Anda di halaman 1dari 22

PENGUKURAN

FAKTOR RISIKO
PENYAKIT TIDAK
MENULAR
AKIBAT ROKOK

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular


HASIL BELAJAR :
Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu
melakukan pengukuran faktor risiko (FR) akibat rokok

INDIKATOR HASIL BELAJAR :


Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu :
1.Menjelaskan FR PTM akibat rokok
2.Melakukan pengukuran FR PTM akibat rokok
FAKTOR DEFINISI
RISIKO
PENYAKIT
Faktor Risiko (FR) adalah suatu kondisi yang
TIDAK
MENULAR secara potensial berbahaya dan dapat memicu
terjadinya penyakit pada seseorang atau
kelompok tertentu.
KLASIFIKASI
FR YANG TIDAK DAPAT FR YANG DAPAT DIMODIFIKASI
DIMODIFIKASI
FAKTOR Riwayat keluarga Hipertensi

RISIKO Umur Merokok

PENYAKIT Jenis Kelamin Diabetes Mellitus

TIDAK
Ras Obesitas
Kurang Aktifitas Fisik
MENULAR Kurang Konsumsi Sayur dan Buah
Konsumsi alcohol
Stress
PENGUKU  Wawancara dengan kuesioner PUMA
RAN
 Pemeriksaan Tanda Vital
FAKTOR
RISIKO  Pengukuran Kadar Co Pernapasan
PTM
AKIBAT
ROKOK
WAWANCARA
DENGAN
KUESIONER PUMA
KUESIONER
PUMA
 Deteksi dini PPOK dilakukan pada peserta usia > 40
tahun yang perokok atau bekas perokok

 Wawancara menggunakan kuesioner PUMA dapat


dilakukan oleh Tenaga Kesehatan

 Jika hasil wawancara didapatkan nilai > 7 maka peserta


KUESIONER dirujuk ke FKTP untuk melakukan pemeriksaan uji fungsi
PUMA paru menggunakan Spirometri untuk penegakan
diagnosis

 Interpretasi :
 Skor < 7 : Edukasi gaya hidup sehat dan kunjungan rutin
 Skor > 7 : Risiko PPOK, lakukan pemeriksaan spirometri
PENGUKURAN
KADAR CO
PERNAPASAN
 Gas beracun
 Tidak berbau
KARBON  Tidak berwarna
MONOKSIDA  Mudah terbakar
(CO)  Hasil pembakaran tidak sempurna dari
senyawa karbon
 Terdapat pada asap knalpot, asap rokok
 Saat seseorang menghisap rokok, CO
diserap ke dalam darah melalui paru  CO
mengikatkan diri dengan sel darah merah
dan membentuk carboxyhaemoglobin
DAMPAK (COHb), mencegah sel darah merah dalam
CO PADA membawa oksigen.
MANUSIA
Jantung
Sebagai kompensasi, jantung akan bekerja
lebih berat (berdetak lebih cepat) untuk menutupi
kekurangan oksigen pada tubuh. Jantung sendiri akan
mendapatkan sedikit oksigen yang akan
meningkatkan risiko sakit jantung.
DAMPAK
CO PADA
MANUSIA
Sirkulasi darah
COHb akan menyebabkan darah mengental
DAMPAK dan arteri dilapisi zat tebal berlemak 
CO PADA menyebabkan :
MANUSIA gangguan sirkulasi,
meningkatkan risiko serangan jantung dan
stroke.
Tangan dan kaki menjadi lebih dingin
karena sirkulasi darah perifer kurang.
Pernapasan
Kekurangan kadar oksigen
berarti akan lebih cepat kehabisan
DAMPAK nafas saat beraktifitas dikarenakan
CO PADA tubuh membutuhkan oksigen lebih
MANUSIA banyak. Kurangnya oksigen juga akan
menyebabkan rasa lelah dan
kurangnya konsentrasi.
Kehamilan
Kadar oksigen yang
diperlukan bayi untuk
tumbuh kembang akan
DAMPAK berkurang bila ibu
CO PADA merokok. Ini bisa
MANUSIA menyebabkan bayi akan
terlahir underweight atau
cacat dan bahkan risiko
kematian janin atau
keguguran.
 Karbon-monoksida dalam nafas dihitung
menggunakan part-per-million (ppm) =
bagian per juta (bpj).
KORELASI  Carboxyhaemoglobin darah
PPM - menggunakan satuan %COHb.
%COHB  Hubungan yang baik antara CO dan
COHb bisa didapat setelah seseorang
menahan nafasnya untuk kurun waktu
tertentu.
CO yang dihirup (ppm) Saturasi COHb (%)
1 0.49
3 0.81
5 1.14
7 1.46
9 1.78
10 1.94
30 5.03

KORELASI 50
70
8
11
PPM - 90 13
100 14
%COHB 300 33
500 45
700 54
900 60
1,000 62
3,000 83
KONSENTRASI CO LOKASI
0,01 ppm Kadar latar alami di atmosfer

0,5 – 5 ppm Kadar latar di rumah

5 – 15 ppm Kadar dekat kompor gas rumah


POTENSI
100 – 200 ppm Daerah pusat kota
KONSENTR
5000 ppm Cerobong asap rumah dengan
ASI CO tungku/ pembakaran kayu

7000 ppm Gas knalpot mobil

30.000 ppm Asap rokok yang tidak dicairkan


(undiluted)
Pengukuran kadar
Carbon-Monoksida (CO) pernapasan
Kadar CO saat ekspirasi
Nilai :
 Perokok 5-20 ppm (2-5% COHb), bisa lebih
 Bukan perokok / Perokok Pasif : < 4 ppm
Manfaatnya:
a.Meningkatkan motivasi perokok saat
konseling Upaya Berhenti Merokok
(UBM)
b.Menilai kemajuan progress Upaya
Berhenti Merokok
Metode :
1.Subjek menahan napas selama ± 10 detik
2.Kemudian menghembuskan napas melalui mulut
Cara secara perlahan-lahan pada alat sampai
Pengukuran terdengar bunyi pada alat atau sampai napas
habis (± 20 detik)
CO Analyzer 3.Jumlah CO pada akhir ekspirasi (setelah ± 20
detik) sepadan dengan konsentrasi COHb dalam
darah
4.Dalam beberapa detik, alat ukur akan
menunjukkan kadar CO udara ekspirasi
 Saat seseorang berhenti merokok,
kadar CO dalam darah akan
menghilang dengan cepat.
Pengukuran  Kadar CO akan berkurang setengah
CO dalam 6 jam.
 Kadar CO kembali normal dalam 12
Analyzer jam
 Kadar CO akan sama dengan bukan
perokok dalam 1 hingga 2 hari.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai