Anda di halaman 1dari 10

MODUL- -99

MODUL
Aplikasi pengembangan
Nilai – Nilai Keagamaan Anak
Di Taman Kanak – Kanak
ANGGOTA KELOMPOK : 6
• SUGIYATI (858736131)
• ANNA MARLINA (858735985)
• SITI USWATUN MARDHIYAH (858737269)
• LILIS SURYANI (858735606)
Aplikasi pengembangan
Nilai – Nilai Keagamaan Anak
Di Taman Kanak – Kanak

KB - 1 KB - 2
Hakaikat Pengembagan Penerapan Pembelajaran Tata Cara
Nilai-Nilai Keagamaan di Beribadah Pada Anak Usia Taman
Taman Kanak-Kanak Kanak-kanak
KB – 1
Hakaikat Pengembagan Nilai-Nilai Keagamaan di Taman
Kanak-Kanak
A. Esensi Pengembangan Nilai – Nilai Keagamaan Bagi Anak Taman Kanak –Kanak
1. Landasan filosofis
Manusia dilahirkan ke dunia, tak satu orang pun dilahirkan dalam
keadaan sempurna, baik dalam pandangan fisik maupun rohani. Ketidak
sempurnaan manusia itu merupakan pertanda bahwa manusia
membutuhkan bantuan orang lain, seperti, pendidikan, aturan hidup dan
kelengkapan hidup lainnya. Salah satu kelengkapan hidup yang mampu
mengantarkan manusia dalam kehidupannya untuk mencapai martabat
yang mulia adalah dengan ajaran nilai – nilai agama.

Pendidikan nilai – nilai keagamaan ini merupakan fondasi yang kokoh


dan sangat penting keberadaannya. Jika hal itu telah tertanam dan terpatri
dalam setip insan sejak dini, berarti ini awal yang baik bagi pendidikan
anak bangsa untuk menjalani jenjang pendidikan selanjutnya.
2. Landasan yuridis
Menurut undang – undang system pendidikan nasional nomor 20 tahun
2003 bab II pasal 3, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensipeserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak
mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negra
yang demokratis serta bertanggung jawab (sisdiknas, 2003 :6).

3. Landasan sosiologis

Indonesia adalah suatu Negara yang memilik keanekaragaman dalam


berbagai aspek kehidupan. Dimulai dari adat istiadat, suku bangsa,
bahasa, sampai agama. Keanekaragaman itu telah diakui secara formal
dalam satu tekad dan tujuan yang sama dan tidak menjadi penghalang
untuk tetap bersatu dalam ikatan bagsa Indonesia. Formalitas itu
tertulis dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika.
B. Prosedur Pengembangan Nilai – Nilai Keagamaan di Taman Kanak –
Kanak

 Program kegiatan belajar dalm pembentukan akhlak / perilaku melalui


pembiasaan yang terwujud dalam kegiatan sehari – hari di TK yang
terdiri atas adab atau aturan yang bersifat keagamaan, disiplin diri,
pengendalian emosi, atau perasaan, serta kemampuan bermasyarakat
atau bersosialisasi.
 Program kegiatn belajar dalm pengembangan kemampuan dasar
melalui kegiatan terpadu dan terarah yang dipersiapkan oleh guru.
 Pembentukan kepribadian atau perilaku dan pengembangan
kemampuan dasar tersebut melalui pembahasan tema – tema yang
ada dalam garis – garis besar program kegiatan belajar.
C. Strategi Pengembangan Nilai – Nilai Keagamaan
 Kegiatan rutinitas
Kegiatan rutinitas adalah kegiatan sehari – hari yang
dilaksanakansecara trus menerus, tatapi terprogram dengan pasti.
Kegiatan ini tidak harus dicantumkan dalam bentuk perencanaan
tertulis, seperti rancangan kegiatan mingguan harian (RKM / RKH).
 Kegiatan terintergrasi
Kegiatan terintergrasi adalah kegiatan pengembangan materi nilai –
nilai agama yang disisipkan melalui pengembangan bidang
kemampuan dasar lainnya. Dapat juga dikaitkan sebagai suatu
kegiatan pengembangan kemampuan dasar lainyang dihubungkan
dengan penyiapan materi nilai – nilai keagamaan.
 Kegiatan khusus
Kegiatn khusus adalah program kegiatan belajar yang berisi
pengembangan kemampuan dasar nilai – nilai agama yang
pelaksanaannya tidak dimasukkan atau tidak harus dikaitkan dengan
pengembangan bidang kemampuan dasar lainnyasehingga
membutuhkan waktu dan penanganan khusus.
KB – 2
Penerapan Pembelajaran Tata Cara Beribadah Pada Anak
Usia Taman Kanak-kanak

A. Ruang Lingkup Materi Peribadatan Anak Usia Dini

Dalam mengembangkan ruang lingkup materi peribadatan guru


perlu mempertimbangkan dari aspek kurikulum spiral.anak akan
jauh lebih baik apabila di kenalkan dengan materi peribadatan yang
dimulai dari aktivitas awal kehidupan sehari-hari sampai istirahat
untuk tidur.
KB – 2
Penerapan Pembelajaran Tata Cara Beribadah Pada Anak
Usia Taman Kanak-kanak

Beberapa pendekatan dalam penerapan pembelajaran tata cara


beribadah seperti kegiatan berdoa, pendidik perlu memperhatikan hal-
hal berikut :
 Dahulukan materi tentang sikap secara fisik etika saat berdoa
 Biasakan dan hafalkan sikap berdoa tersebut secara terus-menerus
sampai anak mampu bersikap sempurna
 Latihkan anak usia dini suatu sikap mental berkonsentrasi selama
berdoa dan tidak main-main
 Ajarkan doa yang singkat, dan paling pendek agar mudah di hafal
anak
 Biasakan anak mengucapkan doa yang di hafal sesuai dengan
kegiatan yang dilakukan.
KB – 2
Penerapan Pembelajaran Tata Cara Beribadah Pada Anak
Usia Taman Kanak-kanak
Ruang lingkup penanaman nilai-nilai keagamaan yang dapat
dipraktikan anak usia dini :
 Doa bangun tidur
 Doa masuk kamar mandi
 Tata cara masuk, keluar,dan selama di kamar mandi
 Doa keluar kamar mandi
 Doa memakai pakaian
 Doa bercermin
 Doa sebelum dan sesudah makan
 Doa keluar rumah
 Doa sebelum belajar
 Doa sebelum mulai kegiatan/pekerjaan
 Doa mau tidur

Anda mungkin juga menyukai