Anda di halaman 1dari 24

AUDIT PENGHITUNGAN

KERUGIAN NEGARA
Palu, 15 Oktober 2022
Evenri Sihombing,
S.E, M.SI, AK, CA, CFE, CFRA, C.MED, CRGP
SISTEMATIKA

I. Pengertian
II. Metode Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
III. Pelaporan
I. AUDIT PKKN
 ATT:

menyatakan pendapat mengenai nilai


kerugian keuangan negara
timbul dari suatu kasus penyimpangan; dan
digunakan untuk mendukung tindakan
litigasi (PKKBI: Perban:17 Th 2017)
KEUANGAN NEGARA?
 semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala
sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut , meliputi :
 hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang,
dan melakukan pinjaman;
 kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum
pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga;
 Penerimaan Negara; Pengeluaran Negara; Penerimaan Daerah; Pengeluaran
Daerah;
 kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak
lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang
dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada
perusahaan negara/ perusahaan daerah;
 kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;
 kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang
diberikan pemerintah [Pasal 2/ UU 17 Th 2003]
 Keuangan negara:
 seluruh kekayaan negara dalam bentuk apapun, yang dipisahkan atau yang tidak

dipisahkan, termasuk di dalamnya segala bagian kekayaan negara dan segala hak dan

kewajiban yang timbul karena :


 berada dalam penguasaan, pengurusan, dan pertanggung jawaban pejabat lembaga Negara, baik di

tingkat pusat maupun di daerah;


 berada dalam penguasaan, pengurusan, dan bertanggung jawaban Badan Usaha Milik Negara/Badan

Usaha Milik Daerah, yayasan, badan hukum, dan perusahaan yang menyertakan modal negara, atau

perusahaan yang menyertakan modal pihak ketiga berdasarkan perjanjian dengan Negara.

 Perekonomian Negara :
 kehidupan perekonomian yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas

kekeluargaan ataupun usaha masyarakat secara mandiri yang didasarkan pada kebijakan

Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun di daerah sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku yang bertujuan memberikan manfaat, kemakmuran,

dan kesejahteraan kepada seluruh kehidupan rakyat.

[PENJELASAN Umum, UU 31/1999]


YAYASAN, KOPERASI – pemerintah ?
 Kekayaan pihak lain sebagaimana dimaksud dalam huruf i meliputi
kekayaan yang dikelola oleh orang atau badan lain berdasarkan kebijakan
pemerintah, yayasan-yayasan di lingkungan kementerian negara/
lembaga, atau perusahaan negara/daerah
Kerugian Keuangan Negara
 Kerugian Keuangan Negara:
kekayaan negara/kewajiban negara tanpa diimbangi prestasi setara,
disebabkan:
 tindakan melawan hukum,
 penyalahgunaan wewenang/ kesempatan atau sarana yang ada pada seseorang
karena jabatan atau kedudukan,
 kelalaian seseorang dan/atau;
 disebabkan oleh keadaan di luar kemampuan manunsia.
Pengertian – Kerugian Keuangan Negara
(UU 1/2004, psl 1.22)

Kerugian Negara/Daerah :
 kekurangan uang, surat
berharga, dan barang, yang
nyata dan pasti jumlahnya
sebagai akibat
 perbuatan melawan hukum
baik sengaja maupun lalai
KESETARAAN ASPEK AUDIT = ASPEK HUKUM

PENYIDIK/
AUDITOR
JPU

AI LID
APPKN DIK
BAP DIK
SIDAN
TUT
G
EKSPOSE APPKN

 AI --- > LHAI --- > DIK --- > PERMINTAAN TERTULIS APH &
STAKEHOLDERS --- > EKSPOSE --- > RISALAH EKSPOSE ---
> DIPENUHI KRITERIA --- PENUGASAN
 SIMPULAN EKSPOSE
 PIDANA
 ADMINISTRASI
 PERDATA
 GABUNGAN
 NON
KRITERIA APPKN:

PMH
ESTIMASI INDIKASI KKN
BUKTI :
RELEVAN,
KOMPETEN,
CUKUP
II. PENUGASAN & PELAKSANAAN
PERENCANAAN APKKN:
 IDENTIFIKASI PENDEKATAN, PROSEDUR & TEKNIK AUDIT --- UJI
PENYIMPANGAN
 SUSUN PROGRAM AUDIT
 RENCANA --METODE PENGHITUNGAN KKN
 RENCANA – BUKTI KET AHLI LAIN (jika perlu)
 SURAT TUGAS
Pelaksanaan

 Setiap penugasan harus didukung dengan surat penugasan resmi yang


ditujukan kepada pihak yang meminta dan ditembuskan sesuai
mekanisme tata persuratan resmi
PENGUMPULAN BUKTI:

 PERMINTAAN DATA ---TERTULIS---INSTANSI PENYIDIK/PENYIDIK:


