Anda di halaman 1dari 4

INSTITUSI DAN MEKANISME PEMBUATAN KONSTITUSI (UUD 1945), PERPU, PP,

DAN PERDA

1. Institusi Legilasi

Institusi atau lembaga yang bertugas untuk membuat konstitusi (UUD 1945) dan
peraturan perundang-undangan yang ada dibawahnya meliputi 2 institusi (lembaga) yaitu,
Badan Legislatif (DPR) dan Badan Eksekutif (Presiden). Kedua institusi ini bertugas untuk
membuat UU, sedangkan untuk tingkat I dan II dan Bupati/Walikota bersama DPRD tingkat
II. Institusi lain di luar kedua institusi (lembaga) di atas, baik yang bersifat infrastruktur
maupun suprastruktur politik memiliki tugas memberi dukungan sesuai dengan peran
kompetensinya. Bentuk produk peraturan perundang-undangan yang dihasilkan oleh institusi
di atas, adalah berupa UUD , UU, Perpu, Perda dan PP.

2. Mekanisme Amandemen Institusi (UUD) dan Pembuatan UU, Perpu, PP, dan Perda

Proses pembuatan peraturan perundang-undangan di atas dapat dijelaskan sebagai


berikut:

a. Amandemen Konstitusi UUD 1945

Sebagai usaha untuk mengembalikan kehidupan negara yang berkedaulatan rakyat


berdasarkan UUD 1945, salah satu aspirasi yang terkandung di dalam semangat reformasi
adalah melakukan amandemen terhadap UUD 1945, maka pada awal reformasi, MPR telah
mengeluarkan seperangkat keteteapan sebagai landasan konstitusionalnya, yaitu :

1. Pencabutan ketetapan MPR tentang referendum (dengan Tap. Nomor


VIII/MPR/1998).
2. Pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil presiden (Tap. Nomor
XIII/MPR/1998).
3. Pernyataan HAM (Tap. Nomor XVII/MPR/1998).
4. Pencabutan ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978 tentang P4 dan penetapan tentang
penegasan Pancasila sebagai dasar negara (Tap. Nomor XVIII/MPR/1998).
5. Perubahan pertama UUD 1945 pada tanggal 19 Oktober 1999.
6. Perubahan kedua UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 2000.
7. Sumber hukum dan tata urutan perundang-undangan (Tap. Nomor III/MPR/2000).
8. Perubahan ketiga pada tanggal 1-10 November 2001.
9. Perubahan keempat (terakhir) UUD 1945, 1-11 Agustus 2002.

disahkannya perubahan pertama, kedua, ketiga, dan keempat UUD 1945 dalam sidang
umum MPR tahun 2002 menandai sebuah lompatan besar ke depan bagi bangsa
Indonesia, karena bangsa Indonesia telah mempunyai sebuah UUD yang lebih
sempurna dibandingkan dengan UUD 1945 sebelumnya. Namun demikian, MPR
telah menyadari bahwa konstitusi (UUD) yang diamandemen belum sempurna. untuk
itu MPR membentuk komisi konstitusi akan bertugas untuk menyempurnakan
perubahan Konstitusi (UUD) itu. dengan pengesahan perubahan UUD 1945 MPR
telah menuntaskan reformasi konstitusi sebagai suatu langkah demokrasi dalam upaya
menyempurnakan UUD 1945 menjadi konstitusi yang demokratis. perubahan itu
merupakan suatu lembaran sejarah lanjutan setelah Bung Karno dan Bung Hatta dan
rekan-rekannya berhasil menegaskan UUD 1945 dalam rapat BPUPKI dan PPKI.

