Anda di halaman 1dari 27

Bab 1

Pendahuluan
Bab 1: Pendahuluan
1. Diskusi Sistem Ekonomi Indonesia 3
2. Perlunya Sistem Ekonomi Indonesia 7
3. Pemikiran Sistem Ekonomi Indonesia 11
4. Metode yang Digunakan 27
Diskusi Sistem Ekonomi
Indonesia
• Semenjak kemerdekaan, sistem ekonomi selalu
didiskusikan hangat dalam berbagai kesempatan.
– Diskusi-diskusi itu umumnya dalam rangka menemukan
sistem ekonomi yang sejalan dengan nilai-nilai
kehidupan bangsa Indonesia.
– Hasilnya, beberapa penafsiran Sistem Ekonomi Indonesia
sudah ditawarkan.

BAB 1 Pendahuluan 3
Diskusi Sistem Ekonomi
Indonesia: Memudar
• Sayangnya, diskusi itu mulai memudar sejak awal
1990-an, seiring dengan:
– Makin mapannya rezim Orde Baru
– Makin kuatnya pengaruh sistem ekonomi liberal

Pengembangan Sistem Ekonomi Indonesia menjadi


kurang menarik.

BAB 1 Pendahuluan 4
Diskusi Sistem Ekonomi
Indonesia: Perlu Dilanjutkan
• Sesungguhnya, diskusi itu perlu dilanjutkan karena:
1. Adanya sinyal kuat bahwa orang Indonesia sebenarnya
masih mendambakan sistem ekonomi yang berpijak pada
nilai-nilai kehidupan bangsa sendiri.
2. Sudah sekian lama rasanya pembangunan dijalankan,
hasilnya masih jauh dari harapan.
3. Tiap peralihan dari satu rezim ke rezim berikutnya tidak
berjalan mulus.

BAB 1 Pendahuluan 5
Bab 1: Pendahuluan
1. Diskusi Sistem Ekonomi Indonesia 3
2. Perlunya Sistem Ekonomi Indonesia
7
3. Pemikiran Sistem Ekonomi Indonesia 11
4. Metode yang Digunakan 27
Perlunya Sistem Ekonomi
Indonesia
1. Sejarah pembangunan ekonomi Indonesia tidak
berjalan mulus.
– Konsep pembangunannya berbeda-beda orientasi.

Maka, sebagai arahan yang jelas bagi semua


pemerintahan Indonesia ke depan, diperlukan
tatanan baru—Sistem Ekonomi Indonesia.

BAB 1 Pendahuluan 7
Perlunya Sistem Ekonomi
Indonesia
2. UUD 1945—landasan pokok penyelenggaraan
kehidupan ekonomi bangsa Indonesia—masih umum
dan sangat normatif,
– Peluang multitafsir oleh tiap rezim pemerintahan sangat
besar.

Perlu penjabaran lebih lanjut pasal-pasal UUD 1945


ke dalam Sistem Ekonomi Indonesia.

BAB 1 Pendahuluan 8
Perlunya Sistem Ekonomi
Indonesia: Pertanyaan
• Benarkah praktik ekonomi Indonesia berdasar atas
asas kekeluargaan?
—Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945
(arahan penyelenggaraan kehidupan ekonomi)
• Sudahkah negara memelihara orang miskin dan anak
terlantar?
—Pasal 34
(salah satu kewajiban ekonomi negara)

BAB 1 Pendahuluan 9
Bab 1: Pendahuluan
1. Diskusi Sistem Ekonomi Indonesia 3
2. Perlunya Sistem Ekonomi Indonesia 7
3. Pemikiran Sistem Ekonomi Indonesia
11
4. Metode yang Digunakan 27
Pemikiran Sistem Ekonomi
Indonesia
• Semua pemikir masa lalu sepakat bahwa Sistem
Ekonomi Indonesia berbeda dengan sistem
kapitalisme dan marxisme.
• Esensi Sistem Ekonomi Indonesia tercermin dalam
Pasal 33 UUD 1945.

BAB 1 Pendahuluan 11
Pemikiran Sistem Ekonomi
Indonesia: Fokus Perhatian
• Garis besarnya, tiga fokus perhatian para pemikir di
masa lalu:
– Memaknai istilah “usaha bersama”
– Memaknai “asas kekeluargaan”
– Memaknai kalimat “bangunan usaha yang paling sesuai
adalah koperasi” dalam penjelasan Pasal 33 UUD 1945
• Debatnya berkisar pertanyaan:
”Yang dipentingkan itu semangat atau bentuk koperasinya?”

BAB 1 Pendahuluan 12
Pemikiran Sistem Ekonomi
Indonesia: Pakar & Penafsiran
• Masing-masing pakar memiliki penafsiran yang
spesifik berkaitan Pasal 33 UUD 1945:
• Para pakar juga menggambarkan ciri-ciri yang
seharusnya mewarnai Sistem Ekonomi Indonesia.

BAB 1 Pendahuluan 13
Pemikiran Sistem Ekonomi
Indonesia: Pakar & Penafsiran
1. Penafsiran Wilopo—sarjana hukum; pejabat Menteri,
Perdana Menteri, dan Ketua Konstituante
– Asas kekeluargaan menegaskan tanggung jawab
bersama untuk kemajuan semua, maka tujuan memajukan
usaha bersama untuk seluruh masyarakat (bukan pribadi).
– Sistem usaha bersama perlu kewajiban negara untuk
melaksanakan pasal-pasal lain—terutama (a) jaminan
kebebasan berkumpul, (b) mendapat pengajaran, dan (c)
memperoleh pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan.

BAB 1 Pendahuluan 14
Pemikiran Sistem Ekonomi
Indonesia: Pakar & Penafsiran
2. Kritik Widjojo Nitisastro
– Tidak menekankan bentuk-bentuk usaha, tetapi lebih
memfokuskan proses bekerjanya kegiatan ekonomi.
– Sistem Ekonomi Indonesia harus menggambarkan
hubungan kekeluargaan.
– Juga setuju bahwa negara berperan penting.

BAB 1 Pendahuluan 15
Pemikiran Sistem Ekonomi
Indonesia: Pakar & Penafsiran
3. Pemikiran Emil Salim—orang pertama yang
memperkenalkan Ekonomi Pancasila:
– Peranan negara dan aparaturnya adalah penting
– Hubungan kerja antarlembaga ekonomi didasarkan pada
asas kekeluargaan (keakraban hubungan antarmanusia)
– Masyarakat, sebagai kesatuan, berperan sentral
– Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung di bumi (pokok kemakmuran rakyat)
– Tidak bebas nilai

BAB 1 Pendahuluan 16
Pemikiran Sistem Ekonomi
Indonesia: Pakar & Penafsiran
4. Penafsiran Sri-Edi Swasono
– Landasan hukum Ekonomi Pancasila adalah Pasal 33
UUD 1945—dilatarbelakangi jiwa Pembukaan UUD
1945; didukung Pasal-pasal 23, 27 Ayat 2, dan 34
– Non-koperasi wajib hidup dalam semangat usaha bersama
dan berasaskan kekeluargaan
– Pentingnya peran negara
– Pentingnya keadilan

BAB 1 Pendahuluan 17
Pemikiran Sistem Ekonomi
Indonesia: Pakar & Penafsiran
5. Penafsiran Mubyarto
– Pentingnya aspek sosial dan moral—harus menjadi
penggerak dan perangsang ketika berekonomi
– Egalitarianisme dan nasionalisme harus menjadi warna
penting

BAB 1 Pendahuluan 18
Pemikiran Sistem Ekonomi
Indonesia: Demokrasi Ekonomi
• Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) pernah
menjabarkan (belum terintegrasi baik) demokrasi
ekonomi ke dalam beberapa bidang/komponen:
1. Kelembagaan ekonomi
2. Perangkat kebijaksanaan
3. Pola pemanfataan sumber daya
4. Distribusi pendapatan
5. Proses pengambilan keputusan
6. Sistem insentif

BAB 1 Pendahuluan 19
Pemikiran Sistem Ekonomi
Indonesia: Demokrasi Ekonomi
1. Kelembagaan ekonomi
Terdapat tiga bentuk usaha,
berperan sesuai visi dan misi masing-masing:
– Usaha negara
– Usaha koperasi
– Usaha swasta

BAB 1 Pendahuluan 20
Pemikiran Sistem Ekonomi
Indonesia: Demokrasi Ekonomi
2. Perangkat kebijakan
Dalam sistem ekonomi pasar yang terkendali,
perangkat kebijakan harus berkedudukan penting,
yang diarahkan kepada:
– Tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
– Stabilitas yang mantap
– Pemerataan hasil-hasil pembangunan

BAB 1 Pendahuluan 21
Pemikiran Sistem Ekonomi
Indonesia: Demokrasi Ekonomi
3. Pola pemanfaatan sumber daya
Pada prinsipnya:
– Diperuntukkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat
– Dilaksanakan oleh masyarakat sendiri

Khusus bumi, air, dan kekayaan yang terkandung di


dalamnya, pemanfaatannya diatur pemerintah.

BAB 1 Pendahuluan 22
Pemikiran Sistem Ekonomi
Indonesia: Demokrasi Ekonomi
4. Distribusi pendapatan
Prinsip utamanya:
– Kemakmuran masyarakat
– Kemakmuran untuk semua orang
– Bukan kemakmuran orang-seorang

BAB 1 Pendahuluan 23
Pemikiran Sistem Ekonomi
Indonesia: Demokrasi Ekonomi
5. Proses pengambilan keputusan
Dilakukan melalui forum-forum penyampaian
pendapat, secara:
– Desentralisasi (mandiri oleh masyarakat)
– Terbuka

Tetap berpedoman pada kaidah:


– Bebas
– Bertanggung jawab

BAB 1 Pendahuluan 24
Pemikiran Sistem Ekonomi
Indonesia: Demokrasi Ekonomi
6. Sistem insentif
Untuk merangsang anggota masyarakat berprestasi,
diberlakukan sistem insentif yang obyektif melalui
berbagai perangkat kebijakan dan penghargaan.

BAB 1 Pendahuluan 25
Bab 1: Pendahuluan
1. Diskusi Sistem Ekonomi Indonesia 3
2. Perlunya Sistem Ekonomi Indonesia 7
3. Pemikiran Sistem Ekonomi Indonesia 11
4. Metode yang Digunakan
27
Metode yang Digunakan
• Untuk sampai pada bentuk sistem ekonomi yang lebih
konkret, penulis menempuh tiga tahap pemikiran.
1. Merumuskan rancangan bangunan sistem ekonomi,
tersusun dari sub-subsistemnya
2. Menemukan landasan ideologis sistem dan sub-
subsistemnya
3. Memberikan tafsiran tentang bekerjanya Sistem
Ekonomi Indonesia, secara keseluruhan dan sub-
subsistemnya

BAB 1 Pendahuluan 27

Anda mungkin juga menyukai