Anda di halaman 1dari 36

Kuliah ke 8

Manajemen Keuangan Asset


dan Penilaian Asset RS
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT PROGRAM SARJANA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

Dr. Kristanto Eko Wibowo, MM


Pokok Bahasan :

• Manajemen keuangan aset


• Penilaian aset
• Pengukuran aset
• Evaluasi aset
• Penanganan aset
Manajemen Keuangan Aset
Pengertian

• Manajemen keuangan merupakan upaya perusahaan untuk


melakukan :
1. perencanaan keuangan,

2. pengelolaan aset,

3. penyimpanan dana, dan

4. pengendalian aset atau dana


• Manajemen keuangan yang dikelola secara baik dapat
membuat :
1. bisnis lebih mudah dikontrol,

2. lebih mudah dalam mengambil keputusan,

3. meningkatkan keuntungan,

4. pengembangan asset, dan lain-lain


Tiga kegiatan yang dilakukan dalam
manajemen keuangan :

1. Mendapatkan Dana
Sumber dana yang diperoleh bisa berupa modal atau hutang. Modal sendiri
terbagi menjadi dua yaitu investasi dan tabungan. Sedangkan hutang bisa
diperoleh dari bank atau pihak lain. Kedua ini dapat diperoleh dari internal
maupun eksternal perusahaan.
2. Menggunakan Dana
Dialokasikan untuk kebutuhan operasional, pembelian aset, ataupun investasi.
3. Mengelola Aset
Aset harus dikelola sebaik mungkin agar tetap memiliki nilai yang tinggi. Aset
yang dikelola secara efektif dan efisien dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan.
Fungsi Manajemen Keuangan :

1. Perencanaan

2. Pengontrol

3. Audit

4. Anggaran

5. Laporan
1. Fungsi Perencanaan

• Dengan manajemen keuangan yang dikelola dengan baik,


sebuah perusahaan dapat merencanakan seperti apa
nantinya prospek perusahaan kedepannya.
• Perusahaan dapat membuat estimasi mengenai untung
rugi sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik itu dalam
jangka panjang maupun pendek.
2. Fungsi Pengontrol

• Perusahaan akan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk


memperbaiki dan meningkatkan keuntungan perusahaan.

• Dengan fungsi ini, sebuah perusahaan dapat mengetahui jika


terdapat kejanggalan dalam pengelolaan keuangan perusahaannya.

• Setelah fungsi ini dijalankan akan dilakukan evaluasi.


3. Fungsi Audit

• Audit internal atau pemeriksaan keuangan dilakukan


untuk memastikan bahwa pengelolaan keuangan di
sebuah perusahaan berjalan sebagaimana mestinya tanpa
ada penyimpangan.

• Dengan audit yang dilakukan secara rutin, dapat


mengurangi resiko kerugian atas kelalaian karyawan.
4. Fungsi Anggaran

• Anggaran merupakan fungsi manajemen keuangan yang


berhubungan dengan alokasi dana untuk kebutuhan
perusahaan.
• Dengan alokasi dana atau anggaran yang dilakukan
seefisien mungkin, maka perusahaan akan memperoleh
hasil yang maksimal.
• Alokasi atau kebutuhan perusahaan bisa berupa gaji
karyawan, operasional gedung, atau kebutuhan lainnya.
5. Fungsi Laporan

• Perusahaan dapat mengetahui kondisi keuangan yang


dimiliki.
• Fungsi ini mempermudah perusahaan dalam mengambil
keputusan bisnis kedepannya, karena dari sini,
perusahaan dapat melakukan analisis terhadap bisnis
yang sedang dijalankan.
• Laporan keuangan dilakukan secara bertahap dan rutin
mulai dari kuartal, semester hingga tahunan.
Tujuan Manajemen Keuangan

1. Memaksimalkan Keuntungan
2. Pengawasan
3. Menjaga Arus Kas Perusahaan
4. Mengurangi Resiko
5. Pengembalian Dana Pemegang Saham
1. Memaksimalkan Keuntungan