 JENIS, NAMA, JUMLAH DATA/ BUKTI
 BATAS WAKTU PENYAMPAIAN DATA/ BUKTI
 KLARIFIKASI:
 DISAMPAIKAN KE PENYIDIK/DAN DIDAMPINGI PENYIDIK
III. METODE PENGHITUNGAN

 METODE PENGHITUNGAN KKN “KASUISTIK” & “SPESIFIK”


 DIKEMBANGKAN AUDITOR BERDASARKAN PROSES BISNIS
DAN JENIS PENYIMPANGAN
 HARUS DALAM LINGKUP PROFESI AKUNTING & AUDITING
DAN HARUS DAPAT DITERIMA SECARA UMUM
 NILAI KERUGIAN KEUANGAN NEGARA DALAM LHPKKN
MERUPAKAN PENDAPAT AUDITOR – BERDASARKAN BUKTI
RE_CO_CU.
REAL TREE

RECEIPTMENT
EXPENDITURE
ASSET
LIABILITIES
METODE PKKN – PRAKTISI
REAL COST BOOK VALUE
TOTAL LOSS RECOVERY COST
TOTAL LOSS PLUS VARIANCE COST
SEMI LOSS SELISIH KURS
BY EXPERT [APRAISAL, EKONOM, …] ALL PROFIT
REAL COST + OPPORTUNITY COST SUNK COST
REAL COST + INTEREST COST HARGA PASAR TERTINGGI
STANDAR COST HARGA PASAR TERENDAH
REVENUE LOSS DLL
HPP
COST + FEE
NILAI PASAR Metode tidak akan berguna
NJOP
jika tidak didukung bukti-
NJOP+VARIASI
REAL COST + DENDA bukti penyimpangan dan
REPLACEMENT COST bukti-bukti kerugian
HISTORICAL COST (evenri sihombing, 151022)
MODEL KERUGIAN KEU NEGARA
 FIKTIF Hati-hati!
 VOLUME Independensi,
 KUALITAS integritas, sikap
 ADMINISTRASI
profesional auditor
pkkn dipertaruhkan
 PERDATA
Administrasi tidak
 PENGUASAAN ILLEGAL
boleh jadi pidana
 SELISIH HAK dan sebaliknya,
 KURANG HAK (evenri Sihombing, 151022)
 TAMBAHAN KEWAJIBAN
 TAMBAHAN BEBAN
POTENSI RISIKO HUKUM BAGI AUDITOR
 Setiap orang yang dengan sengaja mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara
langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan
terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi, dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 3, paling lama 12 dan/atau denda paling sedikit Rp.
150.000.000,00 dan paling banyak Rp 600.000.000,00; ps21.
 Setiap orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Pasal 29, Pasal 35, atau Pasal 36 yang
dengan sengaja tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar,
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 dan paling lama 12 tahun dan/atau denda
paling sedikit Rp 150.000.000,00 dan paling banyak Rp 600.000.000,00, Ps 22
 Saksi yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 3 dan/ atau denda paling banyak Rp150juta (Ps 24)
 Dalam penyidikan dan pemeriksaan di sidang pengadilan, saksi dan orang lain yang
bersangkutan dengan tindak pidana korupsi dilarang menyebut nama atau alamat pelapor,
atau hal-hal lain yang memberikan kemungkinan dapat diketahuinya identitas pelapor. (2)
Sebelum pemeriksaan dilakukan, larangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberitahukan
kepada saksi dan orang lain tersebut. Ps 31
 Setiap orang wajib memberi keterangan sebagai saksi atau ahli, kecuali ayah, ibu, kakek,
nenek, saudara kandung, istri atau suami, anak, dan cucu dari terdakwa. (ps 35, (1)
IV. PELAPORAN
LHPKKN (Pendapat Ahli),
ditandatangani Tim Audit & pimpinan
(tanpa kop surat dan cap unit kerja)
LHPKKN harus memenuhi SAIPI 2021
Lhpkkn disampaikan ke Pimpinan
Instansi Penyidik
FORMAT-PELAPORAN:
 DASAR PENUGASAN
 RUANG LINGKUP PENUGASAN
 PROSEDUR PENUGASAN
 HAMBATAN PENUGASAN
 PENGUNGKAPAN FAKTA & PROSES KEJADIAN
 METODE PENGHITUNGAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA
 HASIL PENGHITUNGAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA
 LAMPIRAN
KUALIFIKASI LAPORAN APPKN
 BERBASIS BUKTI
 FAKTA BUKAN OPINI
 TIDAK MENGGUNAKAN ISTILAH KHUSUS, KECUALI ADA PENJELASAN
 BAHASA SEDERHANA, JELAS, TIDAK AMBIGU
 TEPAT WAKTU
 FULL DISCLOSURE
 RAHASIA
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai