Anda di halaman 1dari 16

E K S PA N S I : K O N S O L I D A S I ,

MERGER DAN AKUISISI

DOSEN PENGAMPU : SUKMA ULINUHA,


S.AK.,M.AK
KELOMPOK 2 :
Rifki Khairul Umam Aurellia lubna ramadhani
210302104 210302109

Syafrida aulia izza Dinda rahmawati


210302085 210302071
P E N G E RT I A N D A N C A R A M E L A K U K A N
Ekspansi atau perluasan usaha dapat dilakukan secara internal atau
E K S PA N S I
eksternal. ekspansi internal yaitu perluasan perusahaan yang
dilakukan dengan investasi dari awal, seperti mendirikan
perusahaan yang sudah ada. ekspansi eksternal yaitu perluasan
perusahaan dengan mnenggabungkan kegiatan operasionalnya
dengan perusahaan lain yang sudah ada, bisa melalui merger,
konsolidasi atau akuisisi.
MARGER
Penggabungan dua perusahaan yang ukurannya tidak sama dan hanya satu
perusahaan yang tetap survival (perusahaan yang lebih besar)

KONSOLIDASI
Penggabungan dua perusahaan yang ukurannya relatif sama menjadi satu perusahaan
baru.

AKUISISI
Penggabungan dua perusahaan yang mana perusahaan akuisitor membeli Sebagian
saham perusahaan yang di akuisisi
Penggabungan ditinjau dari keterkaitan bidang usaha perusahaan
yang bergabung dibedakan menjadi:

- Penggabungan vertikal adalah penggabungan dua perusahaan atau lebih


yang berada pada tingkat proses produksi yang tidak sama.
- Penggabungan horizontal adalah penggabungan dua perusahaan atau lebih yang
berada pada tingkat proses produksi yang sama.
- Penggabungan konglomerat adalah penggabungan dua perusahaan atau lebih yang
tidak memiliki keterkaitan bidang bisnis  sama sekali.
Cara melakukan merger :
- Merger dapat dilakukan dengan pembelian aset atau saham perusahaan lain.
- Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau dengan saham.
- Apabila pembayaran dilakukan secara tunai, naka transaksi tersebut dikenakan
pajak, yang berarti garus ada pengakuan laba atau rugi.
- Apabila pembayaran dengan saham, maka tidak dikenakan pajak pada saat
transaksi merger dilakukan. Pajak baru dijenakan ketika saham tersebut dijual
oleh pemiliknya.
P E R L A K U A N A K U N TA N S I
- Dari sudut akuntansi, merger dapat diperlakukan sebagai transaksi pembelian
(purchase) atau penggabungan kepentingan (pooling of interest).
- Jika diperlakukan sebagai transaksi pembelian, apabila perusahaan yang membeli
membayar dengan harga lebih tinggi dari harga pasar aset atau saham (premi),
maka premi tersebut harus dicatat sebagai goodwill di neraca perusahaan yang
membeli.
- Jika diperlakukan sebagai pooling of interest, maka neraca kedua perusahaan
digabungkan dengan jalan menjumlahkan nilai aktiva atau utang kedua  perusahaan.
C O N TO
Perusahaan ALFA merger dengan perusahaan
BETA, H yang dilakukan dengan membeli
sahamperusahaan BETA dengan harga Rp 2 juta.
Perusahaan BETA mempunyai utang Rp 1 juta
dan modal Saham Rp 1,2 juta. Sedangkan
perusahaan ALFA mempunyai modal saham Rp
10 juta dan utang Rp 5 juta sebelum melakukan
merger. Jika diperlakukan sebagai transaksi
pembeliaan, karena saham perusahaan BETA
bernilai Rp 1,2 juta dibayar dengan harga Rp 2
juta, maka terjadi goodwill sebesar Rp 0,8 juta
(Rp 2 juta - Rp 1,2 juta).
ALASAN PENGGABUNGAN
PERUSAHAAN
- perusahaan melakukan penggabungan dengan tujuan untuk
menciptakan sinergi, artinya hasil yang diperoleh
perusahaan setelah bergabung harus lebih besar
dibandingkan dengan jika masing-masing perusahaan
beroperasi sendiri-sendiri, atau dapat diilustrasikan (2 + 2
= 5)
- Mencapai operasi yang ekonomis (economic of scale)
- Pertumbuhan- Diversifikasi
PENILAIAN MERGER DENGAN
P E N D E K ATA N P E N D A PATA N
Pendapatan yang dimaksudkan dalam pendekatan ini dibedakan
menjadi 2 yaitu :
1. Pendapatan sekarang (present earnings) dalam hal ini earning per
share (EPS) menurut pendekatan ini merger layak dilakukan jika
EPS setelah merger lebih besar dibandingkan
EPS sebelum merger.
2. Pendapatan yg akan datang (future earnings)Apabila keputusan
merger hanya didasarkan pada pertimbangan jangka pendek yaitu
pengaruh yang segera terhadap EPS setelah merger, maka apabila
terjadi penurunan EPS setelah merger, berarti marker tidak
layak dilakukan.
PENILAIAN MERGER DENGAN
P E N D E K ATA N N I L A I PA S A R ( M A R K E T
Berdasarkan nilai pasar saham maka rasio pertukaran harga saham dihitung dengan
VA L U E )
rumus sebagai berikut :

Misalkan harga saham perusahaan yang membeli Rp 60 per lembar dan harga
saham perusahaan yang dibeli Rp 30 per lembar. J jika perusahaan yang membeli
menawarkan 0,5 sahamnya untuk satu lembar saham perusahaan yang dibeli maka
rasio pertukarannya adalahRasio pertukaran = Rp60  (0,5)/Rp30 = 1
P E N D E K ATA N P E N D A PATA N E K O N O M I
D A N B I AYA ( E K O N O M I C G A I N A N D
Menurut pendekatan ini ada dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan
COST)
merger yaitu pendapatan biaya. Pendapatan ekonomis terjadi jika nilai sekarang
perusahaan setelah merger lebih besar daripada nilai sekarang perusahaan sebagai
suatu entitas (badan usaha) sebelum merger. Misalkan perusahaan A merger
dengan perusahaan B.) Biaya untuk merger dengan perusahaan B besarnya
tergantung pada bagaimana cara pembelanjaan merger tersebut. Sekarang bersih
atau net present value (NPV) perusahaan setelah merger adalah merupakan selisih
pendapatan ekonomis dan biaya.
NPV = Gain - Cost
= PVab - (PVa + PVb) - (Cash - PVb)
ESTIMASI BIAYA
MERGER
Besar kecilnya biaya merger tergantung bagaimana
tersebut dibelanjai. Jika merger dibelanjai dengan kas :
merger

- Apabila nilai pasar (MV) sama dengan nilai intrinsik (PV),


maka biaya merger : Cost = Cash – PVB
- apabila nilai pasar tidak sama dengan nilai intrinsik, maka
biaya merger : Cost = (Cash - PVB)  + (MVB -PVB)
JIKA MERGER DIBELANJAI
DENGAN SAHAM
Apabila merger dibelanjai dengan saham, estimasi biaya lebih sulit dibandingkan jika
dibelanjai dengan kas. Contoh, jika perusahaan A menawarkan sebanyak 16.000 lembar
sahamnya sebagai ganti dari kas Rp 1.200.000. karena harga saham perusahaan A Rp 75
sebelum pengumuman merger dan saham perusahaan B mempunyai nilai pasar Rp
900.000 maka biaya merger :
cost = (16.000 x 75) – 900.000
= 300.000
namun demikian, biaya tersebut belum tentu sama dengan biaya yang sesungguhnya.
Hal ini karena nilai saham perusahaan B sebagai separate entity mungkin tidak sama
dengan 900.000 dan nilai saham perusahaan A sebagai separate entity mungkin tidak
sama dengan 7.50000
KESIMPULAN
Salah satu bentuk restrukturisasi perusahaan adalah merger dan akuisisi (M &
A). Perusahaan melakukan proses merger dan akusisi terhadap perusahaan lain
dengan tujuan tertentu dengan harapan akan meningkatkan kinerja perusahaan
dari segi finansial maupun operasional.Perkembangan, peningkatan sinergi,
penurunan resiko melalui diversifikasi dan peluang bisnis baru menjadi tujuan
utama dilakukan merger dan akuisisi oleh sebuah perusahaan. Apabila setelah
melakukan merger dan akuisisi perusahaan dapat mencapai tujuannya atau
memberikan dampak positif, maka merger dan akuisisi tersebut adalah sukses,
jika tidak maka dikatakan itu gagal.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai