Anda di halaman 1dari 21

Bab 6

Tatanan Kepemilikan Sumber Daya


Bab 6: Tatanan Kepemilikan
Sumber Daya
1. Kepemilikan
3
2. Sumber Daya Alam
11
3. Hasil Karya Manusia
18
4. Pembagian Hasil Usaha 21
Kepemilikan: Bentuk-bentuk
• Bentuk-bentuk kepemilikan:
– Kepemilikan pribadi:
Hak eksklusif pemilik atas benda dan manfaatnya, dapat
mencegah orang/pihak lain untuk memiliki dan/atau
mengambil manfaat benda itu.
– Kepemilikan publik:
Otoritas yang diberikan kepada komunitas (publik) untuk
memanfaatkan secara bersama-sama.
– Kepemilikan negara:
Sumber daya yang merupakan hak seluruh rakyat, tetapi
pengelolaannya menjadi wewenang negara.

BAB 6 Tatanan Kepemilikan Sumber Daya 3


Kepemilikan & Kepentingan
• Tiga bentuk kepemilikan:
– Perorangan,
– Publik,
– Negara,
dibutuhkan untuk memenuhi tiga kepentingan
perekonomian:
– Perorangan,
– Publik,
– Rakyat.

BAB 6 Tatanan Kepemilikan Sumber Daya 4


Kepemilikan:
Bentuk & Tujuan
• Kepemilikan publik dan kepemilikan negara
ditujukan untuk memenuhi kesejahteraan
masyarakat,
kepemilikan perorangan dimaksudkan untuk
memenuhi kepentingan individu.
– Dalam ekonomi yang berasaskan kebersamaan,
kepemilikan privat tetap memiliki tanggung jawab sosial.

BAB 6 Tatanan Kepemilikan Sumber Daya 5


Tanggung Jawab Kepemilikan:
Hak Kepemilikan Sumber Daya
• Agar semua pilar kehidupan dapat bertanggung
jawab, harus ada hak kepemilikan sumber daya.
1. Kepentingan perorangan—agar semua individu
memiliki sumber kesejahteraan bagi dirinya (dan
keluarganya).
2. Kepentingan publik—memenuhi kebutuhan publik.
3. Kepentingan negara—memenuhi kesejahteraan warga
negara yang tidak bisa dipenuhi oleh keluarga dan
masyarakat.

BAB 6 Tatanan Kepemilikan Sumber Daya 6


Kepemilikan: Tanggung Jawab
• Kepemilikan sangat sejalan dengan tanggung jawab
semua pilar kehidupan untuk menciptakan
kesejahteraan.
• Hierarki tanggung jawab atas kesejahteraan:
1. Individu
2. Keluarga
3. Masyarakat
4. Negara

BAB 6 Tatanan Kepemilikan Sumber Daya 7


Kepemilikan: Perolehan
• Cara-cara perolehan kepemilikan dapat melalui:
– Bekerja
– Warisan
– Harta yang diberikan negara kepada rakyat
– Sumber-sumber lain
– Berdasarkan undang-undang

BAB 6 Tatanan Kepemilikan Sumber Daya 8


Kepemilikan: Pemanfaatan
• Prinsip-prinsip pemanfaatan kepemilikan:
– Efisiensi penggunaan
– Efektivitas pemanfaatan
– Sumber daya harus dimanfaatkan
– Tidak merugikan
– Semua bentuk kepemilikan tunduk pada kepentingan
umum

BAB 6 Tatanan Kepemilikan Sumber Daya 9


Bab 6: Tatanan Kepemilikan
Sumber Daya
1. Kepemilikan
3
2. Sumber Daya Alam
11
3. Hasil Karya Manusia
18
4. Pembagian Hasil Usaha 21
Sumber Daya Alam:
Sifat Strategis
• Strategisnya sumber daya alam:
1. Sumber daya alam bersifat given (sudah tertentu)
• Kemampuan manusia sangat terbatas untuk menambah dan
menciptakan sumber daya alam, sementara kebutuhan terus
meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk dan kemajuan
teknologi.
• Maka, kepemilikan sumber daya alam menyimpan potensi
konflik abadi yang sangat besar bagi kehidupan manusia di masa
depan (sampai hari kiamat).

BAB 6 Tatanan Kepemilikan Sumber Daya 11


Sumber Daya Alam:
Sifat Strategis
• Strategisnya sumber daya alam:
2. Sumber daya alam adalah faktor produksi awal
• Telah ada sebelum faktor produksi lain.
• Produksi yang dihasilkan dengan bantuan sumber daya alam
terus-menerus menjadi input bagi semua proses produksi dalam
perekonomian.
• Maka kalau sejak awal distribusinya tidak adil, ketidakadilan
akan menyatu terus-menerus ke dalam kehidupan ekonomi.
• Tentu, ketidakadilan dalam bidang ekonomi akan berdampak
pada ketidakadilan sosial.

BAB 6 Tatanan Kepemilikan Sumber Daya 12


Sumber Daya Alam:
Distribusi Kepemilikan
• Distribusi kepemilikan sumber daya alam tidak bisa
didekati dengan mekanisme pasar.
– Pendekatan teologis:
Semua sumber daya alam sebagai karunia Tuhan (God
given) menjadi miliki negara.
– Pendekatan hukum positif:
Menekankan pada unsur historis dari kepemilikan sumber
daya alam di suatu negara.

BAB 6 Tatanan Kepemilikan Sumber Daya 13


Sumber Daya Alam:
Kepemilikan Perorangan
• Kepemilikan perorangan atas sumber daya alam
terbatas pada kepemilikan tanah (di permukaan
bumi).
– Artinya, tidak meliputi kekayaan yang terkandung di tubuh
bumi dan di atas permukaan bumi.
– Sehingga, perorangan tidak bisa memiliki:
• Kekayaan di tubuh bumi—contohnya, bahan tambang dan air
• Kekayaan di atas permukaan bumi—contohnya, air dan udara

BAB 6 Tatanan Kepemilikan Sumber Daya 14


Sumber Daya Alam:
Kepemilikan Konstitusional
• Sesuai konstitusi, sumber daya alam:
– Dikuasai oleh negara:
• Mengatur
• Mengurus
• Mengelola
• Mengawasi
– Digunakan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat

BAB 6 Tatanan Kepemilikan Sumber Daya 15


Sumber Daya Alam:
Dikuasai Negara vs Dimiliki Publik
• Dalam praktik, penguasaan kekayaan alam oleh
negara banyak menimbulkan persoalan.
– Terutama, kesejahteraan masyarakat sering terkorbankan.

• Maka, untuk menghindari kesewenangan negara,


kekayaan sumber daya alam menjadi milik publik.

BAB 6 Tatanan Kepemilikan Sumber Daya 16


Bab 6: Tatanan Kepemilikan
Sumber Daya
1. Kepemilikan
3
2. Sumber Daya Alam
11
3. Hasil Karya Manusia 18
4. Pembagian Hasil Usaha 21
Hasil Karya Manusia:
Distribusi Kapitalis
• Di Indonesia, tatanan distribusi kepemilikan harta
hasil karya manusia masih belum tegas.
– Karena praktik persekutuan yang menempatkan posisi
modal sama dengan, atau bahkan di atas, posisi manusia
maka ketimpangan menjadi fenomena umum dalam
kehidupan

BAB 6 Tatanan Kepemilikan Sumber Daya 18


Hasil Karya Manusia:
Distribusi Kemanusiaan
• Dalam ekonomi berdasarkan Pancasila diusulkan
(dalam proses produksi) posisi manusia lebih tinggi
daripada faktor produksi lain, sehingga terhormat
dalam distribusi harta kekayaan hasil produksinya.
– Ini representasi sila kemanusiaan:
Dalam pembangunan ekonomi, manusia bukan hanya
obyek, tapi juga subyek.

BAB 6 Tatanan Kepemilikan Sumber Daya 19


Bab 6: Tatanan Kepemilikan
Sumber Daya
1. Kepemilikan
3
2. Sumber Daya Alam
11
3. Hasil Karya Manusia
18
4. Pembagian Hasil Usaha
21
Pembagian Hasil Usaha:
Kearifan Lokal
• Kearifan lokal, yang sejalan dengan nilai-nilai
ekonomi bangsa Indonesia, perlu dikembangkan
menjadi landasan Sistem Ekonomi Indonesia.
– Praktik sistem bagi hasil restoran Minang menginspirasi
bagaimana seharusnya pembagian hasil usaha dalam
Sistem Ekonomi Indonesia.
– Sistem bagi hasil restoran Minang sangat menonjolkan
semangat kebersamaan dan kekeluargaan.

BAB 6 Tatanan Kepemilikan Sumber Daya 21

Anda mungkin juga menyukai