Anda di halaman 1dari 13

Pelayanan Farmasi

Teknik
Pembuatan Obat
Sediaan Emulsi
Bagian B – XI FKK
Nama Kelompok :

- Alvina Septiana Andini


- Defa Luna
- Rosa Triana Lumban Gaol
Pelayanan Farmasi

TABLE OF CONTENTS

01 02 03
Bahan Pengemulsi Cara Pembuatan
Uji Sediaan Emulsi
(Emulgator) Emulsi
NAME OF THE PHARMACY

01
Emulgator
NAME OF THE PHARMACY

Emulgator bahan alam yaitu emulgator yang diperoleh


dari alam tanpa proses yang rumit. Emulgator alam
digolongkan menjadi 3, yaitu :
1. Emulgator alam dari tumbuhan
Contoh : gom arab, tragacanth,
agar-agar, chondrus, dsb
2. Emulgator alam dari hewan
Contoh : kuning telur, adepslanae
3. Emulgator buatan
Contoh : sabun, tween, span
NAME OF THE PHARMACY

02
Cara Pembuatan
NAME OF THE PHARMACY

3 Metode Pembuatan Emulsi

Metode gom kering Metode gom basah Metode botol

Zat pengemulsi dicampur Zat pengemulsi Minyak dan serbuk gom


dengan minyak, lalu ditambahnkan ke dalam air dimasukkan ke dalam botol
ditambahkan air untuk agar membentuk mucilage, kering, kemudian
pembentukan corpus emulsi kemudian dimasukkan ditambahkan 2 bagian air,
perlahan minyak untuk kemudian dikocok kuat
membentuk emulsi
NAME OF THE PHARMACY

● Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan emulsi :


1. Mortir dan stamper
2. Botol
3. Mixer, Blender
4. Homogenizer
5. Colloid Mill

● Cara membedakan tipe emulsi :


1. Dengan pengeceran fase
2. Dengan pengecatan/pemberian warna
3. Dengan kertas saring
4. Dengan konduktivitas listrik
Kestabilan Emulsi

1. Creaming
Creaming adalah terpisahnya emulsi menjadi 2 lapisan, dimana yang satu mengandung fase
dispers lebih banyak daripada lapisan yang lain.

2. Koalesan dan cracking (breaking)


Breaking yaitu pecanya emulsi karena film yang meliputi partikel rusak dan butir minyak akan
koalesan (menyatu).

3. Inversi
Inversi yaitu peristiwa berubahnya sekonyong-konyong tipe emulsi w/o menjadi o/w atau
sebaliknya.
UJI SEDIAAN EMULSI
Metode yang dapat duigunakan untuk menilai efesiensi emulgator yang ditambahkan adalah metode
HLB(Hydrophilic-Lipophilic Balance)

Apa itu HLB ?


HLB adalah singkatan dari Hydrophylic-Lipophylic Balance adalah nilai untuk
mengukur efisiensi surfaktan. semakin tinggi nilai HLB surfaktannya maka semakin
tinggi nilai kepolarannya, untuk emulsi yang akan diemulsikan surfaktan terdapat
nilai HLB yang disebut HLB butuh minyak. Agar emulsi menjadi baik maka
diperlukan nilai HLB yang cocok.

Kapan digunakan metode HLB ?


Metode HLB digunakan apabila emulsi yang dibuat menggunakan suatu surfaktan yang
memiliki nilai HLB. Sebelum dilakukan pencampuran terlebih dahulu dilakukan
perhitungan harga HLB dari fase internal kemudian dilakukan pemilihan emulgator
yang memiliki nilai HLB yang sesuai dengan HLB fase internal.
Setelah diperoleh suatu emulgator yang cocok, maka selanjutnya dilakukan
pencampuran untuk memperoleh suatu emulsi yang diharapkan. Umumnya emulsi akan
berbantuk tipe M/A bila nilai HLB emulgator diantara 9 – 12 dan emulsi tipe A/M
bila nilai HLB emulgator diantara 3 – 6.
Bagaimana Konsep HLB ?

Nilai ini menghitung keseimbangan karakteristik hidrofolik-lipofilik dan molekul emulsifier dengan skala numerik.
Nilai HLB untuk emulsifier non ionik dapat dihitung dari komposisi teoritis (berat molekul) atau dengan data analitis seperti bilangan
penyabunan dan bilangan asam.

Nilai HLB ini berkisar antara 1 sampai 40, dimana angka yang lebih rendah pada umumnya menunjukkan kelarutan dalam minyak dan
angka yang lebih tinggi menunjukkan kelarutan dalam air.

Rumus HLB
Rumus I
A % b = ((x – HLB b)/ HLB a – HLB b) x 100 %
B % a = ( 100% – A%)
Keterangan :
x = Harga HLB yang diminta ( HLB Butuh)
A = Harga HLB tinggi
B = Harga HLB rendah

Rumus II
(B1 x HLB1) + (B2 x HLB2) = (B campuran x HLB campuran)
Apa hubungan antara Nilai HLB dengan emulsi ?
Untuk mendapatkan emulsi yang baik dan stabil maka sebelumnya perlu diketahui nilai HLB
yang cocok karna nilai HLB menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kestabilan
emulsi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai