Training
PT. KORINTIGA HUTANI
Feb-Maret 2023
SFM dan RIL
SFM (Sustainable Forest Management) - Pengelolaan Hutan Lestari :
Usaha yang dilakukan secara terus menerus dalam mengelola hutan
dengan mempertimbangkan aspek kelestarian fungsi produksi, fungsi
ekologi dan fungsi sosial.
Produksi Ekologi
RIL
SFM
Sosial
Reduce Impact Logging (RIL)
Pengertian :
Pembalakan yang direncanakan, serta pembalakan yang
bernuansa lingkungan
Teknik Pembalakan Hutan yang direncanakan secara
intensif dengan sistem operasional lapangan menggunakan
teknik pelaksanaan dan peralatan yang tepat serta diawasi
secara terpadu untuk meminimalkan kerusakan tanah
maupun kerusakan tegakan tinggal
(system pemanenan kayu ramah lingkungan)
Reduce Impact Logging (RIL)
Sasaran :
Meminimalkan dampak negatif aktivitas pembalakan hutan
pada lingkungan seperti erosi, sedimentasi maupun
pengeruhan air sungai
Meningkatkan efesiensi pembalakan melalui pengurangan
volume limbah penebangan, biaya pembalakan dan
peningkatan kualitas produksi kayu
Menciptakan ruang tumbuh yang optimal bagi tegakan tinggal
dengan memaksimalkan pertumbuhan pohon dan hasil hutan
non kayu
Meningkatkan pendapatan, kesehatan dan keselamatan
pekerja maupun masyarakat
Menciptakan kondisi pengelolaan hutan tropis secara lestari
RIL dan Peraturan Perundangan
Penerapan Reduced Impact Logging (RIL)
Penerapan Reduced Impact Logging (RIL)
• UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Trase Jalan
Batas PAK Penandaan Pohon Trase Jalan
Sarad
Data Ukur LHC Data Ukur
Peta Rencana
Peta PAK Peta Pohon-Kontur Peta Jalan
Pemanenan Kayu
PERENCANAAN
OPERASIONAL
Et-1
Pembangunan Jalan
Et 0 dan Et + Et 0
Pembukaan Jalan Sarad & TPn
MONITORING
Et 0
dan Penebangan Terarah & Optimal
EVALUASI
Et 0
Penyaradan Terkendali
Et 0
Rehabilitasi Pasca Operasi
Faktor Pendukung Pelaksanaan RIL
Komitmen
Manajemen
Perencanaan
Reward and
Berdasarkan
Punishment
Hasil Survey
Training dan
Sosialisasi Intensif
Prosedur Kerja RIL
PERENCANAAN
Peta Rencana Pemanenan Kayu Tanda-tanda Lapangan
OPERASIONAL
Pembangunan Jalan
MONITORING Pemasangan
& EVALUASI Penebangan Terarah & Optimal Label
Rehabilitasi
Perencanaan RIL
Informasi di Peta :
Batas Petak dan Anak Petak
Jalur Cruising
Sebaran Pohon dan No. Pohon
Topografi (pematang, sungai, alur,dsb)
Jaringan Jalan
Jaringan Jalan Sarad
Lokasi TPn
Kawasan Lindung (jika ada)
8 Pool (pojok) Petak Seng dicat putih arah batas pakai cat merah
Tanda Batas RKT dan Batas Petak
Pole
Kawasan Lindung :
1. Kawasan Kiri-kanan Sungai
2. Kawasan yang dilindungi masyarakat
Kegiatan Felling
Keselamatan
Limbah Minimal
Kemudahan Penyaradan
Limbah Kayu
• Limbah Pembalakan :
Kayu sisa hasil pembalakan yang tidak dimanfaatkan lagi oleh
pemegang izin yang sah pada kegiatan pembalakan.
Kawasan Lindung :
1. Bufer Zone Sungai
(Kawasan Kiri-kanan Sungai)
2. Kawasan yang dilindungi masyarakat
Pohon Lindung
1. Pohon Buah :
>>> Durian, Petai, Kapul, Pasi, dsb.
2. Pohon Madu
>>> Banggeris
3. Tengkawang
Perbanyak
Teknik Winching
Pembuatan Sudetan
Atau Rumpukan
sebagai jalan air
ke arah tegakan hutan
Pencegahan dengan sudut 45 derajat
memotong jalan sarad
pasca operasi
Monitoring :
Dilakukan pada saat operasi dan setelah operasi oleh personil
Block Ispector
Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat penerapan RIL
dengan menggunakan stardar kriteria penerapan RIL untuk
kegiatan penebangan dan penyaradan
Evaluasi :
Dilakukan terhadap kegiatan perencanaan, operasional dan
monitoring
Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian
sasaran yang diharapkan dengan penerapan RIL dan menyusun
langkah-langkah perbaikan
Standar Kriteria Penerapan RIL
Felling (Penebangan)
No Kriteria / Indikator Standar Bobot
1. Penggunaan Peta Pemanenan Dipahami dan digunakan 10
2. Arah Rebah Ada takik rebah dan takik balas 20
Arah < 60 derajat terhadap jalan sarad
3. Pemanfaatan Pohon Pohon produksi tidak tertinggal 10
Pohon cacat bisa dibuktikan/ditandai
4. Optimalisasi Pemanfaatan Batang Tinggi tunggul < 40 cm (tidak berbanir) 10
(minimalisasi limbah) Tinggi tunggul / hasil trimming < 10 cm di atas /
dari banir
Limbah ujung dia.. > 40 cm sehat, panjang < 50 cm
5. Pemasangan Label (Tag Plate) Tunggu label A, Batang Label B, Foreman Label C 15
Hasil Bucking ditandai
6. Kerusakan Tegakan Tinggal Satu pohon tebang tidak merusak lebih dari 2 pohon 15
inti
7. Laporan Harian Felling Form Harian dibuat disertai Label C 10
8. Pemakaian Alat Pelindung Diri Menggunakan helm, sepatu dan kaos tangan 10
(APD)
Standar Kriteria Penerapan RIL
Skidding (Penyaradan)
No Kriteria / Indikator Standar Bobot
1. Penggunaan Peta Pemanenan Dipahami dan digunakan 10
2. Pembukaan jalan sarad utama Jalan sarad utama dibuat sebelum penebangan 10
sebelum penebangan Manuver unit tidak ada
3. Winching Lebih dari 60% log ditarik dengan teknik winching 15