Anda di halaman 1dari 43

TATA KELOLA KLINIK

DAN
PERSIAPAN AKREDITASI KLINIK

dr. Ahmad Ramadhan, MKM


Surveior FKTP Provinsi Jambi

Disampaikan pada:
Sosialisasi Akreditasi Klinik
Jambi, 20 Desember 2022
Dasar Hukum
• PMK No 9 tahun 2014 tentang Klinik
• PMK No 14 tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha Dan
Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Sektor Kesehatan, lampiran 29 Standar Usaha Klinik.
• PMK No. 30 tahun 2022 tentang Indikator Nasional Mutu
Pelayanan Kesehatan Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter
Gigi, Klinik, Pusat Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit,
Laboratorium Kesehatan, dan Unit Transfusi Darah.
• PMK No 34 tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan
Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi.
Lanjut………Dasar Hukum
• Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.
02.02/I/3991/2022 Tentang Petunjuk Teknis Survei Akreditasi
Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit
Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi.
Istilah dan Definisi
• Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang menyediakan pelayanan medik dasar
dan/atau spesialistik secara komprehensif.
• Klinik Swasta adalah Klinik yang diselenggarakan oleh masyarakat,
baik perorangan, badan usaha maupun badan hukum.
• Klinik Pratama adalah Klinik yang menyelenggarakan pelayanan
medis dasar.
• Klinik Utama adalah Klinik yang menyelenggarakan pelayanan
medis spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.
Penggolongan usaha Klinik berdasarkan
kemampuan pelayanannya
• Klinik Pratama
• Klinik Utama.
• Klinik Utama dapat menyelenggarakan pelayanan medik
spesialistik berdasarkan sistem organ dan/atau
cabang/disiplin ilmu pada satu atau lebih bidang spesialistik.
Penggolongan usaha Klinik berdasarkan
penyelenggaraan pelayanan

• Klinik rawat jalan; dan/atau


• Klinik rawat inap.
Persyaratan Umum
• Klinik Swasta dengan Pelayanan Rawat Jalan dapat berbentuk orang perorangan,
badan usaha atau badan hukum.
• Klinik Swasta dengan Pelayanan Rawat Inap dapat berbentuk badan usaha atau
badan hukum.
• Klinik dengan Penanaman Modal Asing hanya berbentuk badan hukum Perseroan
Terbatas.
• Dokumen profil Klinik meliputi
• nama dan alamat lengkap,
• visi,
• misi,
• struktur organisasi dan
• waktu penyelenggaraan Klinik.
Lanjutan……..Persyaratan Umum
• Dokumen self assessment Klinik meliputi
• kemampuan pelayanan Klinik,
• pelayanan (kefarmasian pemenuhan prasarana, peralatan dan SDM).
• Durasi pemenuhan standar oleh pelaku usaha untuk perizinan baru selama
3 (tiga) bulan, sejak NIB diterbitkan.
Persyaratan Khusus Usaha
• Daftar sarana, prasarana, bangunan, peralatan dan daftar obat-obatan dan
bahan habis pakai;
• Daftar SDM sesuai dengan kewenangan dan kompetensi dan struktur
organisasi;
• Daftar jenis pelayanan kesehatan pada Klinik;
• Dokumen Surat Izin Praktik (SIP) semua tenaga kesehatan yang bekerja di Klinik;
• Dokumen perjanjian kerja sama pembuangan limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3); dan
• Dokumen Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) bila Klinik mempekerjakan
Tenaga Kerja Warga Negara Asing (TK-WNA).
Lanjutan……..
• Persyaratan sarana & prasarana
• Ruang klinik pratama dan klinik utama:
• Ruang penerimaan
• Ruang pelayanan medik
• Ruang penunjang medik
• Ruang penunjang non-medik
• Khusus Klinik Pratama dan Klinik Utama yang hanya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
• Persyaratan peralatan
Struktur organisasi dan SDM Klinik
• Setiap Klinik harus memiliki kebijakan tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
(SOTK) yang menjabarkan seluruh kegiatan di Klinik
• Penanggung jawab Klinik Pratama harus seorang dokter, dokter gigi atau dokter
spesialis di bidang layanan primer.
• Dokter atau dokter gigi hanya dapat menjadi penanggung jawab untuk 1 (satu)
Klinik.
• Penanggung jawab Klinik harus memiliki Surat Izin Praktik (SIP) di Klinik tersebut
• Klinik pratama paling sedikit dapat terdiri dari (pilih salah satu):
• 2 (dua) dokter;
• 2 (dua) dokter spesialis di bidang layanan primer;
• 1 (satu) dokter dan 1 (satu) dokter spesialis di bidang layanan primer
• 2 (dua) dokter gigi.
Lanjutan
• Penanggung jawab kegawatdaruratan di Klinik Pratama adalah
dokter, dokter gigi atau dokter spesialis di bidang layanan primer.
• Penanggungjawab ruang farmasi Klinik adalah Apoteker (Apabila
Klinik menyelenggarakan pelayanan kefarmasian)
• Apoteker penanggung jawab dapat dibantu oleh apoteker lain,
tenaga teknis kefarmasian, asisten tenaga kefarmasian dan atau
tenaga lainnya sesuai kebutuhan
• SDM Kesehatan di Klinik
• Tenaga medis dan tenaga kesehatan lain memiliki STR dan SIP
bekerja di Klinik tersebut
Lanjutan
• Perhitungan jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan di Klinik
disesuaikan dengan hasil analisis beban kerja, serta kebutuhan
dan kemampuan pelayanan Klinik
• Pemanfaatan tenaga kesehatan WNA di Klinik dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku: IMTA,
sertifikat kompetensi, STR
• Tenaga Non Kesehatan
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT
LANGSUNG AKREDITASI
UU No. 36 TENTANG KESEHATAN

PERATURAN PEMERINTAH No. 47 TAHUN 2016 TENTANG


FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

PERMENKES No. 34 TAHUN 2022 TENTANG


AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT, KLINIK, LABORATORIUM
KESEHATAN, UNIT TRANSFUSI DARAH, TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER,
DAN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER GIGI
PERMENKES No. 14 TAHUN 2021
PERMENKES No. 43 TAHUN 2019 TENTANG PENYL.PERIZINAN
TENTANG PUSKESMAS PERMENKES No. 52 TAHUN 2018
BERUSAHA BERBASIS RISIKO TENTANG KESELAMATAN DAN
SEKTOR KES. KESEHATAN KERJA
PERMENKES No. 44 TAHUN 2016
TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN PERMENKES No. 11 TAHUN 2017
PUSKESMAS TENTANG KESELAMATAN PASIEN
KEPMENKES No. 25 TAHUN 2019
PERMENKES No 27 TAHUN 2017 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN
PERMENKES No. 39 TAHUN 2016 RISIKO DI LINGKUNGAN KEMKES
TENTANG PENCEGAHAN DAN
TENTANG PEDOMAN PIS-PK
PENGENDALIAN INFEKSI
STRUKTUR STANDAR & INSTRUMENT AKREDITASI KLINIK
B
M
S
A

A
T
K
SA

B
N
U
D
A
R
&

(
U
J(

3
2
U
2
A
)
N

E
L
E
M
E
N

P STANDARPenilaian
Elemen (EP): HARAPAN KINERJA, STRUKTUR, ATAU FUNGSI YANG
INI MENCAKUP
E •HARUS DITERAPKAN
EP akan menuntunAGAR
klinik KLINIK DAPATterhadap
dan surveior TERAKREDITASI.
apa yang akan ditinjau dan
N
I dinilai selama proses survei.
L • EP menunjukkan persyaratan yang harus dipenuhi agar dianggap sepenuhnya
A • SETIAP STANDAR SELALU DISERTAI DENGAN MAKSUD DAN
patuh terhadap standar tersebut.
I TUJUAN YANG BERTUJUAN UNTUK MEMBANTU MENJELASKAN
A • EP juga bermaksud untuk memberikan kejelasan pada standar dan membantu
MAKNA DARI STANDAR.
N Klinik
• MAKSUDuntuk memahami persyaratan yang ada, agar sepenuhnya dapat
DAN TUJUAN AKAN MENDESKRIPSIKAN /
memenuhi ketentuan yang ada, untuk membantu mengedukasi pimpinan dan
( MENJABARKAN TUJUAN DAN RASIONALISASI DARI STANDAR.
E tenaga kesehatan mengenai standar yang ada serta untuk memandu klinik
• MEMBERIKAN
P PENJELASAN BAGAIMANA STANDAR TERSEBUT
dalam persiapan proses edukasi.
) DAPAT DIPENUHI.

