A. CAREER MANAGEMENT
●Career merupakan posisi pekerjaan yang dipegang seseorang selama bertahun-tahun.
●Career Management adalah proses yang memungkinkan karyawan untuk lebih memahami dan
mengembangkan keterampilan dan minat mereka serta untuk menggunakan keterampilan dan minat secara
efektif baik dalam perusahaan maupun setelah mereka meninggalkan perusahaan.
●Career Development adalah serangkaian aktifitas seumur hidup (seperti workshops) yang berkontribusi pada
eksplorasi, pembentukkan, keberhasilan, dan pemenuhan karier seseorang.
●Career Planning adalah proses yang disengaja, sehingga seseorang menjadi sadar akan keterampilan, minat,
pengetahuan, motivasi, dan karakteristik pribadi mereka lainnya.
Careers Today
Karier di zaman sekarang berbeda dari beberapa tahun yg lalu. Dangan semakin banyak wanita yg mengejar karier
professional dan manajerial, keluarga harus menyeimbangkan tantangan yg berhubungan dengan tekanan
karier ganda. Pada saat yg sama apa yg diinginkan orang dari karier mereka sedang mengalami perubahan.
Baby boomers (mereka yg pensiun dalam beberapa tahun mendatang) cenderung berfokus pada pekerjaan dan
pemberi kerja. Orang yg memasuki pasar pekerjaan sekarang sering kali menghargai pengaturan pekerjaan yg
memberikan lebih banyak kesempatan bagi kehidupan pekerjaan-keluarga yg seimbang.
The Psychological Contract
●Psychological contract adalah apa yang diharapkan pemberi kerja (employer) dan karyawan antar satu sama
lain (bersifat tidak tertulis/ harapan yang tidak dinyatakan) selama masih berada dalam organisasi.
●Kontrak psikologis ini mengidentifikasi ekspektasi mutual antar setiap pihak. Contohnya, bahwa manajemen
akan memperlakukan karyawan dengan adil dan memberi kondisi kerja yg memuaskan, diharapkan dalam
hubungan jangka panjang.
The Employee’s Role in Career Management
1) Mencocokkan weakness & strength individu dengan opportunity dan threat pekerjaan (SWOT)
2) Mengerjar jabatan, pekerjaan, dan karir yg bermodalkan pada minat, bakat, value, dan keterampilan
3) Memilih jabatan, pekerjaan, dan karir yang masuk akal dalam hal proyeksi permintaan di masa depan
untuk berbagai pekerjaan
The Employer’s Role in Career Management
Peran pemberi kerja dalam pengembangan karier tergantung pada berapa lama karyawan tersebut telah bersama
dengan perusahaan.
Contohnya, sebelum mempekerjakan karyawan, wawancara pekerjaan yg realistis dapat membantu mengukur secara
lebih akurat apakah pekerjaan tersebut sesuai untuknya. Khususnya bagi lulusan baru: memberikan pekerjaan
pertama yg menantang dan mempunyai mentor yg berpengalaman yg membantu orang tersebut mempelajari
seluk beluk pekerjaannya adalah penting. Untuk membangun kepercayaan diri dan gambaran yg lebih realistis
mengenai apa yg dapat (atau tidak dapat) ia kerjakan dengan baik.
Employer Career Management Methods
●Career planning workshop. Workshop perencanaan karier adalah acara pembelajaran yg direncanakan di
mana para peserta diharapkan untuk terlibat secara aktif, menyelesaikan latihan perencanaan karir dan
inventarisasi dan berpartisipasi dalam sesi latihan keterampilan karir. Sebuah workshop biasanya termasuk
latihan penilaian diri (keterampilan, minat, nilai, dan sebagainya), penilaian tren pekerjaan penting, dan
penetapan tujuan dan segmen perencanaan tindakan.
The Manager as Mentor and Coach
●Mentoring: mempunyai orang yang lebih berpengalaman untuk memberikan saran, bimbingan, memberi
nasehat
●Coaching: fokus pada mengajar apa yang dilakukan dalam pekerjaan sehari-hari
●How Managers Can Improve Their Employees
1) Memastikan bahwa karyawan dapat berkembang dalam mengerjakan pekerjaan mereka
2) Memberikan performance appraisal secara rutin untuuk mengetahui perkembangan karyawan
3) Memberikan rencana career development secara informal
B. EMPLOYEE ENGAGEMENT GUIDE FOR MANAGEMENT
Saat ini perusahaan harus loyal terhadap karyawannya agar dapat mengurangi tingkat turnover dan untuk
meningkatkan engagement karyawannya.
Commitment-Oriented Career Development Efforts
1. Performance Appraisals: penilaian kinerja memberikan peluang untuk menghubungkan kinerja
karyawan, minat karir, dan kebutuhan pengembangan dalam karir
2. Typical Promotional Route based on Performance Appraisals:
a. JCPenney Management Career Grid: menyusun karyawan berdasarkan performa. Dikelompokkan
secara rinci (merchandise jobs, personal jobs, general management jobs). Dari penilaian ini akan
diidentifikasi rute promosi
2. Training and Development Program
C. MANAGING EMPLOYEE TURNOVER AND RETENTION
Turnover: tingkat karyawan yang keluar dr perusahaan
Managing Voluntary Turnover
●Voluntarily leave bisa terjadi karena masalah:
1) Pay
2) Promotional opportunities
3) Work-life balance
4) Career development
5) Health-care benefit
6) Relationship with supervisor
7) Unfairness
8) Suaranya gak didengar
9) Lack of recognition
●Turnover biasanya dimulai dari poor selection decisions, ditambah training yg tidak memadai, insensitive
appraisals, lalu gaji yang gak adil
A Comprehensive Approach to Retaining Employees
1) Melakukan exit interviews dan stay interviews
2) Mengadakan attitude surveys secara rutin
3) Open-door policies
4) Anonymous hotlines
5) Menyediakan realistic previews
●Boost employee retention:
3) Raise pay
3) Hire smart: seleksi dan rekrut the right employees
3) Discuss careers: peduli dengan perkembangan dan progress karyawan
3) Provide direction: ekspektasi performa dan tanggungjawab yang jelas
3) Offer flexibility: flexible work arrangement
3) Use HR high-performance practices: high involvement work practices
3) Counteroffer: artinya mohon2 agar si karyawan biar gak keluar. Tp kita harus bikin policy, posisi dan org
yg kayak apa yg worth it buat counteroffer
Job Withdrawal
●Perilaku menjauh secara fisik atau psikis oleh karyawan terhadap work environment
o Melamun, absen, keluar
o Istirahat di luar waktuunya
o Menghabiskan waktu dengan ngobrol-ngobrol
o Meninggalkan pekerjaannya
●Penyebab:
o Pekerjaan yang membosankan
o Supervision yang buruk
o Low pay
o Bullying
o Lack of career prospects
o Poor working conditions
D. EMPLOYEE LIFE-CYCLE MANAGEMENT
Making Promotion Decisions
o Outplacement counseling: suatu proses formal di mana seseorang yang diberhentikan akan dilatih dan
dinasihati dalam teknik penilaian diri dan mengamankan posisi baru
o Exit interviews: wawancara karyawan yg keluar, guna memperoleh informasi tentang pekerjaan atau hal2
terkait, dan memberi wawasan kepada pemberi kerja tentang perusahaan
Layoffs and the Plant Closing Law
oLayoff: pemecatan karena lack of work, biasanya Cuma sementara
oLayoff effect: bisa berdampak secara psikologis atau kesehatan fisik terhadap yg di pecat atau survivor
Adjusting to Downsizings and Mergers
o Downsizing: pengurangan karyawan, biasanya secara dramatis alias banyak alias PHK kali ye
o Hal-hal yang perlu diconsider:
▪ Make sure the right people are let go
▪ Compliance with all applicable laws including WARN
▪ Mengeksekusi dismissal dgn manner yg adil
▪ Security: pengembalian kunci, yg dikeluarin ga ngambil barang2 yang dilarang
▪ Bikin announcement paska PHK biar remaining employees gak terlalu concerned
CHAPTER 11: ESTABLISHING STRATEGIC PAY PLANS
3) Assign Weights to Compensable Factors: mengurutkan dan memberi nilai pada tiap compensable factors
dengan relative importance. Bobot dinyatakan dalam persentase
4) Convert Percentages to Points for Each Factor: dengan cara dikali dengan suatu angka, misal 1000. Jadi
misal, complexity = 0,6 x 1000 = 600 →maksimal point untuk tiap compensable factor
5) Define Each Factor’s Degrees: pisahkan setiap factor menjadi derajat, dan tentukan setiap derajatnya
sehingga dapat dinilai jumlah / tingkat factor yang ada dalam suatu pekerjaan
6) Determine for Each Factors Its Factor Degrees’ Points: komite harus mampu menilai setiap pekerjaan dan
menentukan berapa tingkat compensable factor yang dimiliki perusahaan tsb. (Menentukan
degree-degree dari tiap compensable factors dan beri nilai).
7) Review Job Descriptions and Job Specifications: melakukan peninjauan ulang tiap pekerjaan melalui job
description dan job specification.
8) Evaluate the Jobs: menentukan berapa jumlah compensable factor ada (terkandung) dalam suatu jenis
pekerjaan. Job ini, untuk complexity ada di first degree, untuk effort ada di third degree, dll. Ketika sudah
tahu berapa jumlah untuk tiap pekerjaan, dijumlah untuk membuat wage curves. Market competitive
pay plan: system pembayaran dimana gaji pekerja dibuat competitive dengan pasar tenaga kerja. Wage
curves: menunjukkan hubungan antara nilai dari pekerjaan dan rata-rata gaji untuk pekerjaan tersebut.
9) Draw the Current (Internal) Wage Curve
10) Conduct a Market Analysis. Salary Surveys: Meng-compile informasi yang dibutuhkan untuk membuat
external wages rate. Dengan menyelenggarakan salary surveys. Bisa lewat commercial, professional, dan
government salary surveys maupun menggunakan internet semisal web salary.com
11) Draw the Market (External) Wage Curve
12) Compare and Adjust Current and Market Wage Rates for jobs
13) Develop Pay Grades. pay (or wage) grades terdiri dari pekerjaan dengan tingkat kesulitan / kepentingan
yang kurang lebih sama seperti dalam job evaluation.
14) Establish Rate Ranges. Pay (or rate) ranges muncul sebagai kotak vertical yang menunjukkan tingkat gaji
minimum, midpoint, maximum, untuk suatu grade. Compa ratio: sama dengan tingkat gaji karyawan
dibagi dengan titik tengah pay range untuk nilai gajinya (pay grade). Compa ratio sebesar 1 berarti
karyawan dibayar tepat pada titik tengah pay range. Jika compa ratio di atas 1 maka tingkat gaji
karyawan tersebut melebihi pembayaran titik tengah untuk pekerjaan tersebut. Jika di bawah 1 maka
tingkat pembayaran kurang dari titik tengah. Compa ratio dapat membantu mengungkapkan berapa
banyak pekerjaan di setiap tingkat pembayaran yang dibayarkan di atas dan di bawah tingkat upah pasar
yang kompetitif.
15) Address Remaining Jobs: Menambahkan pekerjaan-pekerjaan tambahan diluar benchmark. Dilakukan
dengan cara menambahkannya secara langsung pada gap yang kosong atau melakukan cara tersendiri
seperti tadi.
16) Correct Out-of-Line Rates: mengambil tindakan terhadap gaji yang outlier (terlalu tinggi / terlalu rendah)
daru rate ranges. Semisal dengan menambah atau membekukan hasil gaji mereka.
D. PRICING MANAGERIAL AND PROFESSIONAL JOBS
What Determines Executive Pay?
Ada 3 hal yang menentukan bayaran executives:
1) Job Complexity, Dilihat dari span of control.
2) The Employer’s Ability to Pay,
3) The Executive’s Human Capital.
Compensating Executives
Kompensasi untuk Executives dan Managers, dibagi menjadi 4 elemen:
1) Base Pay (gaji pokok), seperti: fixed salary, dan guaranteed bonuses. Gaji tetap orang itu termasuk juga
bonus yang dijamin seperti 10% dari pembayaran pada akhir kuartal, terlepas dari apakah perusahaan
mendapatkan untung atau tidak.
2) Short-Term Incentives merupakan bonus tunai (cash) atau stock bonuses karena mencapai short-term
goals.
3) Long-Term Incentives bertujuan untuk mendorong eksekutif mengambil tindakan yang mendorong
naiknya nilai saham perusahaan dan meliputi opsi saham, yang memberikan hak kepada manajer untuk
membeli sahan dengan harga tertentu untuk periode tertentu.
4) Executive Benefits and Perks, seperti: rencana pengunduran diri atau pensiun yang supplemental,
asuransi hidup yang supplemental, dan asuransi kesehatan tanpa penggantian atau co-insurance. Contoh
perks adalah mobil yang digunakan untuk manager. Benefits dapat dirasakan atau diterima oleh semua
karyawan suatu perusahaan sedangkan perks hanya didapatkan oleh beberapa karyawan saja, biasanya
top level management.
Compensating Professional Employees
●Employer dapat menggunakan job evaluation untuk pekerjaan professional. Compensable factors nya fokus
pada problem solving, kreativitas, job scope, dan pengetahuan dan keahlian teknis. Perusahaan biasanya
menggunakan job classification dan point method.
●Namun, dalam praktiknya, perusahaan jarang mengandalkan hanya job evaluation untuk menentukan gaji
pekerja professional. Faktor-faktor seperti kraetivitas sulit diukur.
●Oleh Karena itu, sebagian besar pengusaha menekankan pendekatan market-pricing. Biasanya pekerja
professional memiliki tingkat kelas(grade) 4 sampai 6, masing-masing dengan kisaran gaji yang luas. Hal ini
membantu perusahaan agar tetap kompetitif ketika menawar pekerjaa professional yang benar-benar
memiliki kemungkinan kerja global.
E. CONTEMPORARY TOPICS IN COMPENSATION
Lima topik kontemporer yang penting mengenai kompensasi : compentency-based pay, broadbanding, comparable
worth, board oversight of executive pay, dan total rewards
Competency-Based Pay
●Competency-based pay: dimana perusahaan membayar rentang, kedalaman, dan jenis keterampilan dan
pengetahuan karyawan, bukan untuk jabatan yang dipegangnya.
●Competency-Based Pay, hal ini dapat:
1) Membandingkan satu pekerjaan dengan pekerjaan lain,
2) Menentukan tingkat bayaran internal secara adil bagi masing-masing pekerjaan.
●Perbedaan Traditional dan Competency-Based Pay: Traditional Pay setara dengan job description dan
tugas-tugasnya. Sedangkan Competency-Based Pay berdasarkan kemampuan masing-masing.
●Alasan menggunakan competency-based pay:
1) Memungkinkan perusahaan untuk mendorong karyawan untuk mengembangkan kompetensi yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan stratejik perusahaan.
2) Untuk Talent Management Process.
3) Tidak dapat menggunakan High-Performance Work System.
●Elemen dari Competency-Based Pay:
1) Sistem untuk menjelaskan kemampuan yang dibutuhkan,
2) Proses untuk menyamai bayaran seseorang untuk kemampuannya masing-masing,
3) Sistem training yang mengizinkan karyawan untuk menguasai atau memperoleh kemampuan tertentu,
4) Formal skills competency testing system (sebuah sistem pengujian kompetensi keterampilan formal.
5) Desain kerja yang mengizinkan karyawan untuk berpindah di antara pekerjaan-pekerjaan untuk ijin
penempatan kerja yang fleksibel.
Broad-banding
Broadbanding: meruntuhkan tingkatan gaji menjadi beberapa
tingkatan atau “band” yang luas yang masing-masingnya
memiliki rentang pekerjaan dan tingkat bayaran yang
relatif luas.
Comparable Worth
Comparable Worth: persyaratan untuk membayar pria dan
wanita upah yang sama untuk pekerjaan yang memiliki
nilai yang sebanding
Board Oversight of Executive Pay
The Dodd-Frank Law of 2010 mengharuskan perusahaan
Amerika untuk memberi shareholder sebua “say on pay”.
Firma hukum mengajukan gugatan class-action yang menuntut
informasi dari perusahaan tentang keputusan pembayaran senior executive mereka.
F. EMPLOYEE ENGAGEMENT GUIDE FOR MANAGERS
Total Rewards Programs
Total rewards tidak hanya mencakup kompensasi dan benefits tetapi juga peluang pertumbuhan pribadi dan
professional dan lingkungan kerja yang memotivasi. Hal ini tidak hanya mencakup financial rewards melainkan
non-financial rewards dan intangible rewards seperti recognition, peluang pengembangan karier, hubungan
yang baik dengan manager dan kolega, dan lain-lain. Total rewards juga mencakup recognition program,
redesigned jobs, telecommuting programs, dan training and career development.
CHAPTER 12: PAY FOR PERFORMANCE AND FINANCIAL INCENTIVES