Anda di halaman 1dari 51

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Heru Harmadi, SE, MM, M.Ak


HP. 08111041325
Email : Heru.harmadi64@gmail.com

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


KUSUMA NEGARA
JAKARTA
Analisa Laporan Keuangan

Buku panduan

1. Analisa Laporan Keuangan Slamet


Munawir

2. Analisa Krisis Atas Laporan Keuangan Sofyan Safri


Harahap

3. Panduan Praktis Analisa Laporan Keuangan Arief Sugiono

4. Pedoman Praktis Memahami Analisa Lap Keu Darsono

5. Analisa Laporan Keuangan K.R. Subramanyam


John J. Wild
Analisa Laporan Keuangan
1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan adalah kegiatan menganalisa laporan
keuangan. Yang lahir dari suatu konsep dan sistem akutansi
keuangan. Dengan memahami sifat dan konsep akutansi
keuangan maka akan lebih mengenal sifat dan konsep laporan
keuangan sehingga dapat menjaga kemungkinan salah tafsir
terhadap informasi yang diberikan melalui laporan keuangan
sehingga kesimpulan yang disapat akan lebih akurat.
Menurut Myer (2004:5) definisi analisa laporan keuangan adalah:
Analisa laporan keuangan adalah analisa mengenai dua daftar
yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu
perusahaan.
Menurut Dwi Prastowo (2008:56) definisi analisis laporan keuangan keuangan
adalah:
Analisa laporan keuangan adalah penguraian suatu pokok atas berbagai
bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian
untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa analisa laporan keuangan
(financial statement analysis) adalah proses penganalisaan atau penyidikan
terhadap laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi
beserta lampiran-lampirannya untuk mengetahui posisi keuangan dan tingkat
“kesehatan” perusahaan yang tersusun secara sistematis dengan
menggunakan teknik-teknik tertentu.
2. Tujuan Analisa Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan alat
yang penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi
keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan.
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang
cukup penting untuk mengambil keputusan yang bersifat ekonomi.
Analisa laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat
dan teknik analisa pada laporan keuangan dan data keuangan dalam
rangka untuk memperoleh ukuran-ukuran dan hubungan yang berarti
dan berguna dalam proses pengambilan keputusan.
Analisa laporan keuangan dilakukan untuk mencapai tujuan:
a. Untuk mengetahui perubahan posisi keuangan perusahaan pada satu
periode tertentu baik aktiva, kewajiban, dan harta maupun hasil usaha
yang telah dicapai untukbeberapa periode.
b. Untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan apa saja yang dimiliki oleh
perusahaan.
c. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu
dilakukan kedepan yang berkaitan dengan posisi keuangan saat ini.
d. Untuk melakukan penilaian atau evaluasi kinerja manajemen kedepan,
apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil
atau gagal.
3. Metode Analisa Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari hubungan-
hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi
keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
Metode dan teknik analisa (alat-alat analisa) digunakan untuk menetukan dan
mengukur antar pos-pos yang ada dalam laporan keuangan sehingga dapat
diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut bila dibadingkan
dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu atau dengan
alat pembanding lainnya misalnya dengan anggaran (budget) atau dengan laporan
keuangan perusahaan lainnya yang sejenis. Metode artinya cara melakukan
sesuatu. Metode analisa laporan keuangan artinya bagaimana cara menganalisa
laporan keuangan dilakukan.
Ada dua metode yang sering digunakan dalam analisa laporan keuangan:
a. Metode Horizontal.
Artinya laporan keuangan suatu periode atau saat tertentu dibandingkan
dengan periode yang lainnya sehingga dapat diketahui kemajuan atau
kemundurannya (perkembangan), sehingga metode ini sering disebut
dengan metode dinamis.
b. Metode Vertical.
Artinya pos-pos laporan keuangan yang satu dibandingkan dengan pos
laporan keuangan yang lain masih dalam periode atau saat yang sama.
Karena analisa ini masih dalam periode atau saat yang sama maka disebut
dengan metode statis.
4. Teknik Analisa Laporan Keuangan.
Teknik artinya alat, sehingga teknik analisa laporan keuangan artinya
dengan alat apa hasil dari suatu interpretasi laporan keuangan itu
didapat oleh penganalisa laporan keuangan. Metode dan teknik analisa
laporan keuangan merupakan suatu kesatuanyang tidak terpisahkan
dalam menghasilkan suatu kesimpulan atauinterpretasi analisa.
Penggunaan metode dan teknik analisa laporan keuangan terkait
