Kimia Darah
Elektrolit , Asam Basa ,Gas Darah Dan Tekanan Gas Dalam Darah
Uts
Cairan Tubuh, Batu Ginjal Dan Batu Empedu
Pemeriksaan Feses, Malabsorpsi Dan Analisis Sperma
Uas
Kimia Darah
1. Persiapan Pemeriksaan Kimia Darah
2. Pengenalan Alat
3. Pemeriksaan Glukosa Darah
4. Pemeriksaan Protein Darah
5. Pemeriksaan Lemak Darah
6. Pemeriksaan Enzim Darah
7. Pemeriksaan Hormon
8. Pemeriksaan Fungsi Hati
9. Pemeriksaan Fungsi Ginjal
10.Pemeriksaan Fungsi Jantung
1. Persiapan Pemeriksaan Kimia Darah
Persiapan Pasien
Area
Pengumpulan Serum
Serum : bagian cair darah yang berwarna kuning dan sudah tidak
mengandung fibrinogen, berubah menjadi benang fibrin.
Teknik pengumpulan :
1. Lakukan vena puncture, lalu masukkan darah ke dalam tabung
yang kering dan bersih. Hindari terjadinya lisis
2. Biarkan sedikitnya selama 15 menit agar fibrin terbentuk
seluruhnya
3. Putar darah dengan sentrifuse (kec. 4000rpm/15mnt)
4. Serum yang berada di a=bagian atas dipisahkan dari bagian pad
atnya. Ditampung pada wadah tersendiri (cup serum)
Pengumpulan Plasma
Serupa dengan serum, plasma juga merupakan bagian cair darah, bedanya
Plasma masih mengandung fibrinogen.
Teknik Pengumpulan :
1. Siapkan tabung yang berisi antikoagulan (apa saja sesuai kebutuhan).
antikoagulan berfungsi: mencegah aktivitas faktor-faktor pembeku darah
(salah satunya adalah fibrinogen)
2. Lakukan vena punctute, lalu masukkan darah ke dalam tabung tersebut.
kocok dengan hati-hati hingga homogen.
3. Putar darah dengan sentrifus (kecepatan 4000rpm selama 15menit)
4. Bagian atas (plasma) dapat langsung dipisahkan. Pemisahan sebaiknya dil
akukan sesegera mungkin, karena jika darah terkocok, plasma akan bersat
u kembali dengan bagian padat darah (korpuskuli)
Masalah yang dapat terjadi jika serum atau plasma tidak segera dipisahkan
dengan bagian padat adalah resiko terjadinya kontaminasi serum/plasma oleh
sel-sel darah (eritrosit/leukosit akan mengalami lisis)
PENANGANAN SAMPEL
-Plasma arau serum harus sudah dipisahkan dari sel-sel darh paling lambat 2 j
am sejak pengambilan (penundaan akan berakibat lisis)
- sistem transportasi, kesalahan penanganan menpengaruhi pemeriksaan .
- anggap sebagai bahan infeksius.
Variasi fisiologis :
-Perubahan posisi pengambilan darah
-Tirah baring (bed rest) dalam waktu yang lama
-Olahraga atau aktivitas fisik
-Variasi sirkadian (variasi kadar analit dalam satu hari, sesuai dengan siklusnya)
-Diet atau pengaruh makanan, rokok, ataupun obat-obatan
Variasi patologis :
“kondisi sakit pasien saat dilakukan pemeriksaan”
2. Pengenalan Alat
Fotometer
Dalam laboratorium klinik : menetapkan kadar suatu zat dengan cara menguk
ur absorbansi cahaya zat tertentu pada panjang gelombang yang sesuai, baik
secra end poind maupun kinetik atau mengukur absorbsi sinar dalam larutan.
Fotometer umumnya dibedakan menurut sinar dan pembiasannya :
- Spektrofotometer
- Spektrolini fotometer
-Filter Fotometer.
- Dalam uji kimia darah, jumlah sampel yang diperlukan sangat sedikit: 10-200
μL (1 μL = 0,001 mL)
- Penggunaanya : Teknik Forward dan Teknik Reverse
1. Teknik Forward (Reagen dan Sampel)
Cara Kerja :
1. Tekan tombol sampai posisi 1
2. Masukkan ujung pipet ke dalam cairan ( jangan terlalu dalam). Isap cairan
dengan cara mengembalikan tombol ke posisi awal, cairan akan terisap se
suai jumlah yang tertera pada pipet
3. Untuk mengeluarkan cairan dari dalam pipet, tekan pipet sampai posisi 2.
biasanya ada sedikit cairan tertinggal di ujung pipet
4. Untuk mengeluarkan cairan yang tertinggal tadi, tekan tombol sampai pos
isi 2
5. Pemipetan selesai, kembalikan tombol ke posisi awal
1. Teknik Forward (sampel dan reagen)
2. Teknik Reverse : Reagen
Cara Kerja:
1. Tekan tombol sampai posisi 2
2. Isap cairan dengan cara mengembalikan tombol ke posisi awal
3. Untuk mengeluarkan cairan, tombol ditekan sampai posisi 1
4. Kembalikan sisa cairan ke dalam botol dengan cara menekan tombol ke p
osisi 2 (langkah 4 dan 5)