Anda di halaman 1dari 19

ANATOMY OF THE DIGESTIVE SYSTEM

(LOWER GASTROINTESTINAL TRACT)

dr. Taya Elsa Savista, M.Si

BAGIAN ANATOMI HISTOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2020
JEJUNUM & ILEUM

• Panjang jejunum dan ileum 20 kaki


(6 meter) dengan 2/5 proksimal
merupakan jejunum dan 3/5 sisanya
di bagian distal merupakan ileum.
• Jejunum dimulai dari junctura
duodenojejunalis dan ileum berakhir
pada junctura ileocaecalis.
• Lengkung2 jejunum dan ileum dapat
bergerak dengan bebas dan melekat
pada dinding posterior dengan
perantara lipatan peritoneum yang
berbentuk kipas (mesenterium).
JEJUNUM & ILEUM
INTESTINUM CRASSUM (USUS BESAR)
• Intestinum crassum terbentang dari
ileum sampai ke anus.
• Fungsi utama: mengabsorpsi air dan
elektrolit dan menyimpan bahan yang
tidak dicerna sampai dapat
dikeluarkan dari tubuh sebagai feces.
• Intestinum crassum dapat dibedakan
dari intestinum tenue karena
memiliki:
 Taenia coli
 Haustra coli
 Appendices omentalis/epiploica
 Diameter yang besar

Ventral caudal view


CAECUM & APPENDIX
• Caecum adalah bagian pertama intestinum
crassum berupa kantong buntu yang
terletak pada fossa iliaca dextra.
• Panjang 2,5 inci (6 cm) dan seluruhnya
diliputi peritoneum.
• Mudah bergerak walau tidak mempunyai
mesenterium.
• Sering teregang berisi gas dan dapat diraba
pada dinding anterior abdomen.
• Pars terminalis ileum masuk ke
intestinum crassum (ostium ileale) pada
tempat pertemuan caecum dgn colon
ascendens.
• Ostium ileale mempunyai dua katup yang
disebut valva ileocaecalis.
CAECUM & APPENDIX
• Appendix vermiformis adalah organ
sempit, tabung muscular, yang
mengandung banyak jaringan limfoid.
• Panjang bervariasi 3-5 inci ( 8-13 cm).
• Dasarnya melekat pada permukaan
posteromedial caecum, 1 inci dibawah
junctura ileocaecalis.
• Mesenterium appendix 
mesoappendix berisi arteria, vena
appendicularis dan saraf.
• Appendix vermiformis berhubungan dgn
rongga caecum melalui lubang (ostium
appendicis vermiformis) yg terletak di
bawah dan belakang ostium ileale.
CAECUM & APPENDIX

Dorsal view

• Pangkal appendix vermiformis diproyeksikan ke dinding anterior abdomen pada titik 1/3 lateral
garis yang menghubungkan spina iliaca anterior superior (SIAS) dextra dan umbilicus (titik
McBurney).
• Di dalam abdomen, pangkal appendix terletak pada tempat bersatunya taenia coli caecum (taenia
libera, taenia mesocolica, taenia omentalis).
• Ujung appendix vermiformis mudah bergerak dan dapat ditemukan pada lokasi: (1) tergantung ke
bawah ke dalam pelvis, berhadapan dengan dinding pelvis dextra; (2) melengkung di belakang
caecum; (3) menonjol ke atas sepanjang pinggir lateral caecum; (4) di depan atau di belakang pars
terminalis ileum. Lokasi (1) dan (2) paling sering ditemukan.
COLON
• Colon terdiri dari empat bagian: colon
ascendens, colon transversum, colon
descendens, dan colon sigmoideum.
• Colon ascendens dan descendens terletak
retroperitoneal, sedangkan colon transversum
dan sigmoideum terletak intraperitoneal.
• Peralihan antara colon ascendens dan
transversum membentuk flexura colica dextra,
yg berada tepat di bawah lobus dextra hepatis.
• Peralihan antara colon transversum dan
sigmoideum membentuk flexura coli sinistra
yg tepat berada di bawah lien.
• Flexura colica sinistra digantung ke diaphragma
oleh ligamentum phrenicocolicum, posisinya
lebih tinggi dan lebih posterior dibanding
flexura coli dextra.
COLON
• Colon ascendens : panjang 5 inci (13 cm) dan
terletak di kuadran kanan bawah. Membentang
ke atas dari caecum sampai permukaan inferior
lobus dextra hepatis.
• Colon transversum : panjang 15 inci (38 cm)
dan berjalan menyilang abdomen, pada regio
umbilicalis. Digantung oleh mesocolon
transversum ke facies anterior pancreas.
• Colon descendens : panjang 10 inci (25 cm)
dan terletak di kuadran kiri atas dan bawah.
• Colon sigmoideum : panjang 10-15 inci (25-28
cm), merupakan lanjutan colon descendens yg
terletak di depan aperture pelvis superior.
Dihubungkan dgn dinding posterior pelvis oleh
mesocolon sigmoideum yg berbentuk kipas.
RECTUM & CANALIS ANALIS
• Panjang rectum sekitar 5 inci (13 cm),
berawal di depan vertebra sacralis III
sebagai lanjutan colon sigmoideum.
• Rectum berjalan ke bawah mengikuti
lengkung os sacrum dan os coccyges,
berakhir menembus diaphragma pelvis
dan melanjutkan diri sebagai canalis
analis.
• Bagian bawah rectum melebar
membentuk ampulla recti.
• Peritoneum meliputi facies anterior dan
lateral 1/3 bagian pertama rectum serta
facies anterior bagian tengah.
• 1/3 bagian bawah rectum tidak diliputi
peritoneum.
RECTUM & CANALIS ANALIS
• M. puborectalis membentuk cincin yg
melingkari junctura anorectalis dan
menariknya ke depan pada saat kontraksi
sehingga terbentuk angulus anorectalis
(800).
• Angulus anorectalis berperan dalam
mekanisme kontinensia fekalis. Otot ini
relaksasi saat proses defekasi.
• Tunica muscularis rectum tdd: stratum
longitudinale otot polos di sebelah luar dan
stratum circulare di sebelah dalam.
• Tunica mucosa rectum bersama dgn stratum
circulare membentuk tiga lipatan permanen
(plica transversae recti), superior, media,
dan inferior.
RECTUM & CANALIS ANALIS
• Canalis analis bermula dari ujung terminal ampulla
recti yg menyempit di dasar pelvis dan berakhir di
anus.
• Canalis analis dikelilingi oleh m. sphincter ani
interna dan externa.
• Bagian proximal canalis analis dilapisi mukosa yg
sama dgn rectum, namun memiliki lipatan-lipatan
longitudinal (columna analis) yg bersatu di bagian
inferior membentuk lipatan setengah lingkaran
(valvula analis). Superior dari valvula analis terdapat
cekungan yg disebut sinus analis. Valvula analis
bersama-sama membentuk lingkaran di daerah linea
pectinea.
• Inferior dari linea pectinea terdapat zona transisi
(pecten analis) yg dilapisi oleh nonkeratinized
stratified squamous epithelium.
• Pecten analis berakhir pada linea anocutanea (white
line) yg merupakan kulit.
JEJUNUM & ILEUM

• Arteri yg memperdarahi jejunum dan ileum


berasal dari cabang a. mesenterica superior.
• Cabang intestinal berasal dari sisi kiri arteria
dan berjalan di dalam mesenterium utk
mencapai usus.
• Bagian paling bawah ileum diperdarahi juga
oleh arteri ileocolica.
• Vena sesuai dengan cabang-cabang a.
mesenterica superior dan mengalir ke dalam
v. mesenterica superior.
• Persarafan jejunum dan ileum didapat dari
saraf simpatis dan parasimpatis plexus
mesentericus superior.
CAECUM & APPENDIX
• Arteri yg memperdarahi caecum adalah a.
caecalis anterior dan posterior, cabang dari a.
ileocolica dan berasal dari a. mesenterica
superior.
• Vena pada caecum mengikuti perjalanan arteri
dan mengalirkan darahnya ke v. mesenterica
superior.
• Persarafan caecum dan appendix vermiformis
didapat dari saraf simpatis dan parasimpatis
plexus mesentericus superior.
• Arteri yg memperdarahi appendix
vermiformis adalah a. appendicularis, cabang
dari a. caecalis posterior.
• Vena appendicularis mengalir ke v. caecalis
posterior.
COLON
• Colon ascendens: a. ileocolica dan a. colica
dextra. Venanya mengikuti arteri yang sesuai
dan bermuara ke v. mesenterica superior.
Inervasi dari cabang simpatis dan parasimpatis
plexus mesentericus superius.
• Colon transversum: 2/3 proksimal oleh a.
colica media, 1/3 distal oleh a. colica sinistra.
Venanya mengikuti arteri yang sesuai dan
bermuara ke v. mesenterica superior dan inferior.
2/3 proksimal oleh saraf simpatis dan
parasimpatis plexus mesentericus superior, 1/3
distal oleh saraf simpatis dan parasimpatis nervi
splanchnici pelvici melalui plexus mesentericus
inferius.
COLON
• Colon descendens: a. colica sinistra dan a.
sigmoidea. Venanya mengikuti arteri yang sesuai
dan bermuara ke v. mesenterica inferior.
Persarafan oleh saraf simpatis dan parasimpatis
nervi splanchnici pelvici melalui plexus
mesentericus inferius.
• Colon sigmoideum: a. colica sinistra dan a.
sigmoidea. Venanya mengikuti arteri yang sesuai
dan bermuara ke v. mesenterica inferior.
Persarafan oleh saraf simpatis dan parasimpatis
nervi splanchnici pelvici melalui plexus
mesentericus inferius.
RECTUM & CANALIS ANALIS
• Arteri yg memperdarahi rectum adalah:
 A. rectalis superior, dari a. mesenterica
inferior  mucosa rectum
 A. rectalis media, dari a. iliaca interna 
tunica muscularis
 A. rectalis inferior, dari a. pudenda interna --
> anorectal junction
• Vena pada rectum:
 V. rectalis superior  v. mesenterica inferior
 V. rectalis media  v. iliaca interna
 V. rectalis inferior  v. pudenda interna
• Inervasi rectum oleh saraf simpatis dan
parasimpatis plexus hypogastricus inferior.
Rectum hanya peka terhadap regangan.
RECTUM & CANALIS ANALIS
• ½ bagian atas canalis analis: a. rectalis
superior dari a. mesenterica inferior, dan v.
rectalis superior yg mengalir ke v. mesenterica
inferior dan vena porta. Inervasinya sama dgn
rectum, dari saraf otonom plexus hypogastricus,
hanya peka terhadap regangan.
• ½ bagian bawah canalis analis: a. rectalis
inferior dari a. pudenda interna dan v. rectalis
inferior. Inervasi oleh saraf somatic N. rectalis
inferior sehingga peka terhadap rasa nyeri, suhu,
raba, dan tekan.
REFERENSI
• Richard L. Drake, Gray’s Basic Anatomy.
• Richard S. Snell, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, Edisi 6.
• Sobotta, Atlas of Human Anatomy, Internal Organs.
• Keith L. Moore, Essential Clinical Anatomy, Fifth Edition.

Anda mungkin juga menyukai