dengan tujuan yang ingin diperoleh oleh penganalisa maupun pengguna
laporan keuangan. Adapun teknik analisa yang digunakan antara lain :
a. Teknik Analisa Rasio
1) Pengertian analisa rasio Adalah metode dan teknik analisa laporan keuangan
dengan cara membandingkan pos-pos laporan keuangan, antara pos yang satu
dengan pos yang lain yang terdapat dalam laporan keuangan neraca maupun
perhitungan hasil usaha atau antara pos-pos yang terdapat diantara kedua
laporan keuangan neraca dan perhitungan hasil usaha (interstatment analysis).
Metode dan teknik inilah yang paling banyak dipakai oleh penganalisa dan
pengguna laporan keuangan. Rasio keuangan digunakan untuk mengetahui
kondisi dan prestasi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Rasio artinya suatu perbandingan. Sedangkan rasio keuangan adalah
perbandingan satu pos yang satu dengan pos laporan keuangan yang lain
dalam laporan keuangan, sehingga menunjukan suatu kondisi keuangan atau
prestasi keuangan tertentu atas perusahaan tersebut pada saat atau periode
tersebut. Dengan rasio keuangan maka akan diperoleh arti yang lebih jelas
mengenai informasi yang disajikan oleh suatu laporan keuangan.
Analisa dengan membandingan laporan keuangan, merupakan salah satu
teknik analisa laporan keuangan dari sekian teknik analisa laporan keuangan
yang dipakai oleh para pemakai yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan perusahaan. Analisa dengan menggunakan metode ini akandapat
diketahui perubahan-perubahan yang terjadi, serta perubahan mana yang
memerlukan penelitian lebih lanjut. Apabila laporan keuangan dianalisa
dengan mengadakan perbandingan dari laporan-laporan selama beberapa
periode, maka analisa yang demikian dinamakan analisa horizontal atau
analisa dinamis. Dengan mengadakan atau menggunakan analisa yang
dinamis akan diperoleh hasil analisa yang lebih memuaskan, karena dengan
laporan keuangan yang diperbandingkan untuk beberapa periode akan
diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan
tersebut
Dalam metode analisa perbandingan ini maka akan dapat ditunjukan
perubahan-perubahan :
a) Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah.
b) Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
c) Kenaikan atau penurunan dalam presentase.
d) erbandingan yang dinyatakan dalam ratio.
e) Dinyatakan dalam presentase total.
2), Manfaat Dari Analisa Perbandingan Laporan Keuangan. Dari
analisa perbandingan laporan keuangan, dapat diketahui
pertambahan atau pengurangan baik dalam angka-angka absolut
maupun presentase, terutama untuk perubahan-perubahan yang
mencolok dan material. Untuk perubahan-perubahan yang
mencolok dan material ini perlu diteliti sebab-sebabnya, dan jika
perlu ditindak lanjuti dalam pengambilan keputusan, paling tidak
untuk diketahui sebagai penilai kondisi dan prestasi keuangan
perusahaan. Seberapa jauh perkembangan dan perubahan-
perubahan keadaan keuangan perusahaan dan hasil-hasil yang
dicapai perusahaan dapat diketahuimelalui teknik analisa ini.
3) Syarat Dalam Analisa Perbandingan Laporan Keuangan Analisa laporan
keuangan dengan teknik analisa perbandingan laporan keuangan akan lebih
berguna dan informativ apabila dapat memenuhi syarat atau kondisi-kondisi
sebagai berikut
a) Penyajian laporan keuangan dalam bentuk atau susunan yang sudah
sistematis dan baik, yang akan memudahkan bagi penganalisa dalam
menganalisa laporan keuangan.
b) Isi laporan keuangan yang dilaporkan adalah sama. Item atau pos-pos
dalam laporan keuangan diklasifikasikan dalam klasifikasi yang sama
atau sejenis.
c) Prinsip akutansi yang digunakan tidak berubah atau konsisten. Apabila
ada perubahan dalam penggunaan prinsip akutansi (metode akutansi)
maka perubahannya harus dijelaskan.
4) Dasar Pembanding atau Unsur Pembanding
Dalam analisa perbandingan laporan keuangan, diperlukan adanya dasar
pembanding. Dasar pembanding dapat diambil berdasarkan kebutuhan
penganalisa. Adapun dasar pembanding yang biasanya dipakai adalah:
a) Periode atau tahun awal Misalnya tahun 2012, 2013, 2014 dan 2015,
karena tahun 2012 koperasi dianggap mulai menjalankan operasi usaha
dengan lancar dan stabil maka tahun 2012 digunakan sebagai tahun
dasar (starting point) untuk dasar analisa tahun-tahun selanjutnya.
b) Periode atau tahun sebelumnya
Dengan membandingkan tahun sebelumnya, penganalisa ingin melihat
perkembangan dua tahun terakhir. Misalnya tahun 2012, 2013, 2014, dan
2015 maka analisa perbandingan akan membandingkan antara tahun 2012
dengan 2013 atau 2013 dengan 2014 dan 2014 dengan 2015.
c) Tahun yang dianggap normal
Dari tahun-tahun yang telah berjalan, akan diambil tahun yang dianggap
koperasi berjalan dengan sangat stabil, dan paling berprestasi sehingga
tahun-tahun yang lain akan diukur atau dibandingkan dengan tahun
tersebut.

