Anda di halaman 1dari 19

RINGKASAN :

Manjemen Strategi

Makna dari judul tersebut yaitu seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan - keputusan, dan
tujuannya Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai penyesuaian dan
koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi yang bermanfaat untuk Memberikan tingkat
kedisiplinan dan fomralitas kepada manajemen suatu bisnis

(di susun untuk mata kuliah manajemen strategik yang di ampuh oleh bapak Mattoasi, S.pd,
m.si, p.hd)

Oleh
Windi Sukma Tangahu

PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
Bab 1

Arti Dan Pentingnya Manajemen Strategi

A. Arti Manajemen Strategi


Manajemen Strategik terdiri atas tiga proses:

a. Pembuatan Strategi, yang meliputi pengembnagan misi dan tujuan jangka panjang,
mengidentifiksikan peluang dan ancaman dari luar serta kekuatan dan kelemahan organisasi,
pengembangan alternatif-alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.

b. Penerapan strategi meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional tahunan, kebijakan


organisasi, memotovasi anggota dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang
telah ditetapkan dapat diimplementasikan.

c. Evaluasi/Kontrol strategi, mencakup usaha-usaha untuk memonitor seluruh hasil-hasil dari


pembuatan dan penerapan strategi, termasuk mengukur kinerja individu dan organisasi serta
mengambil langkah-langkah perbaikan jika diperlukan.

Manajemen Strategik memfokuskan pada penyatuan/penggabungan aspek-aspek


pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan/akuntansi, operasional/produksi dari sebuah
organisasi.

Strategik selalu “memberikan sebuah keuntungan”, sehingga apabila proses manajemen yang
dilakukan oleh organisasi gagal menciptakan keuntungan bagi organisasi tersebut maka dapat
dikatakan proses manajemen tersebut bukan manajemen strategik.

B.Peran Manajemen Strategik


Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi atau
perusahaan maka penerapan manajemen stratejik justru sangat dibutuhkan guna apa yang
diinginkan bersama dapat kit capai dengan sebaik mungkin. Peran manajemen stratejik ketika
diimplementasikan dalam suatu organisasi maka setiap unit atau bagian yang ada dalam
organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin. Apalagi
melihat perkembangan zaman sekarang ini, dimana setiap organisasi perusahaan telah
melakukan ekspansi pasar guna mendapatkan keuntunga yang banyak. Semuanya itu perlu
langkah strategis dan taktik yang tepat sehingga proses atau langkah yang diambil oleh
pimpinan dapat dijalankan seefektif dan seefisen mungkin.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme
pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan
jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing
organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas,
teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan
dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik.

C. Manfaat Manajemen Stratejik

Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame


work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama
berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih
kreatif atau berpikir secara strategik.

Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak


alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan
suatu hasil yang menguntungkan.. Ada bebarapa manfaat yang diperoleh
organisasi jika mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu:

1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.

2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.

3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif

4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan


yang semakin beresiko.

5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan


untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.

6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih


memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.

7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurangi

D. Pentingnya manajemen strategi bagi perusahaan


Beberapa alasan utama tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi perusahaan atau
organisasi, yaitu:

1. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.

2. Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.

3. Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.

4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan atau organisasi dalam lingkungan


yang semakin beresiko.

5. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.

6. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.

7. Keterlibatan karyawan dalam perubahan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap
pelaksanaannya.

8. Kegiatan pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan atau organisasi


tersebut untuk mencegah munculnya masalah di masa mendatang.

Bab 2

Pengambilan Keputusan Strategi

A. Sifat dan Nilai Manajemen Strategis


Berdasarkan tingkat kepentingannya keputusan dibagi menjadi tiga kategori
(Daihani, 2001), yaitu: 1. Keputusan Strategis Keputusan strategis adalah
keputusan untuk menjawab tantangan dan perubahan lingkungan dan biasanya
bersifat jangka panjang. Keputusan ini diambil oleh manajemen atas. 2.
Keputusan Administratif / Taktik Keputusan Administratif / Taktik adalah
keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya (keuangan, teknik).
Keputusan ini diambil oleh manajemen menengah. 3. Keputusan Operasional
Keputusan Operasional adalah keputusan yang berkaitan dengan kegiatan
operasional sehari-hari. Keputusan ini diambil oleh manajemen bawah

B. Dimensi Keputusan Strategis

Dari keputusan-keputusan yang dihadapi oleh suatu usaha, manakah yang


bersifat strategis dan oleh karenanya perlu mendapatkan perhatian dari
manajemen strategis? Umumnya masalah strategis memiliki dimens-dimensi
sebagai berikut: 1). Masalah strategis memerlukan keputusan manajemen puncak
2). Masalah strategis memerlukan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar
3). Masalah strategis sering kali mempengaruhi kesejahteraan jangka panjang
perusahaan 4). Masalah strategis berorientasi masa depan 5). Masalah strategis
biasanya memiliki konsekuensi multifungsi dan multibisnis 6). Masalah strategis
memerlukan pertimbangan atas lingkungan eksternal perusahaan

C. Tingkatan Strategi Dalam Pelaksanaan

Hirarki pengambilan keputusan dari suatu perusahaan umumnya terdiri atas tiga
tingkatan. Tingkat korporasi, yang terutama terdiri atas dewan komisaris,
eksekutif puncak, dan direktur administratif, berada di puncak hierarki. Mereka
bertanggung jawab atas kinerja keuangan serta pencapaian tujuan non keuangan
perusahaan, seperti mempertahan citra perusahaan dan memenuhi tanggung
jawab sosialnya.Sebagian besar sikap pada tingkat korporasimencerminkan
pandangan pemegang saham dan masyarakat secara luas. Bagian tengah dari
hirarki keputusan adalah tingkat bisnis, yang terutama terdiri dari manajer bisnis
dan korporasi.para manajer ini menerjemahkan pernyataan arah dan maksud
yang dirumuskan pada tingkat korporasi menjadi tujuan dan strategi yang nyata
bagi setiap divisi bisnis individual, atau SBU. Bagian paling bawah dari hierarki
pengambilan keputusan adalah tingkat fungsional yang teruatama terdiri atas
manajer produk, manajer geografis atau manajer area fugsional.Mereka
mengembangkan tujuan tahunan serta strategi jangka pendek untuk bidang-
bidang seperti produksi, operasi, penelitian dan pengembangan. 

D. Karakteristik Keputusan Manjemen Strategi

Keputusan pada tingkat korporasi cenderung berorientasi padanilai, lebih


konseptual, dan kurang nyata bila dibandingkan dengankeputusan tingkat bisnis
dan fungsional. Keputusan pada tingkatfungsional mengimplementasikan seluruh
strategi yang dirumuskanpada tingkat korporasi dan bisnis, keputusan ini
bergantung padasumber daya yang tesedia. Selain itu, keputusan ini juga
dapatdisesuaikan dengan kegiatan yang sedang berlangsung sehingga dapatdi
implementasikan dengan kerja sama yang minimal.Hierarki StrategisPerusahaan
bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tigalevel strategi :
1.Korporasi2.Bisnis 3.Fungsional Pentingnya Keahlian Konseptual dalam
manajemen strategiEfektivitas manajemen tergantung pada ketepatan bauran
tiga keahlian :1.Keahlian teknis, kemampuan untuk menggunakan
tekhnologi2.Keahlian manusia, kemampuan untuk bekerja dengan orang
lain3.Keahlian konseptual, kemampuan untuk memahami
kompleksitasperusahaanPemeriksaan Strategi : Membantu Pengambilan
KeputusanStrategiBentuk pemeriksaan manajemen yang melihat perusahaan
dalamperspektif luas dan menyediakan penilaian kmprehensif terhadap situasi.
strategi perusahaan. Pemeriksaan strategi meliputi aspek utama
prosesmanajemen strategi dan menempatkannya dalam kerangka
kerjapengambilan keputusan. Langkah kerangka kerja yang salingberhubungan:
1.Evaluasi hasil kerja 2.Pemeriksaan dan evaluasi manajer strategi 3.Pengamatan
lingkungan eksternal 4.Pengamatan lingkungan internal 5.Menganalisis faktor
strategi (SWOT) 6.Membuat, mengevaluasi dan menyeleksi strategi 7.
Mengimplementsikan strategi

E. Tanggung Jawab Sosial Dan Etika Bisnis Perushaan

Umumnya para pemegang saham menuntut tingkat pengembalian layak atas


investasi mereka; karyawan mencari kepuasan kerja dalam arti luas; pelanggan
menginginkan sesuatu sesuai dengan yang mereka bayar; pemasok mencari
pembeli yang dapat diandalkan; komunitas lokal menginginkan perushaan
menjadi warga negara yang bertanggung jawab; dan masyarakat umum
mengharapkan keberadaan perusahaan memperbaiki kualitas hidup. Namun
ketika suatu perusahaan mencoba untuk menggabungkan kepentingan dari
kelompok-kelompok tersebut dalam pernyataan misi, generalisasi yang bersifat
luas tidaklah memadai l. Langkah berikut perlu diambil: 1). Memahami klaim
spesifikasi dari masing-masing pemangku kepentingan terhadap perusahaan. 2).
Merekonsiliasi klaim dan menentukan prioritas 3). Mengkoordinasi klaim dengan
elemen lain dari misi perusahaan. Dinamika Tanggung Jawab Sosial.  Dalam hal ini,
masalah terberat dalam pendefinisian misi perusahaan adalah masalah yang
terkait dengan tanggung jawab sosial, masalah- masalah yang ada sangat banyak,
rumit, dan bergantung pada situasi tertentu.Dengan demikian, aturan kode bisnis
yang ketat tidak dapat mengatasi masalah tersebut.Sementara perusahaan besar
dengan modal besar memiliki akses yang mudah ke konsultan
lingkungan.Membuat pencegahan polusi menjadi tanggung jawab sosial dapat
menguntungkan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil. Jenis tanggung jawab
sosial yaitu: 1). Tanggung jawab ekonomi 2). Tanggung jawab hukum. 3).
Tanggung jawab etis. 4). Tanggung jawab direksi. 5). Tanggung jawab sosial 6).
Struktur tata kelola perusahaan yang baru.

Etika manajemen yaitu : 1). Sifat Etika dalam Bisnis: Inti dari keyakinan bahwa
perusahaan sebaiknya dioperasikan dengan cara-cara responsif dengan sosial
untuk kepentingan seluruh pemangku kepentingan adalah keyakinan bahwa
manajer akan berperilaku secara etis. Istilah etika (ethics) mengacu pada prinsip-
prnsip moral yang mencerminkan kayakinan masyarakat mengenai tindakan yang
benar atau salah dari seseorang individu atau kelompok. Oleh karena itu, standar
etis tidak mencerminkan prinsip yang diterima secara universal, melainkan produk
akhir dari suatu proses yang mendefinisikan dan mengklarifikasikan sifat dan
lingkup dari interaksi manusia. Pendekatan terhadap masalah etika: 1).
Pendekatan Utilitarian 2). Pendekatan hak moral 3). Pendekatan keadilan sosial.
Kode etik : trend utama kode etik, Tren terbaru bahwa kode ini juga ditampilkan
secara menyolok pada situs Web perusahaan, dalam laporan tahunan, dan
bersebelahan dengan poster Title VII di majalah dinding perusahaan. Tren kedua
adalah bahwa perusahaan-perusahaan menambahkan ukuran-ukuran penegakan
terhadap kode etiknya, termasuk kebijakan yang dirancang untuk memandu
karyawan mengenai apa yang harus dilakukan jika mereka melihat terjadinya
pelanggaran dan sanksi yang akan dikenakan, termasuk konsekuensinya terhadap
pekerjaan serta kemungkinan diajukannya tuntutan pidana dan perdata.Tren
ketiga adalah semakin meningkatnya perhatian perusahaan untuk memperbaiki
pelatihan karyawan dalam memahami kewajibannya berdasarkan pada kode etik
perusahaan.

Bab 3
Lingkungan Global, Strategi Multibisnis
Dan Kepemilikan
A. Lingkungan Global
Globalisasi mengacu pada strategi untuk mengejar peluang di dunia yang memungkinkan perusahaan untuk
mengoptimalkan fungsi bisnisnya di negara tempatnya beroperasi. Terdapat dua teori untuk terkait
pengenalan produk secara global : standarisasi dan adaptasi nilai setempat. Standarisasi merupakan
penggunaan produk jasa, dan pesan yang umum di seluruh pasar di dunia untuk menciptakan Citra produk
kuat.

B. STRATEGI BISNIS

1. Mengevaluasi dan memilih strategi bisnis : mencari keuntungan kompetitif yang berkesinambungan.

2. Mengevaluasi peluang keunggulan biaya

3. Mengevaluasi peluang diferensiasi


4. Mengevaluasi kecepatan sebagai keunggulan kompetitif

C. Strategi Multibisnis

1. Pendekatan portofolio : Pendekatan Awal sejarah

2. Matriks Pertumbuhan pansa pasar BCG ( Bostom Consulting Group )

3. Mateiks Lingkungan BCG

D. Kepemimpinan dan budaya

1. Kepemimpinan Organisasi

Proses dan praktik eksekusi kunci untuk mengarahkan dan menuntun orang-orang dalam suatu organisasi
menuju ke arah suatu visi sepanjang waktu serta mengembangkan kepemimpinan masa depan organisasi
tersebut dan budaya organisasi.

2. Kepemimpinan Strategi : Menerima Perubahan

3. Merekrut dan mengembangkan kepemimpinan operasional yang berbakat

4. Budaya organisasi

5. Peran pemimpin dalam budaya organisasi

6. Membangun waktu dalam organisasi

Bab 4

Dinamika Organisasi Dan Proses Manajemen

A. Struktur Organisasi

Struktur organisasi trsdisional serta kelebihan dan kekurangannya berkaitan


dengan strategi yaitu, 1). Struktur organisasi 2). Struktur organisasi sederhana 3).
Struktur organisasi fungsional 4). Struktur organisasi duvisi 5). Struktur organisasi
matriks 6). Struktur tim produk.

Melakukan restrukturisasi untuk menekankan dan mendukung aktivutas penting


secara strategi yaitu: restukturisasi, rekayasa ulang proses bisnis, permpingan,
manajemen diri sendiri. Dalam Menciptakan organisasi virtual yang repinsif yaitu:
organisasi virtual, dan organisasi responsif. Pengalihdayaan menciptakan suatu
organisasi modular yaitu: 1). Pengalihdayaan, 2).organisasi modalr 3).
Pengalihdayaan proses bisnis. 4). Aliansi strategi, 5). Perysahaan tanpa batas, 6).
Organisasi pembelajaran serba bisa.

B. Analisis Strategi

Keteranga gambar pendekatan berbasis sumber daya terhadap analisis strategi:


1). Identifikasi dan kelompokkan sumber daya perusahaan dari segi kekuatan dan
kelemahan. 2). Gabungan sumber daya perusahaan ke dalam kapabilitas /khusus,
ini merupakan "pembelajaran kolektif dalam organisasi, khususnya bagaimana
mengkoordinasi berbagai keahlian produksi dan mengitegrasi berbagai aliran
teknologi." 3). Evaluasi potensi laba dan sumber daya dan kapabilitas dan segi
potensinya untuk menghasilkan keunggulan kompetitif yang dapat
dipertahankan, dan kelayakan kebaliannya (kapasitas untuk menghasilkan laba
yang berasal dan penggunaan sumber daya dan kapabilitas tersebut). 4). Pilih
strategi yang mengeksploitasi sumber daya dan kapasitas relatif perusahaan
terhdap peluang eksternal. 5). Identifikasi kesenjangan sumber daya dan curahka
investasu dalam memlerbaiki kelemahan.

C. Strategi Perusahaan

Strategi perusahaan menentukan: 1). Orientasu perusahaan terhadap


pertumbuhan. 2). Industri atau pasar yang akan dimasuki.

D. Strategi (Bersaing) Bisnis

Strategi bersaing generik dan porter

Michael porter menawarkan dua strategi bersaing 'generik' untuk mengungguli


perusahaan lain dalam industri tertentu: biaya rendah dan diferen. Mencapai
sinergi yaitu, salah satu tujuan yang harus dicapai dalam implementasi strategi
adalah memperoleh sinergi diantara berbgai fungsi dan unit bisnis yang ada, yang
sering menjelaskan mengapa banyak perusahaan pada umumnya melakukan
reorganisasi setelah melakukan akuisisi. Igor ansoff menyatakan empat sinergi
yang sering kali memengaruhi keberhasilan implementasi strategi: 1). Sinergi
pemasaran 2). Sinergi operasional 3). Sinergi investasi 4). Sinergi manajemen.
Penataan staf mengikuti strategi, menyesuaikan manajer dengan strategi.
Beberapa ahli menyatakan bahwa " terbaik" atau sosok yang paling sesuai dari
seorang manajer umum yang dapat dengan efektif mengimplementasi strategi
baru unit bisnis atau perusahaan tergantung pada arah strategi yang diinginkan
oleh perusahaan/unit bisnis tersebut.

E. Mengelola perubahan melalui komunikasi

Komunikasi adalah hal penting dalam mencapai manajemen perubahan dalam


budaya yang efektif . G. G. Gardon mengutarkan bahwa perusahaan-perusahaan
yang berhasil melakukan peruabahan besar dalam budaya memiliki beberapa
karakteristik yang sama.

F. Management By Objectives (MBO)

Management by objectives (mbo): merupakan pendekatan organisasional yang


bermanfaat dalam mencapai sasaran yang diinginkan. Mbo
menghubungkansasaran organisasionl dengan perilaku individu. Karena sistem
tersebut mampu menghubungkan rencana dengan kinerja individu. Karena sistem
tersebut mampu menghubungkan rencana dengan kinerja, mbo merupakan
teknik yang sangat bermanfaat. Proses mbo meliputi: 1). Menetapkan dan
mengomunikasikan sasaran organisasional. 2). Menyusun sasaran individual
(melalui interaksi karyawan atasan) yang membantu implementasi sasaran
organisasional. 3). Mengembangkan rencana tindakan terhadap aktivitas yang
diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. 4). Secara periodik
(sedikitnya tiap triwulan) menganalisis kinerja yang berhubungan dengan sasaran
yang telah ditetapkan dan termasuk didalamnya hasil penilaian kinerja tahunan.
Salah satu manfaat nyata mbo adalah dapat mengurangi sejumlah besar proses
politik internal dalam sebuah perusahaan besar.

G. Total Quality Management (TQM)

Total quality management (TQM): sebuah filosofi opersianal yang menekankan


komitmen pada kepeuasan pelanggan dan peningkatan berkelanjutan. Empat
tujuan TQM : 1). Kualitas produk dan jasa yang lebih baik dan sedikit variabel. 2).
Respons yang lebih cepat dan sedikit variabel dalam memproses kebutuhan
pelanggan. 3). Fleksibilitas lebih besar dalam penyesuaian terhadap perubahan
kebutuhan pelanggan 4). Biaya lebih rendah melalui peningkatan kualitas dan
eliminasi pekerjaan yang tidak memiliki nilai tambah.(R. J. Schonbergen).

RANGKUMAN BAB 5

IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGI DI INDONESIA


DAN DI SEKTOR PUBLIK
Implementasi Manajemen Strategi di Indonesia :

Dimulai dari:
TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998
UU Nomor 28 Tahun 1999
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
Keputusan Kepala LAN Nomor 589/IX/6/YY/99
Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) : instrument yang digunakan instansi
pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan misi organisasi. Terdiri atas :

Perencanaan strategi
Perencanaan kinerja
Pengukuran dan evaluasi kinerja
Pelaporan kinerja

Tahapan Perencanaan Pembangunan Nasional meliputi :

Penyusunan rencana
Penetapan rencana
Pengendalian pelaksanaan rencana
Evaluasi pelaksanaan rencana

Hasil dan perencanaan pembangunan adalah :

Rencana Pembangunan Jangka Panjang


Rencana Pembangunan Jangka Menengah (Jangka 5 tahun)
Rencana Strategi (Jangka 5 tahun)
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) – Tahunan
Rencana Kerja dan Anggaran (1 Tahun)
Manajemen Strategi di Sektor Publik

Empat prinsip penerapan manajemen strategi pada sektor publik :


Perhatian pada jangka panjang
Pengintegrasian tujuan dan sasaran dalam hierarki yang jelas
Kesadaran bahwa manejemen strategi dan perencanaan strategi membutuhkan
kedisiplinan dan komitmen untuk dapat dilaksanakan dan bukan self implementing
Perspektif eksternal tidak diartikan sebagai adaptasi total terhadap lingkungan.
Bab 6

Formulasi Strategi
A. TAHAPAN FORMULASI STRATEGI

Formulasi mempunyai tahapan implementasi sebagai berikut[8]

a)      Tahap I: Pengumpulan dan Analisis Keterangan Strategis. Adalah tugas para eksekutif
organisasi untuk dapat menilai kecenderungan-kecenderungan yang terjadi pada saat ini dan
yang akan datang baik dari segi eksternalnya (pasar, persaingan, teknologi, regulasi, dan keadaan
ekonomi) maupun segi internalnya (nilai organisasi, keunggulan dan kemampuan, hasil
produkdan pasar,dan kebijakan strategis yang lalu)

b)      Tahap II: Formulasi Strategi. Tim ini pulalah harus memeriksa beberapa masa depan
alternatif dan menyeleksinya serta menciptakan profil atau visi strategis yang berfokuskan pada
ke sembilan pertanyaan tersebut. Kekuatan formulasi sangat tergantung pada kekuatan proses
yang dilalui atau yang dialami oleh tim dalam membuat keputusan.

c)      Tahap III: Perencanaan Proyek Induk Strategis. Dengan menggunakan metode


management proyek yang canggih dan benar dimana rencana disusun, dijelaskan, diprioritaskan,
ditahap-tahapkan, dijadwalkan, disumberdayakan dan diimplementasikan serta dipantau
(diawasi), maka proyek-proyek tersebut dapat dioptimalkan dalam suatu portofolio.

d)     Tahap IV: Implementasi Strategi. Tahap ini adalah tahap pelaksanaan (implementasi) yang
mana kualitas suatu proyek sangat diharuskan. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem komunikasi
yang handal, cepat dan akurat yang dimulai dari tingkat rendah (lower management) hingga ke
tingkat yang tinggi (top management).
e)      Tahap V: Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan Strategi. Di tahap ini dibutuhkan
indikator internal (kemajuan di bidang tujuan dan langkah strategis, kemajuan proyek) maupun
indikator eksternal (validitas asumsi dasar yang menjadi penciptaan visi). Umpan balik
(feedback) dari berbagai sumber kegiatan baik untuk jangka pendek, menengah maupun panjang
harus dioptimalkan secara terus menerus.

B. Perumusan Visi, Misi Dan Nilai

Visi,Pernyataan visi menyajikan maksud strategi perusahan yang memfokuskan energi dan sumber daya
perusahaan pada pencapaian masa depan yang diinginkan.

Misi,Mencangkup filsafah dari paa pengmbil keputusan strategi perusahaan,mengindikasikan citra yang
ingin diproyeksikan perusahaan,dan mengindikasikan bidang produk/jasa utama serta pelangan utama
yang ingin dilayani perusahaan.

BAB 7

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN

EKSTERNAL (ANALISIS SWOT)

Analisis SWOT: Pendekatan Tradisional untuk Analisis Internal dan Eksternal


SWOT merupakan singkatan dari Strengths (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) internal dari
suatu perusahaan serta opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) lingkungan eksternal yang
dihadapinya.

Analisis SWOT merupakan teknik historis yang terkenal di mana manajer menciptakan
gambaran umum secara tepat mengenai situasi strategi perusahaan

Analisis Lingkungan Internal (Audit Internal). Lingkungan internal terdiri dari variabel

(kekuatan dan kelemahan) yang ada di dalam organisasi, tetapi biasanya tidak dalam
pengendalian jangka pendek dan manajemen puncak.

Varibel meliputi :
Struktur
Budaya
Sumber Daya Organisasi
Perumusan strategi : pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen efektif dan
kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Misi : tujuan/alasan mengapa organisasi hidup

Implementasi strategi : proses di mana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam
tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur.

Program : melibatkan restrukturisasi perusahaan, perubahan budaya internal perusahaan, atau


awal dari suatu usaha penelitian baru

Anggaran : program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang

Prosedur : merinci berbagai aktivitas yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan program-
program perusahaan

Evaluasi dan pengendalian : proses yang melaluinya aktivitas perusahaan dan hasil kerja
dipantau dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan

Analisi Lingkungan Eksternal (Audit eksternal)

Lingkungan eksternal memiliki dua bagian:


Lingkungan kerja, yang terdiri dari elemen/kelompok yang langsung
berpegaruh/dipengaruhi oleh operasi utama organisasi.
Lingkungan sosial, yang terdiri dari kekuatan umum yang tidak berhubungan langsung
dengan aktivitas jangka pendek organisasi.
Tujuan audit eksternal: mengembangkan daftar terbatas dari peluang yang dapat
menguntungkan perusahaan dari ancaman yang harus dihindarinya.
BAB 8
MENETAPKAN TUJUAN DAN
MENYUSUN RENCANA STRATEGI

Menetapkan Tujuan

Tujuan Perusahaan :
Merupakan penjabaran/implementasi dari pernyataan misi
Merupakan hasil akhir yang akan dicapai dalam waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
tahun
Harus konsisten dengan tugas dan fungsi organisasi
Secara kolektif, tujuan organisasi/perusahaan
Menggambarkan arah strategi organisasi dan perbaikan yang ingin diciptakan sesuai
tugas dan fungsi organisasi
Mempertajam focus pelaksanaan misi dan meletakkan kerangka prioritas untuk
memfokuskan arah semua program dan aktivitas organisasi dalam melaksanakan misinya
Mewakili tujuan umum seluruh unit organisasi. Tujuan akan mengarahkan perumusan
sasaran, kebijakan, dan program dalam rangka merealisasikan misi

Kriteria Tujuan :
Harus serasi dan mengklarifikasi misi, visi, dan nilai perusahaan
Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi/berkontribusi memenuhi misi dan program
Tujuan akan menjangkau hasil penilaian lingkungan internal/eksternal dan yang
diprioritaskan
Cenderung untuk secara esensial tidak berubah
Biasanya secara relative berjangka panjang
Harus dapat mengatasi kesenjangan
Menggambarkan hasil program/subprogram yang diinginkan
Menggambarkan arah yang jelas dari perusahaan
Harus menantang, namun realistic dan dapat dicapai
Terkandung unsure idealistic
Menetapkan sasaran

Sasaran merupakan gambaran hal yang ingin diwujudkan melalui tindakan yang diambil
perusahaan guna mencapai tujuan.

Ciri khusus sasaran perusahaan adalah :

Harus dapat diukur


Harus spesifik
Harus bertingkat di mana yang di bawah mendukung yang di atasnya

Sasaran hendaknya mempunyai cirri SMART

Spesific
Measurable
Aggressive and Attainable, Agresif dan dapat dicapai
Results – Oriented
Timebound
Sasaran perusahaan :

Penjabaran tujuan yang akan dicapai dalam jangka waktu rencana strategi
Diusahakan dalam bentuk kuantitatif
Akan memberikan focus pada penyusunan program dan kegiatan
Focus utama penentuan sasaran adalah rencana tindakan dan alokasi sumber daya
organisasi

Anda mungkin juga menyukai