• Keuntungan perusahaan yang masuk secara stabil tanpa dikelola


dengan baik akan membuat perusahaan tidak berkembang dan
hanya diam di tempat.
• Tujuan pertama ini erat kaitannya dengan fungsi manajemen
keuangan terkait anggaran.
• Perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan dengan cara
menekan biaya anggaran perusahaan, pengelolaan dana yang baik,
ataupun investasi.
2. Pengawasan

• Manajemen keuangan tak hanya melakukan perencanaan,


pengelolaan, dan pemanfaatan dana, tetapi juga mengontrolnya.
• Dari pengawasan yang dilakukan, akan ada evaluasi yang akan
menjadi bahan perbaikan untuk perusahaan kedepannya.
• Pengawasan juga dilakukan agar seluruh prosedur yang
diberlakukan berjalan sesuai dengan sistem yang telah dibuat.
3. Menjaga Arus Kas Perusahaan

• Dengan manajemen keuangan, perusahaan dapat terhindar dari


ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran,
dikarenakan perusahaan dapat melihat dan mengontrol arus kas
perusahaan dengan transparan.
4. Mengurangi Resiko

• Mengurasi resiko adalah salah satu tujuan dari manajemen


keuangan yang dari awal akan dilakukan perusahaan.
• Dengan manajemen keuangan yang disusun secara baik, dapat
membantu perusahaan dalam menentukan strategi apa yang akan
digunakan.
• Pastinya strategi yang dipilih memiliki resiko kerugian yang kecil.
5. Pengembalian Dana Pemegang Saham

• Modal yang didapat sering kali bersumber dari seseorang yang disebut
pemegang saham.
• Setelah mendapatkan dana, perusahaan berkewajiban untuk
mengembalikan modal yang didapat tersebut berdasarkan
kesepakatan yang telah dilakukan.

• Dengan manajemen keuangan yang baik, perusahaan dengan


terstruktur dapat membagi keuntungan secara adil antara perusahaan
dan pemilik saham berdasarkan ketentuan yang diberlakukan
sebelumnya.
Penilaian Aset
• Aset merupakan tolok ukur atas tingkat kekayaan yang dimiliki
oleh perusahaan

• Penilaian aset bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan :


1. pendekatan data pasar,
2. pendekatan biaya dan
3. pendekatan pendapatan
1. Penilaian Aset Tetap Dengan Pendekatan
Data Pasar
• Metode : membandingkan secara langsung properti yang dinilai dengan data
properti yang sejenis terhadap tiga atau lebih data banding yang telah terjual,
lalu buat penyesuaiannya terhadap property yang akan dinilai.
• Langkah-langkah :
1. Kumpulkan data mengenai transaksi jual beli tanpa paksaan, transaksi jual beli yang
belum lama berlangsung, maupun data dari jual beli tersebut harus punya kesamaan
dalam hal peruntukan, bentuk tanah, lokasi yang sejenis, sifat-sifat fisik & sosial,
ukuran/luas, dan cara jual beli.
Data bisa didapatkan dari berbagai sumber, seperti Broker, Developer, Iklan, surat
kabar, majalah, papan pengumuman (langsung tinjau kelokasi), Arsip hasil penilaian,
ataupun Investor.
2. Lakukan analisa dari penyesuaian untuk perbedaan yang ada. Misalnya perbedaan
berdasarkan pada waktu, lokasi dan lainnya.
2. Penilaian Aset Tetap Dengan Pendekatan
Biaya

• Metode dilakukan mengunakan metode kalkulasi biaya antara nilai properti


(Tanah dan Bangunan) dengan penyusutan.
• Langkah-langkah yang diperlukan dalam metode ini adalah :
1. Nilai tanah dapat dihitung dengan melakukan perbandingan data pasar, yakni
mengandaikan tanah sebagai tanah kosong dan tersedia yang akan dikembangkan
sesuai dengan prinsip Highest and Best Use
2. Biaya realisasi baru dapat dihitung dari nilai bangunan dan prasarana
3. Penyusutan dapat dihitung oleh semua penyebab, baik dari segi fisik, fungsional
maupun ekonomis. (Semua Penyusutan Wajib Dihitung)
4. Nilai pasar bangunan dapat dihitung dengan mengurangi biaya realisasi baru dengan
besarnya penyusutan yang diperoleh sebelumnya
5. Nilai properti dapat dihitung dengan nilai pasar tanah di tambah nilai pasar bangunan
3. Penilaian Aset Tetap Dengan Pendekatan
Pendapatan

