Anda di halaman 1dari 10

MODEL KEBIJAKAN WATER FRONT CITY

DEVELOPMENT DALAM PENGEMBANGAN


PARIWISATA PADA SISTER CITY KAMAL-
SURABAYA

Dr. Indra Yulianingsih., S.H.,LL.M.


Gatoet Poernomo, S.H., M.Hum.
14 Desember 2022
•TRIDHARMA PERGURUAN
TINGGI
•1. PENDIDIKAN
•2. PENELITIAN
•3. PENGABDIAN
MASYARAKAT
Latar Belakang
 Perekonomian kawasan pesisir Kamal pasca adanya jembatan
Suramadu kurang berkembang karena mobilisasi massa,
perdagangan dan wisata kuliner berpindah ke kawasan akses
Suramadu.

 Hal ini berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar Kamal


yang kehilangan mata pencaharian dan penghasilan. Hal inipun
belum tersentuh oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bangkalan.
SWOT: Strenght, Weakness, Opportunities, Threats

Strenght Opportunities
Wilayah geografis Kab. Pantai/wilayah pesisir sangat
Bangkalan dikelilingi potensial untuk dikembangkan
pantai/wilayah pesisir sebagai kawasan pariwisata

Weakness Threats
Tidak ada kebijakan pariwisata Kawasan pesisir belum bebas dari
berbasis pantai/wilayah pesisir otorita stakeholder lainnya juga habits
masyarakat di sekitar kawasan pesisir
Analisis
 Terdapat ketimpangan perekonomian yang
sangat signifikan antara Kamal dengan
Surabaya.

 Kawasan pesisir Kamal belum ditetapkan


sebagai kawasan pariwisata

 Surabaya dipilih sebagai sister city dari


Kamal dikarenakan bbrp hal: (a) memiliki
pantai yang berhadapan dan berbatasan,
terhubung dengan jembatan & Ferry,
Pelabuhan Tj. Perak dan Kamal merupakan
pintu gerbang laut Jawa Timur.

‘22
Analisis
 Sister city Kamal- Surabaya ini diharapkan
mampu menjadi pemacu pengembangan
pariwisata di kawasan pesisir Kamal
Bangkalan

 Bidang pariwisata pesisir dapat menjadi


unggulan bagi kabupaten Bangkalan,
khususnya kawasan pesisir Kamal yang
merupakan pintu gerbang utama pulau
Madura disisi barat pulau Madura.
Kesimpulan
1. Potensi pariwisata pesisir Bangkalan sangat besar
2. Perda pariwisata Kab. Bangkalan dalam RIPPARKAB 2020 hanya mengatur
pariwisata berbasis kearifan lokal, berdaya saing dan berkelanjutan secara
makro, sehingga kurang bisa dioperasionalkan/direalisasikan.
3. Belum ada Perda khusus tentang pariwisata kawasan pesisir di Kabupaten
Bangkalan.
4. Belum ada kerjasama bidang pariwisata antara Pemkab Bangkalan dan
Pemkot Surabaya
Rekomendasi
1. Pemkab Bangkalan perlu menetapkan kebijakan pariwisata berbasis
wisata pesisir.

2. Pemkab Bangkalan perlu berkerjasama bidang pariwisata dengan Pemkot


Surabaya dalam bentuk Sister City.

3. Pemkab Bangkalan perlu menetapkan kawasan pesisir kamal sebagai


kawasan pariwisata dengan model kebijakan water front city development.
Sekian dan Mator
Sakalangkong

Anda mungkin juga menyukai