Anda di halaman 1dari 7

SAMPEL LISIS

Oleh :
dr. Puji Elmiasih, Sp.PK
Lisis : Peristiwa pecah /rusaknya integritas membran
sel dan menyebabkan keluarnya organel sel

Sampel darah lisis atau


hemolisis merupakan salah
satu masalah laboratorium
yang paling sering ditemui,
- sekitar 3,3% dari semua
sampel rutin dan
- sekitar 40-70% dari semua
sampel dengan kualitas yang
buruk.
Penyebab hemolisis
1. Flebotomy
2. Transportasi
3. Penyimpanan
4. Centrifugasi

Pelaksanaan flebotomi yang tidak sesuai prosedur dapat memicu terjadinya hemolisis :
 seperti masuknya alkohol yang masih basah ke dalam sampel darah
 jarum yang terlalu kecil (kurang dari 21G)
 sulit mencari pembuluh vena
 vena yang kecil atau rapuh
 pengambilan berulang kali
 tekanan yang terlalu kuat saat memasukkan darah ke dalam spuit
 volume darah yang kurang (rasio EDTA terlalu banyak dapat menyebabkan kerusakan membran sel
darah merah)
 homogenisasi vacutainer terlalu keras
 penggunaan torniquet terlalu lama dan terlalu keras.
Transportasi
Penggunaan sistem transportasi sampel seperti pneumatic tube juga dapat
memicu terjadinya hemolisis, terutama pada sampel dalam vacutainer warna
merah.

Penyimpanan
Tidak segera mengirim sampel ke laboratorium

Di Laboratorium
Hemolisis juga bisa terjadi setelah sampel sampai di laboratorium, di antaranya
karena kecepatan sentrifus terlalu tinggi dalam waktu yang lama, sampel tidak
segera disentrifus, pengulangan sentrifus, kerusakan gel pemisah pada vakutainer
warna kuning, dan penyimpanan sampel. Kadang juga dapat ditemukan hemolisis
in vivo pada 2% kasus sampel lisis, contohnya pada pasien dengan anemia
hemolitik autoimun (AIHA), hemoglobinopati, infeksi berat, DIC, reaksi transfusi,
dan lainnya
Identifikasi Sampel Lisis
Sampel lisis baru bisa diidentifikasi setelah sampel melalui
proses awal pemeriksaan
Masing masing pemeriksaan membutuhkan waktu yang
berbeda
Sampel dengan pemeriksaan elektrolit dan serum murni yang
lain membutuhkan waktu lebih lama dari pemeriksaan yang
lain yang lain ( bisa mencapai 1 jam ) tergantung kemempuan
pembekuan darah pasien dan beberapa kali centrifugasi
Pemeriksaan hematologi bisa baru ketahui sampel lisis
setelah pemeriksaan / pembacaan sel sudah selesai dilakukan
Penanganan Masalah
Peningkatan ketrampilan :
Pelatihan / IHT Flebotomy
Pencatatan dan Pelaporan
Melakukan identifikasi dan pemetaan sampel lisis
berdasarkan :
unit pengirim, jenis pemeriksaan, jam pengambilan
sampel dan jam pengiriman sampel
Melakukan analisis data
Data Tracking Specimen Lab RSDK

Anda mungkin juga menyukai