d) Anggaran
Anggaran atau budget digunakan sebagai dasar mengukur sukses
tidaknya pelaksanaan suatu kegiatan operasi koperasi. Misalnya
penjualan atau pendapatan, apakah telah sesuai dengan target yang
direncanakan pada anggaran (budget
Tujuan Analisa Laporan Keuangan:

1. Sarana Informasi ( Screening )


2. Pemahaman ( Understanding )
3. Peramalan ( Forecasting )
4. Diagnosa ( Diagnosis )
5. Evaluasi ( Evalution )

Teknik – Teknik Analisa Laporan Keuangan

6. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan


7. Analisa Laporan dengan prosentase perkomponen ( Common Size Statement )
8. Analisa Ratio
9. Analisa Sumber dan P:enggunaan Modal Kerja
10. Analisa Perubahan Laba Kotor
11. Analisa Break even Point
12. Analisa Dupont
13. Analisa Kebangkrutan
PERTEMUAN KE 2

LAPORAN KEUANGAN

Heru Harmadi, SE, MM, M.AK


Laporan keuangan perusahaan dagang menjadi sebuah tahap penyajian posisi
keuangan dan kinerja keuangan perusahaan dagang secara terstruktur. Tujuan
penyusunan laporan keuangan ini tentunya untuk memberikan informasi tentang
posisi dan kinerja keuangan. Tidak ketinggalan arus kas perusahaan yang bermanfaat
untuk pengguna laporan dalam membuat keputusan ekonomi. Oleh karena itu,
penting bagi Anda untuk menyelesaikan laporan keuangan perusahaan secepat dan
semaksimal mungkin.

Secara umum, laporan keuangan perusahaan tidak jauh berbeda dari laporan
keuangan perusahaan jasa ataupun jenis perusahaan lainnya. Satu hal yang menjadi
pembeda dari industri tersebut hanyalah mengenai produk perusahaan. Idealnya,
perusahaan dagang menjual suatu produk dari supplier kepada konsumen dengan
atau tanpa mengubah bentuk, rasa, maupun kualitas dan memperoleh laba dari hasil
selisih penjualan produk tersebut.
Jenis-jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan perusahaan dagang dibagi menjadi beberapa jenis, yang meliputi
laporan laba rugi, laporan neraca, laporan arus kas, dan laporan perubahan
modal. Masing-masing jenis laporan ini memiliki fungsi dan menyediakan data
yang berbeda, tergantung dari kebutuhan perusahaan dagang Anda.

Laporan laba rugi – laporan keuangan perusahaan dagang yang dibuat pada periode
tertentu dengan menghitung semua pendapatan dan dikurangi dengan biaya,
seperti biaya operasional, biaya penyusutan, biaya administrasi, dan biaya lain
yang harus dikeluarkan dalam rangka mendapatkan pendapatan tersebut.

Neraca – laporan yang dibuat untuk mengetahui nilai debit dan kredit dalam
keuangan perusahaan.
Laporan arus kas – menunjukkan berapa banyak jumlah kas masuk dan kas
keluar  sehingga laporan keuangan ini berpengaruh dalam hal yang berkaitan
dengan investasi atau penambahan modal. Nah, apabila perusahaan dagang
Anda mengalami perubahan modal, maka wajib menulis laporan perubahan
modal untuk mengetahui besarnya modal yang dimiliki oleh perusahaan
dagang pada suatu periode tertentu.

Laporan perubahan modal – Apabila perusahaan dagang Anda mengalami


perubahan modal, maka wajib menulis laporan perubahan modal untuk
mengetahui besarnya modal yang dimiliki oleh perusahaan dagang pada
suatu periode tertentu.
Cara Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan

Setelah memahami elemen-elemen apa yang harus ada di dalam laporan keuangan
perusahaan dagang, Anda dapat mengikuti cara menyusun laporan keuangan berikut ini:

1. Menyusun neraca saldo

Hal pertama yang dapat Anda lakukan adalah menyusun neraca saldo, yang sekaligus
menjadi daftar rekening buku besar dengan saldo debit ataupun kredit dari perusahaan.
Neraca saldo ini baru bisa Anda buat setelah pembukuan untuk seluruh jurnal selesai.
Neraca saldo di tahap pertama ini disebut sebagai neraca saldo sebelum penyesuaian.