1
0
5
STANDAR AKREDITASI KLINIK
UNSUR STANDAR PMK 46 TAHUN 2015 DRAFT STANDAR REVISI
1. Kepemimpinan dan Manajemen Klinik 1. Tata Kelola Klinik
2. Layanan Klinik Berorientasi Pasien 2. Peningkatan Mutu dan Keselamatan
BAB 3. Manajemen Penunjang Layanan Klinik
4. Peningkatan Mutu Klinik dan Pasien
3. Pelayanan Klinik Perorangan
Keselamatan Pasien

STANDARD 26 Standar 22 Standar

ELEMEN PENILAIAN 499 Elemen Penilaian 104 Elemen Penilaian


KONSEP PENDEKATAN STANDAR AKREDITASI KLINIK
EDISI REVISI

PERBAIKAN
KINERJA DAN
TKK MUTU
PMKP LAYANAN
PKP KESEHATAN

INPUT

TKK : TATA KELOLA KLINIK


PMKP : PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
PKP : PENYELENGGARAAN KESEHATAN PERORANGAN
STANDAR AKREDITASI KLINIK EDISI
REVISI
JUMLAH
JUMLAH
BAB STANDAR ELEMEN
STANDAR
PENILAIAN
I Tata Kelola Klinik 4 19
Peningkatan Mutu dan Keselamatan
II 3 18
Pasien
III Penyelenggaraan Kesehatan Perorangan 15 67

3 22 104
BAB I. TATA KELOLA KLINIK

JUMLAH
BAB STANDAR
ELEMEN PENILAIAN
1 Pengorganisasian Klinik 3
2 Tata Kelola Sumber Daya Manusia 3
TATA KELOLA
I 3 Tata Kelola Fasilitas dan Keselamatan 11
KLINIK
4 Tata Kelola Kerja Sama 3

TOTAL 4 19
BAB II. PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

JUMLAH
BAB STANDAR
ELEMEN PENILAIAN
1 Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien 5
PENINGKATAN
MUTU DAN 2 Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien 8
II KESELAMATAN
PASIEN 3 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 5

TOTAL 3 18
BAB III. PENYELENGGARAAN KESEHATAN PERORANGAN
JUMLAH
BAB STANDAR
ELEMEN PENILAIAN
1 Hak Pasien dan Keluarga 7
2 Klinik Melibatkan Pasien dan Keluarga dalam Proses Asuhan 2
3 Penerimaan Pasien Klinik 4
4 Pengkajian Pasien 3
5 Rencana Asuhan dan Pelaksanaan 3
6 Pelayanan Promotif dan Preventif 2
PENYELENGGARAAN 7 Pelayanan Pasien Risiko Tinggi dan Penyediaan Pelayanan Risiko Tinggi 2
III KESEHATAN 8 Pelayanan Anestesi dan Bedah 6
PERORANGAN
9 Pelayanan Gizi 4
10 Pemulangan dan Tindak Lanjut Perawatan 3
11 Pelayanan Rujukan 5
12 Penyelenggaraan Rekam Medis 4
13 Pelayanan Laboratorium 7
14 Pelayanan Radiologi Diagnostik 2
15 Pelayanan Kefarmasian 13
TOTAL 15 67
Dokumen dan Rekaman.

Pengertian dokumen adalah:


 Semua dokumen yg harus disiapkan Puskesmas/Klinik, dan
untuk memenuhi instrumen Akreditasi.

 Rekaman adalah:
 Dokumen yang memberi bukti obyektif dari kegiatan yang
dilakukan atau hasil yang dicapai didalam kegiatan Klinik
untuk peningkatan mutu.
JENIS DOKUMEN AKREDITASI KLINIK

Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan


Sumber Jenis Fungsi
Terdiri dari : Terdiri dari : Terdiri dari :

A. Dok. Internal A. Dok. Induk A. Dok. Regulasi ( R )

B. Dok. Eksternal B. Dok. Terkendali B. Dok. Non Regulasi ( D )

C. Dok. Tidak Terkendali C. Dok. Rekaman (D)

D. Dok. Kadaluwarsa
DOKUMEN INTERNAL

 Adalah semua dokumen/regulasi internal yang harus


disiapkan, yang merupakan persyaratan yang diminta oleh
standar akreditasi.
 Dibedakan :
1. Dokumen yang merupakan REGULASI
2. Dokumen NON REGULASI
3. Rekaman : dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan.
DOKUMEN AKREDITASI BERDASARKAN FUNGSI :
1. DOKUMEN REGULASI :
1. SK . Adalah Dokumen Regulasi dg kedudukan tertinggi, Kalau untuk pelaksanaannya perlu petunjuk
dibuat Pedoman.
2. Rencana Lima Tahunan.
3. PEDOMAN/PANDUAN. Kalau untuk pelaksanaannya perlu petunjuk rinci per kegiatan, dibuatlah SOP.
4. SOP/SPO
5. PTP/PTK
6. KAK (= RENCANA)

2. DOKUMEN NON REGULASI (terkait dengan jaga mutu, tapi tidak bersifat mengatur) :
6. SIP, STR, SIPA, SIPB dll
7. PERIJINAN FKTP/KLINIK, PERIJINAN ALAT
8. STTPL, SERTIFIKAT dll

3. BUKTI / REKAM IMPLEMENTASI :


9. NOTULEN, DAFTAR HADIR, BUKU REGISTER, BUKU KERJA
10. SURAT2 UNDANGAN, SURAT TUGAS
11. AUDIO VISUAL
DOKUMEN EKSTERNAL

 Peraturan perundangan dan pedoman-pedoman yang


diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan
Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan organisasi
profesi, yang merupakan acuan bagi Klinik dalam
menyelenggarakan manajemen Klinik, upaya kesehatan
masyarakat, dan upaya kesehatan perorangan
 Dokumen-dokumen tersebut sebaiknya ada di Klinik, dan
merupakan dokumen eksternal yang dikendalikan,
 Dokumen eksternal tersebut tidak merupakan persyaratan
dalam penilaian akreditasi
HIRARKI HIRARKI DOKUMEN
DOKUMEN KEBIJAKAN
(Keputusan atau Peraturan)

KERANGKA ACUAN PEDOMAN atau PANDUAN


PROGRAM atau KEGIATAN
(KAP atau KAK)

PROSEDUR
(SOP, SPO, Protap, Proker)

Pelaksanaan (Implementasi)

DOKUMEN BUKTI PELAKSANAAN


(Rekam Implementasi)
PEDOMAN & PANDUAN.
Pedoman adalah :
1. Disusun berdasarkan kebijakan
 Dasar untuk menentukan atau pimpinan Klinik
melaksanakan kegiatan. 2. Mengacu kepada pedoman
yang disusun oleh
 Mengatur beberapa hal Kemenkes/sesuai kebutuhan
berdasarkan pedoman lain
yang telah ada
Panduan : 3. Dievaluasi setiap 2-3 tahun
sekali
 Petunjuk dalam melakukan kegiatan 4. Substasnsi pedoman/panduan
yang disusun disesuaikan
 Hanya meliputi satu kegiatan dengan elemen penilaian
dalam akreditasi
CONTOH
SISTEMATIKA PEDOMAN dan PANDUAN
PEDOMAN PANDUAN
PELAYANAN
PENGORGANISASIAN PELAYANAN
UNIT KERJA UNIT KERJA

Kata Pengantar Kata Pengantar


BAB I Pensahuluan Pendahuluan Definisi
BAB II Gambaran Umum FKTP Standar Ketenagaan Ruang Lingkup
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai, Tujuan FKTP Standar Fasilitas Tata Laksana
BAB IV Struktur Organisasi FKTP Tata Laksana Pelayanan Dokumentasi
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja Logistik
BAB VI Uraian Jabatan Keselamatan Sasaran Keg/Progr
BAB VII Tata Hubungan Kerja Keselamatan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil Pengendalian Mutu
BAB IX Kegiatan Orientasi Penutup
BAB XI Pelaporan :
1. Laporan Harian.
2. Laporan Bulanan.
3. Laporan Tahunan
PETUNJUK PENULISAN KA PROGRAM
Pendahuluan berisi hal-hal umum yg masih terkait dg program

Latar belakang justifikasi / alasan mengapa disusun program


Tujuan Umum tujuan secara garis besar
Tujuan Khusus tujuan secara rinci.
Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan adalah langkah-langlah kegiatan yg harus dilakukan untuk tercapainya
tujuan program
Cara melaksamakan kegiatan metode melaksanakan kegiatan, a.l : membentuk Tim, melakukan
rapat, adalah target per tahun yg melakukan audit dsb.

Sasaran adalah target per tahun yg spesifik dan terukur utk mencapai tujuan
upaya/kegiatan (SMART).
Jadwal pelaksanaan kegiatan Dibuat dalam bentuk gantt chart
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan Evaluasi pelaksanaan
Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan Evaluasi kegiatan
Cara Membuat Dokumen Regulasi :

• INPUT --------------------------------PROSES ------------------------------OUTPUT


Cara Membuat Dokumen Rekaman :

1. PLAN-------------------------DO-----------------------------CHEK--------------------------ACTION
 

Monitoring Evaluasi
 

2. S--------------------------O--------------------------A----------------------------P
 
 
 
Cara Membuat Dokumen
Non Regulasi/Pendukung :
 

