Anda di halaman 1dari 47

KEMENTERIAN KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

PEMBINAAN ASPEK MUTU


OLEH TPCB DINAS KESEHATAN DAERAH
26 Desember 2022
PENDAHULUAN

Pembinaan ke Puskesmas dilakukan secara berjenjang dan


terintegrasi dari tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota
sesuai tugas dan fungsi masing-masing
en
t rum v
Ins one aan
m bin
m
p e ke m a s
◘ Pemantauan dan evaluasi
es
Pu
sk
pembinaan ke Puskesmas

elektronik nonelektronik
(aplikasi) (manual)
STRUKTUR LAMPIRAN
Struktur Lampiran dalam Pedoman Dinas Kesehatan dalam Pembinaan Puskesmas

Bagian I: Profil Puskesmas


LAMPIRAN I Bagian II: Penilaian Puskesmas
Bagian III: Upaya Inovasi

Instrumen Pemantauan
LAMPIRAN II
Pembinaan ke Puskesmas

Instrumen Pemantauan Proses


LAMPIRAN III Pembinaan Terpadu Puskesmas
yang Dilakukan Dinkes Kab/Kota
PENGGUNAAN INSTRUMEN

Dinas Dinas
Puskesmas Kesehatan Kementerian
kesehatan
Kab/Kota Kesehatan
Provinsi

1. 8 Parameter Instrumen Pemantauan


Profil Puskesmas Proses Pembinaan Memantau
(self assessment) Penilaian dan Terpadu Puskesmas proses
Upaya Inovasi yang Dilakukan Dinkes keseluruhan
2. Instrumen Kab/Kota
Pemantauan
Pembinaan ke
Puskesmas
4
Outline Instrumen Pemantauan
Evaluasi ke Puskesmas (Lampiran I)
II. Bagian II: Parameter Penilaian
I. Bagian I : Profil 1. Pemenuhan Sumber Daya
Puskesmas:
Puskesmas
1. Identitas
2. TPCB 2. Perencanaan Puskesmas
3. Data Umum 3. Penggerakan dan pelaksanaan
kegiatan Puskesmas
4. Pengawasan, pengendalian dan
penilaian kinerja Puskesmas
5. Peningkatan mutu Puskesmas
6. Pencegahan dan Pengendalian
III. Upaya Inovasi
Infeksi (PPI) & Kesehatan
Lingkungan
7. Pelaksanaan Sistem Kewaspadaan
Dini dan Respons Terhadap
Penyakit Menular Potensial
KLB/Wabah
8. Cakupan Indikator Program
Instrumen Pemantauan dan Evaluasi ke Puskesmas
Bagian II: 8 Parameter Penilaian (diisi oleh dinas kesehatan kabupaten/kota)

V. Peningkatan Mutu Puskesmas


1. Terlaksananya pengukuran indikator mutu
2. Kegiatan audit internal dilaksanakan untuk memantau mutu dan kinerja
Puskesmas
3. Pertemuan tim mutu (Rapat Tinjauan Manajemen), sebagai wadah untuk
evaluasi minimal setiap semester
4. Melaksanakan PPS (Perencanaan Program Strategi) sebagai bentuk
upaya perbaikan dan peningkatan mutu secara berkesinambungan
5. Ada pelaporan Insiden Keselamatan Pasien

II. III. Penggerakan IV V.


I. Pemenuhan II. VIII. Cakupan
8 Parameter Sumber Daya
dan Pelaksanaan Pengawasan, Peningkatan VI. PPI V.II.
Perencanaan Kegiatan Indikator
Pengendalian Mutu SKDR
Penilaian Puskesmas
Puskesmas Puskesmas 6Program
dan PKP
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU

INDIKATO
R
NASIONAL
MUTU

INDIKATO
HAL2 YANG PERLU DIPERHATIKAN:
R MUTU INM
• KETEPATAN PENGUKURAN (LIHAT KAMUS INDIKATOR0
• KETEPATAN PELAPORAN  APLIKASI MUTU YANKES
INDIKATOR • ANALISA & RTL
INDIKATOR
MUTU
MUTU
IMPP & IMPEL
PRIORITAS PRIORITAS • PEMILIHAN INDIKATOR
PELAYANA PUSKESMAS
N • KAMUS INDIKATOR
• PELAPORAN
• ANALISA & RTL 7
PELAPORAN INM PUSKESMAS
6.173 PUSKESMAS + 68
PERSENTASE PROPINSI MELAPORKAN INM PUSKESMAS
TAHUN 2022

