1.PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP-sas
1.PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP-sas
K3 PESAWAT UAP
SASONGKO YUNIANTO
SISTEMATIKA
PESAWAT UAP
Ketel uap dan alat-alat lainnya yang dengan Peraturan
Pemerintah ditetapkan demikian, langsung atau tidak
langsung berhubungan (atau tersambung) dengan suatu
ketel uap dan diperuntukan bekerja dengan tekanan yang
lebih besar (tinggi) daripada tekanan udara
KETEL UAP
Suatu pesawat, dibuat guna menghasilkan uap atau
stoom yang dipergunakan di luar pesawatnya
KETEL UAP
PESAWAT UAP
PESAWAT UAP
SELAIN KETEL UAP
PEMANAS AIR
PENGERING UAP
PENGUAP2 / SULINGAN
BEJANA UAP
IV. PENGETAHUAN TENTANG KETEL UAP
Kerugian :
1. Tekanan operasi steam terbatas untuk tekanan rendah 18 bar.
2. Jika dibandingkan dengan water tube, kapasitas steamnya
relative kecil (13.5 Ton/H).
3. Tempat pembakarannya sulit dijangkau sehingga susah untuk
dibersikan, diperbaiki, dan diperiksa kondisinya.
4. Banyak energi kalor yang terbuang langsung menuju stack
sehingga nilai effisiensinya rendah
Ketel pipa air ( Water tube boiler )
Keuntungan :
1. Kapasitas steam besar hingga 450 TPH.
2. Tekanan operasi mencapai 100 Bar.
3. Nilai effisiensi lebih tinggi jika dibanding fire tube boiler
4. Untuk melakukan pemeriksaan, pembersihan, dan perbaikan
d. Nuclear U235
7. Berdasarkan suhu dan tekanan uap
Boiler subcritical,
tekanan : 16-17 Mpa (160-170 bar)
temperatur uap : 547 oC
efisiensi : 38%.
Boiler supercritical,
tekanan : 22-24 Mpa (220-240 bar)
temperatur uap : 560 oC
efisiensi : 45 %.
Boiler ultra-supercritical,
tekanan : > 26 Mpa (260 bar)
temperatur uap : 700 oC
efisiensi : 50 %.
D. PERALATAN PESAWAT UAP
ALAT PENGAMAN
SAFETY DEVICES
APENDAGES
KETEL UAP TEKANAN TINGGI
A. Tingkap pengaman ( Safety Valve)
Fungsi : Membuang tekanan pada Saat tekanan di dalam
Boiler telah mencapai tekanan kerja maksimum yang
diizinkan.
B. Pedoman tekanan ( Manometer )
Fungsi : Menunjukkan tinggi tekanan steam dalam Boiler.
I. Man Hole
Fungsi : Lewat petugas penguji/ Pemeliharan boiler.
1. Menimbulkan Peledakan
2. Menimbulkan Kebakaran
3. Terkena Semburan air panas
4. Terkena Semburan uap air
5. Terkena Semburan api
6. Runtuhan Bangunan
37
C. SEBAB-SEBAB KECELAKAAN PADA PESAWAT UAP
1. UNSAFE CONDITION
a. Bahan/ Material yang digunakan tidak sesuai ketentuan
Contoh :
ASME SA 516 Gr 70
DIN 17115 H II
BS 1501
JIS 3103 SB.42
b. Ketebalan pelat kurang/ berkurang
c. Mutu las rendah
d. Apendages tidak lengkap / tidak berfungsi.
e. Mutu Air Umpan boiler rendah.
2. UNSAFE ACTION
a. Pemakai menggunakan secara tidak sah/ilegal
b. Operator
Mengoperasian tidak sesuai Prosedur
Membuat alat pengaman tidak berfungsi
Lalai / Meninggalkan tempat pengoperasiannya
c. Riksa Uji
Pelaksana tidak berwenang
Prosedur tidak sesuai ketentuan
Peralatan uji
VI. PENERAPAN SYARAT K3
PERENCANAAN
PEMBUATAN
PERAKITAN/PEMASANGAN
PEMAKAIAN
PEMELIHARAAN
REPARASI / MODIFIKASI
RIKSA UJI
A. TAHAP PERENCANAAN
PEMBUAT
Perusahaan pembuat yang
ber-SKP Dirjen BINWASNAKER
Kemenaker RI.
1. Gambar konstruksi
kalkir = 1 set, afdruknya 4 set
skala minimal 1 : 12
2. Gambar detail sambungan las / rol
(skala 1:1, kalkir satu set, afdruknya 4 set).
3. Perhitungan kekuatan konstruksi
(Gronslagen,ASME, DIN, BS, atau JIS)
4. Material certificat yang syah.
(Shiping Beareu, Lyoid Register, DOT, TUV)
B. TAHAP PEMBUATAN
BUILD UP
Packaged boiler
KOMPONEN
Stasionery boiler TERPISAH
PERLU DIRAKIT
C. TAHAP PERAKITAN
1. Sebelum dikakukan pembuatan pondasi Stationary
boiler di lokasi, harus dilaporkan ke Disnaker setempat
2. Perusahaan perakit harus memiliki SKP sbg perusahan
perakit Boiler dari Dirjen PPK.
SEBELUM DIPAKAI,
HARUS MEMPUNYAI AKTE IJIN
AKTE IJIN
5. BEJANA-BEJANA PENGUAP
V (dm³) x P (Kg/Cm²) ≤ 300
V < 75 dm³
Contoh kasus :
PT.Sejahtera Abadi yang beralamat di Jl.Ringinharjo Kab.Sleman pada proses
produksinya ditemukan adanya penggunaan Pesawat Uap berupa Ketel Uap .
Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh Pengawas Ketenagakerjaan, pemakai tidak dapat
menunjukan Akte Ijinnya.
Apakah dalam hal ini PT. Sejahtera Abadi telah melakukan pelanggaran terhadap
ketentuan UU/Peraturan Uap 1930?
Jelaskan jawaban saudara !
Keterangan yang didapat :
Max Work Press : 0,6 Kg/ Cm2
Heating Surface : 3000 Cm2
Cap : 100 kg/H
Date manufacture : 02/12/2012
Serial Number : 0100035
Berkas Permohonan :
1. Formulir Bentuk 6
2. Dokumen pengawasan
pembuatan
• Gambar Rencana
• Perhitungan kekuatan
konstruksi
• Material certifikat,
• Hasil NDT,
• Laporan heat treatment,
BENTUK PEMERIKSAAN
1. PEMERIKSAAN PERTAMA
2. PEMERIKSAAN BERKALA
3. PEMERIKSAAN KHUSUS :
KARENA REPARASI
KARENA MUTASI
KARENA UMUR PEMAKAIAN
KARENA PELEDAKAN
1. Pemeriksaan Pertama
Pemeriksaan sebelum Boiler memiliki Akte Izin.
Riksa-uji pertama wewenang Pengawas Ketenaga
kerjaan spesialis / AK3 spesialis PU & BT.
Jika dari hasil riksa-uji pertama dinyatakan memenuhi
standar / ketentuan yang berlaku, maka AI diterbitkan.
PROSEDUR RIKSA UJI
1) Riksa visual
Dokumen,
Kelengkapan Apendages,
sisi bagian api ,
Sisi bagian air
2) Pengukuran ketebalan bahan.
3) Pengukuran kekuatan bahan.
4) Perhitungan kekuatan konstruksi dg STANDAR
(GronsLagen, ASME, DIN,BS atau JIS)
5). Pengujian Tekanan (Hydrostatic Test)
Pelaksana reparasi :
PJK3 bidang perepasi Boiler yang memiliki SKP Dirjen PPK.
BOILER PENELITIAN
35 TAHUN BAHAN
Lapor 2 x 24 jam
RIKSA UJI KHUSUS
KASUS
PELEDAKAN TINDAKAN HUKUM
TINDAKAN TEKNIS
VIII. PERSONIL PESAWAT UAP
OPERATOR
PESAWAT UAP
LISENSI K3 / KELAS I
SIO
KELAS II
KETENTUAN JUMLAH OPERATOR
LIHAT LAMPIRAN PERMENAKER No. 1/1988
WEWENANG OPERATOR
Operator kelas I berwenang melayani:
a. Sebuah ketel uap dengan kapasitas uap lebih besar dari 10
ton/jam.
b. Pesawat uap selain ketel uap untuk semua ukuran.
c. Mengawasi kegiatan operator kelas II bila menurut ketentuan
pada peraturar ini perlu didampingi operator kelas II.