b. Mekanisme Amandemen Konstitusi (UUD 1945) dalam pelaksanaan Amandemen


Konstitusi (UUD) 1945, MPR menggunakan mekanisme sebagai berikut :
1. MPR mengadakan rapat konsultasi dengan seluruh badan kelengkapan MPR dan
anggotanya yaitu DPR dan DPD.
2. Mendapat persetujuan 2/3 anggota DPR/MPR atas rencana amandemen UUD 1945
tersebut.
3. MPR membentuk panitia perumus badan pekerja (BP-MPR) yang bertugas
merumuskan RUUD 1945. Dalam pembahasan panitia perumus mengadakan rapat
dengar pendapat (Hearing) dengan elemen-elemen yang meliputi pemerintah,
profesional, pengusaha, partai politik, LSM, ormas, OKP, tokoh masyarakat dan
unsur-unsur lain yang terkait.
4. Hasil perumusan panitia badan pekerja MPR RI menyerahkan hasil perumusan
RUU kepada pimpinan MPR RI.
5. Pimpinan MPR menyelenggarakan Sidang Umum MPR RI tahunan untuk
mendengarkan pandangan umum fraksi-fraksi yang ada di MPR RI guna menetapkan
rancangan UUD 1945 (konstitusi) Amandemen menjadi UUD 1945 amandemen.

c. Mekanisme Pembuatan UU dan Perpu


pembuatan UU dilakukan secara bersama-sama oleh Presiden (eksekutif)
dengan DPR RI (legislatif) dengan mekanisme sebagai berikut :
1. Pemerintah mengajukan RUU melalui menteri sekretariat Negara kepada Setjen
DPR RI.
2. Setjen DPR RI mengirimkan RUU kepada pimpinan DPR RI.
3. Pimpinan DPR RI mengirimkan RUU tersebut kepada Komisi yang terkait.
4. Pimpinan komisi membentuk panitia khusus (Pansus) untuk membahas RUU
usulan pemerintah atau usulan inisiatif DPR RI.
5. Panitia khusus mengadakan rapat dengar pendapat (hearing) dengan elemen-elemen
yang meliputi, pemerintah, profesional, pengusaha, partai politik, LSM, ormas, OKP,
tokoh masyarakat, dan unsur-unsur lain yang terkait.
6. DPR mengadakan sidang paripurna untuk mendengarkan pandangan umum dari
fraksi-fraksi yang selalu punya menetapkan RUU menjadi UU.

d. Mekanisme pembuatan undang-undang atas usul inisiatif DPR RI.


Pembuatan UU dilakukan oleh DPR RI (legislatif) dengan mekanisme sebagai
berikut:
1. Komisi mengajukan usul inisiatif RUU kepada badan legislatif DPR RI.
2. Badan legislatif DPR RI mengirimkan RUU kepada pemerintah untuk dibahas dan
selanjutnya dikembalikan lagi kepada pimpinan DPR RI.
3. Pimpinan DPR RI mengirimkan RUU tersebut kepada komisi yang terkait.
4. Pimpinan komisi membentuk panitia khusus (pansus) untuk membahas RUU
usulan pemerintah atau usulan inisiatif DPR RI.
5. Panitia khusus mengadakan rapat dengar pendapat (hearing) dengan elemen-elemen
yang meliputi, pemerintah, profesional, pengusaha, partai politik, LSM, ormas, OKP,
tokoh masyarakat, dan unsur-unsur lain yang terkait.
6. Pimpinan DPR mengadakan sidang paripurna untuk mendengarkan pandangan
umum dari fraksi-fraksi yang selalu punya menetapkan RUU menjadi UU.

f. Mekanisme pembuatan peraturan pemerintah


Pembuatan PP adalah sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah (eksekutif). PP
berfungsi sebagai peraturan mengenai pelaksanaan undang-undang atau Perpu
(peraturan pemerintah pengganti undang-undang)

g. Hierarki Peraturan Perundang-undangan


Menurut Ketetapan MPR RI III/MPR/2000, tentang sumber hukum dan tata
urutan perundang-undangan negara Republik Indonesia adalah :
1. Undang-undang Dasar 1945.
2. Ketetapan MPR RI.
3. Undang-undang.
4. Peraturan pemerintah pengganti UU (Perpu).
5. Peraturan pemerintah.
6. Keputusan Presiden.
7. Peraturan daerah.

Anda mungkin juga menyukai