100%
11 9 8
14 16 17
90% 23 22 24 23 23 21 23
27 25
30
80%
47
53 56 56
70% 63 62 62
71 74 73 73
60% 79 77
85 87 87 86 85
50%
89 91 92
86 84 83
40% 77 78 76 77 77 79 77
73 75
70
30%
53
47 44 44
20% 37 38 38
29 26 27 27
10% 21 23
15 13 13 14 15
0%
eh li g n u rta rta o bi t h ur t n h ur ra au ng u ra B T a at t n h a a t an a
Ba un te ul al ra ga ra ga
ta ta Ri uk ta NT NT pu ar au ra ta ga ar ar ra at ar
Ac li t an gk ka ka nt Ja
m Ba en Ti
m Ba el
a n i m pu al a B Ri a
el
a en gg t Ba l Ut
e B n a J a ro T e T U n m M U P a iB en iU Se
B Be gy I Go w
a
a a ta
n
n
S n
T an an au
a La uk
u
pu es iS iT es er
a
er
a
ka Yo DK Ja w Ja
w
an ta ta nt nt ul al Pa w es es iT w at er
a
at
g I Ja n n a a p la aw aw es la m at m
an D l im i m a a
lim l im Ke
M Su l l w Su Su Su
B Ka l l im Ka Ka Su Su la um
Ka Ka Su S

PERSENTASE MELAPORKAN PERSENTASE BELUM MELAPORKAN

Sumber : mutufasyankes (12 Agustus 2022)


CATATAN HASIL KUNJUNGAN KE BEBERAPA PUSKESMAS

• PJ BELUM TERSOSIALISASI TENTANG INM

• YANG MENGISI INM ADALAH BAGIAN IT  DATA DARI MANA?

• BELUM ADA FEEDBACK DARI DINKES KEPADA PUSKESMAS TERHADAP HASIL


PENGUKURAN & PELAPORAN INM

• AITM BELUM DILAKSANAKAN SEJAK SURVEI TERAKHIR  2018, 2019 ---PANDEMI – 2022?

9
PELAKSANAAN AITM
AI
PERHATIKAN
• SK AUDITOR INTERNAL
• AUDIT PLAN (KAK)
• PELAKSANAAN  INSTRUMEN AUDIT
• LAPORAN AUDIT
• RTL, TL & EVALUASI

PTM

PERHATIKAN
• JADUALNYA
• AGENDA (8 MASUKAN & 4 KELUARAN)
• KESESUAIAN LAPORAN TINJ MANAJEMEN DENGAN AGENDA
• REKOMENDASI
 JIKA ADA YANG TERKAIT DINKES (MISAL DI BIDANG LAIN),
MOHON UNTUK DIBANTU PUSKESMAS.
 BEBERAPA KAB/KOTA, DINKES SELALU DIUNDANG SAAT
ADA PTM
• TINDAKLANJUT ATAS REKOMENDASI TM
PELAKSANAAN PERENCANAAN PROGRAM
STRATEGIK (PPS)
• PPS MERUPAKAN TJWB BERSAMA BAIK PUSKESMAS DAN
DINKES
• PERHATIKAN REKOMENDASI YANG DISAMPAIKAN. DALAM
PENYUSUNAN PERENCANAAN PERBAIKKAN, ADA YANG
MENJADI TANGGUNGJAWAB PUSKESMAS, DAN ADA YANG
TERKAIT KEWENANGAN DINKES
• AGAR DIPANTAU TINDAKLANJUT ATAS REKOMENDASI
SURVEI YANG SUDAH DISAMPAIKAN OLEH
PENYELENGGARA SURVEI KE PUSKESMAS
• JIKA REKOMENDASI BERKAITAN DENGAN BIDANG LAIN,
AGAR DIINGATKAN BIDANG TERSEBUT UNTUK
MENDAMPINGIN PUSKESMAS MINIMAL:
 ANALISA
 RTL
 PoA / WAKTU PENYELESAIAN
 TL
 EVALUASI
• BIDANG YANKES / SEKSI YANG MEMBAWAHI MUTU SELAIN
FOKUS PADA PERBAIKKAN TERKAIT YANKES, JUGA MELIHAT
TINDAKLANJUT SECARA KESELURUHAN SEBAGAI BAHAN
LAPORAN KE PIMPINAN ATAS PPS YANG DILAKUKAN OLEH
PUSKESMAS
PERKUAT PEMAHAMAN PUSKESMAS DALAM UPAYA
PENINGKATAN MUTU SECARA BERKESINAMBUNGAN

MEWUJUDKAN BUDAYA MUTU SECARA


BERKESINAMBUNGAN
 KONSEP PDSA/PDCA

12
PELAPORAN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
DI PUSKESMAS
PEMBINAAN & PENGAWASAN
 Dalam pasal 33 Peraturan Menteri Kesehatan
nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien dinyatakan bahwa:

Menteri, Pemerintah Daerah


Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota secara berjenjang
melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap kegiatan
Keselamatan Pasien di fasilitas
pelayanan kesehatan sesuai tugas
dan fungsi masing-masing

 Pembinaan terpadu terhadap


kegiatan keselamatan pasien di
Puskesmas oleh dinas
kesehatan kab/kota dilakukan
untuk peningkatan mutu
oleh TPCB. pelayanan kesehatan dan
Keselamatan Pasien
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP) DI PUSKESMAS
o Penggunaan Laporan
Insiden Keselamatan
Pasien (IKP) di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
mulai 1 Januari 2022.
Diharapkan seluruh
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan mengirimkan
laporan IKP, baik ada
ataupun nihil secara
periodik pada tiap akhir
bulan berjalan.

Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan o Laporan IKP dilakukan


nomor HK.02.02/I/4254/2021 tanggal 30 November 2021 melalui aplikasi e-report
tentang Penggunaan Aplikasi Laporan Insiden melalui alamat
Keselamatan Pasien, Rumah Sakit, Laboratorium http://mutufasyankes.kem
Kesehatan dan Unit Transfusi Darah. kes.go.id kepada KNKP.

o Dinas Kesehatan Daerah


Provinsi dan
Kabupaten/Kota
diharapkan dapat
melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap e-
report di masing-masing
wilayah kerjanya.
PEMBINAAN TERPADU OLEH TPCB
 Salah satu tujuan pembinaan langsung adalah:
 Memfasilitasi Puskesmas dalam membuat pelaporan IKP.

 INSTRUMEN PEMBINAAN TERPADU PUSKESMAS OLEH DINAS KESEHATAN

V. PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS

No. ELEMEN PENILAIAN KRITERIA SKORING NILAI SELF HASIL


ASSESSMENT VALIDASI
5. Ada pelaporan insiden • Pelaporan • Memenuhi
keselamatan pasien harus tepat semua kriteria
waktu. (nilai 10).
• Semua kasus • Laporan tepat
dilaporkan. waktu, tetapi
kasus yang
dilaporkan 80-
<100% (nilai 5).
• Tidak ada
pelaporan (nilai
0).
OLEH-OLEH BIMTEK IKP DARI BEBERAPA
DAERAH
• Tantangan utama: belum tercipta budaya yang tidak menyalahkan (non blaming
culture / just culture) di puskesmas dan di dinas kesehatan.
• Belum seluruh puskesmas aware apa itu insiden, jenis insiden dan bagaimana
mengelola insiden tersebut.
• Belum seluruh puskesmas terpapar tentang pelaporan IKP (internal dan eksternal),
investigasi (sederhana dan komprehensif RCA) dan penggunaan aplikasi laporan IKP di
Puskesmas.
• Belum seluruh puskesmas melaporkan KTD dan sentinel ke KNKP (laporan IKP dan IKP
Nihil).
• Belum seluruh dinas kesehatan kabupaten/kota dan provinsi memanfaatkan aplikasi
laporan IKP di puskesmas, sebagai bahan/dasar pembinaan keselamatan pasien di
wilayahnya.
17
 Peraturan Menteri Kesehatan nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien, pasal 1:

Setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien.

INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

Insiden Keselamatan Pasien adalah kejadian yang tidak disengaja ketika


memberikan asuhan kepada pasien (care management problem=CMP) atau
kondisi yang berhubungan dengan lingkungan di fasiitas pelayanan
kesehatan, termasuk infrastruktur atau sarana prasarana (service delivery
problem=SDP), yang dapat berpotensi atau telah menyebabkan bahaya bagi
pasien.
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

 Kejadian Tidak Diharapkan


(KTD).
 Kejadian Tidak Cedera (KTC).
 Kejadian Nyaris Cedera (KNC).
 Kondisi Potensial Cedera
(KPC).
 Kejadian Sentinel.
Adverse Event
Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD):

insiden yang
mengakibatkan cedera pada
pasien. Cedera tersebut
lebih
than bydiakibatkan oleh
Injury caused by medical management rather
the underlying condition of the patient

pengelolaan medis
dibandingkan kondisi pasien
yang mendasari.
Kejadian Tidak Cedera
(KTC):

insiden yang sudah


terpapar kepada pasien,
namun tidak
menimbulkan cedera.
Terjadi penanganan
klinis yang tidak sesuai
pada pasien, tetapi
tidak terjadi cedera.
Near Miss
Kejadian Nyaris Cedera
(KNC):
insiden yang belum terpapar
kepada pasien.
Kejadian/situasi
yang sebenarnya dapat
menimbulkan kecelakaan,
trauma atau penyakit, tetapi
belum terjadi karena secara
kebetulan diketahui atau
upaya pencegahan segera
dilakukan.
Kondisi Potensial Cedera Signifikan (KPCS):

kondisi (selain dari proses penyakit atau kondisi pasien


itu sendiri) yang berpotensi menyebabkan terjadinya
kejadian sentinel, tapi belum terjadi.

Suatu
keadaan yang
mempunyai
potensi
menimbulkan
cedera
(signifikan).
KEJADIAN SENTINEL

Peraturan Menteri Kesehatan nomor 11 tahun


2017 tentang Keselamatan Pasien, pasal 15.
• Kejadian sentinel adalah salah satu insiden keselamatan pasien
yang menyebabkan terjadinya hal-hal berikut ini:
1. Kematian.
2. Cedera permanen: dampak yang dialami pasien yang bersifat
irreversible akibat insiden yang dialaminya, misalnya kecacatan,
kelumpuhan, kebutaan, tuli, dsb.
3. Cedera berat yang bersifat sementara/reversible: cedera yang
bersifat kritis dan dapat mengancam nyawa yang berlangsung
dalam suatu kurun waktu tanpa terjadi cedera permanen/gejala
sisa, namun kondisi tersebut mengharuskan pemindahan pasien
ke tingkat perawatan yang lebih tinggi/pengawasan pasien untuk
jangka waktu yang lama, pemindahan pasien ke tingkat perawatan
yang lebih tinggi karena kondisi yang mengancam nyawa atau
penambahan operasi besar, tindakan atau tata laksana untuk
menanggulangi kondisi tersebut.
4. Bunuh diri oleh pasien yang sedang dirawat, ditatalaksana,
menerima pelayanan di unit yang selalu memiliki staf sepanjang
hari atau dalam waktu 72 jam setelah pemulangan pasien.
5. Kematian atas bayi cukup bulan yang tidak diantisipasi.
6. Bayi dipulangkan kepada orang tua yang salah.
7. Pasien kabur (atau pulang tanpa izin) dari unit perawatan yang
selalu dijaga oleh staf sepanjang hari (termasuk UGD), yang
menyebabkan kematian, cedera permanen atau cedera sementara
derajat berat bagi pasien tersebut.
8. Pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera
permanen atau cedera sementara derajat berat) atau pembunuhan
pasien yang sedang menerima perawatan, tata laksana, dan
layanan ketika berada dalam lingkungan fasilitas pelayanan
kesehatan.
9. Pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera
permanen atau cedera sementara derajat berat) atau pembunuhan
anggota staf praktisi mandiri berizin, pengunjung atau vendor ketika
berada dalam lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan.
10. Tindakan invasif, termasuk operasi, yang dilakukan pada pasien
yang salah, di sisi yang salah, atau menggunakan prosedur yang
salah (secara tidak sengaja).
11. Tertinggalnya benda asing dalam tubuh pasien secara tidak sengaja
setelah suatu tindakan invasif, termasuk operasi.
12. Hiperbilirubinemia neonatal berat (bilirubin >30 mg/dL).
13. Fluoroskopi berkepanjangan dengan dosis kumulatif >1.500 rad
pada satu medan tunggal atau pemberian radioterapi ke area tubuh
yang salah atau pemberian radioterapi >25% melebihi dosis
radioterapi yang direncanakan.
14. Kebakaran, lidah api atau asap, uap panas atau pijaran yang tidak
diantisipasi selama satu episode perawatan pasien.
15. Semua kematian ibu intrapartum (terkait dengan proses
persalinan).
16. Morbiditas ibu derajat berat (terutama tidak berhubungan dengan
perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi lain yang
mendasari) terjadi pada pasien dan menyebabkan cedera permanen
atau cedera sementara derajat berat.
• Kejadian sentinel adalah suatu
kejadian yang tidak berhubungan
dengan perjalanan penyakit
pasien atau penyakit yang
mendasarinya yang terjadi pada
pasien.
• Kejadian sentinel dapat meliputi
kejadian lainnya seperti yang
disyaratkan dalam peraturan atau
dianggap sesuai oleh fasilitas
pelayanan kesehatan untuk
ditambahkan ke dalam daftar
kejadian sentinel.
• Tidak semua kesalahan
menyebabkan kejadian sentinel
dan tidak semua kejadian sentinel
akibat suatu kesalahan.
LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS
MENURUT PROVINSI TAHUN 2022

Sumber: Aplikasi Laporan IKP di Puskesmas, 16 Agustus 2022 pukul 10.30 WIB 30
SILAKAN DIIKUTI PENJELASAN TERKAIT
APLIKASI LAPORAN INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS
melalui KANAL YOUTUBE:
MUTU AKREDITASI FKTP
HARAP DIBACA
TERLEBIH DAHULU
DENGAN SEKSAMA
PETUNJUK TEKNIS
PENGGUNAAN
APLIKASI LAPORAN
INSIDEN
KESELAMATAN
PASIEN DI
PUSKESMAS
Latihan/demo aplikasi INM dan Laporan IKP di Puskesmas
harap dilakukan pada link
https://dev-mutufasyankes.kemkes.go.id/

username: kode registrasi puskesmas, password: 1234


CATATAN DARI PELAPORAN EKSTERNAL IKP
DI PUSKESMAS BULAN JANUARI 2022 (1)

► Puskesmas masih melaporkan KNC dan


KTC ke KNKP; seharusnya KTD dan
sentinel saja.
► Puskesmas melaporkan IKP Nihil bukan
pada saatnya, dilakukan pada waktu
yang terlalu awal; seharusnya IKP Nihil
dilaporkan pada akhir bulan berjalan
atau jika ada kendala dapat dilaporkan
pada waktu sesudahnya.
► Kejadian yang berkenaan dengan
petugas, keluarga pasien, pengunjung
juga dilaporkan, padahal bukan kejadian
sentinel; seharusnya hanya yang
berkenaan dengan pasien/ pengguna
layanan Puskesmas.
CATATAN DARI PELAPORAN EKSTERNAL IKP
DI PUSKESMAS BULAN JANUARI 2022 (2)

► Kronologis tidak diuraikan secara lengkap, apakah


terjadi cedera atau tidak, dan di dalam isian Tipe Harm
tidak diisi dengan tepat, sehingga Tim Cleaning tidak
bisa memastikan jenis insiden.
► Masih dituliskan identitas pasien/pengguna layanan
dan/atau petugas di dalam kronologis; seharusnya
anonim.
► Jika tidak terdapat CMP atau SDP masih dikosongkan,
seharusnya dituliskan TIDAK ADA.
► Pengisian terkait CMP dan SDP belum tepat; seharusnya
CMP diisi ketika ada problem yang terkait asuhan pasien
dan SDP diisi ketika ada problem terkait sarana
prasarana/fasilitas.
► Akar masalah belum digali secara mendalam;
seharusnya dilakukan 5Why sampai tidak dapat dijawab
lagi.
Instrumen Pemantauan dan Evaluasi ke Puskesmas Bagian II: 8
Parameter Penilaian(diisi oleh dinas kesehatan kabupaten/kota)

VI. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi & Kesehatan Lingkungan


VI. A. Kewaspadaan Standar LAMPIRAN I
1.Budaya cuci tangan dan tersedia sarana prasarana cuci tangan
2.Memakai APD (sarung tangan, masker, sepatu boot, apron, kaca mata/google, dll) ketika
melakukan tindakan/kegiatan tertentu
3.Penerapan Dekontaminasi Alat Kesehatan
4.Pengendalian Kesehatan Lingkungan
5.Pengelolaan Limbah Medis (termasuk dalam IKL)
6.Perlindungan kesehatan petugas
7.Pemisahan pasien
8.Etika batuk
9.Praktik menyuntik yang aman

III. Penggerakan
II. dan
IV V.
I. Pemenuhan II. VIII. Cakupan
8 Parameter Sumber Daya Pelaksanaan
Pengawasan, Peningkatan VI. PPI V.II. Indikator
Perencanaan Mutu SKDR
Penilaian Puskesmas Kegiatan Pengendalian 35Program
dan PKP Puskesmas
Puskesmas
Instrumen Pemantauan dan Evaluasi ke Puskesmas Bagian II: 8
Parameter Penilaian(diisi oleh dinas kesehatan kabupaten/kota)

VI. B. Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi LAMPIRAN I

1.Kewaspadaan Transmisi melalui kontak


2.Kewaspadaan Transmisi melalui droplet
3.Kewaspadaan Transmisi melalui udara (Airborne Precautions)

III. Penggerakan
II. dan
IV V. VI. PPI VIII.
I. Pemenuhan II.
8 Parameter Sumber Daya Pelaksanaan
Pengawasan, Peningkatan & V.II. Cakupan
Perencanaan Mutu SKDR Indikator
Penilaian Puskesmas Kegiatan Pengendalian Kesling 36Program
dan PKP Puskesmas
Puskesmas
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT PEMBINAAN
TERKAIT PPI

• Pentingnya perencanaan ppi


terintegrasi dengan
perencanaan puskesmas
• Apakah yang dimaksud dengan
perencanaan PPI (input-proses-
output)
• Data apa saja yang dibutuhkan
dalam menyusun perencanaan
PPI
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT MELAKUKAN PEMBINAAN
TERKAIT PPI

KEWASPADAAN
STANDAR

KEWASPADAAN
TRANSMISI
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT PEMBINAAN
TERKAIT PPI

INDIKATOR
KINERJA PPI
Instrumen
Pemantauan dan Evaluasi ke Puskesmas
Bagian III: Upaya Inovasi
(diisi oleh dinas kesehatan kabupaten/kota)

LAMPIRAN I
III. Upaya Inovasi
1. Inovasi UKM
2. Inovasi UKP
3. Inovasi Manajemen

I. Profil II. Parameter


III. Inovasi
Puskesmas Penilaian

Rekapitulasi Skor: Skor masing-masing parameter


40
Penilaian Hasil Pembinaan

Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan


Puskesmas Kab/Kota Provinsi

Verifikasi
Pengisian Instrumen
Pengisian Instrumen Pemantauan Pembinaan
Pemantauan Pembinaan Pengisian Intrumen
Puskesmas pada Bagian II
ke Puskesmas pada Pemantauan Proses
Penilaian 8 parameter dan
Bagian I. Profil Pembinaan Terpadu
Bagian III Upaya Inovasi
Puskesmas (Lampiran Puskesmas yang
(Lampiran I)
I).🡪 self assessment dilakukan oleh Dinkes
Kab/Kota
Pengisian Instrumen
Pemantauan Pembinaan 41
Puskesmas (Lampiran II)
Lampiran II.
Instrumen Pemantauan dan Evaluasi Pembinaan Puskesmas
(diisi oleh dinas kesehatan kab/kota)
RENCANA TINDAK LANJUT
TARGET
NO JENIS DINAS
TANGGAL TEMUAN FAKTA KESIMPULAN REKOMENDASI WAKTU
PEMBINAAN KESEHATAN PENYELESAIAN
PUSKESMAS
KABUPATEN/
KOTA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kolom 1 : Diisi dengan nomor sesuai urutan pelaksanaan kegiatan pembinaan


