Laboratorium
Malaria
KELOMPOK 4
Melakukan pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan melalui gambar atau tulisan,
peraturan, tata tertib bagi pengguna laboratorium/bengkel, memberi bahan pengawet.
Menyimpan, misalnya menyimpan peralatan laboratorium agar terhindar dari kerusakan.
Membersihkan, agar peralatan laboratorium selalu bersih dari kotoran yang dapat merusak,
misalnya debu dan uap air yang dapat menyebabkan terjadinya korosi.
Memelihara, misalnya dengan meminyaki peralatan mekanis, memberi makan hewan percobaan.
Memeriksa atau mengecek kondisi peralatan laboratorium untuk mengetahui adanya gejala
kerusakan.
Menyetel kembali atau tune-up, kalibrasi alat agar fasilitas atau peralatan dalam kondisi normal
atau standar.
Memperbaiki kerusakan ringan yang terjadi pada peralatan peralatan laboratorium pada batas
tingkat kerusakan tertentu yang masih mungkin dapat diperbaiki sendiri, sehingga siap dipakai
untuk praktikum mahasiswa.
Mengganti komponen-komponen peralatan peralatan laboratorium yang sudah rusak
Pelaporan data yang menggunakan sistem pencatatan dan
standar
• Catatan biasanya berupa informasi dalam buku catatan atau arsip,
catatan dapat juga tersimpan dalam pita rekaman atau komputer.
• Pencatatan kegiatan pelayanan dapat dilakukan dengan membuat
buku sebagai berikut:
1. Buku register penerimaan spesimen terdapat di loket berisi data
pasien (nama, umur, alamat, jenis kelamin, dan lain lain) dan
alamat, jenis kelamin, dan lain lain) dan jenis pemeriksaan
2. Buku register besar/induk berisi data-data pasien secara lengkap
serta hasil pemeriksaan spesimen
3. Buku register/catatan kerja harian tiap tenaga
RISK FACTORS
Contoh format
buku registrasi
Venus Mars laboratorium
malaria
Sumber : modul
mikroskopis
malaria 2020
bagi tenaga atlm
Pelaporan kegiatan pelayanan labortorium terdiri dari:
- Laporan kegiatan rutin harian/bulanan/triwulan/tahunan
- Laporan khusus (misalnya KLB)
- Laporan hasil pemeriksaan
Sumber : Pedoman
penyelenggaraan
surveiland
informasi malaria
Pelatihan dan penyegaran para mikroskopis untuk menjamin kualitas
standar pengumpulan, pemrosesan dan pemeriksaan SD.
Berikut ini diterangkan beberapa tahapan yang mesti dilakukan dalam. membuat
rencana pelatihan:
1. Kegiatan mengidentifikasi kebutuhan pelatihan (training need assessment / TNA).
2. Audience analysis (AU) diperlukan untuk melihat kemampuan peserta latih yang
akan mengikuti pelatihan
3. Analisisa calon peserta latih berdasarkan tugas-tugasnya atau job description (Task
analysis).
Uraian tugas berdasarkan task analisis salah satunya adalah tugas Mikroskopist, antara
lain adalah: membuat dan mewarnai sediaan darah, memeriksa sediaan darah, memelihara
dengan baik bahan dan alat laboratorium, melaksanakan survei dan membuat laporan.
Supervisi langsung maupun tidak langsung.
● Supervisi mengenai penyakit epidemiologi malaria dilakukan dengan tujuan
memperoleh gambaran pelaksanaan program pengendalian malaria dan
meningkatkan sumber daya manusia dalam memperbaiki sistem pencatatan dan
pelaporan yang ada di pelayanan kesehatan atau sesuai dengan tujuan masing-
masing pelayanan kesehatan dalam mengatasi penyakit malaria.
● Kementrian Kesehatan RI. (2020). Modul pelatihan Laboratorium Malaria Bagi ATLM.
kementrian kesehatan republik Indonesia.
https://id.scribd.com/document/498383376/modul-mikroskopis-malaria-2020-bagi-tenaga-ATLM