Anda di halaman 1dari 11

Keadaan geografi

Nusantara: Potensi
sumber daya hayati
& Non hayati
Kelompok 3
Anggota Tim:
1. Dewi Sartika E011221085
2. Dwi Ahmad Mauliyadi E011221092
3. Anisa Umaera E011221099
4. Daud Al-Fattah Alega F061221041
5. Muh. Iqram F061221048
6. Andi Azriel Akbar I011221171
7. Muh. Alfian Faiz I011221182
pembahasan
• Keadaan Geografi Nusantara
• Sumber Daya Hayati & Non Hayati
• Kondisi Potensi Sumber Daya Hayati
• Kondisi Potensi Sumber Daya Non-Hayati
Keadaan Geografi Nusantara
Letak geografis Indonesia di belahan bumi ini berada di daerah tropis, tepatnya di
pertemuan dua benua, benua Asia dan benua Australia, selain itu juga dikelilingi oleh
dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera india (Nontji, 1993).
Secara geografis, Indonesia terdiri dari lebih dari 17.504 pulau yang membentang
dari Sabang di ujung barat hingga Merauke di ujung timur, dan membentang sekitar
5.120 km dari barat ke timur dan 1.760 km dari utara ke selatan. Indonesia terletak di
zona vulkanik Pasifik dan memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif, seperti
Gunung Merapi, Gunung Agung, dan Gunung Rinjani. Selain itu, Indonesia juga
memiliki banyak sungai, danau, dan laut yang menjadi sumber daya alam penting
bagi negara ini..
Sumber Daya Hayati &
Non Hayati
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau
unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik,
tetapi juga non fisik. Sumberdaya ada yang dapat berubah (berubah ke
bentuk yang lain, baik menjadi semakin besar maupun hilang maupun ada
pula sumberdaya yang kekal (selalu tetap).
Sumber Daya Hayati &
Non Hayati
Sumberdaya hayati adalah salah satu sumberdaya dapat pulih (renewable resources)
yang terdiri atas flora dan fauna. Sumberdaya hayati secara harfiah dapat diartikan
sebagai sumberdaya yang mempunyai kehidupan dan dapat mengalami kematian.

Sumberdaya non hayati secara harfiah dapat diartikan sebagai sumberdaya yang
tidak mempunyai kehidupan dan tidak dapat mengalami kematian. Jenis-jenis
sumberdaya non-hayati diantaranya adalah bahan mineral, air, dan udara.
Kondisi Potensi Sumber Daya Hayati
Sumber daya hayati dapat meliputi tumbuhan, hewan, mikroorganisme, dan bahan-bahan yang
dihasilkan dari mereka, seperti pangan, obat-obatan, bahan bakar, serat, dan bahan kimia. Potensi
sumber daya hayati merujuk pada kemampuan suatu daerah atau wilayah untuk menyediakan
sumber daya hayati yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Kondisi potensi sumber daya hayati
dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti iklim, tanah, topografi, dan keanekaragaman hayati.
Namun, potensi sumber daya hayati juga dapat dipengaruhi oleh aktivitas manusia, seperti
penebangan hutan, perburuan liar, dan kegiatan pertanian yang tidak berkelanjutan.
Kondisi Potensi Sumber Daya Hayati
Contoh potensi sumber daya dapat pulih:
1. Hutan mangrove
Hutan mangrove merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting di wilayah pesisir. Indonesia memiliki hutan mangrove yang luas
dibandingkan dengan negara lain. Hutan -hutan ini dapat menempati bantaran sungai-sungai besar hingga 100 km masuk ke pedalaman seperti
yang dijumpai di sepanjang sungai Mahakam dan sungai Musi.
2. Padang lamun dan rumput laut
Potensi rumput laut (alga) di perairan Indonesia mencakup areal seluas 26.700 ha denganpotensi produksi sebesar 482.400 ton/tahun. Pemanfaatan
rumput laut untuk industri terutama pada senyawa kimia yang terkandung di dalamnya, khususnya karegenan, agar, dan algin (Nontji, 1987).
3. Terumbu karang
Terumbu karang mempunyai fungsi ekologis sebagai penyedia nutrien bagi biota perairan,pelindung fisik, tempat pemijatan,tempat bermain dan
asuhan berbagai biota: terumbu karang juga menghasilkan berbagai produk yang mempunyai nilai ekonomi penting seperti berbagai jenis hasil
perikanan, batu karang untuk konstruksi.
Kondisi Potensi Sumber Daya Non-Hayati
Kondisi Sumber daya non-hayati adalah sumber daya yang berasal dari alam, namun tidak berwujud seperti
sumber daya air, udara, tanah, mineral, serta keanekaragaman hayati seperti tumbuhan dan hewan. Potensi
sumber daya non-hayati sangat bervariasi tergantung dari jenisnya, namun secara umum dapat dilihat sebagai
berikut:
• Sumber daya air: Kondisi potensi sumber daya air dipengaruhi oleh faktor iklim dan topografi
• Sumber daya udara: Kondisi potensi sumber daya udara dipengaruhi oleh kualitas udara dan kondisi iklim.
• Sumber daya mineral: Kondisi potensi sumber daya mineral dipengaruhi oleh jenis mineral, lokasi dan
kondisi geologis.
• Keanekaragaman hayat: Kondisi potensi keanekaragaman hayati dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan,iklim dan aktivitas manusia.
Kondisi Potensi Sumber Daya Non-Hayati
Contoh sumber daya tidak dapat pulih:

• Bahan tambang

Bahan bangunan, pasir, besi, batu apung , garam, titanium dan emas

• Minyak dan gas bumi

Beberapa kegiatan eksplorasi minyak bumi dilepas pantai telah mulai berproduksi seperti Laut Jawa dan Selat Makassar. Pada tahun 1985 Indonesia memiliki cadangan

minyak bumi 6,65 milyar barel dan gas alam sekitar 14,5 milyar barel. Cadangan migas terdapat di 60 cekungan yang sebagian besar terdapat dilayah pesisir dan lautan,

seperti Kepulauan Natuna, pantai selatan Pulau Jawa, Selat Makassar dan Celah Timor.

• Jasa-jasa lingkungan

Jasa-jasa lingkungan yang dimaksud meliputi fungsi kawasan pesisir dan lautan sebagai tempat rekreasi dan parawisata, media transportasi dan komunikasi, sumber

energi, sarana pendidikan dan penelitian, pertahanan keamanan, penampungan limbah, pengatur iklim, kawasan lindung dan sistem penunjang kehidupan serta fungsi

fisiologis lainnya. Wilayah pesisir dan lautan ini juga memiliki potensi sumber daya energi yang cukup besar dan belum dimanfaatkan secara optimal. Sumber energi yang

dapat dimanfaatkan tersebut antara lain pasang surut, gelombang perbedaan salinitas, angina dan pemanfaatan perbedaan suhu air laut dilapisan permukaan dan lapisan

dalam perairan dikenal dengan OTEC (Ocean Thermal Energy Convertion).


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai