Anda di halaman 1dari 6

SYAHADATAIN

Pertama, pintu masuk ke dalam Islam 

‫ك ِم ۢ ْن بَنِ ْٓي ٰا َد َم ِم ْن ظُه ُْو ِر ِه ْم ُذ ِّريَّتَهُ ْم‬ َ ُّ‫َواِ ْذ اَ َخ َذ َرب‬


ُ ‫َواَ ْشهَ َدهُ ْم َع ٰلٓى اَ ْنفُ ِس ِه ۚ ْم اَلَس‬
‫ْت بِ َربِّ ُك ۗ ْم قَالُ ْوا بَ ٰل ۛى َش ِه ْدنَا ۛاَ ْن‬
‫تَقُ ْولُ ْوا يَ ْو َم ْال ِق ٰي َم ِة اِنَّا ُكنَّا َع ْن ٰه َذا ٰغ ِف ِلي ۙ َْن‬

172. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang)
anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap
roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka
menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang
demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya
ketika itu kami lengah terhadap ini.” (AL AARAF)
Kedua, intisari ajaran Islam
• Islam menempatkan persaksian dengan dua kalimah syahadat
sebagai rukun pertama. Sebab memiliki konsekuensi bahwa
seseorang menjadi Muslim dan harus patuh terhadap hukum-hukum
Islam. Artinya, ia harus menegaskan eksistensi Allah sebagai satu-
satunya Tuhan, dan menjadi pengikut Nabi Muhamad Saw yang
telah membawa agama Islam ke dunia ini.
‫ك ِم ْن َّرس ُْو ٍل اِاَّل نُ ْو ِح ْٓي اِلَ ْي ِه اَنَّ ٗه ٓاَل اِ ٰلهَ آِاَّل اَنَ ۠ا فَا ْعبُ ُد ْو ِن‬
َ ِ‫• َو َمٓا اَرْ َس ْلنَا ِم ْن قَ ْبل‬
. Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau
(Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa
tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka
sembahlah Aku. (Al Anbbiya’ :25 )
Ketiga, konsep dasar reformasi total
• Allah tidak akan mengubah nikmat atau bencana, kemuliaan atau
kerendahan, kedudukan atau kehinaan kecuali jika orang-orang itu
mau mengubah perasaan, perbuatan, dan kenyataan hidup mereka.
• ‫اِ َّن هّٰللا َ اَل يُ َغيِّ ُر َما ِبقَ ْو ٍم َح ٰتّى يُ َغيِّر ُْوا َما ِبا َ ْنفُ ِس ِه ۗ ْم َواِ َذٓا اَ َرا َد هّٰللا ُ ِبقَ ْو ٍم س ۤ ُْو ًءا فَاَل َم َر َّد لَ ٗه ۚ َو َما لَهُ ْم ِّم ْن ُد ْو ِن ٖه‬
ٍ ‫ِم ْن َّو‬
‫ال‬
• Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu
kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka
sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak
ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Keempat, hakikat dakwah para Rasul
• Dari Nabi dan Rasul yang pertama hingga yang terakhir, inti
seruan mereka adalah mengajak manusia untuk
mempersembahkan ibadah kepada Allah semata. Bahkan
dalam beberapa kasus, para Rasul melakukan revolusi dalam
melawan tiran yang menganggu manusia untuk taat kepada
Allah SWT. َ ‫عبُ ُدوا هّٰللا‬X
ْ ‫ ِنا‬Xَ‫ُ َّم ٍة َّرس ُْواًل ا‬X‫ ِّلا‬X‫ ْي ُك‬XXX‫ َع ْثنَا ِف‬XXX‫( َولَقَ ْد َب‬Annahl: 36)
• “Tauhid merupakan hakikat dakwah para Nabi dan Rasul.
Semuanya mengajarkan untuk tidak menyekutukan Allah dan
menyembah hanya kepada Allah. Mereka, para Nabi dan Rasul,
mengajak manusia untuk menjauhi perbuatan thagut,”
Kelima, keutamaan yang besar
•  Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Ibn Majah, mengucap
kalimat tahlil “laa ilaaha illallah” akan menjamin kebebasan
seseorang dari api neraka, dengan syarat dihayati sepenuh hati dan
disertai melakukan berbagai amalan yang dianjurkan dalam agama
sehingga tercapai pribadi musim yang sempurna.
• ‫ون ِمن ُدونِ ِهۦ هُ َو ۡٱلبَ ٰـ ِط ُل‬ ُّ ‫ك بَِأ َّن ٱهَّلل َ هُ َو ۡٱل َح‬
َ ‫ق َوَأ َّن َما یَ ۡد ُع‬ َ ِ‫َذ ٰ ل‬
“Demikian itulah, karena hanya Allahlah (sesembahan) yang hak,
sedangkan segala sesuatu yang disembah selain-Nya adalah batil.” (QS.
Al-Hajj: 62)
Semangat Sukses selalu

Anda mungkin juga menyukai