Anda di halaman 1dari 14

BIO ETIKA DALAM RISET KESEHATAN

DAN PERAN TEKNOLOGI DALAM


PELAYANAN KESEHATAN

Oleh:
…………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

• Kemajuan teknologi yang bertambah pesat membuat akses informasi yang


beredar tak terbatas.
• Masyarakat semakin cerdas dalam menentukan pilihan, yang salah satunya
adalah pilihan dalam urusan kesehatan.
• Masyarakat mulai mengetahui hak hak yang wajib mereka dapat dan
bahkan mengenai penyakit yang mereka derita.
• Penerapan kaidah bioetik merupakan sebuah keharusan bagi seorang
petugas kesehatan di dunia medis.
B. Rumusan Masalah
• Apa Pengertian Bioetika?
• Darimana Asal Kata Bioetika?
• Apa Tujuan Bioetika?
• Jelaskan Tantangan Masyarakat Masyarakat Terhadap Permasalahan Bioetika?
• Apa Masalah-masalah yang timbul dalam Bioetika?

C. Tujuan
• Mengetahui Pengertian Bioetika.
• Mengetahui Asal Kata Bioetika.
• Mengetahui Tujuan Bioetika.
• Mengetahui Tantangan Masyarakat Masyarakat Terhadap Permasalahan Bioetika.
• Mengetahui Masalah-masalah yang timbul dalam Bioetika.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bioetika
• Merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh
perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro
maupun makro, masa kini dan masa mendatang.

• Bioetika membahas pula masalah kesehatan, faktor budaya dalam lingkup


kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas penyembuhan tradisional,
lingkungan kerja, demografi dan sebagainya.

B. Asal Kata Bioetika


• Bioetika berasal dari kata bios yang berati kehidupan dan ethos yang berarti
norma-norma atau nilai-nilai moral.
• Masalah bioetika mulai diteliti pertama kali oleh Institude for the Study of
Society, Ethics and Life Sciences, Hasting Center, New York pada tahun
1969.
• Di Indonesia sendiri, Jaringan Bioetika dan Humaniora Kesehatan
Indonesia (JBHKI) baru terbentuk tahun 2002.
C. Tujuan Bioetika

1. Bioetika sebagai pengawal riset biologi dan bioteknologi modern.


2. Pembelajaran bioetika mencegah dampak negatif yang muncul dari
teknologi.
3. Pembelajaran bioetika menunjukkan pada mahasiswa untuk menjadi
ilmuwan yang memiliki tanggung jawab sosial.
4. Pembelajaran bioetika dibutuhkan agar dapat berpikir kritis.
5. Pembelajaran bioetika dapat melatih pengembangan pola berpikir.
D. Tantangan Masyarakat Masyarakat Terhadap Permasalahan Bioetika

1. Lingkungan
• Bioetika merupakan pedoman aktivitas biologiwan yang harus diaplikasikan
di dalam melakukan pekerjaannya sehingga tidak menimbulkan efek negatif
bagi kehidupan.

• Kemajuan Bioteknologi berbasis Biologi Molekuler dan Teknologi Rekayasa


Genetika telah menyentuh martabat dan harkat hidup organisme.

• Misalnya Industri Genentech di AS tahun 1978, berhasil memproduksi


hormon insulin manusia dalam jumlah yang banyak dengan perantara
bakteri Escherissia coli.
2. Sosial

• Banyak isu pro dan kontra tentang kemajuan biotenologi.

• Salah satunnya pendapat kontra, misal terkhusus bagi kasus bayi tabung
(fertilisasi-in-vitro) yang berasal dari sperma pendonor bukan dari sperma
suami sendiri.

• Maka akan dipertanyakan status keperdataan, hubungan perdata bayi


dengan penyewaan rahim dan orang tua biologisnya.
Proses pembuatan bayi tabung (bayi-tabung.org)
3. Psikologi

• Misal metode stem cell dalam terapi pada penyandang Autisme.

• Proses pengambilan pada stem cell embrionik dari dalam tubuh, yang akan 
lebih mudah dilakukan melalui vagina.
• Hal ini menjadi perdebatan ketika siapa  yang berhak mengambil dan
apakah ada perlindungan terhadap hak-hak wanita yang embrionya diambil.

• Sementara Ahli psikologi  percaya selama masih dapat dilakukan terapi


berdasarkan faktor-faktor kejiwaan,  terapi stem cell tidak perlu
diaplikasikan untuk anak autis.
E. Masalah-masalah yang timbul

Ada 4 kaidah dasar bioetika, yaitu:


1. Beneficence
Perlakuan terbaik kepada pasien dengan menjamin nilai pokok harkat dan
martabat manusia, serta terpenuhi hak-hak pasien secara keseluruhan.
2. Non – Malficence
Prinsip tenaga medis tidak melakukan perbuatan yang memperburuk pasien
dan memilih pengobatan yang paling kecil resikonya.
3. Autonomi
Autonomi bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan
membiarkan pasien demi dirinya sendiri.
4. Justice
Prinsip memberikan perlakuan sama rata serta adil untuk kenyamanan pasien.
F. Peran Teknologi Dalam Pelayanan Kesehatan

• Salah satu solusi enterprise di bidang kesehatan adalah layanan elektronik


kesehatan (e-Health).

• Keterpaduan dan integrasi antara e Health dengan SIAK ( Sistem Informasi


dan Administrasi Kependudukan ) sangat membantu optimalisasi sistem
kesehatan rakyat dimasa mendatang.

• Proses Digital Medical Records (DMR) atau rekam medis elektronik


bermanfaat dalam memberikan fasilitas pertukaran data antar lembaga
kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, perguruan tinggi,
perseorangan dan lain-lain.
G. Manfaat Telemedicin

• Data medis seperti foto resolusi tinggi, gambar radiografi, rekaman suara, rekam
medis pasien, konferensi video kesehatan juga dapat ditransfer ke lokasi lain yang
berjauhan.

• Pelayanan kesehatan interaktif tersebut juga dapat menggunakan media audio visual
untuk konsultasi, diagnosis dan pengobatan, termasuk proses pendidikan dan latihan
kepada penyedia kesehatan dan masyarakat luas.

• Teknologi Informasi (TI) juga mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor
kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran
darah , memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X.

• Namun terdapat hambatan-hambatan berkembangnya kualitas pelayanan


keperawatan yang berbasis teknologi informasi di Indonesia
1. Keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan TI secara terpadu
2. Minimnya infrastruktur
3. Rendahnya minat para perawat di bidang TI keperawatan
H. Pelayanan Medis dan Non medis

Pelayanan rumah sakit terbagi menjadi dua:


1. Pelayanan medis
• Dapat terdiri dari pemberian obat, pemberian makanan, asuhan keperawatan,
diagnosa medis, dan lain-lain.
• Pelayanan yang bersifat medis khususnya di pelayanan keperawatan, mengalami
perkembangan teknologi informasi sangat membantu dalam proses asuhan
keperawatan dimulai dari pemasukan data secara digital sesuai dengan NANDA, NIC
dan NOC.
• Namun penggunakan TI tersebut hanyalah sebuah alat bantu yang tak ada gunanya
tanpa intelektualitas dari penggunanya, dalam hal ini adalah perawat dengan segala
pengetahuannya tentang ilmu keperawatan.

2. Pelayanan non medis


• Seperti proses penerimaan, proses pembayaran, sampai proses administrasi.
• Semua data mengenai klien tersebut dimasukkan secara digital sehingga ketika data-
data tersebut dibutuhkan kembali dapat diambil dengan waktu yang relatif singkat
dan akurat.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai