BERGERAK
www.unilabperdana.com
OUTLINE
PENGERTIAN EMISI
www.unilabperdana.com
PENGERTIAN
EMISI
Emisi adalah zat, energi atau komponen
lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan
yang masuk atau dimasukkannya ke dalam
udara yang mempunyai atau tidak
mempunyai potensi sebagai unsur
pencemar. Namun secara umum, emisi
dapat di analogikan sebagai pancaran,
misalnya: pancaran sinar, elektron atau ion.
Berdasarkan peristiwanya, dapat terjadi
akibat terganggunya suatu sistem yang
melampaui suatu batas energi sehingga
terjadi suatu emisi
Emisi gas buang adalah sisa hasil
pembakaran bahan bakar di dalam mesin
pembakaran dalam, mesin pembakaran luar,
mesin jet yang dikeluarkan melalui sistem
pembuangan mesin
www.unilabperdana.com
SUMBER EMISI TIDAK BERGERAK
www.unilabperdana.com
SUMBER EMISI
TIDAK BERGERAK
Boiler (Ketel Uap)
www.unilabperdana.com
SUMBER EMISI
TIDAK BERGERAK
Genset ( Generating Set)
www.unilabperdana.com
SUMBER EMISI
TIDAK BERGERAK
Incinerator
www.unilabperdana.com
SUMBER EMISI
TIDAK BERGERAK
Furnace
www.unilabperdana.com
SUMBER EMISI
TIDAK BERGERAK
Scrubber
www.unilabperdana.com
SUMBER EMISI
TIDAK BERGERAK
Dust Collector
www.unilabperdana.com
SUMBER EMISI
TIDAK BERGERAK
Oil Heater
www.unilabperdana.com
PENGUKURAN EMISI
SUMBER TIDAK BERGERAK
www.unilabperdana.com
Penentuan Titik
Pengambilan Contoh Uji
Pemilihan lokasi pengambilan contoh uji yang
ideal dilaksanakan pada posisi minimal 8 kali
diameter cerobong dari gangguan bawah
(hulu) dan 2 kali diameter dari gangguan
atas(hilir). Apabila lokasi pengambilan contoh
uji tidak bisa memenuhi persyaratan di atas,
makalokasi pengambilan contoh uji dapat
dilaksanakan minimal 2 kali diameter dari
gangguanbawah (hulu) dan 0,5 kali diameter
dari gangguan atas (hilir) dengan jumlah titik-
titik lintasyang lebih banyak.
www.unilabperdana.com
Penentuan Titik
Pengambilan Contoh
Uji
Cerobong berpenampang lingkaran atau
persegi dengan adanya penyempitan atau
pelebaran diameter
De
Keterangan:
De adalah diameter ekivalen (m);
2 adalah tetapan matematis untuk penentuan diameter
ekivalen;
D adalah diameter atau diameter ekivalen dalam dari
cerobong bagian bawah (m);
d adalah diameter atau diameter ekivalen dalam dari
cerobong bagian atas (m).
www.unilabperdana.com
Pengukuran Gas SO₂ ; NO; NO₂ ; CO; CO₂ dan O₂ dengan
metode otomatis (Combustion /Fuel Gas Analyzer)
• PRINSIP • Alat
Pengukuran contoh uji dilakukan - Combustion / Flue Gas Analyzer
dengan cara menghisap gas ke
dalam peralatan otomatis
portable yang kemudian dianalisis
menggunakan sensor
electrochemical, sehingga
konsentrasi gas buang dapat
diketahui.
www.unilabperdana.com
Pengukuran Gas SO₂ ; NO; NO₂ ; CO; CO₂ dan O₂ dengan
metode otomatis (Combustion /Fuel Gas Analyzer)
• Tahapan Kerja
Nyalakan alat Gas Analyzer dengan menekan tombol on/off
Atur data pendukung seperti: Bahan Bakar; Satuan yang akan digunakan; Koreksi Oksigen;
dan lain-lain sesuai dengan peraturan dan kondisi aktual
Tunggu alat menunjukan pembacaan Stabil (kurang lebih selama 5 menit), kemudian hasil
pembacaan disimpan (save) pada alat. Ulangi sebanyak 3 kali
www.unilabperdana.com
Pengukuran Gas NH₃ dengan metoda
Indofenol menggunakan Spektrofotometer
• PRINSIP • Alat
Gas NH₃ pada gas buang sumber emisi - Pompa Hisap, Botol Penjerap, flow meter, Stik
Gas, Gas Meter
tidak bergerak dijerap dengan
menggunakan pompa hisap
menggunakan larutan penjerap H₃BO₃
0,5% larutan ditambahkan dengan
larutan fenol-pentasiano nitrosilferat (III)
dan natrium hipoklorit untuk membentuk
senyawa kompleks biru indofenol. Warna
yang terbentuk diukur serapannya
dengan panjan gelombang 640 nm.
www.unilabperdana.com
Pengukuran Gas NH₃ dengan metoda
Indofenol menggunakan Spektrofotometer
Acuan:
SNI 19-7117.6-2005
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak – Bagian 6: Cara uji kadar
amoniak (NH3) dengan metoda indofenol menggunakan
spektrofotometer
www.unilabperdana.com
Pengukuran Gas H₂S dengan metoda Biru
Metilen Menggunakan Spektrofotometer
• PRINSIP • Alat
Gas H₂S dari aliran emisi gas buang - Pompa Hisap, Botol Penjerap, flow meter, Stik
Gas, Gas Meter
sumber tidak bergerak dialirkan ke
dalam larutan penjerap dengan
menggunakan pompa hisap. Hidrogen
Sulfida direaksikan dengan p-amino
dimetil anilin dan besi (III) dalam suasana
asam kuat membentuk senyawa metilen
biru dan diukur serapannya pada
panjang gelombang 670 nm
menggunakan spektrofotometer.
www.unilabperdana.com
Pengukuran Gas H₂S dengan metoda Biru
Metilen Menggunakan Spektrofotometer
Acuan:
SNI 19-7117.7-2005
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak – Bagian 7: Cara uji kadar
Hidrogen Sulfida (H2S) dengan metoda biru metilen menggunakan
spektrofotometer
www.unilabperdana.com
Pengukuran Gas HCl dengan metoda
Mercury Tiosianat dengan Spektrofotometer
• PRINSIP • Alat
- Pompa Hisap, Botol Penjerap, flow meter, Stik
Gas HCl dari aliran emisi gas buang Gas, Gas Meter
sumber tidak bergerak diserap
mengunakan pompa hisap dalam
larutan penjerap. Penambahan
larutan Mercuri (II) Tiosianat dan
Amonium Besi (III) Sulfat akan
mengakibatkan terbentuknya warna
kuning kemerahan yang diukur
serapannya pada panjan gelombang
460 nm dengan spektrofotometer
www.unilabperdana.com
Pengukuran Gas HCl dengan metoda
Mercury Tiosianat dengan Spektrofotometer
Acuan:
SNI 19-7117.8-2005
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak – Bagian 8: Cara uji kadar
hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan
spektrofotometer
www.unilabperdana.com
Pengukuran Gas HF dengan metoda kompleks
Lanthanum alizarin menggunakan spektrofotometer
• PRINSIP • Alat
Gas HF dari aliran emisi gas buang sumber - Pompa Hisap, Botol Penjerap, flow meter, Stik
Gas, Gas Meter
tidak bergerak dilairkan ke dalam larutan
penjerap dengan menggunakan pompa
hisap. pH larutan diatur dengan
penambahan larutan penyangga. Ion
flourida yang terbentuk bereaksi dengan
larutan La(NO₃)₃ dan kompleks alizarin
membentuk senyawa bewarna ungu dan
diukur serapannya pada panjang
gelombang 620 nm menggunakan
spektrofotometer
www.unilabperdana.com
Pengukuran Gas HF dengan metoda kompleks
Lanthanum alizarin menggunakan spektrofotometer
Acuan:
SNI 19-7117.9-2005
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak – Bagian 9: Cara uji kadar
hidrogen fluorida (HF) dengan metoda kompleks Lanthanum alizarin
menggunakan spektrofotometer
www.unilabperdana.com
Pengukuran Total Reduced Sulfure (TRS)
secara Turbidimetri dengan Spektrofotometer
• PRINSIP • Alat
Gas buang yang mengandung oksida – - Pompa Hisap, Botol Penjerap, oxidation
oksida sulfur ditangkap dengan larutan furnace, probe plafon tubing, Gas Meter
bauffer sitrat, TRS yang tidak terjerap
dioksidasi menggunakan tungku oksidasi
(oxidation furnace) menjadi SO₂. Gas SO₂
yang terbentuk dijerap dengan larutan HO
membentuk asam sulfat. HSO yang
terbentuk direeaksikan dengan barium
klorida membentuk barium sulfat. Kadar
sulfat ditentukan secara turbidimetri pada
panjan gelombang 420 nm
www.unilabperdana.com
Pengukuran Total Reduced Sulfure (TRS)
secara Turbidimetri dengan Spektrofotometer
Acuan:
SNI 7117. 19:2009
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak- Bagian 19: Cara uji Total
Reduced Sulfur (TRS) secara turbidimetri dengan alat spektrofotometer
www.unilabperdana.com
PERATURAN – PERATURAN PEMERINTAH
PENGUJIAN EMISI SUMBER TIDAK
BERGERAK
www.unilabperdana.com
PERATURAN – PERATURAN PEMERINTAH
PENGUJIAN EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup no 13 tahun Baku mutu emisi sumber tidak bergerak
1995
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 07 tahun Baku mutu emisi sumber tidak bergerak bagi ketel uap
2007
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 21 tahun Baku mutu emisi tidak bergerak bagi tenaga listrik
2008 thermal
Peraturan Menteri Kingkungan Hidup No 04 tahun Baku mutu emisi tidak bergerak kegiatan
2014 pertambangan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Baku mutu emisi bagi usaha dan/atau kegiatan
No P.17 tahun 2017 industri pupuk
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Baku mutu emisi bagi usaha dan/atau kegiatan
No P.19 tahun 2017 industri semen
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Baku mutu emisi pembangkit listrik tenaga thermal
No P.15 tahun 2019
Dll.
www.unilabperdana.com
TERIMA KASIH
www.unilabperdana.com