kelelahan untuk adu argumentasi
berkaitan dengan kata atau frase favorit mereka.
Misi yang baik harus mencakup:

• Cukup luas untuk dapat diterapkan selama


beberapa tahun sejak saat ditetapkan
• Cukup spesifik untuk mengkomunikasikan arah
• Fokus pada kompetensi atau kemampuan
yang dimiliki perusahaan
• Bebas dari Jorgan dan kata-kata yang tidak
bermakna
Contoh MISI:

PT. TELKOM
– To provide one stop service with excellent quality & competitive price
– Managing business through best practice, optimizing superior human resources
competitive technology and synergizing business partners.

PT. PLN
– Melakukan bisnis kelistrikan dan bidan usaha terkait yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan, karyawan, dan pemegang saham.
– Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
– Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan / pertumbuhan
ekonomi.
– Menjalankan kegiatan usaha dengan kaidah ekonomi yang sehat serta berorientasi
pada kepuasan pelanggan dan berwawasan lingkungan.
No Kriteria
Ya Tidak
1 perbedaan dengan pesaing
2 Mendefenisikan apa yang dikerjakan
3 Mengidentifikasikan kemampuan dan kompetensi kunci
4 Mendorong membuat keputusan yang lebih baik
5 Tidak lebih panjang dari satu paragraph
6 Dapat dimengerti karyawan
7 Ditulis dengan baik dan benar tanpa kalimat kosong
8 Focus pada kondisi saat ini
9 Dikaji kembali dan ditulis ulang jika organisasi mengalami perubahan lingkup

10 Spesifik untuk mempengaruhi perilaku individu dalam perusahaan


11 Merefleksikan keunggulan nyata perusahaan serta berdasarkan pengakuan
kekuatan, dan kelemahan
12 Realistis dan dapat dicapai
13 Cukup fleksibel
14 Mengacu pada keunggulan kompetitif
15 Mengacu pada pernyataan yang logis
Tujuan (Objective/ goal):
• Menyatakan secara jelas apa yang akan
dicapai.
• Kapan hal tersebut dicapai
• Dapat langsung dikuantivikasi
Maksud dari penentuan Tujuan (objective):

• Untuk memfokuskan tugas manajemen dalam


hasil yang spesifik
• Sebagai sarana untuk menilai apakah tujuan
telah dicapai setelah program-program
dilaksanakan.
STRATEGI

Strategi adalah pola atau rencana yang


mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan
dengan rangkaian tindakan dalam sebuah
pernyataan yang saling mengikat.
Empat elemen kunci dalam strategi:
• Berkesinambungan
• Mengembangkan proses untuk
menyampaikan strategi
• Menawarkan keunggulan kompetitif
• Mengeksploitasi keterkaitan antara organisasi
dengan lingkungan (Pemasok, Pelanggan,
Pesaing, Pemerintah)
Tahap 3: Penerapan

Merupakan tahap penerapan rancangan yang meliputi :


- display yang akan didukung
- laporan yang akan dirancang
- Sosialisasi Manajemen Kinerja SDM kepada seluruh karyawan
- Analisis Manfaat bagi penerapan MKM
- Modifikasi Proses jika diperlukan
- Pelatihan yang harus disertakan
- Sumber Daya yang akan terlibat dalam penerapan
- Kedudukan MKM saat ini terhadap MKM yang baru

Pada saat penerapan harus diuji apakah MKMdapat mengakomodasikan 4 hal utama:
1. Pengukuran
2. Evaluasi
3. Diagnosis
4. Tindak Lanjut
Tahap 4: Penyegaran

Merupakan langkah evaluasi terhadap


pemutakhiran MKM yang dirancang dengan
mempertimbangkan informasi dan
perkembangan pengetahuan terkini (Pengkajian
Ulang dan Pemutakhiran)
Beberapa Masalah Pada Pembuatan
Perencanaan Kinerja:
• Perencanaan kerja bukan merupakan keinginan
keseluruhan dari pihak manajemen perusahaan namun
atas dasar desakan dan tekanan dari para pemegang
saham
• Rencana manajemen kinerja dibuat sebagai bentuk
tanggung jawab perusahaan pada pihak eksternal agar
kredibilitas perusahaan dimata publik selalu terlihat baik
• Rencana kerja dibuat atas dasar tanpa memperhitungkan
kondisi dan realita yang sesungguhnya ada diperusahaan
• Kualitas SDM yang dimiliki masih rendah sehingga untuk
meningkatkannya perlu pelatihan dan pendidikan
terlebih dahulu
• Keberadaan sarana dan prasarana penunjang tidak
memadai

Anda mungkin juga menyukai