Anda di halaman 1dari 10

Modul ke:

03 Fakultas
Kewirausahaan 2
Perbedaan, Mengembangkan Ide dan Manfaat
Pengembangan Entrepreneurship, Teknopreneur
ship dan Sosiopreneurship; Implementasi Start Up
dan E-Commerce pada Usaha Modern
Program Studi

Letakkan foto Terbaik anda disini

Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi


Pendahuluan
 Entrepreneuship ialah jiwa wirausaha yang terdapat pada diri seseorang
yang terepresentasikan melalui sikap dan perilakunya dalam memilih dan
menggapai tujuan, keberanian memulai, mengambil resiko dan ketidakpastian
dengan mengidentifikasi peluang serta mengerahkan sumber daya yang
diharapkan untuk mendukung aksinya sehingga tercapai pertumbuhan dan
keuntungan.

 Technopreneurship merupakan proses dan pembentukan perjuangan gres


yang melibatkan teknologi sebagai basisnya, dengan harapan bahwa
penciptaan taktik dan penemuan yang sempurna kelak bisa menempatkan
teknologi sebagai salah satu faktor untuk pengembangan ekonomi nasional.

 Sociopreneurship adalah proses membangun perjuangan berbasis


kegiatan sosial. Bukan menjadi rahasia, bahwa permasalahan sosial dan
ekonomi Indonesia yaitu kemiskinan dan banyaknya pengangguran.

<
← MENU AKHIRI >

Manfaat Pengembangan

Penciptaan wirausaha (entrepreneur) menjadi alternatif solusi atas berbagai


masalah di masyarakat seperti kemiskinan dan kesenjangan sosial, meningkatnya
pengangguran usia produktif dan menipisnya cadangan pasokan energi, yang
kesemuanya menuntut adanya tindakan kreatif dan inovatif. Jiwa kewirausahaan
bukan hanya sebatas kecerdasan akademik dan keterampilan menghasilkan produk
tetapi juga jiwa dinamis dalam menangkap tantangan dan resiko kemudian
mengubahnya menjadi peluang dan potensi pertumbuhan (Soegoto 2009, dalam
Herwin Moppangga, 2015). Lebih lanjut dikemukakan bahwa entrepreneur mulai
berkembang bukan hanya berdasarkan pada imitasi belaka, melainkan sudah
mengikuti pada tiga tahapan spektrum, yaitu spectrum invensi, inovasi serta
imitasi. Spektrum invensi merupakan tataran entrepreneur yang paling tinggi,
setelah inovasi dan imitasi dimana pada spectrum imitasi pelaku bisnis hanya
mendasarkan pada meniru produk atau bisnis yang sudah ada untuk mendapatkan
bagian pasar dari produk tersebut.

<
← MENU AKHIRI >

Sifat Technopreneur agar sukses
 Percaya diri
 Berorientasi pada tugas dan hasil  
 Pengambilan resiko
 Kepemimpinan
 Keorisinilan
 Berorientasi pada masa depan
 Kreatifitas dan inovasi
 Mampu melihat teknologi dalam 2-5 tahun kedepan

<
← MENU AKHIRI >

Industri Kreatif
Industri kreatif adalah proses penciptaan, kreativitas, dan ide dari
seseorang atau sekelompok orang yang dapat menghasilkan
sebuah karya, tanpa mengeksploitasi sumber daya alam, serta
dapat dijadikan produk ekonomi yang menghasilkan. Kreatifitas
yang dihasilkan harus dapat membuka lapangan pekerjaan yang
dibutuhkan.
Persaingan dagang dan pembangunan ekonomi yang semakin
mendunia (globalisasi), menyebabkan seluruh bangsa berusaha
mengejar ketertinggalan. Bangsa-bangsa dengan berbagai
kelebihan dan kekurangan telah berusaha membangun dengan
menyesuaiakan kemampuan dan aset yang dimilikinya. sumber
daya manusia sangat memegang peran dalam pembangunan
suatu bangsa.

<
← MENU AKHIRI >

Implementasi StartUp
Melihat perkembangan startup di Indonesia yang atraktif,
pemerintah ikut turut andil memberikan perhatian secara khusus,
baik secara finansial maupun dalam hal meningkatkan sumber daya
manusia. Hal ini dibuktikan dengan dibentuknya Badan Ekonomi
Kreatif (Bekraf) dan Gerakan 1000 startup digital yang nantinya
akan melahirkan bakal industri digital startup. Pengenalan terhadap
dunia startup mulai digaungkan di setiap provinsi dari hulu ke hilir.
Melalui gerakan tersebut para calon founder akan dibina melalui
beberapa tahapan proses mulai dari penanaman paradigma sebagai
wirausaha digital hingga strategi peluncuran produk yang siap
digunakan dan menjadi solusi dalam masyarakat. Pemerintah turut
mendampingi dan memberikan pengawasan hingga startup siap
untuk mendapatkan pendanaan awal (seed funding)

<
← MENU AKHIRI >

Implementasi E-Commerce
E-commerce merupakan penggunaan internet, world wide
web (web), dan mobile application untuk proses transaksi
bisnis (Traver & Laudon, 2014). Dengan perkembangan e-
commerce yang semakin meningkat, jika seorang pelaku
pasar melihat konsumen sebagai target pasif dari serbuan
kampanye iklan dan branding produk yang berusaha untuk
mempengaruhi persepsi konsumen akan suatu produk
dalam jangka panjang dan mempengaruhi prilaku
pembelian konsumen. Keunikan Teknologi e-commerce
Traver & Laudon (2014) memberikan kategori menjadi
delapan identitas yang unik.

<
← MENU AKHIRI >

Tipe-tipe E-Commerce
o E-commerce Bisnis ke Konsumen (B2C)

o E-commerce Bisnis ke Bisnis (B2B)

o E-commerce Konsumen ke Konsumen (C2C)

o E-commerce Sosial

o Mobile E-commerce

<
← MENU AKHIRI >

Daftar Pustaka
[1] Marti’ah, S. (2017). Kewirausahaan berbasis teknologi (technopreneurship) dalam
perspektif ilmu pendidikan. Edutic-Scientific Journal of Informatics Education, 3(2).

[2] Ermawati, N., & Rusdianto, H. (2014). Pengembangan Wirausaha Industri Kreatif melalui
inovasi produk berbasis syariah. In Seminar Nasional Menuju Masyarakat Madani dan
lestari. universitas islam indonesia.

[3] Firmansyah, A. (2018). Kajian Kendala Implementasi E-Commerce di


Indonesia. Masyarakat Telematika Dan Informasi: Jurnal Penelitian Teknologi Informasi Dan
Komunikasi, 8(2), 127-136.

<
← MENU AKHIRI
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai