Anda di halaman 1dari 25

dr. J.

Wuisan, MS, SpFK

PENATALAKSANAAN NYERI
Definisi

 Nyeri :
pengalaman sensorik dan emosional
yg tidak menyenangkan yg
berhubungan dgn adanya atau potensi
kerusakan jaringan atau keadaan yg
menggambarkan kerusakan tersebut.
Secara garis besar, nyeri dibagi atas:
 Nyeri Nosiseptif
 Nyeri Neuropatik
Tujuan Terapi

 Tujuan Terapi :
 Untuk meminimalkan nyeri
 memberikan kenyamanan yg memadai
pada dosis analgesik efektif terendah
TERAPI FARMAKOLOGI
Bilayer
phospholipid
SEL

Trauma
Infeksi
Neoplasma

Arachidonic
Acid

Siklooksigensase (COX) Lipooksigensase (LOX)

OAINS

Prostaglandin Tromboxan Leukotrien


Klasifikasi

 Obat Analgesik Non-opioid (=Anti-


Inflamasi Non Steroid 
OAINS/NSAID)
 Obat Analgesik Opioid
OBAT ANALGESIK NON-
OPIOID
Obat Analgesik Nonopioid

 Obat-obat ini (kec. Parasetamol)


menurunkan produksi Prostaglandin
melalui mekanisme berantai asam
arakidonat dan mengurangi jumlah
rangsangan nyeri yang diterima oleh
SSP
 Parasetamol bersifat hepatotoksik
 Aspirin yg diberikan bersama OAINS
yang lain lebih beresiko memberikan
efek samping pada sal. cerna
Non-Selective COX inhibitor
 Derivat asam salisilat
 Aspirin
 Diflunisal
 Olsazine
 Derivat para-aminofenol
 Asetaminofen
 Indole & asam asetil indene
 Indomethacin
 Sulindac
 Heteroaryl asetic acid
 Tolmetin
 Diclofenac
 Ketorolac
 Derivat Asam Proprionat
 Ibuprofen
 Naproxen
 Ketoprofen
 Oxaprozin
 Derivat Asam Fenamat
 Fenamat
 Asam mefenamat
 Asam Neolofemat
 Enolic acid
 Oxicam : Piroxicam, Meloxicam
 Alkanone
 Nabumeton
Selective COX-2 inhibitor

 Diaryl-substituted furanones
 Recoxib
 Diaryl-substituted pyrazoles
 Celecoxib
 Indole acetic acid
 Etodolac
 Sulfoniledes
 Nimesulide
Asam Asetil Salisilat : Aspirin

 Farmakokinetik :
 Pada pemberian oral, sebagian diabsorpsi
cepat dalam bentuk utuh di lambung
 Mudah menembus sawar darah otak dan
sawar uri (k.i : pada ibu hamil)
 Biotransformasi terjadi di banyak jaringan,
terutama mikrosom dan mitokondria hati.
 Ekskresi dalam bentuk metabolitnya
terutama melalui ginjal, sebagian kecil
melalui keringat dan empedu
Intoksikasi aspirin

 Gejala :
 nyeri kepala,
 pusing,
 tinitus,
 gangguan pendengaran,
 penglihatan kabur,
 rasa bingung, lemas, mengantuk,
 banyak keringat,
 haus,
 mual, muntah, kadang-kadang diare
Intoksikasi berat
 gejala SSP lebih jelas disertai kegelisahan,
 iritatif,
 inkoherensi,
 rasa cemas,
 vertigo, tremor, diplopia,
 delirium yg maniakal,
 halusinasi,
 konvulsi umum dan koma,
 erupsi kulit dan
 gangguan keseimbangan asam-basa.
Terapi Intoksikasi

 Bilas lambung
 Koreksi gangguan cairan dan elektrolit
 Demam  kulit diusap alkohol
Asam Mefenamat

 Digunakan sebagai analgesik, sangat terikat


kuat pada protein plasma. Perhatikan
interaksi dengan obat antikoagulan
 Efek samping :
 Pada saluran cerna : dispepsia dan gejala iritasi
lain pada mukosa lambung, diare pd usia lanjut
 Efek samping lain berdasarkan hipersensitivitas
ialah eritema kulit dan bronkokonstriksi
 Karena efek toksiknya,tidak dianjurkan
pemberian kepada anak di bawah 14 thn
dan wanita hamil dan pemberian lebih dari
7 hari.
OBAT ANALGESIK OPIOID
Obat Analgesik Opioid

 Analgesik opioid merupakan


kelompok obat yg memiliki sifat-sifat
seperti opium atau morfin. Semua
obat golongan ini menimbulkan efek
adiksi.
 Yang termasuk golongan opioid :
 Morfin dan sejenisnya
 Meperidin dan sejenisnya
 Metadon dan sejenisnya
Morfin dan Struktur sejenis

 Sebagai pilihan pertama untuk nyeri


sedang sampai berat.
 Morfin menyebabkan dilatasi vena dan
arteriol, sehingga dapat menyebabkan
hipotensi ortostatik
 Morfin dapat menyebabkan
konstipasi, spasme otot sphincter
Oddi, retensi urine dan pruritus.
Meperidin dan struktur sejenis
 Meperidin kurang poten & lebih singkat lama
kerjanya dibandingkan morfin dan tidak lebih
menguntungkan dari morfin
 Pada dosis tinggi atau gagal ginjal, metabolitnya
dapat menyebabkan tremor, hentakan otot dan
mungkin kejang.
 Meperidin tidak boleh dikombinasikan dengan
penghambat monoamin oksidase
 Absorpsi meperidin setelah cara pemberian
apapun berlangsung baik, namun kecepatan
absorpsi tidak teratur setelah pemberian intra
muskular.
 Metabolisme terutama berlangsung di hepar
 Waktu paruh : 3 jam.
Metadon dan Struktur sejenis
 Efektif per oral, lama kerja panjang dan kemampuan
untuk menekan gejala putus obat pada ketagihan
heroin.
 Umumnya digunakan pada nyeri kronik.
 Metadon diabsorpsi secara baik oleh usus dan dapat
ditemukan dalam plasma dalam waktu 30 menit
pemberian oral.
 Biotransformasi pada umumnya berlangsung di hepar.
 Kurang dari 10% mengalami ekskresi dalam bentuk
asli. Sebagian besar diekskresi bersama empedu
 Contoh :
 Metadon
 Propoksifen
Efek Samping Utama Analgesik
Opioid
 Perubahan suasana hati : disforia,euforia
 Somnolens : letargia, mengantuk, apatis
 Rangsangan chemoreceptor trigger zone
: mual, muntah
 Depresi pernapasan
 Motilitas usus berkurang : sembelit
 Tonus sphincter meningkat : spasme
sal.empedu, retensi urine (bervariasi
pada masing-masing obat)
 Pelepasan histamin : Biduran,
kemerahan dan gatal, jarang terjadi
eksaserbasi asma.
 Toleransi : dosis harus lebih besar
agar mendapat efek yg sama
 Dependensi : Gejala putus obat, jika
obat dihentikan mendadak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai