Anda di halaman 1dari 6

KONSEP & KARATERISTIK

MANAJEMEN STRATEJIK

Disusun Oleh :

Teguh
Ramadani

(202010325460)

6-B01 MANAJEMEN

PROGARAM STUDY
MANAJEMEN FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS
2023
HAYANGKARA JAKARTA
PENDAHULUAN

Ketika Joko Widodo terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, salah satu gebrakan yang
beliau lakukan adalah melelang jabatan lurah di wilayah DKI Jakarta. Keputusan ini juga
menimbulkan pro-kontra yang tidak hanya melibatkan aparat pemda, tetapi juga warga
Jakarta pada umumnya.
Kemudian perusahaan Nokia sebagai salah satu merek telepon seluler yang digemari
banyak orang di Indonesia. Apakah saudara tahu bahwa sebelum Nokia menjadi produsen
telepon seluler, perusahaan ini adalah perusahaan kayu? Bagaimana sampai pemilik atau
pengelola perusahaan mengambil keputusan drastis dan radikal untuk beralih dari industri
kayu ke industri telepon genggam yang merupakan industri yang sama sekali berbeda?
Terakhir, Surat kabar Kompas baru-baru ini memberitakan bahwa perusahaan otomotif
terkenal dari Jepang, Toyota, telah memutuskan untuk menutup pabriknya di Australia mulai
tahun 2017, mengikuti jejak beberapa perusahaan otomotif lain yang sudah mengambil
keputusan serupa untuk meninggalkan Australia. Salah satu sumber menyatakan bahwa
keputusan produsen-produsen otomotif ini akan berdampak sangat besar terhadap industri dan
perekonomian Australia. Keempat contoh di atas tidak bertujuan memasalahkan efektif atau
tidak efektifnya suatu rekomendasi ataupun keputusan, melainkan hanya menunjukkan bahwa
rekomendasi ataupun keputusan apapun yang bersifat strategik selalu menimbulkan dampak
yang luas, baik dampak positif maupun dampak negatif. Sebelum suatu organisasi mengambil
keputusan yang bersifat strategik, berbagai aspek harus dipertimbangkan, baik aspek internal
maupun eksternal organisasi.
Era globalisa ekonomi ini untuk menghadapinya maka dimana kegiatan dalam berusaha
bukan saja dibatasi oleh lingkup batas negara nasional sehingga untuk tingkat perubahan
lingkungan serta dinamika yang secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi
manajemen dan kehidupan pekerjaan kemudian dengan sendirinya para pemimpin perusahaan
harus dapat menyikapinya melalui dengan melakukan penyesuaian yang penuh kebijakan.
Maka seharusnya setiap pemimpin dalam perusahaan akan melaksanakan manajemen
strategik bagi perusahaannya. Itulah sebabnya, proses pengambilan keputusan strategik, yang
merupakan salah satu aspek dalam manajemen strategik, menjadi topik penting dalam
khasanah ilmu manajemen.

A. Pengertian Strategi dan Manajemen Strategi.


Grant (1995) mengawali bahasan tentang manajemen strategik dengan mengungkapkan
bahwa kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani strategos yang terbentuk dari dua kata, yaitu
stratos, yang berarti tentara, dan -ag, yang berarti memimpin. Grant (1995) selanjutnya
membedakan strategi dari taktik. Strategi adalah rencana yang bersifat menyeluruh
menyangkut pengerahan sumber daya untuk meraih posisi yang menguntungkan.
Beberapa pakar dalam ilmu manajemen mendefinisikan manajemen strategis dengan cara
yang berbeda-beda. Salah satu definisinya menyebutkan manajemen strategis sebagai satu set
keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang
dirancang untuk meraih tujuan suatu perusahaan (Pearce II & Robinson, 2008).
Banyak pakar manajemen telah mengemukakan definisi tentang manajemen strategik, di
antaranya adalah David (2013), yang mendefinisikan manajemen strategik sebagai seni dan
ilmu untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan-keputusan
lintasfungsional yang memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuannya. Seperti halnya
David, Pearce, dan Robinson (1997) mendefinisikan manajemen strategik sebagai
sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan dan pelaksanaan
rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan/organisasi.
Certo (2010), mendefinisikan manajemen strategis sebagai analisis, keputusan, dan aksi yang
dilakukan perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.
Definisi ini menggambarkan dua elemen utama manajemen strategis. Elemen pertama,
manajemen strategis dalam sebuah perusahaan berkaitan dengan proses yang berjalan
(ongoing processes): analisis, keputusan, dan tindakan. Manajemen strategis berkaitan
dengan bagaimana manajemen menganalisis sasaran strategis (visi, misi, tujuan) serta kondisi
internal dan eksternal yang dihadapi perusahaan. Dess dan Lumpkin (2003) mendefinisikan
manajemen strategik sebagai analisis, keputusan, dan tindakan yang dilakukan organisasi
untuk menciptakan dan memelihara keunggulan bersaing.
Dari pengertian-pengertian yang cukup luas tersebut menunjukkan bahwa manajemen
strategis merupakan suatu rangkaian aktivitas terhadap pengambilan keputusan yang bersifat
mendasar dan komprehensif, dan disertai dengan penetapan cara aplikasinya yang dibuat oleh
pimpinan dan juga dilaksanakan oleh seluruh pihak-pihak yang terlibat di dalam suatu
perusahaan.

B. Karakteristik Manajemen Strategis.


Manajemen strategis cenderung berdasarkan data yang telah berlalu serta senanstiasa
mengikuti dinamika perubahan lingkungan baik secara bisnis ataupun non-bisnis sehinnga
berpengaruh terhadap penerapan manajemen strategi untuk merealisasikan tujuan yang telah
ditetapkan. Sejalan dengan hal tersebut, berikut ini akan dipaparkan berbagai karakteristik
manajemen strategis:

1. Manajemen strategis bersifat jangka panjang.


2. Manajemen strategis bersifat dinamik.
3. Manajemen strategis merupakan sesuatu yang berpadu oleh manajemen operasional.
4. Manajemen strategis perlu dimotori oleh unsur-unsur pada manajer tingkat puncak.
5. Manajemen strategis berorientasi dan mendekati untuk masa depan.
6. Manajemen strategis senantiasa harus didorong dan didukung dalam pelaksanaannya oleh
semua sumber daya ekonomi yang tersedia.
Dengan perubahan ekonomi yang dipengaruhi globalisasi, maka kegiatan usaha
mewujudkan tujuan tidaka hanya terbatas pada ruang lingkup nasional namun juga pengaruh
dinakmika perubahan lingkungan sekitar organisasi dapat mempengaruhi secara langsung
atau tidak langsung yang kemudian mempengaruhi manajemen serta pekerjaan para
pemimpin perusahaan sehingga di pemimpin harus dapat menyesuaikan dan dapat
menyikapinya dengan melakukan penyesuaian yang penuh kebijakan. Maka dari itu
seharusnya pemimpin dapat melaksanakan manajemen strategi dalam perusahaan yang ia
pimpin.

C. Proses dan Tahapan Manajemen Strategi


Perencanaan serta penetapan manajemen strategi oleh pimpinan perusahaan harus di
susun dengan rapih dan dapat dipahami oleh semua kalangan masyarakat perusahaan agar
tujuan perusahaan dapat tercapai, Henry Mintzberg. Dalam makalahnya tahun 1987, “The
Strategy Concept I: Five Ps for Strategy,” menjelaskan manajemen strategi harus bisa
menyesuaikan kondisi zaman.
Manajemen harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan segala bentuk perubahan.
Sehingga evaluasi pencapaian jangka pendek sangat diperlukan.
Proses manajemen strategis terbagi menjadi tiga tahap. Prosesnya terdiri dari perumusan
(formulation), implementasi (implementation) dan evaluasi (evaluation).
• Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Tahap awal manajemen strategi berpusat pada penetapan fondasi dan arah bisnis.
Pimpinan merumuskan strategi seperti: pengembangan visi dan misi, analisis SWOT
(kelebihan, kekurangan, peluang, dan ancaman), merumuskan tujuan jangka panjang,
menciptakan alternatif strategi, dan memilih strategi yang akan digunakan oleh perusahaan.
Strategi yang dirumuskan tidak berputar pada fondasi, tetapi juga rencana yang dilakukan
saat menjalankan bisnis. Jenis usaha yang ingin dijalankan, alokasi sumber daya, rencana
merger, ekspansi, dan sebagainya pun dibahas dalam tahap perumusan.
• Implementasi Strategi (Strategy Implementation)
Berikutnya, pimpinan dan anggota perusahaan melakukan penerapan strategi yang telah
dirumuskan. Tahap ini membutuhkan keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan,
menciptakan kebijakan, motivasi karyawan, serta mengalokasikan sumber daya. Semua
keputusan tersebut membantu implementasi strategi agar berjalan lancar.
Ada pula pengembangan strategi dalam tahap implementasi ini. Langkah yang dilakukan
berputar pada mempersiapkan anggaran, pengembangan sumber daya, peningkatan strategi,
dan sebagainya. Keberhasilan atau kegagalan implementasi dipengaruhi oleh kompetensi
pemimpin dalam memotivasi karyawannya.

Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation)


Semua penerapan strategi akan dinilai di tahap akhir ini. Evaluasi menjadi alat
bantu pimpinan mengenai keberhasilan atau kegagalan implementasi yang telah
dilakukan. Ada tiga aktivitas utama dalam tahap ini, yakni: melakukan review faktor
internal dan eksternal sebagai dasar strategi, mengukur prestasi atau capaian, serta
mengambil tindakan untuk perbaikan pada masa datang.
Evaluasi bertujuan untuk melihat kesesuaian antara implementasi dan formulasi
strategi. Metode analisis yang digunakan bersifat komparasi, yakni perbandingan dua
tahap awal manajemen strategis tadi. Hasil evaluasi dipresentasikan dalam laporan
agar dipahami oleh anggota sebagai refleksi atas pekerjaannya.
D. Tujuan Manajemen Strategi
Penerapan manajemen strategis meliputi berbagai aspek, termasuk di antaranya
adalah analisis strategi kompetitor, penilaian struktur internal perusahaan, evaluasi
strategi, ataupun memastikan bahwa implementasi strategi perusahaan berlangsung
dengan baik.
Pelaksanaannya berlangsung secara terus-menerus sehingga mampu memberikan
efisiensi operasional bisnis yang lebih efisien, market share tinggi, serta mendorong
tingkat profit perusahaan.
Strategic management punya lima fungsi utama yang memberi manfaat besar bagi
perusahaan, yaitu:
1. Mewujudkan visi dan misi perusahaan
Setiap perusahaan punya visi dan misi yang merupakan esensi utama dari
keberadaan bisnis. Dengan adanya strategic management, visi dan misi tidak sekadar
menjadi pajangan. Namun, perusahaan dapat merumuskan tindakan-tindakan yang
perlu dilakukan dan diimplementasikan untuk mencapainya.
2. Identifikasi produk dan pasar
Persaingan di dunia bisnis sangat keras. Oleh karena itu, perusahaan perlu
mempunyai produk yang mampu berkompetisi dengan baik di pasaran. Penerapan
strategic management dapat membantu perusahaan mengidentifikasi peluang baru
yang dapat dimanfaatkan di pasar. Selain itu, perusahaan juga dapat
memanfaatkannya sebagai sarana evaluasi produk atau pasar yang ada.
3. Fokus pada brand positioning perusahaan
Setiap perusahaan mempunyai brand positioning tersendiri di mata konsumen.
Penerapan strategic management dapat membantu mempertahankan dan sekaligus
memperkuat positioning merek perusahaan. Hal ini dapat dicapai karena setiap
strategi yang diterapkan harus selaras dengan citra brand.
4. Keteraturan bisnis
Strategic management juga dapat memastikan kalau setiap divisi dalam
perusahaan mampu melakukan sinergi dengan baik. Setiap pengambilan keputusan
dilakukan dengan mempertimbangkan pandangan dari setiap divisi. Selanjutnya,
divisi-divisi dalam perusahaan mampu bekerja sama dengan baik dalam mencapai
tujuan organisasi.
5. Perencanaan dan koreksi
Manajemen strategis merupakan panduan yang memastikan bahwa perusahaan
menjalankan aktivitas bisnisnya pada jalur yang tepat. Tanpa adanya strategic
management, perusahaan bakal mengalami kesulitan dalam proses perencanaan.
Demikian pula ketika terdapat kesalahan yang kemudian berakibat fatal.
E. Manfaat Manajemen Strategi
Manfaat utama dari menjalankan manajemen strategi adalah agar bisa membantu
perusahaan dalam membuat strategi yang lebih baik dengan pendekatan yang lebih logis,
rasional dan sistematis untuk setiap opsi yang nantinya ditemukan.
Perusahaan yang menggunakan manajemen dan sistem perencanaan yang baik
menunjukkan peningkatan yang lebih signifikan dalam hal profitabilitas, produktivitas,
dan penjualan.
Selain itu, manfaat lain dari menerapkan manajemen strategi adalah sebagai
berikut:
• Memberikan pandangan yang objektif terkait masalah manajemen perusahaan

• Menekan dampak perubahan yang bisa membawa kerugian pada perusahaan.

• Membantu memilih keputusan besar yang mampu mendukung tujuan yang


sebelumnya sudah ditetapkan.
• Mendesain kerangka kerja untuk komunikasi internal pada setiap individu.

• Memberikan pendekatan yang lebih kooperatif, terintegrasi dan antusias agar


bisa mengatasi masalah dan peluang lainnya.
F. Kesimpulan
Manajemen strategi merupakan rangkaian aktivitas terhadap pengambilan
keputusan bagi perusahaan berdasarkan informasi dan analisis SWOT baik secara internal
maupun eksternal serta besifat mendasardan komprehensif. Manajemen strategi
ditetapkan dan diputuskan oleh pimpinan perusahaan dan juga dilaksanakan dengan baik
oleh seluruh pihak-pihak yang terlibat di dalam suatu perusahaan agar tercapainya tujuan
yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai