Anda di halaman 1dari 25

BAB 3 GAMBARAN UMUM

3.1 GAMBARAN KABUPATEN KENDAL  Desi


3.1.1 KONDISI GEOGRAFIS
A. Letak Geografis
B. Administrasi Wilayah
3.1.2 DEMOGRAFI WILAYAH  Desi
A. Jumlah Penduduk
B. Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan
C. Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur
D. Dependensi Rasio
3.1.3 PROFIL PARIWISATA KABUPATEN  Rizky
A. Jumlah ,Sebaran dan klasifikasi Pariwisata Kabupaten
B. Pintu Masuk dan Koridor Pariwisata Daerah Tujuan Wisata Unggulan
C. Kabupaten
D. Moda Transportasi Pariwisata
E. Usaha Pariwisata (Jasa Pariwisata, Hotel, Rumah Makan dsb)
F. Jumlah Wisatawan (Wisman & Wisnus)  series
G. Length of stay (lama tinggal)
H. Pengeluaran Biaya Wisata
I. Tenaga Kerja Pariwisata
J. Kalender Event
3.2 GAMBARAN UMUM KAWASAN WISATA BAHARI
3.2.1 ORIENTASI WILAYAH STUDI
Kabupaten Kendal memiliki panjang garis pantai mencapai ± 42,4 km yang melintasi 7 dari
20 kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal. Terdapat kurang lebih 24 desa yang
berbatasan langsung dengan garis pantai. Adapun orientasi wilayah studi kajian
pengembangan DTW Bahari Terpadu berada di 4 desa di Kecamatan Cepiring yang terdiri
dari Desa Korowelang Anyar, Korowelang Kulon, Margorejo dan Kalirandu Gede.
Adapaun batas wilayah perencanaan bebbatasan langsung dengan :
- Batas Barat : Desa Kaliayu Kecamatan Cepiring
- Batas Timur : Desa Pidodo Kulon Kecamatan Patebon
- Batas Utara : Laut Jawa
- Batas Selatan : Desa Damarsari dan Karangayu Kecamatan Cepiring

Orientasi Wilayah Perencanaan Wisata Bahari


Kawasan perencanaan memiliki luas wilayah administrasi 4 desa dengan total luasan
sebesar 10,7 km2 atau 35,6% dari total luasan wilayah Kecamatan Cepiring. Luasan
administrasi desa paling luas yakni desa Korowelang Anyar yakni seluas 3,55 Km 2. Dan
yang paling kecil adalah desa Korowelang Kulon yang hanya sebesar 2,37 km2.
Tabel Luasan Wilayah Administrasi Kawasan Wisata Bahari Terpadu
N
O DESA LUASAN (km2) PERSENTASE
KEC. CEPIRING 30.07
KAW. WISATA BAHARI 10.7 35.6%
1 Korowelang Anyar 3.55 11.8%
2 Korowelang Kulon 2.37 7.9%
3 Margorejo 2.42 8.0%
4 Kalirandu Gede 2.36 7.8%
Sumber : Kecamatan Cepiring Dalam Angka Tahun 2022
Wilayah Administrasi Kawasan Wisata Bahari Terpadu
3.2.2 AKSESIBILITAS EKTERNAL KAWASAN
Rencana pengembangan kawasan wisata bahari terpadu secara geografis terletak di
tengah-tengah dari garis pantai Kabupaten Kendal, dimana garis pantai ini sejajar dengan
jalan pantura maupun jalan tol tran jawa. Pantai-pantai yang ada di kabupaten kendal
hampir memiliki jarak/radius yang sama jaunya jika ditarik lurus dari jalan pantura artinya
pengembangan wisata bahari secara akses kawasan tidak memiliki arti penting terlebih jika
dilihat dari jarak dari jalan utama.
Yang menjadi keuntungan kawasan bahari terpadu pantai jomblom secara geografis terletak
di tengan jalur pantura yang melintasi Kabupaten Kendal selain itu pantai jomblom memiliki
jarak yang relatif dekat dengan pusat Kabupaten Kendal yang hanya berjarak 13 km.
Selain jalan pantura terdapat jalan tol yang menghubungkan kabupaten kendal dengan
wilayah-wilayah pulau jawa yang lebih luas. Akan tetapi dalam konteks
pengembangan/upaya menarik wisatawan dari jalam tol untuk berwisata di kawasan bahari
terpadu relatif kecil hal ini sangat tergantung dengan seberapa besar daya tarik yang
mampu dikembangkan pada kawasan ini sehingga wisatawan/pelintas jalan tol berminat
untuk berwisata di kawasan Pantai Jomblom dan pendukungnya menginat meskipun Kendal
memiliki 3 exit tol tetapi lokasi/letaknya berada di wilayah paling timur, barat dan tengah
kabupaten dengan jarak kira-kira 18 – 27 Km untuk menuju lokasi Pantai Jomblom.
3.2.3 PROFIL DAN POTENSI WISATA DESA
A. DESA KOROWELANG ANYAR
POTENSI KAWASAN
Desa Korowelang Anyar memiliki potensi yang besar di sektor pertanian sebagian
besar kawasan didesa ini adalah sebagai lahan pertanian padi. Yang kedua adalah
perikanan budidaya yang berada di pesisir laut. Selain itu masyarakat nelayan
perikanan tangkap juga tidak sedikit.
Potensi Wisata ada Pantai Jomblom yang pada masanya pantai ini ramai dikunjungi
wisatawan lokal. Dan untuk pengembanganya sudah dilakukan pembangunan toilet
umum, gazebo, area bermain anak mini, juga pohon-pohon pinus yang sudah tumbuh
besar menjadi tambahan daya tarik wisata ini.
Ramainya pengunjung di pantai Jomblom ini pada sekitar tahun 1990-an. Namun
kondisi alam yang menjadikan pantai ini mengalami abrasi menjadikanya terkikis
sedikit-demi sedikit dari sekitar tahun 1998-an dan masih terjadi sampai saat ini. Dan
menyebabkan habisnya pasir pantai jomblom serta lahan-lahan para petani tambak
yang ada didekatnya.
KENDALA / PERMASALAHAN KAWASAN
Permaslahan kawasan di desa Korowelang Anyar adalah banjir rob yang hanya sampai
pada lahan pertanian sawah dan masih jauh dari kawasan permukiman.
PERENCANAAN DESA
Terdapat rencana pengembangan wisata di lahan milik desa yang lokasinya ada
didekat pantai jomblom rencananya akan dibangun fasilitas wisata berupa toilet,
gazebo-gazebo, area bermain anak mini. Namun seiring dengan adanya pandemi
Covid 19 dana untuk pembangunan tersebut dialihkan sesuai dengan kebijakan
pemerintah pusat. Sehingga pembangunan ini masih belum terealisasi hingga saat ini.
Namun keinginan dari pemerintah desa masih tetap mengupayakan pembangunan
tersebut karna akan menjadi magnet aktivitas masyarakat yang juga akan
menggerakkan perekonomian didesa ini.
Motivasi dari desa ini adalah ingin menghidupkan kembali pantai jomblom yang hilang
walaupun tidak berada tepat dipantai jomblom tersebut.
OBYEK WISATA DESA
Selain pantai jomblom dari desa belum ada objek wisata lainnya
TRANSPORTASI UMUM
Desa Korowelang Anyar hanya sedikit jalur saja yang dilewati jalur transportasi umum
jenis Angkot. Namun saat ini sudah sangat berkurang. Angkutan yang lewat hanya
beberapa saja karna banyak masyarakat yang sudah tidak menggunakan fasilitas
angkutan tersebut. Masyarakat lebih banyak yang menggunakan kendaraan pribadi
roda dua (Sepeda Motor).
TRADISI / BUDAYA
Terdapat satu tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat desa Korowelang Anyar
yakni tradisi Nyadran yang dilaksanakan setiap tahun pada bulan suro dan tradisi
Sedekah Bumi (Tumpengan) yang dilakukan pada setiap terjadi panen raya.
SENTRA INDUSTRI OLAHAN
Industri olahan yang ada didesa ini adalah olahan udang berupa terasi. Dan
pengolahan ikan yakni pengasapan ikan.
MAKANAN KHAS
Untuk makanan khas yang ada di desa ini adalah keripik opak yang terbuat dari ketan.

B. DESA KOROWELANG KULON


POTENSI KAWASAN
Desa Korowelang Kulon memiliki potensi yang besar di sektor pertanian sebagian
besar kawasan didesa ini adalah sebagai lahan pertanian padi. Yang kedua adalah
perikanan budidaya yang berada di pesisir laut. Selain itu masyarakat nelayan
perikanan tangkap juga tidak sedikit.
KENDALA / PERMASALAHAN KAWASAN
Permaslahan kawasan di desa Korowelang Kulon adalah banjir rob yang hanya sampai
pada lahan pertanian sawah dan masih jauh dari kawasan permukiman.
PERENCANAAN DESA
Terdapat rencana pengembangan wisata petik buah yang terdapat di bagian barat
persawahan desa ini.
Dibagian utara desa (pesisir) dari pihak desa mengusulkan untuk penanaman
mangrove / bakau.
OBYEK WISATA DESA
Obyek wisata di desa ini ada wisata pemancingan laut yang terletak di bagian selatan
desa ini dekat dengan lokasi pengeringan ikan.
TRANSPORTASI UMUM
Desa Korowelang Kulon dilewati jalur transportasi umum jenis Angkot. Namun saat ini
sudah sangat berkurang. Angkutan yang lewat hanya beberapa saja karna banyak
masyarakat yang sudah tidak menggunakan fasilitas angkutan tersebut. Masyarakat
lebih banyak yang menggunakan kendaraan pribadi roda dua (Sepeda Motor).
TRADISI / BUDAYA
Terdapat satu tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat desa Korowelang Kulon
yakni tradisi Nyadran yang dilaksanakan setiap tahun pada bulan suro dan tradisi
Sedekah Bumi (Tumpengan) yang dilakukan pada setiap terjadi panen raya.
SENTRA INDUSTRI OLAHAN
Industri olahan yang ada didesa ini adalah olahan ikan. Yakni pengeringan ikan yang
terletak di bagian selatan desa ini dekat dengan sungai dan jembatan gantung bodri.
C. DESA KALIRANDU GEDE
POTENSI KAWASAN
Desa kalirandu gede memiliki potensi yang besar di sektor pertanian sebagian besar
kawasan didesa ini adalah sebagai lahan pertanian padi. Yang kedua adalah perikanan
budidaya yang berada di pesisir laut. Selain itu masyarakat nelayan perikanan tangkap
juga tidak sedikit.
KENDALA / PERMASALAHAN KAWASAN
Permaslahan kawasan di desa Kalirandu Gede adalah banjir rob yang hanya sampai
pada lahan pertanian sawah dan masih jauh dari kawasan permukiman.
PERENCANAAN DESA
Desa Kalirandu Gede memiliki satu perencanaan yakni mengguanakan lahan bengkok
desa yang terletak di belakang balai desa / kantor desa yang direncanakan untuk
dibangun menjadi kolam renang dan resto.
Namun seiring dengan adanya pandemi Covid 19 dana untuk pembangunan tersebut
dialihkan sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat. Sehingga pembangunan ini
masih belum terealisasi hingga saat ini. Namun keinginan dari pemerintah desa masih
tetap mengupayakan pembangunan tersebut karna akan menjadi magnet aktivitas
masyarakat yang juga akan menggerakkan perekonomian didesa ini.
OBYEK WISATA DESA
Obyek wisata di desa Kalirandu Gede masih belum ada. Namun pemerintah desa
sudah memiliki perencanaan untuk obyek wisata buatan yakni kolam renang dan resto.
TRANSPORTASI UMUM
Desa Kalirandu Gede dilewati jalur transportasi umum jenis Angkot. Namun saat ini
sudah sangat berkurang. Angkutan yang lewat hanya beberapa saja karna banyak
masyarakat yang sudah tidak menggunakan fasilitas angkutan tersebut. Masyarakat
lebih banyak yang menggunakan kendaraan pribadi roda dua (Sepeda Motor).
TRADISI / BUDAYA
Terdapat satu tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat desa Kalirandu Gede
yakni tradisi Tumpengan yang dilaksanakan setiap terjadi panen raya.
SENTRA INDUSTRI OLAHAN
Dari sektor industri olahan di desa Kalirandu Gede adalah marning yakni salah satu
produk makanan ringan dari olahan bahan baku jagung.
D. DESA MARGOREJO
POTENSI KAWASAN
Desa Margorejo memiliki potensi yang besar di sektor pertanian sebagian besar
kawasan didesa ini adalah sebagai lahan pertanian padi. Yang kedua adalah perikanan
budidaya yang berada di pesisir laut. Selain itu masyarakat nelayan perikanan tangkap
juga tidak sedikit.
KENDALA / PERMASALAHAN KAWASAN
Permaslahan kawasan di desa Margorejo adalah banjir rob yang hanya sampai pada
lahan pertanian sawah dan masih jauh dari kawasan permukiman.
PERENCANAAN DESA
Terdapat rencana pengembangan wisata embung sebagai wahana bermain air.
Namun keinginan dari pemerintah desa masih tetap mengupayakan pembangunan
tersebut karna akan menjadi magnet aktivitas masyarakat yang juga akan
menggerakkan perekonomian didesa ini. Saat ini embung tersebut digunakan untuk
keramba ikan nila.
OBYEK WISATA DESA
Terdapat satu pantai yang terletak dibagian barat Pantai Muara Kencan. Pantai ini
bernama Pantai Kinasih. Namun hingga sekarang masih belum dilakukan
pengembangan.
TRANSPORTASI UMUM
Desa Margorejo hanya sedikit jalur saja yang dilewati jalur transportasi umum jenis
Angkot. Namun saat ini sudah sangat berkurang. Angkutan yang lewat hanya beberapa
saja karna banyak masyarakat yang sudah tidak menggunakan fasilitas angkutan
tersebut. Masyarakat lebih banyak yang menggunakan kendaraan pribadi roda dua
(Sepeda Motor).
TRADISI / BUDAYA
Terdapat satu tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat desa Margorejo yakni
tradisi Nyadran yang dilaksanakan setiap tahun pada bulan suro dan tradisi Sedekah
Bumi (Tumpengan) yang dilakukan pada setiap terjadi panen raya.
KULINER KHAS
Saat ini masih belum ada rumah makan/restoran seafood namun di margorejo ini
terdapat warga yang menjual kepiting rajungan. Hal ini jika dimanfaatkan makan akan
menjadi potensi kulener seafood khas margorejo.
3.3 PROFIL KAWASAN MIKRO DTW BAHARI DI WILAYAH 4 DESA

3.3.1 KONDISI EKSISTING PANTAI  Rizky

A. AKSESIBILITAS INTERNAL
1. Kondisi Akses 1 – Menuju Pantai Muara Kencan & Pantai Kinasih
Akses menuju Pantai Muara Kencan melewati Desa Pidodo Kulon Kecamatan
Patebon dengan jenis jalan lokal. Kondisi jalan terbagi menjadi dua kategori:
 Point 1-5, kondisi jalan buruk sepanjang 1,17 km dengan perkerasan tanah
berbatu, dimensi jalan memiliki lebar 3 m.
 Point 6-10, kondisi jalan cukup baik sepanjang 2,33 km dengan perkerasan
aspal dan beton, dimensi jalan memiliki lebar 4 m.
2. Kondisi Akses 2 – Menuju Pantai Jomblom
Akses menuju Konsep Mangrove Park Jomblom melewati Desa Korowelang Anyar,
Kecamatan Cepiring yang dapat terhubung dengan Pantai Muara Kencan seperti
gamabr berikut. Kondisi jalan terbagi menjadi dua kategori:
 Point 1-5, kondisi jalan baik sepanjang 1,85 km dengan perkerasan beton,
dimensi jalan memiliki lebar 4 m.
 Point 6-8, kondisi jalan buruk sepanjang 1,15 km dengan perkerasan tanah
berbatu, dimensi jalan memiliki lebar 2 m.
3. Kondisi Akses 3 – Menuju Kawasan Tambak
Akses menuju Konsep Seafood Cullinary Korowelang melewati Desa Korowelang
Anyar, Kecamatan Cepiring yang dapat terhubung dengan Konsep Mangrove Park
Jomblom seperti gambar berikut. Kondisi jalan terbagi menjadi dua kategori:
 Point 1-2, kondisi jalan baik sepanjang 1,4 km dengan perkerasan beton, dimensi
jalan memiliki lebar 2 m.
 Point 3-9, kondisi jalan buruk sepanjang 2,5 km dengan perkerasan tanah
berbatu, dimensi jalan memiliki lebar 4 m. Pada point 8-9 dimensi jalan hanya
selebar 0,5 m, sedangkan pada point 7-8 sedang mengalami proses perbaikan
jalan.
B. ATRAKSI DAN FASILITAS WISATA EKSISTING  Rizky
1. Pantai Muara Kencan & Pantai Kinasih
Permasalahan
• Kondisi fasilitas tidak terawat, bahkan cenderung rusak dan kotor seperti kolam
renang, playground, pelantaran pantai, mushola dan toilet.
• Tidak terdapat area penerimaan, seperti tempat parkir dan drop off pengunjung.
• Fasilitas penerangan sangat minim, hanya terdapat pada bangunan.
• Vegetasi, tanaman liar seperti ilalang cukup mengganggu akses visual Ketika
berkunjung.
• Kondisi kebersihan, sangat kontor dan minim fasilitas kebersihan.
• Tidak memiliki akses langsung dari Pantai Muara Kencan menuju Pantai
Jomblom.
Potensi
• Terdapat lahan yang masih bisa dikembangkan untuk fasilitas pendukung dan
wahan wisata lain.
• Kondisi vegetasi peneduh cukup banyak terutama pada area gazebo dan
sitting group sehingg terasa teduh
2. Pantai Jomblom
Profil Kondisi
• Akses menuju pantai tidak ada, beberapa jembatan penghubung antar tambak
yang dapat menghubungkan dengan pantai rusak.
• Kawasan pantai rawan abrasi kurang lebih 100m2 dan 4,4 Ha area tambak.
Abrasi di PantaI Jomblom telah terjadi dari tahun 2001. Selain abrasi, Kawasan
tersebut sering terjadi banjir rob, bencana terparah terjadi pada bulan juli 2022
lalu.
• Sebaran tanaman mangrove hanya terdapat pada jalan setapat yang
mengelilingi tambak.
• Area parkir yang digunakan oleh masyarakat, berada di salah satu warung
dengan luas 400m2.
3. Kawasan Tambak Kalirandu Gede dan Korowelang Kulon
Profil Kondisi
• Akses menuju Pantai Jomblom dapat melewati jalan setapak tambak yang harus
dilewatii dengan jalan kaki, Panjang jalan melalui sisi (a) timur kurang lebih 505
m dan sisi (b) barat 730 m.
• Penataan konsep Sea Food Culinnair Center berdekatan dengan pantai, pada
area tersebut terdapat lahan dengan perkerasan tanah dengan elevasi lebih
tinggi 3m. Sehingga dapat memberikan view yang menarik untuk melihat
sunside dan area sekeliling.
• Tidak terdapat area parkir dan lahan potensial yang dapat dijadikan area parkir,
hal ini dikarenakan didominasi oleh area tembak sehingga hanya terdapat lahan
perairan.
3.3.2 LANDSCAPE PANTAI JOMBLOM
Pantai Jomblom dengan sejarah yang cukup kuat sebagai salah satu wisata pantai yang
cukup berkembang dimasanya kini justru mulai terlupakan karena berberapa permasalahan
yang mengakibatkan kawasan pantai tidak diminati lagi oleh wisatawan meskipun landscape
pantai yang tidak kalah dari obyek wisata pantai yang berkembang di Kabupaten Kendal.
Hamparan tanah lapang masih dijumpai yang dihiasi dengan pepohonan khas pantai yakni
pohon bakau dan cemara pantai tumbuh tersebar di kawasan ini. Akan tetapi karena sudah
sangat jarang dikunjungi oleh wisatawan kawasan ini mengalami degradasi lingkungan,
sampah berserakan dan kawasan terlihat sudah tidak terawat lagi. Berikut ini kondisi
lanscape Pantai Jomblom terkini dapat dilihat pada beberapa foto berikut.

3.3.3 HISTORIKAL ABRASI PANTAI


Perubahan arah gelombang air laut kerap kali berubah akibat berbagai faktor baik itu
perubahan kondisi alam maupun perubahan gelombang akibat pembangunan di wilayah
pesisir yang mengakibatkan terjadinya fenomena abrasi.
Berdasarkan informasi awal di lapangan bahwa pantai jomblom mengalami abrasi yang
cukup signifikan terlihat sekitar tahun 2015 keatas. Dengan menggunakan perbandingan
kondisi pantai pada citra satelit di berbagai versi pengamblan gambar dapat terlihat
perubahan kondisi pantai dan tingkat abrasi yang sudah terjadi.
Pada pengambilan gambar satelit di Pantai Jomblom pada tahun 2011 tergambarkan
hamparan pasir pantai yang begitu luas dimana terdapat aliran muara sungai sebagai
pembatas area tambak. Namun pada pengambilan gambar satelit pada tahun 2015 terjadi
perubahan terhadap kondisi pantai daimana pasir pantai semakin tenggelam dan kawasan
yang menjadi muara sungai hilang akibat endapan erosi sungai yang menumpuk di muara
dan berubah menjadi kawasan tambak. Sedangkan pada pengambilan citra tahun 2021
terjadi perubahan yang sangat signifikan terhadap pantai dimana terjadi abrasi yang cukup
tinggi dalam kurun waktu 5 tahun lahan tambak kurang lebih seluas 8,9 ha hilang akibat
abrasi.
Bukan tidak dilakukan tindakan apapun untuk mencegah dan mengurangi dampak
gelombang air laut yang mengakibatkan abrasi, disini masyarakat sudah pernah mencobab
menanam tanaman bakau untuk melindungi lahan dengan cara memecah/menghalangi
ombak akan tetapi usaha tersebut tidak membuahkan hasil, banyak bakau yang tidak
bertahan hidup. Berdasarkan penggalian informasi awal hal ini terjadi dikarenakan
keterbatasan kemampuan dan teknik penanaman bakau yang kurang tepat yang dilakukan
oleh petambak.

Citra Satelit Pantai Jomblom Tahun 2011


Citra Satelit Pantai Jomblom Tahun 2015

Citra Satelit Pantai Jomblom Tahun 2021


3.3.4 ENVIRONMENTAL ASSESMENT  Rizky
Scenic View, terbagi menjadi jenis yaitu point view dan path view. Hal ini dipengaruhi factor
fisik dari suatu wilayah yang memiliki ciri khas sebagai daya Tarik tersendiri. Berdasarkan
point 1, merupakan view dari pantai yang mengarah ke laut di Pantai Muara Kencan. Point
2, akses menuju Pantai Muara Kencan dimana akses masuk menuju pantai pengunjung
dapat menyaksikan pemandangan tambak di sisi kanan dan kiri jalan. Point 3, disepanjang
jalur menuju Pantai Muara Kencan terdapat deretan pohon cemara laut. Point 4, merupakan
pemandangan yang dapat disaksiakn pengunjung ketika berada di Pantai Jomblom, dimana
kawasan pantai telah tergerus oleh abrasi dan beralih menjadi tambak. Point, 5 Akses
masuk menuju Pantai Jomblom terdapat pemandagan sawah di kanan dan kiri jalan. Point
6, view yang dapat terlihat dari Pantai Jomblom yang dapat diakses dari area tambak. Point
7, Akses masuk menuju area tambak merupakan jalan pematang tambak dimana disisi
kanan dan kiri terdapat tanaman mangrove. Point 8, Akses menuju tambak dari jalan masuk
Pantai Jomblom memiliki kesamaan yaitu terdapat pemandangan dari bentang sawah yang
luas.
3.3.5 POTENSI SCENIC VIEW  Rizky
Environtmetal Assessment, di Kawasan Pantai Muara Kencan hingga area tambak memiliki
kondisi lingkungan yang berbeda.
• Pada Kawasan Pantai Muara Kencan memiliki aktivtas utama sebagai tempat rekreasi,
dimana terdapat beberapa fasilitas yang menujang aktivitas tersebut. Selain itu, terdapat
pula area yang merupakan habitat satwa dari Burung Kuntul, burung tersebut merupakan
jenis burung air yang sebagian hidupnya berada di daerahlahan basah seperti area
tambak.
• Pada Kawasan Pantai Jomblom, sering terjadi bencana abrasi sekitar tahun 1998 dan
berlanjut hingga awal tahun 2000-an, tercatat hingga tahun 2021 telah terjadi pengikisan
area pantai seluas 8,9 Ha.
• Sebaran mangrove cukup dominan dibandingkan dengan tanaman lainnya, tanaman ini
dapat ditemukan di sepanjang pemantang yang mengililingi tambak di seluruh kawasan.
Fungsi dari tanaman mangrove ini untuk mencegah terjadinya pengikisan tanah pada
pemantang jalan tambak tersebut.

Anda mungkin juga menyukai