Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yabesasi

NIM : C1957201062
Mata Kuliah : Kewarganegaraan

“Buatlah mekanisme pembuataan konstitusi (UUD 1945), UU, Perpu, PP, dan Perda.”

Institusi dan Mekanisme Pembuatan Konstitusi (UUD 1945), UU, Perpu, PP, dan Perda.
-Institusi (lembaga) yang bertugas untuk membuat konstitusi (UUD 1945) dan Peranturan Perundangan-
undangan yang di bawahnya meliputi 2 institusi (lembaga) yaitu, Badan Legistif (DPR) dan Badan
Eksekutif (Presiden). Kedua institusi ini betugas untuk membuat Undang-Undang. Institusi lain di luar
kedua institusi di atas, baik yang bersifat infrastruktur maupun suprastruktur politik memiliki tugas
memberi dukungan sesuai dengan peran kompetensinnya. Bentuk produk peranturan Perundangan-
undangan yang dihasilkan oleh institusi di atas berupa UUD, UU, Perpu, Perda, dan PP.
-Mekanisme Amandemen Konstitusi (UUD) dan Pembuataan UU, Perpu, Perda, dan PP.
a. Amandemen Konstitusi (UUD 1945)
1. Pencabutan ketetapan MPR tentang Referendum (dengan Tap. Nomor VII/MPR/1998).
2. Pembatasan masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden (Tap.Nomor XIII/MPR/1998).
3. Pernyataan Hak Asasi Manusia (Tap.Nomor XVII/MPR/1998).
4. Pencabutan ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978 tentang P4 dan Penetapan tentang
Penegasan Pencasila sebagai Dasar Negara (Tap.Nomor XVII/MPR/1998).
5. Perubahan pertama UUD 1945 pada tanggal Oktober 1999.
6. Perubahan kedua UUD 1945 pad tanggal 18 Agustus 2000.
7. Sumber Hukum dan Tata Urutan Perundangan-undangan (Tap. Nomor III/MPR/2000).
8. Perubahana ketigas pada tanggal 1-10 November 2001
9. Perubahan keempat (terakhir) UUD 1945, 1-11 Agustus 2002.
b. Mekanisme Amandemen Konstitusi (UUD 1945)
1. MPR mengadakan rapat konsultasi dengan seluruh badan kelengkapan MPR dan
anggotannya yaitu, DPR dan DPD.
2. Mendapat persetujuaan 2/3 anggota DPR/MPR atas rencana amandemen UUD 1945 tersebut.
3. MPR membentuk Penilitian Perumus Badan Pekerja (BP-MPR) yang bertugas merumuskan
RUUD 1945.
4. Hasil perumusan Penitia Badan Pekerja MPR RI menyerahkan hasil perumusan RUU kepada
pimpinan MPR RI.
5. Pimpinan MPR menyelenggarakan Sidang Umum MPR RI Tahunan untuk mendengarkan
pandangan umum fraksi-fraksi yang ada di MPR RI guna menetapkan Rancangan UU 1945
(konstitusi) Amandemen menjadi UUD 1945 Amandemen.
c. Mekasnisme Pembuataan Undang-Undang dan Perpu
1. Pemerintah mengajukan RUU melalui Menteri Sekretaris Negara kepada Setjen DPR RI.
2. Setjen DPR RI mengiriminkan RUU kepada pimpinan DPR RI.
3. Pimpinan DPR RI mengirimkan RUU tersebut kepada komisi yang terkait.
4. Pimpinan Komisi membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk membahas RUU usulan
pemerintahn atau usulan inisiatif DPR RI.
5. Panitian Khusus mengadakan rapat dengar pendapat (hearing) dengan elemen-elemen yang
meliputi, pemerintah, profesional, pengusaha, partau politik, LSM, ormas, OKP, tokoh
masyarakat, dan unsur-unsur lain yang terkait.
6. DPR mengadakan Sidang Paripuna untuk mendengarkan pandangan umum dari fraksi-fraksi
yang selanjutnya menetapkan RUU menjadi UU.
d. Mekanisme Pembuatan Undang-Undang atas Usul Inisiatif DPR RI
1. Komisi mengajukan usul inisiatif RUU kepada Badan Legistif DPR RI.
2. Badan Legistif DPR RI mengirimkan RUU kepada pemerintah untuk dibahas dan
selanjutnnya dikembalikan lagi kepada pimpinan DPR RI.
3. Pimpinan DPR RI mengirimkan RUU tersebut kepada komisi yang terkait.
4. Pimpinan komisi membentuk panitia khusus (pansus) untuk membahas RUU usulan
pemerintah atau usulan inisiatif DPR RI.
5. Panitia khusu mengadakan rapat dengar pendapat (hearing) dengan elemen-elemen yang
meliputi, pemerintah, profesional, pengusaha, partai politik, LSM, ormas, OKP, tokoh
masyarakat, dan unsur-unsur lain yang terkait.
6. Pimpinan DPR mengadakan Sidang Paripurna untuk mendengarkan pandangan umum dari
fraksi-fraksi yang selanjutnya menetapkan RUU menjadi UU.
e. Mekanisme Pembuatan Perda
1. Pemerintah daerah tingkat I atau II mengajukan Rancangan Perda kepada DPRD melalui
Sekretaris DPRD I atau II.
2. Sekretaris DPRD mengirim Rancangan Perda kepada pimpinan DPRD tingkat I atau II.
3. Pimpinan komisi membentuk panitia khusus (pansus) untuk membahas Rancangan Perda
tersebut kepada komisi yang terkait.
4. Pimpinan komisi membentuk panitia khusus (pansus) untuk membahas Rancangan Perda
usulan pemerintah atau inisitiaf DPRD I/II.
5. Panitian khusus mengadakan rapat dengar pendapat (hearing) dengan elemen-elemen yang
meliputi, pemerintah, profesional, pengusaha, partai politif, LSM, ormas, OKP, tokoh
masyarakat, dan unsur-unsur lain yang terkait.
6. DPRD tingakt I atau II mengadakan sidang paripurna untuk mendengarkan pandangan umum
dari fraksi-fraksi yang selanjutnya menetapkan Rancangan Perda menjadi Perda.
f. Mekanisme Pembuataan Peraturan Pemerintah
Pembuatan PP adalah sepenuhnya dilakukan oleh Pemerintah (Eksekutif). PP berfungsi sebagai
peraturan mengenai pelaksanaan undang-undang atau Perpu (Peranturan Pemenrintahan
Pengganti Undang-Undang).

g. Hierarki Peranturan Perundang-undangan


Menurut ketetapan MPR RI Nomor III/MPR/2000, tentang sumber hukum, dan tata urutan
perundangan-undang Negara Republik Indonesia :
1. Undang-Undang Dasar 1945
2. Ketetapan MPR RI
3. Undang-Undang
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu)
5. Peraturan Pemerintah
6. Keputusan Presiden
7. Peraturan Daerah

Anda mungkin juga menyukai