2. Membuat jurnal penyesuaian

Jurnal penyesuaian sengaja dibuat untuk mengalokasikan pendapatan atau pengeluaran di


periode yang benar-benar terjadi. Tahapan ini berperan penting dalam menyesuaikan
beberapa transaksi yang belum tercatat sehingga muncul ketidaksesuaian di akhir
periode. Pastikan seluruh data asli telah Anda kumpulkan saat membuat jurnal
penyesuaian ini.
3. Membuat laporan keuangan

Pada tahapan ini, Anda bisa memulai proses pembuatan laporan keuangan yang
terdiri dari laporan laba rugi, laporan neraca, dan laporan perubahan modal seperti
yang sudah dijelaskan di bagian awal artikel ini. Sebagai catatan khusus, laporan
keuangan ini dapat disusun pada neraca lajur,  sebab sebelumnya telah dipisahkan
untuk besaran nominal yang akan dilaporkan di neraca atau laporan laba rugi.
Pemisahan ini akan membuat laporan keuangan yang Anda buat lebih mudah
terbaca.

4. Menyusun neraca lajur

 Neraca lajur, atau yang juga disebut dengan worksheet seperti gambar di atas,
menjadi alternatif cara yang dapat memudahkan penyusunan laporan keuangan.
Penyusunan worksheet dimulai pada neraca saldo, lalu disesuaikan dengan jurnal
penyesuaian di tahap 2. Saldo yang telah sesuai akan muncul pada kolom neraca
saldo dan nantinya akan dilaporkan dalam neraca dan laporan laba rugi.
5. Penyesuaian dan penutupan rekening

Setelah tahapan penyesuaian laporan keuangan di buku besar, maka


Anda harus menutup rekening nominal sementara ini ke rekening laba
rugi dan memindahkan saldo laba rugi ke rekening laba rugi tidak
dibagi. Lanjutkan dengan memasukkan informasi tersebut ke buku
besar sesuai dengan rekening yang bersangkutan.

6. Menyusun neraca saldo penutupan

Di tahap akhir penyusunan laporan keuangan perusahaan dagang, Anda


akan diminta untuk melakukan pengecekan ulang pada keseimbangan
debit dan kredit di rekening yang masih terbuka melalui neraca saldo
penutupan, namun tidak termasuk nominal yang sudah ditutup.
Tujuannya adalah agar Anda lebih mudah dalam menyusun jurnal di
periode berikutnya.
Laporan Persediaan (Inventory)

Pada perusahaan dagang, selain laporan keuangan, Anda juga diwajibkan


membuat laporan persediaan. Laporan ini menjadi satu-satunya pembeda
dan memiliki peranan yang sangat penting, sebab di dalamnya mencakup
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan dagang untuk dijual dalam operasi
bisnis normal, atau barang yang akan digunakan dalam membuat barang
yang akan dijual.

Anda mungkin paham bahwa perusahaan jasa tidak memiliki laporan


persediaan, sedangkan perusahaan dagang dan manufaktur memilikinya.
Namun, perbedaan tetaplah ada, di mana perusahaan dagang hanya memiliki
persediaan barang dagang, sedangkan perusahaan manufaktur memiliki tiga
jenis persediaan, yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam
proses, dan persediaan barang jadi atau siap untuk dijual.
PT. ADITYA MELIAWAN
NERACA

2010 2009
AKTIVA

AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 4.410.500 4.210.000
Piutang Usaha 14.072.000 12.071.250
Cadangan kerugian piutang (1.611.250) 12.460.750 (1.511.250) 10.560.000
Piutang Lainnya 278.000 306.000
Persediaan Barang 58.801.600 52.211.000
Wesel Tagih 650.000 600.000
Investasi Jangka Panjang 3.000.000 2.750.000
Biaya Dibayar dimuka 196.500 131.000
Pajak dibayar dimuka 5.236.500 1.585.000
Jumlah Aktiva Lancar 85.033.850 72.353.000
AKTIVA TETAP 2010 2009

Piutang Hubungan Istimewa 425.000 421.000


I nvestasi pada perusahaan assosiasi 1.250.000 750.000
Aktiva Tetap 71.300.000 65.750.000
Akumulasi Depresiasi (35.375.000) 35.925.000 ( 9.100.000) 36.650.000
Aktiva Lainnya 800.000 723.000
Jumlah Aktiva Tetap 38.400.000 38.544.000

JUMLAH AKTIVA 123.433.850 110.897.000


KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2010 2009

KEWAJIBAN LANCAR
Pinjanan Jangka Pendek 1.675.000 3.500.000
Hutang Usaha 4.430.000 9.630.000
Biya Masih dibayar dimuka 350.000 320.000
Pendapatan diterima dimuka 1.168.900 2.150.000
Kewajiban Jangka Panjangyang akan 4.000.000 4.000.000
jatuh tempo dlm satu tahun
Kewajiban Lancar Lainnya 899.700 505.900
Jumlah Kewajiaban Lancar 12.523.600 20.105.900
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Hutang Pajak 662.250 1.212.600
Pinjaman Jangka Panjang 15.000.000 19.000.000
Hutang Sewa Guna Usaha 350.000 450.000

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 16.012.250 20.662.600

JUMLAH KEWAJIABAN 28.535.850 40.768.500

EKUITAS
Modal Saham
Nilai Nominal Saham Rp. 1,000 ,-
Modal Dasar 100,000 saham
Modal Ditempatkan & Disetor 70,000 70.000.000 60.000.000
Modal Ditempatkan & Disetor 600,000
Tambahan Modal disetor 2.700.000 2.200.000
Selisih Penilaian kembali aktiva tetap 450.000 -
Laba ditahan 21.748.000 7.928.500
Jumlah Ekuitas 94.898.000 70.128.500

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 123.433.850 110.897.000


2010 2009

PENDAPATAN USAHA
Pendapatan Garmen 195.244.700 167.671.100
Pendapatan Tekstil 140.454.500 115.095.100

Jumlah Pendapatan Usaha 335.699.200 282.766.200

HARGA POKOK PENJUALAN


Harga Pokok Penjualan Garmen 136.001.500 116.512.700
Harga Pokok Penjualan Tekstil 107.767.500 99.780.000

Jumlah Harga Pokok Penjualan 243.769.000 216.292.700

LABA KOTOR 91.930.200 66.473.500


BIAYA USAHA 2010 2009

Biaya Pemasaran 1.540.000 1.460.000


Biaya Umum dan Administrasi 71.860.000 57.099.000

Jumlah Biaya Usaha 73.400.000 58.559.000

LABA USAHA 18.530.200 7.914.500

PENDAPATAN & BIAYA LAINNYA


Penghasilan Lainnya 1.407.200 1.417.500
Biaya Lainnya (530.600) (257.000)

Jumlah Pendapatan & Biaya Lainnya 876.600 1.160.500

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 19.406.800 9.075.000


TAKSIRAN LABA PENGHASILAN 5.822.000 2.722.500
LABADARI AKTIVITAS NORMAL 13.584.800 6.352.500
POS LUAR BIASA 234.700 (124.000)
LABA BERSIH 13.819.500 6.228.500

JUMLAH SAHAM 70.000 60.000

LABA PER SAHAM 197 104


PT. ADITYA MELIAWAN
LAORAN ARUS KAS
2010 2009

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan Kas dari pelanggan 333.798.545 279.326.288


Pembayaran kepada
- Pemasok 196.103.470 155.440.888
- Direksi dan Karyawan 131.330.575 113.476.400

Kas Yang dihasilkan dari Operasi 6.364.500 10.409.000

Penghasilan Bunga dan Jasa Giro 1.325.900 1.345.000


Pembayaran Bunga (523.000) (234.000)
Pembayaran Pajak Penghasilan (5.236.500) (1.510.000)
Penambahan Investasi Jangka Pendek (250.000) -

Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 1.680.900 10.010.000


ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI 2010 2009

Hasil Penjualan Aktiva 225.600 -


Pembelian Aktiva Tetap (5.700.000) (5.600.000)
Investasi Jangka Panjang (500.000) (200.000)
Penurunan / Kenaikan Aktiva Lain lain (77.000) -

Kas Bersih dari / untuk Aktivitas Aktiva Lainnya (6.051.400) (5.800.000)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Kenaikan/ penurunan Pinjaman Jangka Pendek (1.825.000) 2.000.000


Penerimaan dari tambahan penerbitan saham 10.500.000 -
Penambahan/ pembayaran hutang jangka panjang
- Bank (4.000.000) (4.000.000)
- Sewa Guna Usaha (100.000) (100.000)
Pembayaran Deviden Tunai - (1.400.000)
Penurunan / Kenaikan Piutang Hubungan Istimewa (4.000) -

Kas Bersih dari / Untuk Aktivitas Pendanaan 4.571.000 (3.500.000)

KENAIKAN / PENURUNAN KAS DAN SETARA KAS 200.500 710.000

SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4.210.000 3.500.000

SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 4.410.500 4.210.000


PERTEMUAN KE 3
PT. ADITYA MELIAWAN
NERACA
    2010 2009 Selisih Naik / turun
AKTIVA

AKTIVA LANCAR        
  Kas dan setara kas 4,410,500 4,210,000 200,500 Naik
  Piutang Usaha 12,460,750 10,560,000 1,900,750 Naik

  Piutang Lainnya 278,000 306,000 (28,000) Turun


  Persediaan Barang 58,801,600 52,211,000 6,590,600 Naik

  Wesel Tagih 650,000 600,000 50,000 Naik


  Investasi Jangka Panjang 3,000,000 2,750,000 250,000 Naik

  Biaya Dibayar dimuka 196,500 131,000 65,500 Naik


  Pajak dibayar dimuka 5,236,500 1,585,000 3,651,500 Naik
Jumlah Aktiva Lancar 85,033,850 72,353,000 12,680,850  
           
