KONSEP-KONSEP
MANAJEMEN SDM
KESEHATAN
OLEH : LUSYANA GLORIA DOLOKSARIBU, SKM, M.KES
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Reformasi layanan kesehatan terus mendorong laju perubahan yang cepat para
pemimpin layanan kesehatan sedang berevolusi dan mengembangkan
serangkaian keterampilan baru untuk dapat berhasil memimpin organisasi mereka
• Agar organisasi layanan kesehatan tetap efektif dan sukses, diperlukan pemimpin
layanan kesehatan yang memiliki keterampilan khusus, serta sifat kepribadian
dan kualitas kepemimpinan yang tepat
• sangat penting bagi organisasi pelayanan kesehatan untuk memiliki
kepemimpinan yang kuat
3 HAL YANG DISEBUTKAN FLANAGAN (2016) TERKAIT HOW
DO YOU DEFINE HEALTHCARE LEADERSHIP?
1. Pengeluaran untuk menyediakan layanan terus tumbuh dengan kecepatan yang melebihi pendapatan, sehingga
mengakibatkan pendapatan operasional yang terus menurun,
2. Peraturan semakin meningkat, meskipun sudah banyak aturan yang mengatur industri layanan kesehatan,
3. Ketidakpastian yang luas tentang arah industri,
4. Permintaan akan tingkat kualitas baru dan transparansi biaya,
5. Pertumbuhan cepat pesaing non-tradisional,
6. Peralihan dari perawatan episodik ke pengelolaan kondisi kronis dan kesehatan populasi,
7. Terburu-buru dalam memahami biaya penyediaan layanan,
8. Kemajuan teknologi, inovasi yang cepat, ditambah dengan kebutuhan untuk menganalisis solusi dengan kecepatan
dan akurasi yang jauh lebih besar
3. PENINGKATAN TEKNIK PERAWATAN KESEHATAN, IDENTIFIKASI
DAN PENGEMBANGAN PEMIMPIN
• Dalam melakukan penilaian atau evaluasi kinerja yang efektif, ada beberapa syarat
dalam efektivitas penilaian kinerja yaitu: Ada kaitan yang jelas antara standard
tampilan kerja dari suatu tugas dan tujuan organisasi, dan ada kaitan yang jelas
antara elemen tugas dan dimensi-dimensi yang dinilai dalam lembaran penilaian.
Sistem penilaian yang digunakan dapat membedakan antara pegawai yang efektif
dan yang tidak efektif
• Standart penilaian memiliki makna yang dapat dimengerti oleh pegawai bawahan
dan atasan, tidak berbelit belit dan konsisten, sehingga memudahkan pegawai
mencapai standart tersebut
PENGEMBANGAN KARIER
• Program pengembangan karir merupakan upaya-upaya yang dilakukan perusahaan untuk memberikan
kesempatan kepada karyawannya dalam meningkatkan performa kerja1.
• 1. Fase Pencernaan Fase ini meliputi upaya penyelarasan rancangan karir karyawan dengan karir
perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pekerja dalam
melaksanakan tugas.
• 2. Fase Pengarahan Fase ini dimaksudkan untuk membantu para pekerja agar mampu mewujudkan
perencanaan karirnya menjadi nyata. Caranya bisa dengan pengarahan melalui konseling atau pendekatan
menggunakan pelayanan informasi.
• 3. Fase Pengembangan Fase ini merupakan cara karyawan dalam mewujudkan kreativitas dan inistiatifnya
untuk menduduki posisi pada masa mendatang. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti
mentoring, pelatihan, rotasi jabatan, dan program beasiswa.
CONTOH PROGRAM PENGEMBANGAN KARIR
• Secara umum adlh memberikan kesempatan kepada personil dalam meningkatkan kecakapan dan
keterampilan mereka, terutama dalam bidang-bidang yang berhubungan dengan kepemimpinan atau
manajerial yang diperlukan dalam pencapaian tujuan organisasi.
• Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Pegawai Negeri Sipil pasal 2 dan 3, bahwa Diklat bertujuan agar : Peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara operasional dengan didasari
kepribadian etika pegawai negeri sipil sesuai dengan kebutuhan instansi; Menciptakan aparatur yang
mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa; Memantapkan
sikap dan semangat kepribadian yang berorientas pada pelayanan, pengayoman, pemberdayaan
masyarakat; Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola berpikir dalam melaksanakan tugas
pemerintahan dan pembangunan demi terwujudnya pemerintahan yang baik.
PERILAKU ORGANISASI
• Perilaku Organisasi akan bertindak sebagai map untuk kehidupan anggota yang ada di
dalam organisasi.
• Melakukan penelitian yang sistematis dan berguna untuk memahami dan juga
memprediksi kehidupan organisasi tersebut.
• Perilaku organisasi akan membantu setiap individu dalam memahami perilaku mereka
sendiri dan juga orang lain yang berada di dalam organisasi, sehingga bisa meningkatkan
hubungan interpersonal antar setiap individu yang berada di dalam organisasi tersebut.
• Membantu setiap manajer untuk bisa memahami dan juga memengaruhi lingkungan dan
juga kejadian ataupun masalah yang ada pada organisasinya.
• Analisa perilaku organisasi juga akan sangat membantu mencegah adanya masalah dalam
organisasi.
• Memberikan motivasi dasar pada setiap manajer agar bisa memberikan pengarahan dan
mengontrol bawahannya secara lebih efektif.
• Perilaku organisasi juga berguna untuk menjaga setiap hubungan industrial perusahaan.
• Jika berbagai prinsip manajemen bisa diterapkan secara efektif di dalam organisasi, maka
akan sangat membantu dalam hal memberikan motivasi pada karyawan dan juga
mempertahankan mereka di dalam organisasi.
ELEMEN-ELEMEN PERILAKU ORGANISASI
• 1. Manusia
• 2. Struktur
• 3. Teknologi
• 4. Sistem Sosial
• 1. Manusia
• Manusia adalah sistem sosial di dalam internal organisasi. Mereka terdiri dari individu ataupun kelompok tertentu. Artinya, kelompok
tersebut bisa dalam jumlah yang kecil atau besar, informal atau formal, tidak resmi ataupun tidak resmi.
• Pada dasarnya, kelompok manusia ini sifatnya dinamis, artinya mudah dibentuk, berubah, dan juga bubar. Manusia yang membuat kelompok
ini lalu akan mencoba berbagai cara agar bisa mencapai tujuan dan sasaran yang sudah dibuatnya.
• Sehingga, adanya organisasi akan membantu melayani setiap orang dan bukan orang yang ada untuk melayani organisasi tersebut.
• 2. Struktur
• Struktur adalah hubungan pada setiap orang yang terdapat di dalam suatu organisasi. Mereka yang berada di dalam suatu organisasi tentu
diberikan peran yang berbeda, dan mereka mempunyai hubungan tertentu dengan yang lainnya.
• Struktur ini kan mengarah pada pembagian kerja, sehingga setiap orang bisa melakukan tugas ataupun pekerjaannya agar bisa mencapai
tujuan organisasi. Seluruhnya akan saling berkaitan agar bisa mencapai tujuan secara lebih terkoordinasi.
• Sehingga, struktur organisasi ini akan berkaitan dengan kekuasaan dan juga tugas. Mereka yang memiliki wewenang dan lainnya memiliki
kewajiban untuk mematuhi wewenang tersebut.
• 3. Teknologi
• Teknologi mampu menanamkan kondisi fisik dan juga ekonomi dimanapun orang bekerja. Sifat dari
teknologi ini akan sangat tergantung dari sifat organisasi dan juga akan turut mempengaruhi
pekerjaan ataupun kondisi kerja perusahaan. Sehingga, teknologi akan membawa efektivitas dan
juga memberikan batasan setiap orang dengan berbagai caranya.
• 4. Sistem Sosial
• Sistem sosial ini akan menyediakan lingkungan eksternal tempat organisasi bergerak. Sistem sosial
ini akan memberikan pengaruh pada sikap orang, kondisi kerja dan yang paling penting adalah
mampu memberikan persaingan untuk sumber daya dan juga kekuasaan.
RUANG LINGKUP PERILAKU ORGANISASI
• Perilaku Individu – Studi perilaku individu adalah suatu studi terkait kepribadian individu,
pembelajaran, sikap, motivasi dan juga kepuasaan kerja.
• Perilaku Antar Individu – adalah suatu studi yang dilakukan dengan adanya komunikasi
antara setiap karyawan diantara mereka sendiri dan bawahan mereka, memahami kualitas dari
kepemimpinan orang, dinamika kelompok, konflik yang terjadi pada kelompok, kekuasaan, dan
juga politik.
• Perilaku Kelompok – perilaku kelompok ini akan mempelajari terbentuknya suatu organisasi,
struktur organisasi, dan efektivitas organisasi dan berbagai upaya kelompok yang dilakukan
untuk bisa mencapai tujuan organisasi.
KONFLIK DAN DINAMIKA KELOMPOK
• Konflik adalah suatu permasalahan yang timbul dikarenakan adanya unsur yang berbeda.
Yang memicu timbulnya suatu konfilk dalam suatu perusahaan adalah adanya perbedaan
pendapat, perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang
berbeda, juga perbedaan antara kepentingan individu dan kelompok
• peranan konflik dalam suatu perusahaan untuk memperkuat kerjasama antar anggota-
anggota yang berguna bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan tersebut, yang
biasanya dengan adanya konflik yang dialami perusahaan tersebut makan perusaahan
dapat mengerti dan memahami cara mengatasi dan menanggulangi terjadinya suatu konflik
• Konflik struktural adalah konflik yang terjadi karena adanya perselisihan antara manajer
dan karyawan maupun karyawan dengan karyawan. Biasanya konflik struktural ini terjadi
di dalam perusahaan yang disebut juga konflik internal. Dalam mengatasi konflik tersebut
peran pemimpin sangat penting misalanya saja pemimpin memberikan masukan kepada
yang terlibat konflik untuk berfikir jernih agar suasana dapat membaik, pemimpin juga
harus menumbuhkan sikap saling memaafkan pada anggotanya sehingga perdamaian
adalah kunci dalam menumbuhkan suasana kekeluargaan
• Dinamika Kelompok merupakan suatu kelompok yang
terdiri dari dua atau lebih individu yang lebih memiliki
hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu
dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang
dialami, dinamika kelompok berasal dari kata dinamika
dan kelompok, berati interaksi atau interdependensi
antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan
kelompok adalah kumpulan individu yang saling
berinteraksi dan memiliki tujuan yang sama
• Dinamika kelompok merupakan kelompok yang terdiri dari dua/lebih individu yang
mempunyai hubungan psikologis dengan jelas antara anggota satu dengan
lainnya serta berlangsung dalam situasi yang dialami. Dinamika Kelompok terdiri
dari kata dinamika dan kelompok
• Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain: 1. Membuat kelompok kerjasama
saling menguntungkan dalam hal mengatasi persoalan hidup. 2. Memudahkan
pekerjaan. 3. Memecahkan masalah pekerjaan yang membutuhkan solusi masalah
serta mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat,
efisien dan efektif
REFERENSI