Anda di halaman 1dari 21

Akuntansi Biaya II

Biaya Taksiran
Estimated Cost
BRAINSTORMING
Upload SIAKAD – kunci jawab Upload SIAKAD

AKBI II 2
Latihan Soal (Teori)

Q
1. Jelaskan Pengertian dari Biaya Taksiran!
2. Apa yang dimaksud dengan Sistem Harga Pokok Taksiran!
3. Sebutkan kelebihan dan kelemahan system HP Taksiran!
4. Bagaimana cara penentuan (komponen) biaya taksiran?
5. Bagaimana pemakaian/implementasi HP Taksiran dan
prosedur biaya taksiran?
6. Apa perbedaan system Full Costing, Variable Costing dan
Taksiran?

Kerjakan di buku catatan saudara lalu capture dan


share beserta dengan soal Case (perhitungan)

AKBI II 3
PT.. FOUR BD adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalm produksi tas yang diolah
melalui satu departemen produksi. Dalam menentukan anggaran biaya
Latihan Soal (Case) produksinya, PT. FOUR BD menggunakan sistem biaya taksiran.

Q
• BBB Rp.6.000 - BTKL Rp.4.000 - BOP Rp.2.500
• Jumlah biaya taksiran Rp.12.500

Data produksi selama bulan Mei 2023 adalah sebagai berikut :


• Produk jadi ditransfer ke gudang 1000 unit
• Produk dlm proses akhir 200 unit
• Data lain yang berkaitan dengan produksi selama bulan Mei 2023 adalah:
• Persed. awal Bahan Baku Rp.400.000
• Pembelian Bahan baku selama bulan Mei yang dilakukan secara tunai
adalah Rp.4.500.000
• Persed.akhir Bhn baku Rp.200.000
• Produk yang terjual selama bulan Mei adalah sebanyak 90% dari produk
jadi.
• Harga jual per unit Rp.15.000
• BTKL sesungguhnya Rp.3.250.000
• BOP sesungguhnya Rp.1.800.000
Diminta:
Buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi selama
bulan Mei 2023 beserta perhitungannya.
AKBI II 4
A
Agenda
Brainstorming Case

Introduction

Primary Topics

Akuntansi Biaya II 5
Introduction

Sistem harga pokok taksiran adalah salah satu sistem harga pokok yang ditentukan di
muka untuk mengolah produk atau jasa tertentu dengan jalan menentukan besarnya biaya bahan
baku (raw material cost), biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) dan biaya overhead
pabrik (factory overhead) yang diperlukan untuk mengolah produk atau jasa tersebut di waktu
yang akan datang.

Harga pokok taksiran yang sudah ditentukan akan dipakai sebagai dasar untuk:
a. Mencatat harga pokok produk atau jasa ke dalam rekening buku besar.
b. Membandingkan biaya taksiran dengan biaya yang sesungguhnya terjadi, serta menentukan
besarnya selisih yang timbul.

AKBI II 6
Untuk jembatan menuju sistem biaya
standar
Untuk menghindari biaya yang relatif
besar dalam pemakaian sistem biaya
Tujuan standar
Sistem HP Taksiran Untuk pengendalian biaya dan analisis
kegiatan

Untuk mengurangi biaya akuntansi

AKBI II 7

Penentuan Besarnya Harga Pokok Taksiran


Tanggung jawab penyusunan besarnya harga pokok taksiran berada pada cost estimator
yang berada dibawah bagian teknik produksi dan memiliki kapabilitas untuk
pekerjaan tersebut.
Biaya taksiran biasanya dipecah menjadi tiga unsur yaitu biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
Biaya taksiran dapat ditentukan atas dasar data masa lalu, dari perhitungan,
dari rumus matematis, atau secara sederhana dengan taksiran.
Biaya taksiran ditentukan pada awal masa produksi atau pada awal tahun
anggaran
Taksiran
Taksiran Taksiran biaya
Dasar penentuan taksiran kuantitas
biaya
biaya bahan bahan baku adalah : (a) spesifikasi
tenaga kerja biaya tenaga kerja langsung
teknis dari produk yang akan dapat diperoleh dari penentuan overhead
baku diolah, (b) pilot runs, (c) catatan
langsung taksiran upah perpotong yang
prestasi masa lalu, (d) rata-rata
pemakaian bahan baku dari
(estimated direct
akan digunakan untuk waktu pabrik
(estimated raw produk yang telah selesai dan yang akan datang.
sebagainya.
labor cost) (estimated
material cost)
FOH)
Taksiran biaya bahan baku Sistem upah per jam kerja
meliputi taksiran langsung, besarnya taksiran Dimulai dengan
kuantitas setiap jenis biaya ditentukan dengan menaksir besarnya
bahan baku yang menaksir waktu yang
diperlukan untuk mengolah setiap elemen biaya
diperlukan untuk mengolah satu satuan produk dan overhead pabrik dalam
setiap satuan produk besarnya tarif biaya tenaga periode tertentu yang
tertentu dan taksiran harga Faktor-faktor yang dapat kerja langsung per-jam yang
dipakai sebagai dasar Besarnya taksiran biaya dikelompokkan pula
setiap jenis bahan baku akan berlaku untuk waktu
yang diperlukan terebut. penentuan taksiran harga tenaga kerja langsung yang akan datang. atas dasar tingkat
bahan baku dapat berasal dipengaruhi oleh sistem variabilitas biaya
dari beberapa sumber pengupahan yang ( biaya tetap dan biaya
seperti : (a) kontrak berlaku di perusahaan. variabel ). Untuk
pembelian bahan jangka Bila menggunakan sistem menentukan biaya
panjang, (b) daftar harga upah perpotong (buah) taksiran setiap buah
dari suplier, (c) trend dan rpoduk yang dihasilkan, Sistem upah tenaga kerja
Apabila di dalam langsung atas dasar upah produk yang dihasilkan
prediksi harga pasar dan besarnya taksiran
pengolahan timbul sisa tetap per bulan, maka maka jumlah taksiran
bahan(scrap) yang sebagainya.
taksiran biaya ditentukan BOP tersebut dibagi
mempunyai nilai, maka dengan menjumlah total dengan taksiran
sisa bahan tersebut biaya tenaga kerja langsung
kapasitas yang akan
diperlakukan sebagai dalam satu periode dibagi
pengurang taksiran biaya volume produksi yang dipakai sebagai dasar
bahan baku. ditaksir akan dihasilkan pembebanan BOP.
dalam periode tersebut.

AKBI II 10
Aliran Biaya Sistem Biaya Taksiran

AKBI II 11
Kebaikan dan Kelemahan
Sistem Harga Pokok Taksiran
Kelebihan Harga Pokok Taksiran

Dapat mengurangi atau menekan biaya Dapat menyediakan informasi untuk


administrasi (admiistrative expense). pengambilan keputusan (decision making).
• Penggunaan beberapa dokumen dasar pada sistem ini • Manajemen memerlukan informasi biaya untuk
dapat dikurangi dan perhitungan harga pokok atau jasa pengambilan keputusan tentang produk atau jasa sebelum
dapat dengan cepat diadakan, sehungga dapat mengurangi diolah, dan pemakaian harga pokok taksiran
besarnya biaya administrasi. menyediakan informasi kepada manajemen untuk
pengambilan keputusan tersebut.

Mengantar ke pemakaian sistem harga pokok


standar (standard costing ).
• Sistem harga pokok taksiran merupakan transisi dari
pemakaian sistem harga pokok sesungguhnya menuju
pemakaian sistem harga pokok standar.

AKBI II 13
Kelemahan Sistem Harga Pokok Taksiran

Timbulnya selisih biaya yang besar dapat


Harga pokok taksiran yang ditentukan
mengakibatkan pengambilan keputusan
kurang teliti baru dapat dikoreksi pada
yang keliru, karena pengambilan
akhir periode setelah selisih biaya
keputusan dilakukan sebelum produk atau
dihitung dan dialokasikan.
jasa tersebut diolah.

AKBI II 14
Pemakaian Sistem Harga Pokok
Taksiran

2
Metode harga pokok proses (process cost method).

 Karakteristiknya adalah bentuk produk yang homogen tanpa


dipengaruhi oleh spesifikasi oleh pembeli.

 Besarnya harga pokok taksiran ditentukan pada awal periode untuk


setiap produk yang dihasilkan, sedangkan apabila produk diproses
melalui beberapa departemen maka besarnya harga pokok taksiran
ditentukan untuk setiap departemen dimana produk tersebut diproduksi.

Metode harga pokok pesanan (job cost method).

 Produk yang dihasilkan tergantung dari spesifikasi dari pemesan.

 Besarnya harga pokok taksiran untuk setiap pesanan belum dapat


ditentukan pada awal periode akan tetapi harus dihitung pada saat
akan menerima pesanan tertentu yang sekaligus harga pokok taksiran
tersebut dapat dipakai manajemen untuk memutuskan ditolak atau
diterimanya pesanan tersebut.

 Besarnya harga pokok taksiran pada metode ini dipengaruhi oleh


spesifikasi produk yang dipesan dan faktor-faktor lainnya yang perlu
dipertimbangkan.
AKBI II 15
Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya Taksiran

Pembelian Bahan Baku Mencatat Biaya Bahan Baku


• PERPETUAL • PERPETUAL Mencatat harga pokok persediaan
bahan baku akhir periode
• Pembelian (D) • BDP-BBB (D)
• Kas/Utang Dagang (K) • Persd. Bahan Baku (K) • Persediaan bahan baku (D)
• Barang dalam proses-BB (K)

• FISIK • FISIK

• Pembelian (D) • Menutup harga pokok PBB awal:


• Kas/Utang Dagang (K) • BDP-BBB (D)
• Persd. Bahan Baku (K)
• Menutup rekening pembelian:
• BDP-BBB (D)
• Pembelian (K)

AKBI II 16
Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya
Taksiran (Cont.)

Prosedur Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Prosedur Pencatatan biaya overhead pabrik Metode 2
• Barang Dalam Proses – BTK (D) • Metode 1 Jurnal pencatatan BOP sesungguhnya terjadi:
• BOP Sesungguhnya (D)
• Biaya Adm.& Umum (D) Jurnal pencatatan BOP
• Persediaan suku cadang (K)
sesungguhnya terjadi:
• Biaya pemasaran (D) • Akumulasi Depresiasi Aset Tetap (K)

• Gaji dan upah (K) • BOP sesungguhnya (D) • Kas (K)


• Persediaan suku cadang (K)
• Akumulasi Depresiasi aset tetap Jurnal pembebanan BOP atas dasar tarif
(K) yang ditentukan di muka:
• Kas (K) • Barang Dalam Proses-BOP (D)
• Biaya overhead yang dibebankan (K)
Jurnal pada akhir periode:
Jurnal pada akhir periode:
• Barang Dalam Proses-BOP (D)
• Biaya overhead yang dibebankan (D)
• BOP sesungguhnya (K)
• BOP sesungguhnya (K)

AKBI II 17
Prosedur Akuntansi dalam Sistem Biaya
Taksiran (Cont.)
Prosedur pencatatan harga pokok barang jadi Prosedur pencatatan selisih biaya taksiran Jika pencatatan BOP adalah metode 2,
dan barang dalam proses pada akhir periode: dengan biaya sesungguhnya. jurnal:
Harga pokok barang jadi = kuantitas barang jadi Jika pencatatan BOP adalah metode 1: • Selisih (D)
dikalikan dengan biaya taksiran per satuan produk.
• Barang dalam proses-BBB (K)
Jurnal: Jurnal: • Barang dalam proses-BTK (K)
• Persediaan Barang Jadi (D) • Selisih (D) • Barang dalam proses-BOP (K)
• Persediaan Barang Dalam Proses (D) • Barang dalam proses-BBB (K)
• Barang Dalam proses-BBB (K)
• Barang Dalam Proses-BTK (K)
• Barang dalam proses-BTK (K) (untuk mencatat selisih rugi, jumlah
• Barang Dalam Proses-BO P (K) • Barang dalam proses-BOP (K) pendebitan rekening BDP lebih tinggi
dari jumlah pengkreditannya)
(untuk mencatat selisih rugi, by • Selisih (D)
Prosedur pencatatan harga pokok barang yang sesungguhnya > by taksiran)
dijual: • BOP sesungguhnya (K)
Harga pokok penjualan = jumlah barang yang
terjual dikalikan dengan biaya taksiran per
satuan produk. Jurnal: (untuk mencatat selisih rugi, yaitu BOP
• Harga Pokok Penjualan (D) sesungguhnya lebih tinggi dari yang
• Persediaan Barang jadi (K)
dibebankan berdasarkan tarif)

AKBI II 18
Prosedur Akuntansi Dalam Sistem Biaya Taksiran Jika Produk Di Olah
Melalui Lebih Dari Satu Departemen Produksi

Untuk tiap-tiap departemen produksi harus ditentukan biaya taksiran per satuan produk.

Untuk tiap-tiap departemen produksi dibentuk satu rekening Barang Dalam Proses. Rekening tersebut dapat
dipecah lagi sesuai dengan unsur harga pokok produk.

Rekening BDP masing-masing departemen produksi didebit dengan biaya produksi sesungguhnya selama periode
tertentu dan dikredit dengan harga pokok taksiran produk jadi dan harga pokok taksiran barang dalam proses
akhir periode (unit ekuivalen x biaya taksiran per satuan produk)

Saldo rekening BDP tiap departemen produksi merupakan selisih biaya sesungguhnya dengan biaya
taksiran. Jumlah selisih ini ditransfer ke dalam rekening selisih.

AKBI II 19
PERLAKUAN TERHADAP SELISIH

Selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya taksiran dalam suatu periode
akuntansi dapat diperlakukan sebagai berikut:
1. Ditutup ke rekening Harga Pokok Penjualan atau rekening Laba Rugi.
2. Dibagikan secara adil kepada produk selesai dalam periode yang bersangkutan, yaitu
dibagikan ke rekening Barang Jadi dan Harga Pokok penjualan.
3. Dibagikan secara adil ke rekening persediaan BDP, persediaan Barang Jadi dan Harga Pokok
Penjualan.
4. Membiarkan selisih tersebut tetap dalam rekening selisih, karena ada kemungkinan selisih-
selisih yang terjadi akan saling menutup (meng-kompensasi).

Akbi II 20
Ria Mennita, A.Md.Li., S.Akun.,

Thank you M.Ak.​

ria.mennita@unmer.ac.id

Anda mungkin juga menyukai