AKTIVA TETAP        

  Piutang Hubungan Istimewa 425,000 421,000 4,000 Naik

  Investasi pada perusahaan assosiasi 1,250,000 750,000 500,000 Naik


  Aktiva Tetap 35,925,000 36,650,000 (725,000) Turun

  Aktiva Lainnya 800,000 723,000 77,000 Naik


Jumlah Aktiva Tetap 38,400,000 38,544,000 (144,000)  
           
JUMLAH AKTIVA 123,433,850 110,897,000 12,536,850  
KEWAJIBAN DAN EKUITAS        
           
KEWAJIBAN LANCAR        
  Pinjanan Jangka Pendek 1,675,000 3,500,000 (1,825,000) Turun
  Hutang Usaha 4,430,000 9,630,000 (5,200,000) Turun
  Biya Masih dibayar dimuka 350,000 320,000 30,000 Naik
  Pendapatan diterima dimuka 1,168,900 2,150,000 (981,100) Turun
  Kewajiban Jangka Panjangyang akan 4,000,000 4,000,000 -  
  jatuh tempo dlm satu tahun     -  
  Kewajiban Lancar Lainnya 899,700 505,900 393,800 Naik
Jumlah Kewajiaban Lancar 12,523,600 20,105,900 (7,582,300)  
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG        
  Hutang Pajak 662,250 1,212,600 (550,350) Turun
  Pinjaman Jangka Panjang 15,000,000 19,000,000 (4,000,000) Turun
  Hutang Sewa Guna Usaha 350,000 450,000 (100,000) Turun
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 16,012,250 20,662,600 (4,650,350)  
           
JUMLAH KEWAJIABAN 28,535,850 40,768,500 (12,232,650)  
           
EKUITAS        
  Modal Saham        
  Nilai Nominal Saham Rp. 1,000 ,-        
  Modal Dasar 100,000 saham        
  Modal Ditempatkan & Disetor 70,000 70,000,000 60,000,000 10,000,000 Naik
  Modal Ditempatkan & Disetor 600,000     -  
  Tambahan Modal disetor 2,700,000 2,200,000 500,000 Naik
  Selisih Penilaian kembali aktiva tetap 450,000 - 450,000 Naik
  Laba ditahan 21,748,000 7,928,500 13,819,500 Naik
Jumlah Ekuitas 94,898,000 70,128,500 24,769,500  
           
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 123,433,850 110,897,000 12,536,850  
Dari Perbandingan Diatas Dapat Disimpulkan Bahwa :
1, Terjadinya Kenaikan Total Aktiva Sebesar 11 %
12,536,850
--------------------------
- x 100 % = 11 %
110,897,000

2, Kenaikan Ekuitas Sebesar 24,769,500

-------------------------- x 100 % = 35 %

70,128,500

3, Penurunan Kewajiban Sebesar 12,232,650

-------------------------- x 100 % = 30 %

40,768,500
Kesimpulan :
Kondisi ini mengisyaratkan bahwa perusahaan mempunyai kinerja yang bagus dengan adanya kenaikan
investasi dalam aktiva tetap yang dibiayai oleh Ekuitas
PT. ADITYA MELIAWAN
LAPORAN LABA RUGI

    2010 2009 Selisih Naik / turun


           
PENDAPATAN USAHA        
  Pendapatan Garmen 195,244,700 167,671,100 27,573,600 Naik
  Pendapatan Tekstil 140,454,500 115,095,100 25,359,400 Naik
        -  
Jumlah Pendapatan Usaha 335,699,200 282,766,200    
        -  
HARGA POKOK PENJUALAN     -  
  Harga Pokok Penjualan Garmen 136,001,500 116,512,700 19,488,800 Naik
  Harga Pokok Penjualan Tekstil 107,767,500 99,780,000 7,987,500 Naik
        -  
Jumlah Harga Pokok Penjualan 243,769,000 216,292,700    
        -  
LABA KOTOR 91,930,200 66,473,500    
        -  
BIAYA USAHA     -  
  Biaya Pemasaran 1,540,000 1,460,000 80,000 Naik
  Biaya Umum dan Administrasi 71,860,000 57,099,000 14,761,000 Naik
        -  
Jumlah Biaya Usaha 73,400,000 58,559,000    
        -  
LABA USAHA 18,530,200 7,914,500    
        -  
PENDAPATAN & BIAYA LAINNYA     -  
  Penghasilan Lainnya 1,407,200 1,417,500 (10,300) Turun

  Biaya Lainnya (530,600) (257,000) (273,600) Turun

        -  
Jumlah Pendapatan & Biaya Lainnya 876,600 1,160,500    

        -  
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 19,406,800 9,075,000 10,331,800 Naik
TAKSIRAN LABA PENGHASILAN 5,822,000 2,722,500 3,099,500 Naik
LABADARI AKTIVITAS NORMAL 13,584,800 6,352,500 7,232,300 Naik

POS LUAR BIASA 234,700 (124,000) 358,700 Naik


LABA BERSIH 13,819,500 6,228,500 7,591,000 Naik
Kesimpulan :
Untuk pos pos laporan laba rugi terlihat bahwa terjadi kenaikan hampir semua pos kecuali pos penghasilan
lain l ain terjadi penurunan dalam penghasilan. Dengan kondisi ini bisa diartikan bahwa perusahaan
mengalami kenaikan dalam volume penjualan atau pertu,mbuhan dalam penjualan
2010 2009

RASIO LIKUIDITAS

TOTAL AKTIVA LANCAR 85,033,850 72,353,000

1 CURRENT RATIO = ----------------------------------------------- = ------------------- = 6.79 --------------- = 3.60

TOTAL KEWAJIBAN LANCAR 12,523,600 20,105,900

TOTAL AKTIVA LANCAR -


PERSEDIAAN 26,232,250 2.09 20,142,000

2 QUICK RATIO ---------------------------------------------------- = ------------------- = --------------- 1.00

TOTAL KEWAJIBAN LANCAR 12,523,600 20,105,900

KAS 4,410,500 4,210,000

3 CASH RATIO ----------------------------------------------------- ------------------- = 0.35 -------------- = 0.21

TOTAL KEWAJIBAN LANCAR 12,523,600 20,105,900


RATIO SOLVABILITAS

TOTAL KEWAJIBAN 28,535,850 40,768,500

1 DEB TO ASSET RATIO ---------------------------------- ------------------------- = 0.23 ------------------ = 0.37

TOTAL AKTIVA 123,433,850 110,897,000

TOTAL KEWAJIBAN 28,535,850 40,768,500

2 DEBT EQUITY RATIO ---------------------------------- ------------------------- = 0.30 ------------------ = 0.58

( FINANCIAL LEVERAGE ) TOTAL MODAL 94,898,000 70,128,500

TOTA; AKTIVA 123,433,850 110,897,000

3 EQUITY MULTIPLIER -------------------------------- ------------------------- = 1.30 ------------------ = 1.58

TOTAL EQUITY 94,898,000 70,128,500

LABA SEBELUM PAJAK 19,406,800 9,075,000

4 INTEREST COVERAGE ------------------------------------ ------------------------- = 37.11 ------------------ = 38.78

( TIMES INTERST EARNED BIAYA BUNGA 523,000 234,000


RATIO PROFITABILITAS

LABA KOTOR 91,930,200 66,473,500

1GROSS PROFIT MARGIN -------------------------------- ------------------------- = 0.27 ------------------ = 0.24


PENJUALAN 335,699,200 282,766,200

LABA BERSIH 13,819,500 6,228,500

2NET PROFIT MARGIN -------------------------------- ------------------------- = 0.04 ------------------ = 0.02


PENJUALAN BERSIH 335,699,200 282,766,200

LABA BERSIH 13,819,500 6,228,500

3RETURN ON ASSET -------------------------------- ------------------------- = 0.11 ------------------ = 0.06


TOTAL AKTIVA 123,433,850 110,897,000

LABA BERSIH 13,819,500 6,228,500

4RETURN ON EQUITY -------------------------------- ------------------------- = 0.15 ------------------ = 0.09


TOTAL EQUITY 94,898,000 70,128,500

LABA BERSIH 13,819,500 6,228,500

5EARNING PER SHARE ------------------------------------------ ------------------------- = 197.42 ------------------ = 103.81


JUMLAH LEMBAR SAHAM 70,000 60,000
RASIO AKTIVITAS

PENJUALAN BERSIH 335,699,200 282,766,200


--------------------- -----------------
1 RECEIVABLE TURN OVER ------------------------------------ ---- = 26.94 - = 26.78

TOTAL PIUTANG 12,460,750 10,560,000

365 365 365


--------------------- -----------------
2 ACCOUNT RECEIVABLE IN DAY ---------------------------------------- ---- = 13.55 - = 13.63
RECEIVABLE TURN OVER 26.94 26.78

HARGA POKOK PENJUALAN 243,769,000 216,292,700


--------------------- -----------------
3 INVENTORY TURN OVER ---------------------------------------------- ---- = 4.15 - = 4.14

PERSEDIAAN 58,801,600 52,211,000

365 365 365


--------------------- -----------------
4 INVENTORY DAYS IN HAND ---------------------------------------------- ---- = 87.95 - = 88.16
INVENTORY TURN OVER 4.15 4.14

PENJUALAN BERSIH 335,699,200 282,766,200


--------------------- -----------------
5 TOTAL ASSET TURN OVER -------------------------------- ---- = 2.72 - = 2.55

TOTAL AKTIVA 123,433,850 110,897,000


NERACA

    2010 2009 Selisih   Perubahan

AKTIVA Sumber Penggunaan

   

AKTIVA LANCAR            

  Kas dan setara kas 4,410,500 4,210,000 200,500 Naik   200,500

  Piutang Usaha 12,460,750 10,560,000 1,900,750 Naik   1,900,750

  Piutang Lainnya 278,000 306,000 (28,000) Turun 28,000  

  Persediaan Barang 58,801,600 52,211,000 6,590,600 Naik   6,590,600

  Wesel Tagih 650,000 600,000 50,000 Naik   50,000

  Investasi Jangka Panjang 3,000,000 2,750,000 250,000 Naik   250,000

  Biaya Dibayar dimuka 196,500 131,000 65,500 Naik   65,500

  Pajak dibayar dimuka 5,236,500 1,585,000 3,651,500 Naik   3,651,500

Jumlah Aktiva Lancar 85,033,850 72,353,000 12,680,850     12,708,850

               

AKTIVA TETAP            

  Piutang Hubungan Istimewa 425,000 421,000 4,000 Naik   4,000

  Investasi pada perusahaan assosiasi 1,250,000 750,000 500,000 Naik   500,000

  Aktiva Tetap 35,925,000 36,650,000 (725,000) Turun 725,000  

  Aktiva Lainnya 800,000 723,000 77,000 Naik   77,000

Jumlah Aktiva Tetap 38,400,000 38,544,000 (144,000)      

               

JUMLAH AKTIVA 123,433,850 110,897,000 12,536,850      


KEWAJIBAN LANCAR            

  Pinjanan Jangka Pendek 1,675,000 3,500,000 (1,825,000) Turun   1,825,000

  Hutang Usaha 4,430,000 9,630,000 (5,200,000) Turun   5,200,000

  Biya Masih dibayar dimuka 350,000 320,000 30,000 Naik 30,000  

  Pendapatan diterima dimuka 1,168,900 2,150,000 (981,100) Turun   981,100

  Kewajiban Jangka Panjangyang akan 4,000,000 4,000,000 -      

  jatuh tempo dlm satu tahun     -      

  Kewajiban Lancar Lainnya 899,700 505,900 393,800 Naik 393,800  


Jumlah Kewajiaban Lancar 12,523,600 20,105,900 (7,582,300)     8,006,100
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG            

  Hutang Pajak 662,250 1,212,600 (550,350) Turun   550,350


  Pinjaman Jangka Panjang 15,000,000 19,000,000 (4,000,000) Turun   4,000,000

  Hutang Sewa Guna Usaha 350,000 450,000 (100,000) Turun   100,000


Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 16,012,250 20,662,600 (4,650,350)     4,650,350
               

JUMLAH KEWAJIABAN 28,535,850 40,768,500 (12,232,650)      


               
EKUITAS            
  Modal Saham            
  Nilai Nominal Saham Rp. 1,000 ,-            
  Modal Dasar 100,000 saham            
  Modal Ditempatkan & Disetor 70,000 70,000,000 60,000,000 10,000,000 Naik 10,000,000  

  Modal Ditempatkan & Disetor 600,000     -      

  Tambahan Modal disetor 2,700,000 2,200,000 500,000 Naik 500,000  

  Selisih Penilaian kembali aktiva tetap 450,000 - 450,000 Naik 450,000  


ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA

  SUMBER   PENGGUNAAN    
             

1 Pengurangan Piutang 28,000 Penambahan Aktiva Tetap   12,708,850


Penambahan Piutang
  Pengurangan Aktiva Tetap 725,000 Istimewa   4,000

  Penambahan Biaya Yang Masih Dibayar 30,000 Penambahan Investasi   500,000

  Penambahan Kewajiban Lancar 393,800 Penambahan Aktiva Lain   77,000


Pengurangan Kewajiban
  Penambahan Modal Saham 10,000,000 Lancar   8,006,100

  Penambahan Modal Disetor 500,000 Pengurangan kewajiban jangka Panjang 4,650,350

  Penambahan Penilaian Kembali AT 450,000      


  Penambahan Laba 13,819,500      
             
    25,946,300       25,946,300

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa penggunaan dana terbesar adalah pada penambahan aktiva lancar dan pembayaran
Aktiva Lancar. Penggunaan dana ini didanai oleh Penambahan Laba dan penambahan Setoran
Modal.
Kegunaan Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Adalah :
- Untuk Menilai Kinerja Manajemen dalam mengelola
Dana

- Mengevaluasi pendanaan Perusahaan

Anda mungkin juga menyukai