MODEL CONVEYOR

(ANALISIS CONVEYOR)
 MODEL CONVEYOR
Pemodelan conveyor
 Deterministik  mempunyai 1 operator untuk
setiap station loading dan unloading
contoh : towline, trolley
 Probabilistik  mempunyai lebih dari 1 operator
untuk setiap station loading dan unloading
Contoh model conveyor deterministik

Towline conveyor Trolley conveyor

 Deterministic Model
Pemodelan deterministik mengacu kepada analisis :
“close-loop” (putaran)
Irreversible (tidak dapat dirubah)
Resirkulasi dengan jarak antar carrier yang diskrit
(tetap)
Return leg Empty carrier
Le

Load Unload
station vc station

Full
Delivery leg Ld carrier
np
PERMASALAHAN YANG ADA PADA CONVEYOR

 Pada Stasiun Pemuatan (Loading) tidak

terdapat Carrier (pembawa) yang kosong
untuk dapat dimuati
 Pada Stasiun Pembongkaran (Unloading)
tidak ada Carrier terisi yang akan di bongkar
 3 Prinsip Dalam Desain Close Loop,
Irreversible Conveyor
1. KESERAGAMAN  material yang di
bawa seragam
2. KAPASITAS  Carrying Capacity pada
conveyor harus sama atau lebih besar
dari kebutuhan system secara
keseluruhan
3. KECEPATAN Range kecepatan (carrier
per unit waktu) harus disesuaikan
dengan kebutuhan stasiun loading dan
unloading dan kapabilitas dari conveyor
 PERHITUNGAN KAPASITAS CARRIER
(DETERMINISTIK)

Beberapa symbol yang digunakan:

 fi(n) jumlah bahan yang dimuat
pada carrier “n” yang melewati
stasiun “i”
 Hi(n) jumlah bahan yang dibawa
carrier “n” saat melewati stasiun “i”
 p  jumlah periode yang berulang
Langkah –langkah menentukan kapasitas ideal carrier

1. Tentukan Fi(n)

2. Tentukan Nilai r
3. Tentukan Nilai H*1(n)

4. Tentukan Nilai H*i+1(n)

5.
6.
 Contoh soal

Sebuah conveyor dengan 9 carrier memiliki 7

periode berulang dan 2 buah stasiun (L/UL)
f1(n) = (1,1,2,2,2, 1, 1)
f2(n) = (0,0,0,0,0,-5,-5)
tentukan kapasitas ideal setiap carriernya
 Jawaban

(1) F1(n) = ∑ fi(n)

= f1(n) + f2(n)
= (1,1,2,2,2,1,1)+(0,0,0,0,0,-5,-5)
= (1,1,2,2,2,-4,-4)
(2) Tentukan nilai r
Nilai r = k mod p
= 9 mod 7
= 2 (sisa hasil pembagian)