Anda di halaman 1dari 2

Metode Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama

Tugas

Soal:

Mahasiswa silakan Anda melaksanakan diskusi dengan topik Potret, Esensi, dan Target
Pengembangan Nilai Nilai Keagamaan AUD. Tuliskan persepsi dan pengalaman Anda
terkait topik tersebut.

Jawaban:

A. Potret
Kurikulum, pengembangan nilai-nilai keagamaan yang terdapat dalam Garis-garis Besar
Program Kegiatan Belajar 1994 dapat dikatakan hanya bersifat implisit. Penjelasan
program pengembangan agama hanya berkisar pada ruang lingkup rutinitas atau
pembiasaan dan hampir tidak kita temukan materi keagamaan itu secara perinci.
B. Esensi
Esensi yang sesungguhnya harus kita warnai dan lengkapi dengan nilai-nilai keagamaan,
Setiap langkah dan perilaku anak jika diwarnai dengan nilai-nilai keagamaan tentu akan
menjadi suatu habit/kebiasaan yang positif dan sekaligus mendekatkan anak dengan
perilaku agamis.
Esensi nilai-nilai keagamaan bukan tertumpu pada penguasaan konsep belaka, tetapi justru
pada penerapan nilai-nilai keagamaan serta sikap dan perilaku hidupnya sehari-hari.
C. Target
Mewarnai Sasaran yang hendak dicapai pada saat kita akan mengembangkan nilaj- nilai
keagamaan pada anak taman kanak-kanak adalah pertumbuhan dan perkembangan diri
mereka. Target ini didasarkan pada dua pemikiran.
Atas dasar itulah, kita sebagai pendidik diharapkan akan mampu memberi warna
keagamaan pada setiap pertumbuhan dan perkembangannya secara maksimal. Sebagai
bahan gambaran, ketika anak dapat berbicara, kemampuan berbicara harus mampu
mengikuti aturan untuk menggunakan kata-kata yang sopan dan baik. Ketika anak bisa
makan sendiri, kita kenalkan kepada mereka etika makan menurut ajaran agama dan moral
secara simultan. Makan jangan sambil bicara, mengambil makanan yang terdekat, dan
selalu membiasakan tidak membuang makanan secara sia-sia.
Dari target tersebut, diharapkan akan muncul suatu dampak positif yang berkembang pada
dimensi kemanusiaan anak itu sendiri, yang meliputi fisik, akal pikirannya, akhlak,
perasaan kejiwaan, estetika, dan kemampuan sosialisasinya diwarnai dengan nilai
keagamaan.

Contoh pengalaman saya terkait topik yaitu dengan melakukan:

1. Membiasakan anak-anak menghafal doa-doa dan surat-surat pendek


2. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
3. Selalu mengajarkan anak-anak berbuat kebaikan
4. Membiasakan sholat dhuha di pagi hari
5. Membiasakan anak-anak untuk mengingat dan menghafal Asmaul Husna

Anda mungkin juga menyukai