Kolom 2 : Diisi tanggal pelaksanaan pembinaan Puskesmas
Kolom 3 : Diisi jenis pembinaan langsung atau tidak langsung
Kolom 4 : Diisi temuan pada saat pembinaan, seperti gambaran perkembangan kondisi dan capaian kinerja Puskesmas, pelaksanaan RTL pada pembinaan sebelumnya, dan
lainnya
Pada pembinaan langsung, diisi dengan parameter penilaian yang perlu ditingkatkan ( dari 8 parameter penilaian)
Kolom 5 : Diisi fakta berupa elemen penilaian yang masih perlu ditingkatkan/diperbaiki
Kolom 6 : Diisi hasil penilaian terhadap gambaran kondisi dan kinerja Puskesmas (Baik, Cukup, Kurang)
Kolom 7 : Diisi hasil rekomendasi Tindakan perbaikan terhadap temuan
Kolom 8 : Diisi rencana tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Puskesmas
Kolom 9 : Diisi rencana tindak lanjut yang akan dilakukan oleh dinkes kab/kota
Kolom 10: Diisi target waktu penyelesaian RTL

42
Lampiran III
Instrumen Pemantauan dan Evaluasi Proses Pembinaan terpadu
Puskesmas yang dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota
(disi oleh dinkes provinsi)
Langkah-Langkah Pembinaan Terpadu:
1.Pembagian Cluster Binaan Dinas Kesehatan Kab/Kota.
Pembentukan TPCB dengan keterwakilan seluruh bidang dan
sekretariat di Dinkes kab/kota
2.Peningkatan Kompetensi TPCB
3.Dilakukan Analisis Situasi Puskesmas
4.Persiapan Pelaksanaan Pembinaan, rincian kegiatan
5.Dilakukan simulasi pembinaan
6.Pelaksanaan pembinaan
7.Pemantauan dan Evaluasi

Jumlah EP 20, Skor maksimal 200


Persen pembinaan: jumlah skor yang diperoleh dibagi dengan skor
maksimal dikali 100%

43
Lampiran III
Instrumen Pemantauan dan Evaluasi Proses Pembinaan terpadu
Puskesmas yang dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota
(disi oleh dinkes provinsi)
A. Pelaksanaan Langkah-langkah Pembinaan Terpadu
No Parameter/Kegiatan Elemen Penilaian kriteria Nilai
Pembagian Cluster Binaan Seluruh Puskesmas telah masuk ke dalam cluster binaan dinkes kab/kota Ya, seluruh Puskesmas = 10
Dinas Kesehatan Kab/Kota Ya, Sebagian Puskesmas = 5
Tidak = 0

1. a. Tersedia SK Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB) yang ditandatangani Ya = 10


Kadinkes Kab/Kota Tidak = 0
Pembentukan TPCB dengan
keterwakilan seluruh bidang b. Setiap cluster binaan terdiri atas perwakilan seluruh bidang dan Ya, seluruh bidang dan secretariat terwakili = 10
dan sekretariat di Dinkes sekretariat Ya, Sebagian bidang dan secretariat terwakili = 5
kab/kota Tidak = 0
a. Dilaksanakannya pengenalan peran, tugas dan fungsi antar bidang dan Ya = 10
sekretariat dalam organisasi dinkes kab/kota oleh Kadinkes kab/kota Tidak = 0
b. Dilaksanakannya pengenalan NSPK, program dan manajemen sumber Ya = 10
2. Peningkatan Kompetensi TPCB daya oleh masing2 kepala bidang tidak = 0
Ya, untuk seluruh tim Pembina = 10
Ya, Sebagian tim Pembina = 5
c. Dilaksanakannya peningkatan kemampuan dalam pengolahan dan
Tidak = 0
analisis data
a. Dilakukan analisis terhadap pencapaian target kinerja Puskesmas dan Ya, seluruh tim Pembina melakukan = 10
kecenderungannya (trend analysis) Ya, Sebagian tim Pembina melakukan = 5
Tidak = 0