Metode penilaian yang dilakukan yakni dengan melakukan


pendekatan empat cara :
1. Metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash Flow Method/Metode
DCF)
2. Metode Kapitalisasi Langsung (Direct Capitalization Method)
3. Metode Penyisaan (Residual Technique Method)
4. Gross Income Multiplier (GIM)
1. Metode Diskonto Arus Kas
(Discounted Cash Flow Method/Metode DCF)

• metode yang mampu memberikan gambaran pendapatan suatu


properti baik sekarang maupun yang akan datang dari arus kas,
dengan memperhatikan data-data di masa lampau.
• Metode DCF ini sangat sesuai untuk property yang menghasilkan
pendapatan dengan kondisi perekonomian yang tidak stabil.
2. Metode Kapitalisasi Langsung
(Direct Capitalization Method)

• Metode ini cenderung mengarah pada nilai dari properti dimana


properti tersebut tergantung pada kemampuan menghasilkan
keuntungan.
• Cara menghitung nilai obyek penilaian aset yakni dengan membagi
proyeksi pendapatan tahunan dimana nantinya bisa mencerminkan
dan mewakili pendapatan tahunan dimasa yang akan datang
dengan tingkat kapitalisasi tertentu.
3. Metode Penyisaan
(Residual Technique Method)

• Metode ini digunakan untuk menilai obyek penilaian yang


merupakan bagian dari satu kesatuan properti.
• Nilai obyek penilaian didapatkan dengan mengkapitalisasi
komponen pendapatan yang merupakan bagian dari komponen
properti, antara lain tanah dan bangunan serta mesin dan
peralatan.
• Melakukan pengurangan antara pendapatan bersih operasi property
secara keseluruhan dengan pendapatan tahunan dari komponen-
komponen property lainnya yang bukan obyek penilaian untuk
memperoleh komponen pendapatan obyek penilaian.
4. Gross Income Multiplier (GIM)

• Metode yang mampu memberikan data mengenai nilai obyek (aset


tetap) dimana penilaian akan didapatkan dengan mengkonversikan
pendapatan kotor tahunan dengan konstanta tertentu.
• Nilai pendapatan yang didapat nantinya akan mencerminkan dan
mewakili pendapatan tahunan dimasa yang akan datang.
Pengukuran Aset
Metode Pengukuran Aset

1. Economic Value Added (EVA)


2. Return on Invesment (ROI)
3. Return on Asset (ROA)
ROI

Ada tiga keuntungan dari ROI:


a. ROI merupakan pengukuran yang kompherensif dimana semua
mempengaruhi laporan keuangan tercermin dari rasio ini.
b. ROI mudah dihitung, mudah dipahami,dan sangat berarti dalam
pengertian absolute.
c. ROI merupakan denominator yang dapat diterapkan ke setiap
unit organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas,
tanpa memperdulikan ukuran dan jenis usahanya.
EVA

Keunggulan EVA :
1. Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama
untuk perbandingan investasi.
2. Keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat investasi
dapat menurunkan laba keseluruhan.
3. Tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis
aktiva yang berbeda pula.
4. EVA berlawanan dengan ROI, memiliki korelasi positif yang lebih
kuat terhadap perubahan-perubahan dalam nilai pasar perusahaan.
ROA

keunggulan ROA yaitu :

1. Dapat diperbandingkan dengan rasio industri sehingga dapat diketahui


posisi perusahaan terhadap industri. Hal ini merupakan salah satu langkah
dalam perencanaan strategi.
2. Selain berguna untuk kepentingan kontrol, analisis Return on Assets (ROA)
3. Jika perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi dengan baik maka
dengan analisis Return On Asset (ROA) dapat diukur efisiensi penggunaan
modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang
mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan.
Evaluasi Aset
Penanganan Aset

Anda mungkin juga menyukai