Anda di halaman 1dari 6

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat

Kelompok 2
Anggota :
1. Alvin Diza Putra/01
2. Amanda Almaqvhira/03
3. Annisa Rahma Firdausi/05
4. Hani M Hussein/15
5. Kiara Aldisya/20
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau
disingkat TAP MPR merupakan peraturan
perundang-undangan yang secara hierarki berada di
bawah Undang-Undang Dasar 1945 dan di atas
Undang-Undang/PERPU

Ketika MPRS dan MPR masih berkedudukan lembaga tertinggi negara salah satu produk hukum MPR adalah
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau TAP MPR, adalah bentuk putusan Majelis yang memiliki kekuatan
hukum mengikat kedalam dan keluar majelis.

*Mengikat Kedalam Berati mengikat kepada seluruh anggota majelis.


*Mengikat Keluar berarti setiap warga negara, lembaga masyarakat dan lembaga negara
terikat oleh TAP MPR
Dalam UU no 12 Tahun 2011 Adalah TAP MPR yang masih berlaku sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2 dan pasal 4 TAP MPR No 1/MPR/2003 tentang peninjauan
terhadap materi dan status hukum TAP MPRS dan TAP MPR tahun 1960 sampai
dengan tahun 2002, tanggal 7 agustus 2003

Pasal 2 Pasal 4
Pasal 2 TAP MPR No.1/MPR/2003
Pasal 2 TAP MPR No.1/MPR/2003 menegaskan bahwa beberapa ketetapan MPRS dan MPR yang
masih berlaku dengan ketentuan adalah sebagai beirkut :

A
Ketetapan MPRS RI Nomor
Ketetapan MPR RI Nomor
B Ketetapan MPR RI Nomor
C
XVI/MPR/1998 tentang Politik
XXIV/MPRS/1966 tentang V/MPR/1999 Tentang
Ekonomi dalam Rangka
pembubaran partai komunis penentuan di timor timur
demokrasi Ekonimi
indonesia(PKI), pernyataan
sebagai organisasi terlarang
diseluruh NKRI, dan larangan Demokrasi Ekonomi : Sistem
menyebarluaskan atau Demokrasi Ekonomi Yaitu
mengembangkan ideologi Sistem Ekonomi yang beasal
komunisme/Marxisme-Leninisme dari rakyat, dikerjakan oleh
rakyat, dan ditunjukkan untuk
kepentingan rakyat.

Anda mungkin juga menyukai