3. b. Dilakukan analisis keterlibatan lintas sektor dan tokoh masyarakat Ya, seluruh tim Pembina melakukan = 10
Dilakukan Analisis Situasi Ya, Sebagian tim Pembina melakukan = 5
Tidak = 0
Puskesmas
Ya, seluruh tim Pembina melakukan = 10
c. Dilakukan analisis keterpaduan lintas program dalam pelayanan
Ya, Sebagian tim Pembina melakukan = 5 44
Tidak = 0
Puskesmas
No Parameter/Kegiatan Elemen Penilaian
a. Tersusunnya dokumen perencanaan pelaksanaan pembinaan oleh TPCB
InstrumenYa, Dinkes
seluruh tim Pembina Menyusun = 10
Ya, Sebagian tim Pembina Menyusun = 5
4. Persiapan Pelaksanaan Tidak = 0
Pembinaan, rincian b. Tersusunnya rincian kegiatan pembinaan oleh masing-masing anggota TPCB Ya, seluruh tim Pembina Menyusun = 10
kegiatan mencakup gambaran strategis Puskesmas, tujuan, metode, sasaran, rincian kegiatan, Ya, Sebagian tim Pembina Menyusun = 5
dukungan sumber daya, jadwal pelaksanaan dan proses pemantauan dan evaluasi. Tidak = 0

5. Dilakukan simulasi Simulasi pembinaan dilakukan sebelum pelaksanaan pembinaan oleh TPCB Ya, seluruh tim Pembina Melakukan = 10
Ya, Sebagian tim Pembina Melakukan = 5
pembinaan Tidak = 0
a. Dilakukan pembinaan tidak langsung dalam bentuk pemberian umpan balik oleh Ya, seluruh tim Pembina Melakukan = 10
TPCB terhadap laporan Puskesmas setiap bulan Ya, Sebagian tim Pembina Melakukan = 5
Tidak = 0
b. Dilakukan pembinaan tidak langsung dalam bentuk pertemuan internal untuk Ya, seluruh tim Pembina Melakukan = 10
masing-masing TPCB secara berkala setiap 3 bulan Ya, Sebagian tim Pembina Melakukan = 5
Tidak = 0
6. Pelaksanaan pembinaan c. Pembinaan langsung ke seluruh Puskesmas dilakukan minimal 1x dalam setahun Ya, seluruh tim Pembina Melakukan = 10
Ya, Sebagian tim Pembina Melakukan = 5
Tidak = 0
d. Pembinaan langsung menggunakan instrumen monitoring dan evaluasi Pembinaan Ya, seluruh tim Pembina Melakukan = 10
ke Puskemas Ya, Sebagian tim Pembina Melakukan = 5
Tidak = 0
a. Tersusunnya Instrumen Monitoring Pelaksanaan Pembinaan TPCB untuk melihat Ya, seluruh tim Pembina Melakukan = 10
kesesuaian pelaksanaan pembinaan dengan perencanaan pembinaan. Ya, Sebagian tim Pembina Melakukan = 5
Tidak = 0
b. Tersusunnya laporan monitoring dan evaluasi pembinaan Ya, seluruh tim Pembina Menyusun = 10
Ya, Sebagian tim Pembina Menyusun = 5
7. Tidak = 0
Monitoring dan Evaluasi c. Seluruh rencana tindak lanjut pembinaan (langsung dan tidak langsung) Ya, seluruh tim Pembina Melaksanakan = 10
Pembinaan dilaksanakan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota Ya, Sebagian tim Pembina Melaksanakan = 5
Tidak = 0
d. Dilaksanakannya pertemuan evaluasi pembinaan di akhir tahun yang dihadiri oleh Ya, seluruh tim Pembina Melaksanakan =45
10
Kadinkes kab/kota Ya, Sebagian tim Pembina Melaksanakan = 5
Tidak = 0
Lampiran III
Instrumen Pemantauan dan Evaluasi Proses Pembinaan terpadu
Puskesmas yang dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota
(disi oleh dinkes provinsi)

B. Kesimpulan
C. Rekomendasi
D. Rencana Tindak Lanjut

46
TERIMA KASIH

47

Anda mungkin juga menyukai