Foto Copy.
DOKUMEN BUKTI
RDOW
:
S
R=
REGULASI
R
D=
DOKUMEN
D
O=
OBSERVASI
O W=
WAWANCARA
W
S=
S SIMULASI
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
NOMOR HK.02.02/I/3991/2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS SURVEI AKREDITASI PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT,
KLINIK, LABORATORIUM KESEHATAN, UNIT TRANSFUSI DARAH,
TEMPAT
PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI
DOKTER
BAB IIGIGI
TATA CARA SURVEI
A. Ketentuan Survei
1. Standar Akreditasi
Standar akreditasi yang digunakan dalam penilaian survei
akreditasi adalah standar akreditasi Puskesmas, Klinik,
Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG yang
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
NOMOR HK.02.02/I/3991/2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS SURVEI AKREDITASI PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT,
KLINIK, LABORATORIUM KESEHATAN, UNIT TRANSFUSI DARAH,
TEMPAT
PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI
A. Ketentuan Survei DOKTER GIGI
2. Kategori Surveior
a. Surveior Akreditasi Puskesmas dan Klinik
Tim Surveior akreditasi Puskesmas dan Klinik terdiri atas
2(dua) surveior, yaitu:
1) Surveior bidang tata kelola sumber daya dan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM); dan
2) Surveior bidang tata kelola pelayanan dan penunjang.
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
NOMOR HK.02.02/I/3991/2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS SURVEI AKREDITASI PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT,
KLINIK, LABORATORIUM KESEHATAN, UNIT TRANSFUSI DARAH,
TEMPAT
PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI
A. Ketentuan Survei DOKTER GIGI
3. Pembagian Tugas Surveior
Klinik
1) Surveior Bidang Tata Kelola Sumber Daya dan UKM melakukan
penilaian pada bab:
a) Tata Kelola Klinik; dan
b) Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
2) Surveior Bidang Tata Kelola Pelayanan dan Penunjang
melakukan penilaian pada bab Pelayanan Klinik Perseorangan
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
NOMOR HK.02.02/I/3991/2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS SURVEI AKREDITASI PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT,
KLINIK, LABORATORIUM KESEHATAN, UNIT TRANSFUSI DARAH,
TEMPAT
PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI
DOKTER GIGI
Tata cara pelaksanaan survei, yaitu:
1. Hybrid
a. Hari pertama dilakukan secara daring untuk kegiatan presentasi Kepala
Puskesmas, Klinik, laboratorium Kesehatan dan UTD dan telusur
dokumen.
b. Hari kedua dilakukan survei secara luring dengan kunjungan lapangan
untuk kegiatan telusur fasilitas dan pelayanan di Puskesmas, Klinik,
laboratorium Kesehatan dan UTD, wawancara petugas, simulasi, dan
kegiatan lain.
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
NOMOR HK.02.02/I/3991/2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS SURVEI AKREDITASI PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT,
KLINIK, LABORATORIUM KESEHATAN, UNIT TRANSFUSI DARAH,
TEMPAT
PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI
DOKTER GIGI
Tata cara pelaksanaan survei, yaitu:
2. Full luring
• Melakukan kunjungan lapangan, dengan kegiatan yang meliputi:
presentasi Kepala Puskesmas, Klinik, laboratorium Kesehatan dan
UTD, telusur dokumen, telusur fasilitas, wawancara petugas,
simulasi, dan kegiatan lain di Puskesmas, Klinik, laboratorium
Kesehatan dan UTD.
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
NOMOR HK.02.02/I/3991/2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS SURVEI AKREDITASI PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT,
KLINIK, LABORATORIUM KESEHATAN, UNIT TRANSFUSI DARAH,
TEMPAT
PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI
DOKTER GIGI
Tata cara pelaksanaan survei, yaitu:
3. Full daring
• Dilakukan melalui online dengan kegiatan yang meliputi: presentasi
TPMD/TPMDG, telusur dokumen, telusur fasilitas, wawancara,
simulasi, dan kegiatan lain di TPMD/TPMDG.
Jumlah Surveior dan Hari Survei Efektif
Jumlah Hari Survei Efektif
No Jenis Pasyankes Jumlah Hybrid
Surveior Luring Daring
Daring Luring

1 Puskesmas 2 3 1 2 -
2 Klinik 2 - 1 1 -
Laboratorium Kesehatan

3 a. Pratama 2 2 1 1 -
b. Utama 2 3 1 2 -
UTD

4 a. Pratama 2 2 1 1 -
b. Madya 2 2 1 1 -
c. Utama 2 3 1 2 -
Struktur Standar Akreditasi Klinik
Bab Judul Jumlah Standar Jumlah Elemen
Penilaian
(EP)
I Tata Kelola Klinik 4 19

II Peningkatan Mutu dan 3 18


Keselamatan Pasien
III Pelayanan Klinik Perseorangan 15 67

Jumlah 22 104
T erimakasih

Anda mungkin juga menyukai