Disusun oleh :
Samlek Elisawyn Sunbanu
Nur Rosyidah Hani
Angelina Putri Utami Ningsih
Desi Ismayanti
Giffa Sastha Audrey Mellani
01
“Belum adanya kejelasan mengenai pengembangan karir karyawan
menyebabkan karyawan resign untuk bekerja di instansi lain yang
dirasa lebih menjanjikan untuk jenjang karirnya. Belum adanya
perencanaan yang baik mengenai tahapan pengembangan
karyawan termasuk mengenai fasilitas dan pembiayaan”
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ketidakjelasan mengenai
pengembangan karir karyawan dan kurangnya perencanaan yang
baik terkait fasilitas dan pembiayaan melibatkan:
—Faktor Penyebab
1. Ketidakjelasan Kebijakan Perusahaan
● Tidak adanya kebijakan yang jelas mengenai pengembangan karir dan jenjang karir dalam
perusahaan dapat menyebabkan ketidakpastian di antara karyawan.
● Kebijakan yang ambigu atau tidak transparan mengenai promosi, penilaian kinerja, dan
kriteria kenaikan jabatan dapat menciptakan ketidakpuasan dan kekhawatiran di kalangan
karyawan
2. Kurangnya Komunikasi
● Kurangnya komunikasi antara manajemen dan karyawan mengenai peluang pengembangan
karir dan rencana organisasi dapat menyebabkan ketidakjelasan.
● Karyawan mungkin tidak menyadari program pelatihan atau peluang promosi yang
tersedia, karena kurangnya komunikasi yang efektif.
3. Ketidakmampuan Menyesuaikan Diri
● Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan industri atau pasar
mungkin tidak memiliki rencana pengembangan karir yang memadai.
● Ketidakmampuan perusahaan untuk memahami kebutuhan pasar dan mengakomodasi
perubahan dalam kebutuhan karyawan dapat menghambat pengembangan karir.
7. Komunikasi Terbuka
● Komunikasikan secara terbuka mengenai peluang pengembangan karir yang tersedia di perusahaan.
● Dukung dialog terbuka antara manajemen dan karyawan mengenai harapan karir dan perencanaan
pengembangan.
02
“Penilaian Kinerja Karyawan untuk
Potensi Pengembangan Karyawan
belum berjalan dengan optimal”
Jika penilaian kinerja karyawan untuk potensi pengembangan
belum berjalan optimal, beberapa masalah mungkin muncul yang
dapat mempengaruhi efektivitas proses tersebut. Berikut adalah
beberapa hal yang mungkin perlu dievaluasi dan diperbaiki:
Control Role
● Bertugas untuk mengendalikan fungsi manajemen SDM dalam perusahaan
● Mengeluarkan kebijakan dan mengendalikan sumber daya manusia melalui kebijakan
tersebut, sehingga Dept. SDM berperan sebagai wakil pihak top management perusahaan
● Peran ini semakin penting dalam mengatur masalah keselamatan kerja, kesempatan
kerja yang sama, hubungan tenaga kerja, dan kompensasi
Peran dan Fungsi Departemen SDM dalam
Pengembangan Karir Karyawan
Service Role
● Memberikan pelayanan secara langsung, kepada pihak manajer
● Penarikan, pelatihan orientasi, melakukan pencatatan, dan melaporkan pekerjaan
Personal Research
● Melakukan analisis terhadap masalah individu dan perusahaan serta membuat perubahan
● Masalah tersering seperti ketidakhadiran & keterlambatan karyawan, prosedur penarikan &
seleksi yg baik serta ketidakpuasan tenaga kerja
● Setelah dilakukan analisis, hasilnya digunakan menilai apakah kebijakan yang sudah ada perlu
diadakan perubahan atau tidak.
Peran & Fungsi Departemen SDM (Cherrington 1995)
Staffing / Employment
● Terdiri dari tiga kegiatan utama, yaitu perencanaan, penarikan, dan seleksi SDM
● Perencanaan: untuk mengumpulkan data informasi yang berhubungan dengan komposisi
dan keterampilan tenaga kerja yang dibutuhkan
● Penarikan: walau dilakukan sepenuhnya oleh Dept SDM, departemen lain tetap terlibat
dengan memberikan informasi berupa deskripsi dari spesifikasi pekerjaan untuk membantu
proses penarikan
● Seleksi: Melakukan penyaringan melalui wawancara, tes, dan mencari tahu latar belakang
pelamar
Peran & Fungsi Departemen SDM (Cherrington 1995)
Performance Evaluation
● Manajer bertanggung jawab penuh terhadap evaluasi bawahannya
● Dept. SDM bertanggungjawab untuk mengembangkan bentuk penilaian kinerja yang
efektif dan memastikan bahwa penilaian kinerja tersebut dilakukan oleh seluruh bagian
perusahaan
● Dept SDM wajib melakukan pelatihan terhadap para manajer terkait bagaimana
membuat standar kinerja yang baik serta merumuskan penilaian kinerja yang akurat.
Peran & Fungsi Departemen SDM (Cherrington 1995)
Compensation
● Para manajer bertanggung jawab dalam hal kenaikan gaji, sedangkan departemen sumber
daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan struktur gaji yang baik
● Dept. SDM bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kompensasi yang diberikan
bersifat kompetitif diantara perusahaan yang sejenis, adil, sesuai dengan hukum yang
berlaku (misalnya: UMR) dan memberikan motivasi.
● Pembayaran meliputi gaji, bonus, insentif, dan pembagian keuntungan yang diterima oleh
karyawan. Manfaat meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, cuti, dan sebagainya
Peran & Fungsi Departemen SDM (Cherrington 1995)
Employee Relations
● Berperan aktif dalam melakukan negosiasi dan mengurus masalah persetujuan dengan
pihak serikat pekerja
● Tanggung jawab utama departernen SDM adalah untuk menghindari praktek-praktek
yang tidak sehat (misalnya:mogok kerja, demonstrasi)
● Departemen SDM dalam hal ini perlu memastikan apakah para karyawan diperlakukan
secara baik dan apakah ada cara yang baik dan jelas untuk mengatasi keluhan
Peran & Fungsi Departemen SDM (Cherrington 1995)
● Membuat dan menerapkan tahapan pengembangan SDM yang diperlukan oleh institusi termasuk
menyediakan fasilitas yang dibutuhkan
● Memperkuat peran dan fungsi Departemen SDM dalam pengembangan karir karyawan
● Penting bagi institusi untuk memperhatikan lingkungan eksternal dalam merancang program pelatihan dan
pengembangan. Hal ini meliputi kebutuhan pasar, perkembangan teknologi, dan persaingan sehingga dapat
menyesuaikan program pelatihan dan pengembangan yang lebih relevan dan efektif bagi karyawan.
● Komitmen investasi pelatihan yang terus-menerus dari perusahaan dapat membantu memastikan program
pelatihan dan pengembangan berkelanjutan. Hal ini termasuk memberikan anggaran yang cukup untuk
program pelatihan pengembangan, serta memastikan bahwa pelatihan terus disesuaikan dengan kebutuhan
karyawan dan perubahan lingkungan eksternal.